1

Siswa PKL Disiksa, Legislator PKS Pandeglang Minta Sekolah Selektif Pilih Lembaga

kabar6.com

Kabar6-Insiden penyiksaan yang dialami 15 siswa SMKN 3 Pandeglang oleh Anak Buah Kapal (ABK) Senior di Kapal nelayan saat mengikuti program PKL mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pandeglang, Dodi Setiawan, mengaku prihatin kejadian tersebut. Ia berharap para siswa tidak mengalami trauma.

“Kami prihatin atas tindakan penganiayaan yang dialami oleh siswa SMKN 3 Pandeglang. Semoga korban tidak mengalami trauma dan bisa menjalani proses pembelajaran sebagai mana biasanya,” kata Dodi, Kamis (7/11/2019).

Dengan begitu, Dodi meminta kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, mengevaluasi dan lebih selektif dalam memilih lembaga yang menjadi tujuan dilaksanakannya PKL.

“Tetapi hal ini perlu menjadi catatan dan evaluasi bersama agar hal ini tidak terulang kembali. Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan harus lebih selektif dalam menjalin kerjasama dengan lembaga yang menjadi tujuan dilaksanakannya PKL,” pintanya.

Kendati demikian, Anggota Komisi IV DPRD Pandeglang ini mengapresiasi kepada pihak sekolah yang telah memulangkan para korban hingga bisa berkumpul bersama keluarga usai kabur untuk menyelamatkan diri.

Sementara untuk memberikan efek jera terhadap pelaku, Dodi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

“Agar kejadian yg sama tidak terulang kembali. Sebagai negara hukum, maka perlu diusut tuntas. Agar memberikan rasa keadilan bagi korban dan efek jera bagi pelaku,” tegasnya.**Baca juga: Tanto Minta Penegak hukum Usut Dugaan Penyiksaan Siswa SMKN 3 Pandeglang.

Untuk diketahui, 15 Siswa SMK Negri 3 Pandeglang jurusan Nautika Penangkap Ikan itu melaksanakan PKL sekitar bulan September 2019. berangkat dari Pelabuhan Perikanan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggunakan kapal berkapasitas 200 gross tonnage (GT) sampai ke perairan Timika, Papua Barat.(Aep)




Puluhan Pelajar di Pandeglang Tertangkap Razia Satpol PP

kabar6.com

Kabar6-Sekitar 28 Pelajar tertangkap razia Satpol PP saat tengah asik main playstation di warnet tepatnya di belakang SMP 4 Kampung kebon Cau, Kelurahan Pandeglang.

Mereka berasal dari SMK 2 Kadubanen, SMA 2 Pandeglang, SMK PGRI, SMA Pasundan, SMAN 6 Pandeglang dan MA Arrohman.

Pelaksanan Bidang Tibum Tranmas Satpol PP Pandeglang, Dadang Hermawan menerangkan, para pelajar itu diberikan pembinaan di MakoSatpol PP sebelum diserahkan ke gurunya masing-masing. Kata Dadang, saat ditanya alasan para pelajar ini mengaku kesiangan datang ke sekolah.

“Berdasarkan laporan warga minta ditertibkan karena sudah meresahkan, saat razia banyak yang kabur lebih dari 20 orang,’ kata Dadang usai razia, Senin (19/11/2018).

Perwakilan Guru SMK PGRI, Imam Faz mengaku, awalnya sekolah memperbolehkan siswa yang terlambat datang tetap mengikuti pelajaran dengan catatan diberikan sanksi, namun ternyata sanksi itu sama sekali tidak memberikan efek jera pada siswa sehingga membuat peraturan baru yakni siswa yang terlambat tidak dilerbolehkan masuk untuk mengikuti pelajaran.

Imam malah meminta pada Satpol PP untuk memberikan sanksi yang lebih tidak hanya pembinaan saja, ia juga mengharapkan Satpol PP lebih mengintensifkan lagi razia pelajar agar tidak ada lagi pelajar yang berkeliaran saat jam pelajaran berlangsung.

“Sigit (salah seorang murid) memang butuh perhatian lebih, gelagatnya kelihatan (tidak baik), peraturannya boleh masuk tapi di hukum cuman tidak ada efek jera. Kalau peraturan yang sekarang jam 7.30 wib masuk dan yang lewat itu keluar, paling nanti diserahkan kembali ke guru BP untuk diberikan pembinaan,” katanya.

Sementara itu salah sorang siswa yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku jika tertangkap oleh Satpol PP memang baru kali ini, sedangkan bolos sekolah ia mengaku sering melakukannya.**Baca juga: Tuntut UMK, Buruh Tangerang Blokir Pintu Tol.

“Baru kali ini yang ketahuan (ketangkap), sisanya lupa,” ucapnya.(Aep)