1

Dinkes Tangsel Sebut Jajanan ‘Ciki Ngebul’ Dapat Sebabkan Keracunan Pangan

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut jajanan ‘ciki ngebul’ dapat sebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinkes Tangsel, dr. Alin Hendalin Mahdaniar melalui siaran pers yang diterima Kabar6.com, ditulis Senin 16 Januari 2023.

Menurut Alin, masyarakat perlu edukasi bahwa keracunan pangan itu disebabkan oleh penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Hal itu dapat menyebabkan gangguan Kesehatan atau keracunan pangan seperti radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit,” ujarnya.

**Baca Juga: Musrenbang 2023, Kelurahan Pakulonan Fokus Mengentaskan Kemiskinan

Selain itu, Alin menjelaskan, menghirup banyak uap yang dihasilkan dapat memicu kesulitan bernafas yang cukup parah.

“Dan dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar bahkan dapat memicu kerusakan internal organ,” paparnya.

Alin memaparkan, Dinkes akan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji, tanggal 6 Januari 2023.

Sesuai dengan SE, Alin menjelaskan, pihaknya melalui UPTD Puskesmas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair.

“Serta dengan penguatan upaya promosi Kesehatan terus memberikan edukasi kepada pelaku usaha, anak sekolah, restoran, tempat pengelolaan pangan (TPP) selain restoran maupun masyarakat terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji,” tutupnya.(eka)




Dinkes Lebak Waspadai Keracunan Ciki Ngebul: Belum Ditemukan Kasus

Kabar6-Meski belum ditemukan kasus keracunan nitrogen cair pada anak mengkonsumsi jajanan ciki ngebul atau yang dikenal dengan sebutan cikbul, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mengambil langkah- langkah kewaspadaan.

“Iya karena sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar segera melapor kalau ditemukan kasus seperti di Jawa Barat,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Lebak. dr. Budi Mulyanto kepada Kabar6.com, Jumat (6/1/2023).

Budi menerangkan, sosialisasi akan langsung dilakukan kepada seluruh puskesmas yang tersebar di Kabupaten Lebak terkait dengan bahaya nitrogen cair yang digunakan untuk menimbulkan efek ngebul pada jajanan tersebut.

“Kami inventarisir juga ya karena saya belum pernah lihat jajanan seperti itu, kalau ada kami pastikan harus diberikan sosialisasi kepada pedagangnya tentang bahaya nitrogen cair saat dikonsumsi,” jelas Budi.

Termasuk juga, ujar Budi, menyiapkan fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit sebagai langkah antisipasi jika terdapat kasus tersebut.

“Jadi kalau terjadi kita sudah siap dalam hal penanganannya, dan kami minta fasilitas kesehatan segera melapor kalau ada kasus,” ucap Budi.

**Baca juga:Tahun Ini, 25 Persen Warga Lebak Ditarget Aktivasi IKD

Dia menjelaskan, nitrogen yang memiliki sifat dingin bahkan tingkat beku sama dengan es memang sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena suhu dingin yang dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

“Dengan kondisi tubuh kita artinya tidak aman dengan suhu yang terlalu dingin seperti itu, tidak bagus terhadap kesehatan tubuh. Begitu juga sebaliknya yang terlalu panas juga tidak baik,” terang Budi.

Budi mengimbau masyarakat untuk menghindari jajanan-jajanan yang bisa memicu bahaya bagi kesehatan tubuh, terutama memilih makanan untuk anak-anak.

“Hindari makanan-makanan yang memang enggak ada manfaatnya bagi tubuh kita ya, yang aman-aman saja karena khawatir bisa saja tercemar dengan bahan kimia lain yang bisa menyebabkan sakit atau fatal,” kata Budi.(Nda)