1

Kualitas Air PDAM Lebak Kembali Disorot

Kabar6-Kualitas air yang dikelola oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Lebak untuk disuplai ke masyarakat lagi-lagi disorot.

Ketua Umum HMI Lebak Ratu Nisya Yulianti menyebut, buruknya kualitas air salah satunya dirasakan pelanggan di Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung.

“Kualitas air yang mengalir ke warga seringkali berwarna kecokelatan seperti comberan. Masyarakat sudah sering mengeluh dan protes karena air tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Ratu Nisya, Kamis (21/9/2023).

Menurut Nisya, buruknya kualitas air PDAM bukan karena kondisi kemarau panjang, melainkan perusahaan pelat merah tersebut dinilai tidak pernah serius mengatasi persoalan pelayanan kualitas air pelanggan.

“Ini yang kemudian menjadi kebiasaan tidak memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. PDAM Tirta Dharma Lebak terkesan tidak menghiraukan permasalahan tersebut,” sebut Nisya.

**Baca Juga: Tito Karnavian Tunjuk Andi Ony Prihartono Jadi Pj Bupati Tangerang, Hari ini Dilantik

Jika masyarakat dipaksakan untuk menggunakan air tersebut, maka yang dikhawatirkan adalah timbulnya berbagai penyakit.

“Siapa yang akan bertanggung jawab jika ada efek yang ditimbulkan dirasakan oleh masyarakat akibat kualitas air yang buruk tersebut,” tanya Nisya.

Lebih lanjut Nisya mengatakan, apabila persoalan kualitas air tidak juga kunjung diselesaikan, HMI bakal melapor ke pihak berwenang.

“Artinya memang sistem kerja PDAM Lebak sangat buruk karena tidak menerapkan prinsip kualitas dan tidak mengutamakan kesehatan masyarakat. Jangan sampai ini menjadi tradisi dan budaya oleh PDAM Lebak,” katanya.(Nda)




PDAM Lebak Janji Tingkatkan Pelayanan Air Bersih ke Masyarakat

Kabar6.com

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Kabupaten Lebak saat ini memiliki kurang lebih 3.000 pelanggan aktif.

Plt Direktur Utama PDAM Tirta Multatuli Wawan Kuswanto mengatakan, untuk mengatasi tingkat kekeruhan di atas 1.000 NTU akan dilakukan penyesuaian debit air baku yang masuk di sistem pengolahan air dengan cara pengaturan valve air baku dalam keadaan tertentu atau pada saat banjir dikarenakan curah yang tinggi.

Dia memastikan, pelayanan penyediaan air bersih ke masyarakat terus berusaha ditingkatkan.

“Air adalah kebutuhan nomor dua setelah udara, tak ada air kehidupan berakhir, maka dari itu kami akan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air bersih,” kata Wawan saat ekspos laporan kinerja tahun 2021 dan RKAP tahun 2022, di Aula Multatuli Setda Lebak, Rabu (26/1/2022).

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta PDAM lebih responsif, adaptif, kompetitif dan lebih kreatif dalam melayani masyarakat.

**Baca juga: 15 Ruas Jalan di Lebak Ditangani Tahun Ini, Berikut Daftarnya

Menurutnya, kekurangan di PDAM Tirta Multatuli bukan faktor kesengajaan, akan tetapi disebabkan oleh banyak faktor seperti bencana alam, kerusakan perpompaan dan lain sebagainya.

“Untuk itulah kewajiban kita bersama sinergi dengan PDAM dalam membangun kebersamaan agar PDAM dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dengan mengedepankan aspek pembinaan dan komunikasi serta bukan justifikasi,” pesan Iti.(Nda)




Penyertaan Modal PDAM Lebak Rp15 Miliar Dipertanyakan di Tengah Banyak Keluhan Masyarakat

Kabar6.com

Kabar6-Rapat dengar pendapat antara Komisi II DPRD Kabupaten Lebak dengan PDAM Tirta Multatuli, Senin (14/6/2021), diskorsing hingga pekan depan.

Anggota Komisi II DPRD Lebak Fraksi PKS Abdul Rohman mengatakan, rapat dilanjutkan minggu depan karena PDAM tidak membawa data yang dibutuhkan dalam rapat tersebut.

“Karena teman-teman PDAM tidak membawa data maka kami skorsing rapat sampai minggu depan,” kata Abdul Rohman kepada Kabar6.com.

Abdul Rohman menjelaskan, pihaknya mempertanyakan penyertaan modal yang diberikan kepada PDAM Tirta Multatuli tahun 2020 sebesar Rp15 miliar.

