1

Menyelam, Tubuh Seorang Nelayan Jadi Bengkak Bak Hulk

Kabar6-Tubuh seorang nelayan asal Peru bernama Alejandro Ramos Martinez mendadak membengkak seperti balon akibat mengalami dekompresi saat menyelam. Saat itu Alejandro sedang mengumpulkan hasil tangkapannya dari dasar laut.

Secara sederhana dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis di mana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem saraf. Akibat dari kondisi tersebut maka timbul gejala yang mirip sekali dengan stroke, di mana akan timbul gejala-gejala seperti mati rasa (numbness), paralysis (kelumpuhan), bahkan kehilangan kesadaran yang bisa menyebabkan meninggal dunia.

Akibat dekompresi tersebut, melansir thesun, dari bagian dada, punggung hingga lengan bisep menjadi bengkak empat kali lipat dari ukuran normal. Dr. Miguel Alarcon, dari Rumah Sakit San Juan de Dios Peru mengatakan, Ramos terlalu cepat naik saat menyelam hingga menyebabkan nitrogen dalam darahnya terjebak, membentuk gelembung-gelembung balon besar berisi cairan yang mengerikan.

Dr. Miguel sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengeluarkan semua udara, dan sejauh ini hanya berhasil menguras 30 persen nitrogendi dari tubuh Ramos. Sisa-sisa bengkak di tubuh Ramos tampaknya akan ditanggung seumur hidup, dan untuk melakukan operasi bedah lagi sangat mustahil karena bisa membahayakan nyawanya. ** Baca juga: Nyamuk Sebesar Koin Serang Sebuah Desa di Amerika

Selain cacat permanen, Ramos juga mengalami komplikasi penyakit lainnya. Pria itu menderita hipertensi serius dan kini harus belajar berjalan karena kakinya mengalami kelumpuhan. (ilj/bbs)




Kisruh Alat Tangkap Ikan, Nelayan di Tanjung Anom Gelar Musyawarah

kabar6.com

Kabar6-Aparat Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang menggelar musyawarah dengan nelayan. Musyawarah tersebut digelar terkait kisruh soal tatacara menangkap ikan di Tanjung Anom.

Kepala Desa Tanjung Anom, Abdul Aziz mengatakan musyawarah tersebut digelar untuk mambahas alat tangkap ikan yang layak digunakan. Selama ini cara penangkapan ikan yang dilakukan nelayan yakni menggunakan garok, jaring dengan selam.

“Kalau menggunakan garok merusak sumber daya alam, dan melarang tangkap ikan menyelam menggunakan kompresor bisa membahayakan dirinya dan orang lain,” ungkapnya, Selasa (17/7/2018).

Aziz mengatakan pihaknya memfasilitasi musyawarah antara nelayan garok dengan nelayan jaring. Pihaknya ingin, para nelayan mengikuti aturan yang berlaku tentang tatacara menangkap ikan di laut.**Baca Juga: Disnaker Kota Tangerang Buka Pelatihan Kerja Gratis.

“Jika sudah disepakati, saya ingin para nelayan untuk mematuhi aturan tersebut,” ucapnya.(Bam)




Monster Laut Sepanjang Lebih dari 3,8 Meter Berhasil Ditangkap Nelayan Vietnam

Kabar6-Sekelompok nelayan Vietnam secara tak sengaja menangkap seekor monster laut. Mereka terkejut ketika jaring yang digunakan menjerat ikan monster laut atau oarfish besar berukuran lebih dari 3,8 meter panjangnya.

Xuan Quy dan Thanh Hoa, seperti dilansir Soperboy, mengaku bahwa mereka tengah memancing bersama seorang teman di lepas pantai Provinsi Thanh Hoa. Ketika menarik jala, mereka mendapati monster laut tersebut.

Dikatakan, ini adalah pertama kalinya mereka menangkap seekor monster laut. Mereka mengaku jarang bertemu dengan oarfish karena hewan tersebut umumnya hidup di perairan yang lebih dalam daripada jangkauan jaring ikan mereka. ** Baca juga: Dianggap Nenek Moyang, Penduduk Desa Bazoule Berbagi Kolam dengan Lebih dari 100 Buaya

Monster laut adalah legenda yang hidup sejak zaman dahulu kala. Ikan itu selalu diceritakan penuh mitos dalam berbagai kisah nelayan.(ilj/bbs)




Warga Desak Pemerintah Hentikan Pengurukan di Pantai Utara Tangerang

Kabar6-Aktivis desak Gubernur dan Bupati, stop pengurukan Pesisir di kawasan tambak Desa Muara dan Pesisir lainnya. Hal itu dikatakan aktivis Lingkungan Hidup yang juga Direktur Eksekutif Tangerang Utara Budi Usman, kepada Kabar6.com di sela kegiatan Pesta Nelayan, Minggu (7/1/2018).

Pihaknya menduga dengan adanya aktivitas tersebut akan berlanjut, maka Nelayan terancam gerusan aktivitas penimbunan dan reklamasi lahan tambak oleh korporat Swasta di perikanan Pesisir Tangerang Utara, yang rencana akan dibangun kawasan properti perumahan.

“Kita mendesak Bupati dan Gubernur stop pengurugan di pesisir,” tandasnya.

