1

Pemprov Banten Kucurkan Rp 13,35 Miliar untuk JPS di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten mengucurkan bantuan sebesar Rp 13,35 miliar untuk Jaringan Pengaman Sosial (JPS).

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu per Kartu Keluarga (KK) diberikan kepada warga Kota Tangerang Selatan di Lengkong Karya, Rabu 22 April 2020.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, bantuan
yang bersumber dari APBD Provinsi Banten ini akan disalurkan secara bertahap kepada 22.258 KK di Kota Tangsel. “Bansos JPS dalam bentuk uang tunai, diberikan bertahap dan penyalurannya bertahap,” ujar Wahyu.

Sementara itu, Jahian (54) pria paruh baya asal Lengkong Gudang, Serpong mengaku sangat terharu dengan bantuan tersebut.

Dia mengaku baru kali ini mendapatkan bantuan berupa uang tunai yang akan dipakainya untuk makan sehari-hari.

**Baca juga: MUI Tangsel Anjurkan Warga Tidak Nyekar Jelang Ramadhan.

“Terima kasih atas bantuannya, Terima kasih, Terima kasih,” ucap Jahian dengan mata berkaca-kaca.

Jahian juga mengaku sangat terdampak akibat meluasnya Corona Virus Disease 2019 di Kota Tangsel, maka dari itu dirinya harap agar pemerintah juga melirik para marbot untuk disalurkan bantuan mau itu sembako ataupun uang tunai.(eka)




Ahli Gizi Sebut, Puasa Selama Pandemi COVID-19 Dapat Tingkatkan Ketahanan Tubuh

Kabar6-Menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 memang menjadi tantangan tersendiri. Namun kabar baiknya, puasa ternyata dapat meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Imunitas tubuh merupakan benteng utama tubuh manusia untuk mencegah penularan penyakit. Meskipun demikian, ada sejumlah syarat tertentu agar puasa tersebut bermanfaat positif bagi imunitas tubuh pada khususnya.

Hal pertama, melansir Grid, puasa harus dijalankan dengan benar. Setidaknya, hal tersebut bisa bermanfaat positif bagi ketahanan tubuh manusia. Berpuasa dengan benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel manusia yang rusak. Selain itu, berpuasa juga bisa mengurangi massa lemak, khususnya lemak-lemak jahat pada tubuh.

Syarat puasa yang benar di antaranya adalah makan dan minum secara benar dan seimbang. Di tengah pandemi seperti saat ini, Anda diimbau untuk tidak melupakan sahur dan berbuka puasa dengan makan dan minum bergizi sekaligus seimbang.

Di samping itu, sahur dengan gizi yang lengkap dan simbang juga menentukan. Terutama, dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak antioksidan.

Lebih baik lagi apabila sebelum imsak, disempatkan untuk mengonsumsi buah-buahan. Tentunya agar hal tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat sedang berpuasa.

Makan yang seimbang terdiri dari karbohidrat, lemak yang baik, protein hewani dan nabati serta sayur, sehingga membuat daya tahan tubuh kita meningkat. ** Baca juga: Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bantu Jaga Kebersihan Rumah di Saat Pandemi COVID-19

Sambut puasa Ramadan dengan kesiapan fisik dan mental yang terjaga.(ilj/bbs)




36 Ribu Kepala Keluarga di Tangsel Terima Bantuan dari Kemensos

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada 36 ribu kepala keluarga di Tangerang Selatan.

Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan dengan bantuan 36 ribu KK dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah terpenuhi.

“Dan bahkan tadi pak menteri sudah menyampaikan segera usulkan lagi untuk bantuan yang lainnya,” ujarnya kepada wartawan di Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Selasa (21/4/2020). **Baca juga: Alasan Airin Evaluasi Kinerja Gugus Tugas RT RW di Tangsel.

Menurut Airin, untuk saat ini ada sekitar 30 ribu KK yang baru masuk dan nantinya ada kemungkinan sebagian diusulkan ke Kemensos.(eka)




Ramadhan 2020, Tak Ada Sholat Tarawih di Masjid Al Azhom Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang tidak akan menggelar sholat tarawih atau aktivitas yang menimbulkan keramaian selama bulan suci Ramadhan tahun ini.