“Anggaran itu kan semata-mata untuk menunjang kinerja PDAM dalam memberikan pelayanan yang saat ini justru banyak dikeluhkan dan pengaduan dari masyarakat,” ucap dia.

“Jadi mami pertanyakan itu udah berapa anggaran yang terserap? Udah realisasi untuk apa saja? Ada Silpa atau tidak? Dan sesuai tidak dengan RKA yang pernah dibahas dengan Komisi II?” beber pria yang akrab disapa Komeng ini.

**Baca juga: Sekolah di Lebak Didesak Segera Salurkan Dana Program Indonesia Pintar

Dari persoalan yang sejauh ini telah diinventarisir, kendala distribusi air ke pelanggan disebabkan karena kerusakan pada pompa dan beberapa komponen lain yang sudah berusia tua.

“Makanya kami pertanyakan anggaran penyertaan modal itu, sudah sejauh mana anggaran yang Rp15 miliar itu,” pungkasnya.(Nda)




Komisi II DPRD soal Calon Direktur PDAM Lebak: Punya Terobosan dan Gerak Cepat

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mulai membahas proses pemilihan calon direktur PDAM Tirta Multatuli. Masa jabatan Direktur PDAM Lebak periode kedua Oya Masri akan berakhir pada bulan Mei-Juni 2021.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lebak Rully Sugiharto Wibowo berharap, calon direktur perusahaan air minum pelat merah haruslah figur yang mampu membawa perubahan yang lebih baik. Terutama soal pelayanan ketersediaan dan kualitas air kepada pelanggan.

“Harus punya terobosan dan bisa bergerak cepat jika terjadi masalah yang berimbas pada terganggunya penyaluran air ke masyarakat. Baik masalah ketersediaan maupun kualitas air, harus bisa cepat diatasi,” kata Rully saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (12/1/2021).

Karena menurut Rully, tidak sedikit keluhan masyarakat mengenai gangguan suplai dan kualitas air yang diterima. Menurut dia, banyaknya keluhan dan laporan masyarakat membuat pelayanan PDAM masih jauh dari kata memuaskan. Berbagai keluhan masyarakat harus mampu direspon cepat.

“Masalah-masalah ini yang masih dan menjadi PR bagi direktur PDAM baru, untuk itu harus orang yang tepat. Yang sekarang bagus, tapi harus yang lebih bagus lagi, yang bisa menambah kekurangan dari yang sebelumnya. Karena air salah satu kebutuhan dasar masyarakat, pelayanan PDAM harus bisa ditingkatkan,” tutur Rully.

**Baca juga: 58 Fasilitas Kesehatan Disiapkan untuk Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Lebak

Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Lebak, Budi, mengatakan, meski di dalam aturan diperbolehkan menjabat untuk ketiga kalinya, namun hal tersebut belum diputuskan karena masih dalam tahap persiapan pemilihan.

“Belum, belum diputuskan. Nanti hasil rapat-rapat berikutnya baru akan diputuskan. Kalau di dalam aturan memang bisa 3 kali, tapi kan ini belum. Ini masih awal, masih bahas persiapan saja,” katanya.(Nda)




Dewan Setujui Penyertaan Modal ke PDAM Lebak Rp15 Miliar

kabar6.com

Kabar6-Penyertaan modal ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Multatuli Kabupaten Lebak sebesar Rp15 miliar dalam Rancangan APBD Lebak 2020 disetujui DPRD.

“Kalau itu dia kan rembes ya, jadi penyertaan modal Rp15 miliar itu kan pemasangan pipa sebanyak 5.000 kalau tidak salah,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Lebak, Rully S. Wibowo saat dihubungi Kabar6.com, Kamis (14/11/2019).

“Ini kan langsung diganti oleh pusat, kalau pun uang keluar akan masuk lagi sesuai penyertaan modal kita ke PDAM. Program pusat, kalau enggak dipakai kan sayang,” tambah Rully.

Direktur Utama PDAM Tirta Multatuli Oya Masri menjelaskan, penyertaan modal yang masuk akan diganti atas kinerja PDAM.

“Itu kan program dalam rangka SDGs (Sustainable Development Goals) dan sifatnya nanti rembes. Pemerintah daerah menyiapkan dana talangan dulu, nanti diganti semua atas kinerja PDAM,” terang Oya.

**Baca juga: PPP Tolak Penyertaan Modal Rp15 Miliar ke PDAM Tirta Multatuli.

Penyertaan modal ke PDAM Tirta Multatuli sebesar Rp15 miliar ditolak Fraksi PPP DPRD Lebak. Pemkab Lebak diminta untuk mengkaji ulang.

“Kami minta pemerintah daerah melakukan kajian terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhan yang lain,” kata Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Lebak, Musa Weliansyah.(Nda)