1

DPMPTSP Kabupaten Tangerang Bakal Perketat Proses Izin Baru

Kabar6-Pasca tragedi terbakar dan meledaknya PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), pabrik kembang api yang merenggut nyawa 51 orang dan puluhan lainnya menderita luka bakar, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang akan memperketat penerbitan izin industri bagi perusahaan baru.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang Nono Sudarno mengatakan, kedepan pihaknya akan lebih hati- hati dalam menerbitkan izin bagi perusahaan baru yang hendak berinvestasi di daerah yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar tersebut.

Bahkan, dia mengaku akan memperketat proses-proses pelayanan perizinan terhadap pembuatan izin baru.

“Kedepan, kami akan perketat proses dan penerbitan perizinan baru untuk industri,” ungkap Nono, saat memberikan klarifikasi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan di salah satu televisi swasta, pada Selasa (31/10/2017) malam ini.**Baca juga: Kerja Keras, 6 Anggota Polrestro Tangerang Diganjar Penghargaan.

Untuk diketahui, kasus ledakan disertai kebakaran yang terjadi di Pabrik Kembang Api PT PBCS sampai Selasa (31/10/2017) hari ini, telah merenggut korban jiwa hingga 51 orang, serta puluhan lainnya menderita luka bakar serius. Umumnya, para korban adalah pekerja di pabrik kembang api tersebut.(Tim K6)




Ledakan di Pabrik Petasan Kosambi, Jasad Istri dan Anak Embih Masih Belum Ditemukan

Kabar6-Tragedi meledak dan terbakarnya Pabrik Petasan, PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS) di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017) lalu, masih menyisakan cerita duka mendalam.

Setidaknya, duka bercampur rasa trauma itu hingga kini masih membekas di benak dan hati Embih (50), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pabrik petasan yang meledak.

Betapa tidak, hingga kini Embih masih belum mendapat kepastian akan nasib istri dan anaknya, Yanti dan Putri, yang juga sedang bekerja dilokasi saat musibah itu terjadi.

“Sampai hari ini saya belum mendapat kepastian akan nasib istri dan anak saya. Kalau memang mereka sudah meninggal, mana jasadnya. Tapi kalau masih hidup, dimana mereka berada,” ujar Embih tak kuasa menyimpan sedih.

Sejatinya, Embih sudah biolak-balik ke sejumlah rumah sakit yang menampung para korban ledakan, baik yang tewas maupun yang luka. Namun, sampai saat ini, sosok istri dan anaknya belum juga diketahui nasibnya.

Dikisahkan Embih, bila Istrinya sudah sekitar dua bulan bekerja di pabrik nahas tersebut. Sementara putrinya baru sekitar tiga pekan lalu.

“Selama ini, baik istri maupun anak saya tidak pernbah bercerita apapaun terkait pekerjaan mereka,” ujar Embih lagi.

Saat ini, Embih mengaku sudah pasrah. Meski demikian, untuk mencari kepastian, rencananya Embih akan kembali mendatangi RS Polri Kramat Jati di Jakarta Timur, guna mengecek kembali jasad istri dan anaknya.

Sementara itu, hingga Minggu (29/10/2017) pagi ini, tampak warga masih mendatangi lokasi pabrik petasan yang meledak dan terbakar itu. Kiranya, warga masih penasaran dengan seberapa parah kerusakan yang ditimbulkan akibat ledakan disertai kebakaran yang terjadi di pabrik tersebut.

Diketahui, Pabrik Petasan, PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS) di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, meledak dan terbakar pada Kamis (26/10/2017) pagi.**Baca juga: Komnas HAM: Kebakaran di Kosambi Juga Jadi Tragedi Perburuhan di Indonesia.

Dalam peristiwa itu puluhan pekerja tewas terpanggang, sementara puluhan lainnya juga menderita luka bakar serius dan hingga kini masih mendapatkan perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Tangerang.(rani)




Luka Bakar Sudah Membaik, Lilis Mengaku Masih Trauma

Kabar6-Setelah dua hari mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Lilis (22) salah seorang korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi mulai membaik.

Walau hanya dapat bicara sedikit, Lilis mengatakan pada saat kebakaran ia sedang bekerja, tiba-tiba terjadi ledakan. Lilis mengaku trauma atas kejadian yang menimpa dirinya dan pekerja di pabrik petasan tersebut.**Baca Juga: Buntut Ledakan Pabrik Petasan, WH Minta Izin Industri Diperketat.

“Saya lagi kerja, dan saya trauma banget,” ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan Kabar6.com, Kamis (27/10/2017).

Untuk saat ini Lilis tengah berada di ruang perawatan biasa ( Ruang Soka) untuk pemulihan dari luka yang dideritanya.

Diketahui, hingga kini, jumlah korban tewas dalam trgaedi ledakan di Pabrik Petasan yang berlokasi di wilayah Penggudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu sudah 47 orang. Sementara korban luka sebanyak 46 orang.(Vero)




Bupati Zaki: Biaya Pengobatan Korban Pabrik Petasan Ditanggung Pemerintah

Bupati

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bakal mengevaluasi perizinan Pabrik Petasan dan Kembang Api diwilayah tersebut.

Itu seiring tragedi meledaknya Pabrik Petasan dan Kembang Api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017).

Betapa tidak, peristiwa ledakan yang terjadi pagi hari tadi, telah merenggut hingga 47 nyawa pekerja dan melukai 46 orang lainnya.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebut, bila pihak perusahaan dimaksud memang sudah memenuhi syarat perizinan atas pabrik tersebut.