Ketua Harian Masjid Raya Al Azhom KH. Chaerudin mengatakan ditiadakannya kegiatan yang bersifat keramaiab karena saat ini Kota Tangerang tengah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Sebelum diberlakukan PSBB di Kota Tangerang, sejak Maret sudah tidak menyelenggarakan sholat jumat, semua pengajian rutin dihentikan,” ujar saat dihubungi oleh Kabar6.com, Selasa (21/4/2020).

“Termasuk sholat terawih, sampai situasi sudah kondusif.” tambahnya

Chaerudin mengatakan, pembatasan aktivitas tersebut sesuai fatwa MUI dan Peraturan Walikota nomor 17 tahun 2020 perihal Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang.

Tidak ada kegiatan yang menimbulkan kerumunan banyak orang dalam bulan suci di masjid milik pemerintah kota Tangerang itu seperti pengajian maupun acara buka puasa bersama. “Ga ada, mudah-mudahan tidak berlangsung lama,” katanya.

**Baca juga: Anggaran Covid-19 di Kota Tangerang 241 M, Dilaporkan ke Kemendagri 349,8 M.

Chaerudin mengimbau masyarakat Kota Tangerang agar dapat mentaati ajakan pemerintah. Mengingat situasi dan kondisi saat ini penyebaran virus Covid-19 ini ditengah masyarakat begitu masif.

Baik untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu berprilaku hidup bersih dan sehat. “Serta sabar menghadapi ujian ini, banyak-banyak berdoa,” tandasnya. (Oke)




Nominal Bantuan Covid-19 Banten Naik, Tapi Kuota Turun

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah akhirnya menaikan nilai bantuan kepada masyarakat terdampak covid-19 dari APBD Provinsi Banten dari sebelumnya Rp 500 ribu per Kepala Keluarga (KK), naik menjadi Rp 600 ribu per KK.

Meski begitu, kenaikan tersebut berbanding terbalik dengan kuota penerimanya, dari sebelumnya direncanakan untuk dialokasikan kepada 670 ribu KK, turun menjadi 421.177 KK.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti membenarkan hal tersebut. Sisi lain nominal bantuan yang diberikan kepada masyarakat dari APBD Banten mengalami kenaikan. Namun, pada sisi lainnya lagi, kuota penerimanya mengalami penurunan.”Iya betul,” terang Rina, kepada Kabar6.com, Selasa (21/4/2020).

Sebelumnya, Pemprov Banten berencana akan memberikan bantuan kepada 670 ribu KK di Banten yang terdampak covid-19. Dimana, masing-masing KK mendapatkan Rp 500 ribu, dan saat ini mengalamikenaikan menjadi Rp 600 ribu kepada 421.177 KK penerimanya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan sebanyak 421.177 KK. Penerima bantuan tersebut berasal dari data Non Data Terpadu Kesejahteraan sosial (DTKS), namun termasuk dalam kelompok masyarakat rentan terdampak resiko sosial COVID 19.

Adapun salah satu kategori kelompok masyarakat rentan terdampak resiko sosial Covid-19 adalah seorang kepala rumah tangga yang diliburkan oleh perusahaan atau cuti diluar tanggungan perusahaan, sehingga kepala keluarga tersebut beserta keluarganya terancam tidak memiliki mata pencarian.

Bantuan sendiri, lanjut WH, berupa uang tunai yang disalurkan melalui 4 (empat) lembaga perbankan yang telah bekerjasama dengan Pemprov Banten yakni  Bank  BJB untuk wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, BJB Syariah untuk Kota Tangerang Selatan, BRI untuk Wilayah Pandeglang dan Lebak serta Bank Banten untuk wilayah Serang dan Cilegon. Proses penyaluran bantuan mulai dilakukan secara bertahap dimulai hari ini, Selasa (21/4/2020)  untuk wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

“Setiap penerima manfaat akan memperoleh bantuan sebesar Rp600.000 per kepala keluarga, yang rencananya akan diberikan selama tiga bulan yaitu April, Mei dan Juni,” kata Gubernur WH.

