1

HIPMI-PHRI Kerja Sama Tingkatkan Kolaborasi di Sektor Pariwisata Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Lebak menjajaki kerja sama.

Kerja sama HIMPI dengan PHRI yang dipimpin Rosna Gustina Rahayu dalam upaya mewujudkan peningkatan pariwisata dan business to business (B2B) di sektor tersebut di Kabupaten Lebak.

“HIPMI dan PHRI sepakat berkomitmen bersama untuk mewujudkan peningkatan di sektor pariwisata di Kabupaten Lebak,” kata Ketua BPC HIPMI Lebak, Osep Mulyawan Karis, Minggu (7/8/2022).

Osep mengatakan, nantinya HIPMI dan PHRI akan bersama-sama melakukan kegiatan yang sudah direncanakan dalam ruang ruang lingkup kerja sama yang diteken kedua belah pihak.

“Sama-sama mendukung sektor pariwisata, pengembangan ekonomi kawasan dan pemasaran produk, implementasi kerja sama B2B, dan lain-lain,” papar Osep.

**Baca juga: Penutup Gorong-gorong Hilang Bikin Marah Bupati, PUPR Lebak Akan Ganti dengan Ini

Osep menuturkan, pariwisata menjadi salah satu sektor di Indonesia, terutama di Kabupaten Lebak yang juga sangat terdampak karena babak belur dihajar pandemi COVID-19. Kunjungan wisatawan ke daerah dengan Six Fantastic wisata nya ini anjlok.

“Kami harap dari kerja sama yang dibangun ini HIPMI dan PHRI bisa berkolaborasi dan sinergitas dalam meningkatkan lagi geliat di sektor tersebut,” harap Osep.(Nda)




Bupati Iti : Pemkab Lebak tak Bertujuan mengeksploitasi Suku Badui

Kabar6.com

Kabar6-Pekan ini masyarakat Kabupaten Lebak dikagetkan dengan pemberitaan adanya surat dari Lembaga Adat Badui kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minta kawasan wisata Badui dihapus sebagai destinasi wisata.

Dalam pemberitaan sejumlah media, disebut bahwa lembaga adat memberikan mandat kepada Heru Nugroho dan tiga orang lainnya. Namun, hal itu kemudian dibantah. Lembaga Adat Badui menegaskan tak pernah memberikan mandat, bahkan tetua adat tidak mengetahui tentang isi surat yang dibuat tersebut.

Menanggapi itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, melalui akun Instagramnya, seperti yang dilihat Kabar6.com, Minggu (12/7/2020), menegaskan, hubungan masyarakat adat Badui dengan Pemkab Lebak berjalan baik.”Sangat baik dan harmonis,” tulis Iti.

Iti mengaskan, pariwisata yang tengah ditata oleh Pemkab Lebak tak bertujuan mengeksploitasi suku yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar tersebut.

“Pariwisata yang tengah kami tata, sama sekali tidak dalam tujuan akan mengeksploitasi habis suku Badui, tidak,” katanya.

Dijelaskan Iti, destinasi wisata suku adat Badui merupakan destinasi wisata budaya, di mana pendekatan yang dilakukan akan melibatkan masyarakat Badui sebagai subjek dari kebijakan kepariwisataan.

“Bahwa kemudian ada kekhawatiran terhadap kelestarian alam dan lingkungan Baduu berupa ancaman sampah dan pengrusakan lingkungan, for sure ini menjadi concern Pemerintah Kabupaten Lebak, bahwa alam Wewengkon masyarakat adat Badui dalam hal ini harus benar-benar dijaga dan dilestarikan,” tutur Iti.

**Baca juga: Mandala Yudha Ajak Masyarakat Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Menurutnya, masyarakat adat Badui merupakan role model living yang tak lagi banyak tersisa di dunia dan menjadi contoh bagi masyarakat dunia dalam hubungan antar masyarakat, termasuk harmoni hubungan manusia dalam memperlakukan alam sebagai bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan.

“Badui milik Lebak, milik Banten, milik masyarakat Sunda, milik Indonesia, bahkan milik masyarakat dunia. Kelestarian budaya adat Badui merupakan sebuah keniscayaan yang bukan saja harus kita pertahankan, bahkan harus kita sama-sama perjuangkan (bila dirasa perlu) dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya menjadikan Badui sebagai komoditas) bahan jualan kepentingan sesaat,” tutup Iti.(Nda)




Baduy Badminton Open 2019 Diharapkan Beri Dampak Positif Pariwisata Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 546 pebulutangkis dari dalam dan luar negeri akan unjuk gigi di ajang Baduy Badminton Open (BBO) 2019 yang akan berlangsung mulai Senin (8/7/2019).

Turnamen yang memperebutkan Piala Bupati Lebak dan hadiah total sebesar Rp150 juta tersebut akan berlangsung hingga, 13 Juli 2019.

Diinisiasi KNPI dan KONI Lebak, BBO akan berlangsung di GGM Ona dan GOR Jayabaya.

“Persiapan berbagai fasilitas turnamen sudah 90 persen. Semua sudah kami siapkan, penginapan dan homestay di Rangkasbitung,” ujar Ketua KONI Lebak, Yosef M. Holis.

Tidak hanya bertujuan mencari pebulutangkis-pebulutangkis hebat, BBO diharapkan bisa ikut mengenalkan dan mempromosikan Kabupaten Lebak lebih luas.

**Baca juga: Jamaah Haji Kabupaten Tangerang Diimbau Perhatikan Kesehatan.

“Semoga BBO dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pariwisata Lebak melalui kunjungan atlet dan wisatawan lokal Nasional maupun mancanegara yang tentunya ini sejalan dengab visi bupati; Lebak sebagai destinasi wisata unggulan Nasional berbasis potensi lokal,” kata Ketua KNPI Lebak, Samsu Rizal kepada Kabar6.com, Minggu (7/7/2019).

“Dan berharap BBO jadi agenda tetap Nasional dan Lebak jadi tuan rumah Sirnas badminton,” Harapnya.(Nda)