1

Perhatikan Sejumlah Hal Penting Saat Anda Berlibur di Masa Pandemi

Kabar6-Meskipun masih berada dalam masa pandemi, tidak sedikit orang yang memutuskan berlibur melepas penat dengan jalan-jalan ke luar rumah, bahkan ke tempat-tempat pariwisata di luar kota.

Apabila Anda dan keluarga memang berencana mengisi liburan ke luar rumah, melansir Femina, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat. Apa sajakah itu?

1. Tubuh dalam kondisi sehat
Sebelum memutuskan untuk bepergian, pastikan tubuh kita dalam kondisi sehat dan fit. Jika tubuh dalam kondisi kurang sehat maka akan rentan terserang penyakit.

Untuk menjaga tubuh dalam kondisi sehat, konsumsi makanan bergizi dengan porsi tepat. Istirahat cukup dan tidur berkualitas setidaknya delapan jam.

Jangan lupa olah raga minimal 20 menit setiap hari. Pastikan cairan dalam tubuh cukup dengan minum air sesuai kebutuhan. Bawalah air minum saat bepergian.

Menjaga kesehatan tidak hanya dilakukan sebelum bepergian. Saat liburan, kesehatan dan stamina juga harus tetap dijaga agar tidak sakit saat pulang ke rumah.

2. Disiplin menerapkan protokol kesehatan
Hal yang terpenting adalah melaksanakan 3M yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Untuk memasktikannya, bawalah selalu hygiene kit atau tas kecil yang berisi masker cadangan, hand sanitizer, sabun cair, tisu basah dan kering. Jika perlu, bawa peralatan makan sendiri.

3. Pilih moda transportasi dan penginapan yang menerapkan protokol kesehatan
Bagi Anda yang akan bepergian menggunakan transportasi umum, sebaiknya memilih moda transportasi yang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti maskapai penerbangan dan kereta.

Jangan lupa menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti dokumen hasil rapid test yang biasanya diminta oleh beberapa maskapai penerbangan.

Jika menggunakan bus, maka perhatikan aturan yang diterapkan oleh perusahaan bus tersebut, pastikan higienitasnya, pembatasan penumpang dan aturan jarak. Beli tiket sebelum hari keberangkatan dengan cara online untuk menghidari kerumunan yang terjadi bila membeli tiket secara langsung.

Begitu juga saat memutuskan untuk menginap. Pilih penginapan yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

4. Pilih lokasi wisata yang tidak berisiko tinggi
Sebelum memutuskan untuk pergi ke tempat wisata sebaiknya cari tahu terlebih dahulu kondisi tempat wisata tersebut. Disarankan, lokasi tempat wisata tidak berada dalam zona yang berisiko tinggi.

Sebaiknya pilih lokasi wisata outdoor yang terbuka dengan risiko penularan yang lebih rendah dibanding indoor. Perhatikan juga jam operasional serta aturan pengunjung.

Biasanya ada tempat wisata yang melarang anak kecil dan orang lanjut usia yang rentan terhadap penularan COVID-19. Beli tiket secara online, dan lakukan pembayaran cashless saat di lokasi wisata.

Agar lebih sehat, saat berkunjung ke kebun binatang atau piknik, bawalah makanan sendiri dari rumah untuk memastikan kebersihan makanan yang Anda konsumsi.

5. Solo traveling atau hanya bersama orang rumah
Solo traveling bisa Anda lakukan untuk menghindari keramaian dan meminimalisir kontak fisik. Namun, jika Anda bukan tipe solo traveller, usahakan hanya bepergian bersama orang-orang yang tinggal serumah dengan Anda agar lebih aman.

6. Mengisolasi diri saat pulang
Setelah bepargian, isolasi mandiri selama 14 hari atau sampai ada kepastian Anda tidak menjadi carrier. Jika tidak ingin melakukan isolasi, lakukan rapid test antigen.

Jika reaktif, lanjutkan dengan tes PCR. Yakinkan Anda ‘bersih’ untuk kesehatan keluarga dan orang-orang di sekeliling Anda. ** Baca juga: Kulit Segar Jauh dari Keriput dengan Konsumsi 6 Makanan Sehat

Selamat berlibur.(ilj/bbs)




Perhatikan Beberapa Hal Sebelum Berenang di Kolam Umum Selama New Normal

Kabar6-Selama new normal ini, beberapa area publik seperti mal, restoran, dan objek wisata, telah dibuka lagi untuk masyarakat, termasuk juga kolam renang umum.

Namun di satu sisi, ada kekhawatiran dalam diri kita sekaligus pertanyaan, bagaimana agar aman selama berenang di kolam umum? Hal ini karena mau tidak mau kita berada di dalam air yang sama dengan orang lain, dan bisa saja terkontaminasi droplet mereka.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tidak ada bukti bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 dapat menyebar ke orang-orang melalui air di kolam, kolam air panas, spa, atau area bermain air. Asalkan, kolam tersebut didisinfeksi dengan klorin.

Seorang profesor teknik lingkungan di Fakultas Teknik Universitas Michigan bernama Krista Wigginton mengatakan, kolam yang diklorin meminimalisasi risiko penyebaran karena virus ini sangat rentan terhadap disinfeksi klorin. Risiko lebih besarnya adalah dari interaksi dengan orang lain yang berbicara, batuk, atau bersin di dekat kita.

Lantas, bagaimana tips aman berenang di kolam umum? Melansir beberapa sumber, sebelum menggunakan kolam renang umum, sebaiknya Anda mengecek aturan dan standar kebersihan di sana. Pastikan air kolam renang didisinfeksi secara rutin menggunakan klorin dengan kadar 1-10 ppm atau bromin dengan kadar 3-8 ppm sehingga pH air mencapai 7,2 sampai 8. Selain itu, area kolam renang juga harus didisinfeksi.