Sayangnya, saat akan dilakukan pengecekan atas kondisi bangunan pabrik, sudah terlanjur terbakar.

“Pihak pemerintah akan melakukan kaji ulang perizinan serta layak tempat dan bentuk bangunan,” ujar Bupati Zaki lagi.

Sedangkan untuk para korban yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, biaya akan ditanggung oleh pemerintah.**Baca juga: Polda Metro Jaya Bakal Telusuri Izin Pabrik Petasan di Kosambi.

“Dengan menggunakan Jamkesda, korban luka dalam kebakaran itu akan bebas dari seluruh biaya perawatan,” jelasnya.**Baca juga: Hanya 13 Pekerja di Pabrik Petasan Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu, lanjut Bupati Zaki, bahwa semua kepengurusan kartu Jamkesda bagi korban kebakaran akan dibantu oleh instansi terkait.(sly)




Polda Metro Jaya Bakal Telusuri Izin Pabrik Petasan di Kosambi

Kabar6-Polda Metro Jaya saat ini sedang mendalami kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017).

Peristiwa kebakaran tersebut sedianya menewaskan 47 orang dan 46 korban luka.**Baca juga: Jenguk Korban Kebakaran di Kosambi, Wakapolda: Kami Turut Berduka Cita.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi mengatakan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk mencari tahu penyebab kebakaran, asal muasal, serta keberadaan titik api yang pertama kali muncul.**Baca juga: PT Bosung Indonesia Terbakar di Pasar Kemis.

“Kita hadir di sini untuk mengetahui kondisi korban selamat dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait apa dan penyebab kebakaran terjadi. Lebih lanjut kita akan menelusuri terkait perizinan pabrik tersebut,” ungkap Purwadi menjelaskan.(don)




Satu Korban Kebakaran di Kosambi Dirujuk ke RSCM

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang merujuk satu pasien korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan lantaran kapasitas ICU di RSUD Tangerang sudah penuh.

Wakil Direktur Layanan Penunjang RSUD Kabupaten Tangerang E Widyastiwi mengatakan satu dari tujuh korban kebakaran yang berada di RSUD Kabupaten Tangerang atas nama Sami (35) harus dirujuk ke RSCM karena kapasitas ICU di RSUD hanya mampu menampung 19 pasien.**Baca juga: Keluarga Korban Kebakaran di Kosambi Minta Perusahaan Tanggungjawab.

“Korban yang memang harus berada di ruang ICU dan karena ICU di sini hanya dapat menampung 19 bed dan sudah terisi semua. Maka kami melakukan sistem rujukan terpadu dan kami mendapatkan di RSCM,” ujar Widyastiwi Wakil Direktur layanan penunjang RSUD Kabupaten Tangerang saat di wawancarai, Kamis (26/10/17).**Baca juga: Kondisi Warga di Sekitar Proyek JORR Makin Memprihatinkan.

Tindakan tersebut dilakukan mengingat pasien harus selalu berada di tempat yang dapat mengurangi infeksi dari luka yang dialami pasien itu sendiri.(vero)




Ledakan Di Pabrik Petasan Kosambi, Cak Nawa: Ini Kejadian Luar Biasa

Kabar6-Tragedi ledakan disertai kebakaran di pabrik petasan milik Indra Liono di wilayah Penggudangan 99, Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017), mengundang perhatian dari berbagai kalangan.

Peristiwa itu, merupakan sebuah tragedi paling buruk yang terjadi di dunia industri di Banten sepanjang tahun 2017 ini.

Anggota DPRD Provinsi Banten, M. Nawasaid Dimyati mengemukakan, pihaknya mengaku prihatin atas munculnya peristiwa yang merenggut nyawa puluhan pekerja tersebut.

Oleh karenanya, pria yang akrab disapa dengan sebutan Cak Nawa itu mendesak aparat kepolisian agar mengusut tuntas kasus itu.

“Polisi harus usut tuntas kasus ini dan segera tangkap pemilik perusahaan itu. Peristiwa ini sudah masuk kategori kejadian luar biasa,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, kepada Kabar6.com, melalui telepon selulernya, Kamis (26/10/2017).

Dijelaskan Nawa, lolosnya izin pabrik petasan ini dianggap sebuah kecerobohan dari Pemerintah Daerah setempat.

Pasalnya, sewaktu perusahaan itu mengajukan permohonan untuk membuat perizinan, tentunya harus memalui kajian matang dari segala sisi, baik keselamatan kerja, dampak lingkungan, perlindungan pekerja dan lainnya.

Apalagi, pabrik itu juga mempekerjakan anak dibawa umur dan turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.**Baca juga: Pabrik Petasan Kosambi Meledak, Jumlah Korban Tewas Sudah 47 Orang.

“Ini tanggungjawab Pemerintah Daerah. Kenapa izin itu bisa lolos. Jangan sampai ada aksi saling lempar tanggungjawab. Semua pihak yang terlibat mengeluarkan izin itu harus diperiksa,” katanya.**Baca juga: “Pekerja Kurang Umur” Di Pabrik Petasan Kosambi, Bukan Kewenangan Disnakertrans Tangerang.

Diketahui, sampai malam ini, jumlah korban tewas dalam ledakan di pabrik petasan yang mempekerjakan 103 orang itu sudah sebanyak 47 orang, dengan jumlah korban luka bakar sebanyak 46 orang.(Tim K6)