**Baca juga: Nilai Bansos Dampak Corona di Banten Rp 500 Ribu dan Rp 600 Ribu.

Gubernur WH mengungkapkan, penyerahan bantuan yang dilakukan di Kota Tangerang merupakan penyaluran perdana se-Provinsi Banten. Kota Tangerang akan mendapatkan alokasi jaringan pengamanan sosial sebanyak 86.783 kepala keluarga (KK) dan Kota Tangerang Selatan sebanyak 22.258 KK. Sementara untuk Kabupaten Tangerang sebanyak 149.133 KK, Kabupaten Serang sebanyak 56.100 KK, Kota Serang sebanyak 30.200 KK, Kota Cilegon sebanyak 20.375 KK, Kabupaten Pandeglang sebanyak 44.673 KK dan Kabupaten Lebak sebanyak 11.655 KK.

“Data Calon Penerima Bantuan Jaring Pengaman Sosial merupakan data yang telah ditetapkan dan diusulkan oleh Bupati/Walikota pada masing-masing wilayah. Data yang kami terima merupakan data yang telah di verifikasi dan validasi oleh Kabupaten/Kota.

Legitimasi Data di dukung oleh surat keterangan dari Desa/Kelurahan,”jelasnya.(Den)




Masak di Rumah Selama Pandemi COVID-19 Punya Sejumlah Manfaat Bagi Kesehatan Mental

Kabar6-Salah satu kegiatan yang mulai sering dilakukan orang selama pandemi COVID-19 adalah memasak. Ternyata, memasak tidak hanya sekadar bermanfaat mengisi waktu saja, lho.

Seorang ahli menjelaskan, memasak juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Tentu hal ini berdampak baik di tengah Pandemi COVID-19.

“Memasak di rumah baik untuk kesehatan mental, karena memasak adalah tindakan kesabaran, fokus, jalan keluar untuk ekspresi kreatif, sarana komunikasi, membantu meningkatkan harga diri seseorang. Karena si juru masak dapat merasa senang melakukan sesuatu yang positif untuk keluarga, diri mereka sendiri atau orang yang dicintai,” jelas Ohana, pendiri Culinary Art Therapy di West Bloomfield, Michigan.

Lantas, apa saja manfaat yang dimaksud? Melansir Okezone, berikut sejumlah manfaat memasak bagi kesehatan mental:

1. Rasa pencapaian
Saat Anda memasak untuk diri sendiri atau orang lain, Anda menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk diri sendiri. Hal ini cocok dengan jenis terapi yang dikenal sebagai aktivasi perilaku.

Menurut Society of Clinical Psychology, aktivasi perilaku dapat digunakan untuk mengobati depresi dan kecemasan dengan menghasilkan sesuatu. Dalam konteks memasak, makanan buatan rumah adalah hasil positif.

2. Melatih kreativitas
Menjadi kreatif di dapur dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menemukan, orang yang menghabiskan waktu untuk kreatif, termasuk memasak, tampak menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Memasak memberi Anda kesempatan untuk bereksperimen di dapur dan menemukan bagaimana masing-masing bahan berperan dalam hidangan.

3. Kesabaran
Seorang psikiater bernama Judith Orloff mengatakan, kesabaran bukan berarti kepasifan atau pengunduran diri, tetapi kekuatan. Ini adalah praktik menunggu dan mengetahui kapan harus bertindak.

Memasak di rumah membutuhkan kesabaran di berbagai langkah. Anda membutuhkan waktu untuk mencacah bawang putih, bawang merah, dan jahe untuk rasa optimal sebelum menikmati hidangan.

4. Terhubung dengan orang lain
Memasak untuk orang lain bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat, membantu membangun harga diri Anda. Tetapi, meminta orang lain untuk mengambil peran aktif di dapur dapat menciptakan rasa kebersamaan dan juga meningkatkan komunikasi. Jika memasak bersama keluarga, Anda akan menikmati senangnya berbagi peran di dapur.

5. Tingkatkan perasaan positif ke makanan
Belajar memasak di rumah dapat berdampak positif pada perasaan Anda dengan makanan. Menurut Dr Susan Moore, juru bicara American Dietetic Association, anak-anak yang orangtuanya mengajak mereka memasak bersama berpikir positif tentang makanan sehat.

6. Terorganisir
Setelah terbiasa memasak di rumah, Anda akan mulai terbiasa melakukan sesuatu dengan terencana. Anda akan mulai terbiasa menulis bahan-bahan sebelum membuat sebuah masakan.

Membuat rincian sebelum memasak dapat membantu Anda mengelola anggaran belanja dengan lebih baik, makan lebih sehat dan tetap teratur.