Tanyakan juga apakah kolam renang umum yang Anda datangi membatasi pengunjung dan waktu berenang atau tidak. Lalu, cek adakah pengisian form self asessment risiko COVID-19 bagi pengunjung untuk memastikan kondisinya sehat.

Seluruh petugas atau pengelola kolam harus memakai masker. Bahkan lebih baik jika Anda memilih kolam renang outdoor ketimbang indoor, karena virus lebih suka ruang tertutup

Jangan lupa membawa perlengkapan renang pribadi dan jangan berbagi dengan orang lain. Boris Lushniak, M.D., dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat di University of Maryland School menyarankan untuk menjaga barang-barang agar tetap dekat dan tidak berbagi dengan teman atau sesama pengunjung selama pandemi.

Jika Anda pergi bersama keluarga, ajarkan pada anak-anak agar tidak meminjamkan perlengkapan renang, seperti ban, pelampung, dan kaca mata renang ke orang lain.

Selanjutnya, terapkan protokol kesehatan ketika berada di luar kolam renang, seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan menggunakan sabun, serta membawa tisu disinfektan untuk mengelap permukaan yang sering disentuh.

Memakai masker termasuk cara utama untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Namun bukan berarti saat berenang kita juga harus memakai masker di dalam air. Pakai masker ketika berada di luar kolam renang.

Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun atau gunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Jika perlu, gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti kursi dan meja, gagang pintu, dan lain sebagainya.

Agar tetap aman dan terhindar percikan droplet orang lain, terutama ketika Anda dan keluarga sedang tidak memakai masker adalah dengan terus bergerak dan menjaga jarak dengan pengunjung kolam renang lainnya.

Robert Quigley Ph.D., dalam bidang imunologi sekaligus direktur medis regional untuk perusahaan mitigasi risiko perjalanan, International SOS, menyatakan bahwa hanya karena kita di dalam air bukan berarti bebas untuk melanggar aturan enam kaki.

Di luar kolam mungkin mudah menjauhkan kursi kita dari orang lain, namun di dalam air tentu lebih sulit. Gonzalo Bearman, M.D., memberikan salah satu solusinya, yaitu pengelola kolam renang harus menetapkan batasan jumlah pengunjung.

Selain itu, mengatur waktu berenang secara bergantian. Misalnya setiap 10 menit, pengunjung bergantian keluar dan masuk ke dalam kolam renang. Di samping itu, sebaiknya menjaga supaya anggota harus tetap bersatu agar tidak tersebar dan berbaur dengan pengunjung lain.

Di dalam air kolam renang, terdapat kuman atau parasit yang sangat resisten terhadap klorin dan dapat bertahan lebih dari seminggu meskipun kolam tersebut diberikan klorin atau dipelihara dengan baik.

Salah satu pertahanan terbaik untuk Anda dan keluarga adalah mandi dengan sabun sebelum dan sesudah memasuki kolam renang. Dapat dilakukan di rumah, sebelum pergi dan tepat sampai di rumah setelah pulang dari kolam renang umum.

Gunakan pula tabir surya untuk menghindari sengatan sinar matahari ketika berenang dan hindari menelan air sebisa mungkin. Ingat untuk mencuci pakaian renang setelah digunakan. ** Baca juga: Hati-hati, Ada 5 Bahaya Penggunaan Tisu Toilet Bagi Kesehatan Miss V

Hal yang harus diingat, usahakan tidak terlalu lama berenang di kolam umum.(ilj/bbs)




Haruskan Memakai Masker Saat Olahraga di Luar Rumah?

Kabar6-Meskipun selama pandemi COVID-19 lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, bukan berarti Anda setop beraktivitas fisik, lho. Ya, olahraga tetap harus dilakukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Apabila Anda lebik suka berolahraga di luar rumah, perlukah memakai masker? Melansir tempo.co, menggunakan masker saat berolahraga sebenar tidak menjadi masalah. Namun, apabila aktivitas fisik yang dilakukan adalah olahraga lari yang membutuhkan asupan oksigen, maka napas Anda tentu akan ‘ngos-ngosan’.

Dengan kata lain, jika Anda membutuhkan banyak oksigen dan berkeringat, masker bisa dengan cepat membatasi kinerja Anda.

Seorang ahli virologi dari Bernhard Nocht Institute for Tropical Medicine di Hamburg, Jerman, bernama Jonas Schmidt-Chanasit, tidak menyarankan Anda menggunakan masker saat berolahraga di luar ruangan.

“Tidak. Tidak ada awan infeksi bernaung di sekitar di taman. Jika Anda berada di lingkungan dengan udara segar dan menghindari orang banyak, Anda tidak perlu masker,” jelas Jonas.

Saat beraktivitas fisik, sebaiknya jangan terlalu memforsir diri karena bisa menurunkan sistem imun Anda. Disarankan agar Anda melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang ketimbang tinggi, agar Anda tidak berisiko terkena paparan infeksi. Lakukan aktivitas fisik selama 30-45 menit.

Kemudian, untuk mereka yang terbiasa melakukan latihan beban, sebaiknya jangan menggunakan beban. Sebagai gantinya, gunakan beban tubuh Anda, yaitu berat badan, seperti push up atau sit up. ** Baca juga: Stres Bikin Banyak Makan, Begini Cara Mengendalikannya

Apabila baru mulai beraktivitas fisik, bisa mencoba melakukannya semampu Anda dulu namun konsisten. Ingat, jangan memforsir diri. Beraktivitas fisik di luar rumah bisa Anda lakukan setelah mempertimbangkan sejumlah kondisi. Seperti dilakukan tidak berkelompok, menjaga jarak sosial dengan orang lain dan tidak dilakukan tempat ramai.(ilj/bbs)