7. Lebih sehat
Menurut sebuah studi dari jurnal Public Health Nutrition, orang memasak di rumah cenderung makan lebih sehat daripada mereka yang keluar makan setiap minggu. ** Baca juga: Apa Perbedaan Karantina dan Isolasi Mandiri?

Studi yang meneliti lebih dari 9.000 peserta berusia 20 tahun ke atas tersebut menemukan, mereka yang memasak di rumah rata-rata mengonsumsi lebih sedikit kalori dan makanan cepat saji di luar.

Sementara menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, 95 persen dari serotonin (neurotransmitter yang mengatur tidur dan nafsu makan, serta mengatur mood) Anda diproduksi di saluran pencernaan.

Makan yang lebih sehat juga dapat meningkatkan kesehatan mental Anda.(ilj/bbs)




Pandemi Covid-19, Mensos Juliari Serahkan KKS di Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P Batubara memberikan langsung bantuan program sembako kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Penyerahan dalam bentuk simbolis Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kantor Lurah Sawah Lama, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

“Ini adalah sebagai upaya perlindungan terhadap dampak wabah Covid-19,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (21/4/2020).

Juliari menerangkan, KKS ini di luar bantuan sembako dari Presiden republik Indonesia Joko Widodo yang telah diluncurkan kemarin di depan Istana.

Kementerian Sosial mencatat adanya penambahan jumlah di Kota Tangsel sebanyak 5.965 menjadi 19.249 dari 13.284 KPM.

Sementara itu, Sekertaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Nurul Farijati menjelaskan, KPM perluasan program sembako akan mendapatkan bantuan setiap bulan Rp200 ribu hingga Desember.

“Mereka yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk basis data terpadu Kemensos,” jelas Nurul.

Nurul menambahkan program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako presiden senilai Rp600 ribu selama tigs bulan.

“Kalau yang bantuan sembako presiden itu sebulan cair dua kali dengan nilai 300 ribu yang diwujudkan dalam bentuk sembako dengan rincian antara lain beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi,” kata Nurul.

**Baca juga: Material Jembatan Roboh di Perbatasan Pamulang – Rawa Kalong Dievakuasi.

Di Kelurahan Sawah Lama ada sebanyak 198 KPM baru, salah satu nya adalah Kentol, 78 tahun. Ia mengaku baru pertama kali mendapatkan bantuan program sembako.

Kentol menuturkan, sangat senang atas bantuan yang diberikan oleh Menteri ini, dan akan dimanfaatkan dengan baik.

Kentol melanjutkan, dirinya sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan di daerahnya.

“Senang, nanti ingin dibelanjakan karena baru pertama kali,” tutupnya.

Diketahui, KKS ini bisa ditukarkan di e-warung dengan nominal Rp200 ribu per bulan sampai Desember.(eka)




PSBB Tangerang Raya, Gubernur Wahidin Pastikan KRL Tetap Beroperasi

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim atau WH memastikan KRL tetap beroperasi selama penerapan pembatasan sosial berskala besar di Tangerang Raya. “KRL atau commuter line di stasiun Tangerang Raya tetap beroperasi, tetapi ada pembatasan jam operasional,” ujarnya saat melakukan peninjauan langsung beberapa titik check point di ruas jalan di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan serta beberapa stasiun KRL, Senin (20/04/2020).

Selain pembatasan jam operasional, kata Wahidin, dilakukan pembatasan jumlah penumpang, menerapkan protokol kesehatan yang ketat? petugas dengan ketat mengawasi pelaksanaan physical distancing seperti pengecekan suhu tubuh dan jaga jarak aman penumpang.

Peninjauan tersebut dalam rangka memantau serta memastikan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya berjalan sesuai aturan yang telah ditetapkan. “Jam 5 pagi tadi saya melakukan tinjauan ke Stasiun Kereta Api Serpong Tangerang Selatan serta melakukan check point dibeberapa ruas jalan di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan,”ujar Gubernur WH.

Gubernur WH ingin memastikan bahwa petugas di stasiun melakukan penjagaan ketat untuk penerapan social distancing sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

**Baca juga: Penindakan PSBB, Puluhan Pengendara di Serpong Diminta Putar Balik.

Diketahui bahwa sejak diberlakukannya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah stasiun di Tangerang Raya melakukan pembatasan diantaranya keberangkatan.

Awalnya kereta dari Stasiun Tangerang sebelumnya pukul 04.30 WIB, berubah menjadi pukul 05.50 WIB. Sementara keberangkatan terakhir kereta dari Stasiun Tangerang yang sebelumnya pukul 22.15 WIB, kini menjadi pukul 17.49 WIB. (*/Oke)




Banten Naikan Nilai Bansos Dampak Covid-19 Jadi Rp 600 Ribu

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mulai menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak covid-19.

Bantuan yang disalurkan juga  mengalami perubahan, dari sebelumnya Rp per Kepala Keluar (KK) naik menjadi Rp 600 per-KK.

“Hari ini sudah mulai disalurkan. Secara bertahap sudah mulai disalurkan sebesar Rp 600 ribu per KK,” terang Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti, kepada Kabar6.com, Senin (20/5/2020).

Saat disinggung naiknya nominal bantuan kepada masyarakat tersebut, apakah nantonya tidak akan berpengaruh pada kuota jumlah penerimanya. Pihaknya mengatakan datanya masih terus bergerak. “Jadi masih sangat dinamis,” katanya.

Meski begitu, sambung Rina, saat ini Pemprov Banten telah berupaya untuk meringankan beban masyarakat melalui bantuan keuamgan dari sumber anggaran APBD Provinsi Banten kepada masyarakat yang terdampak covid-19 agar bisa dibantu.

Nilainyapun saat ini sedikit mengalami kenaikan, dan mudah-mudahan akan segera bisa disalurkan kepada para penerimanya secara keseluruhan dalam waktu dekat.

“Sementara ini bertahap, untuk Tangerang Raya dulu. Terus berperoses,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Banten Andra Soni mengaku khawatir akan ada masyarakat lainnya yang tidak mendapatkan bantuan dari Pemrov Banten karena nilai bantuan mengalami kenaikan dari sebelumnya direncanakan untuk diberikan kepada 670 ribu KK. Dimana, masing-masing KK akan mendapatkan Rp 500 ribu, kini naik menjadi Rp 600 ribu per-KK-nya.

**Baca juga: DPRD Banten Sebut Pendataan Bansos Terdampak Covid-19 Kacau.

Dirinya juga mempertanyakan dasar perhitungan dan pendataan sebelumnya, sehingga ditengah perjalanannya mengalami perubahan.

“Berarti gak jadi 670 ribu KK dong. Tampa perhitungan yang jelas. Kacau ya,” tandasnya.(Den)




Penindakan PSBB, Puluhan Pengendara di Serpong Diminta Putar Balik

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resor Kota Tangerang Selatan melakukan penindakan pengendara roda dua di cek poin lRawa Buntu, Serpong pada hari ke 3 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Tangsel.

Dalam pantauan dilokasi, terlihat para penumpang di cek KTP lalu jika tak satu KTP maka mereka diminta turun dan diseberangkan ke sisi jalan dengan tujuan si pengendara memutar balik dan menjemput si penumpang. “Ada lebih dari 50 penumpang diturunkan dan pengendaranya diminta putar balik,” ujar Kasat Lantas Polres Tangael, Ajun Komisaris Bayu Marfiando, Senin 20/4/2020.

Dia menegaskan, pengendara yang melanggar peraturan PSBB akan diberi teguran simpatik, dan blangko teguran itu pun tidak ada sanksi.

“Kalaupun tak lengkap hanya putar balik saja, kalau tak punya masker kami kasih masker, kalau duduknya belum rapi sesuai ketentuan kita atur lagi, kalau melebihi kapasitas kami suruh putar balik,” ujarnya.

Sementara itu, Perwira Pengendali Cek Poin Rawa Buntu, Iptu Suprayitno mengatakan, pengendara yang ditindak tadi lebih dari 50.

**Baca juga: Rapid Test Covid-19 Belum Sentuh Masyarakat Umum.

“Diberikan teguran suruh turun, yang tidak satu domisili suruh turun, lalu kita sebrangkan ke sisi jalan, agar pengendara memutar balik dan menjemput si penumpang,” terangnya.

Diharapkan dengan adanya penindakan ini, masyarakat lebih menaati aturan selama PSBB.(eka)