Sementara itu, diduga penimbunan dan pengurugan tersebut belum kantongi Izin Lingkungan Gubernur Banten dan IMB Bupati Tangerang.

“Untuk instansi terkait agar menindaklanjuti Perizinan yang dilakukan korporat swasta itu,” tegasnya. (Bam/Tim K6)




Lucu, Sekelompok Berang-berang Bantu Nelayan Bangladesh Tangkap Ikan

Kabar6-Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menangkap ikan. Nah nelayan di selatan Bangladesh menjadikan binatang berang-berang sebagai teman untuk membantu menangkap ikan lebih banyak. Uniknya, cara ini telah dilakukan secara turun temurun.

Tempat nelayan yang terletak sekira 130 kilometer dari Bangladesh ini, dikutip dari beritauaja, setiap hari pergi ke sungai dengan sebuah kelompok berang-berang, yang akan menggiring ikan ke dalam sebuah perangkap berupa jaring. Teknik ini telah diwariskan selama berabad-abad, sehingga nelayan sangat bergantung kepada bantuan hewan tersebut

“Tugas kita tergantung kepada berang-berang. Mereka melihat ikan di antara tanaman, lalu mengejar dan menggiringnya ke dalam jaring yang telah kami siapkan,” kata salah seorang nelayan benama Shashudhar Biswas.

Cara ini ternyata mampu meningkatkan hasil tangkapan. Nelayan bisa membawa pulang puluhan kilogram ikan setiap harinya, temasuk udang dan kepiting. Sayangnya dalam 50 terakhir ini, menangkap ikan dengan berang-berang telah mengalami penurun hingga 90 persen.

Selain itu, populasi ikan juga kian menurun akibat meningkatnya polusi di dalam air sendiri, sehingga ikan sangat sulit untuk berkembang biak. Sementara berang-berang, untuk satu kelompok yang terdiri dari dua dewasa dan tiga anaknya, menghabiskan ikan sekira 3-4 kilogram per hari. ** Baca juga: Ikan Kerapu Terbesar di Manchester Miliki Berat Sekira 192 Kilogram

Cara menangkap ikan menggunakan metode ini diyakini nelayan akan punah, jika populasi ikan kian surut. Terkadang banyak nelayan yang melepaskan berang-berang milik mereka untuk meningkatkan populasi berang-berang itu sendiri.(ilj/bbs)




Nelayan Rusia Tangkap Ikan Seberat 1.100 Kg

Kabar6-Secara tidak sengaja, sekelompok nelayan di pulau Sakhalin, Rusia, menangkap seekor ikan Mola-mola (Sunfish), berukuran tinggi dua meter dengan berat 1.100 kg.

“Belum ada penemuan seperti itu seingat saya. Ada ikan Dolphinfish yang juga dikenal dengan ukuran dan beratnya, tapi saya belum pernah melihat ada ikan Mola-mola yang beratnya lebih dari satu ton di sini,” kata Artur Balkarov, salah seorang nelayan Sakhalin.

Ukuran yang terlalu besar, membuat ikan Mola-mola tidak dapat bertahan di kapal setelah tertangkap. Sama halnya, seperti dilansir Indiatoday, ikan Mola-mola yang tertangkap nelayan Sakhalin pun mati dan sudah mulai membusuk. Akhirnya, para nelayan pun membawa ikan tangkapan meteka untuk dijadikan makanan beruang. ** Baca juga: Idap Prosopagnosia, Wanita Ini Tidak Bisa Mengenali Wajahnya Sendiri

Diketahui, ikan Mola-mola merupakan salah satu ikan raksasa berbentuk aneh. Tubuhnya gepeng dan tidak memiliki ekor. Ikan ini disebut Sunfish karena gemar berjemur di permukaan laut. Berat ikan Mola-mola bisa mencapai 2,25 ton.(ilj/bbs)




Nelayan Jepang Tangkap ‘Monster’ Raksasa Sepanjang 2 Meter

Kabar6-Hirasaka Hiroshi seorang nelayan asal Jepang, secara tidak sengaja menangkap seekor makhluk berukuran cukup besar, yang diyakini Wolf Fish, salah satu ikan predator air tawar yang aktif pada malam hari.

Makhluk aneh tersebut, dilansir Telegraph, menurut Hirasaka berhasil ditangkap di perairan pulau dekat pantai Rusia. Wolf Fish umumnya hidup di Pasifik dan lautan Atlantik. Sebagai penghuni laut dalam, mereka memakan makhluk yang lebih kecil di sepanjang dasar laut.

Wolf Fish terkenal reputasinya karena ukuran dan penampilan yang menakutkan. Biasanya akan tumbuh dengan panjang sekira 1,2 meter. Sementara Wolf Fish yang berhasil ditangkap Hirasaka memiliki panjang dua meter. ** Baca juga: Heboh! Beberapa Kendaraaan UFO Terlihat ‘Menari’ di Langit Perbatasan Meksiko

Benar-benar ikan raksasa.(ilj/bbs)




Kecamatan Kronjo Suarakan Anti Money Politic

Kabar6-Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Tangerang pada Juli mendatang, pihak Kecamatan Kronjo mulai mengkampanyekan gerakan anti money politic.

 

 

Sosialisasi itu dihelat guna menekan tindak kecurangan money politic yang dilakukan calon Kades dalam pelaksanaan Pilkades mendatang.

 

“Kami akan mengawal pelaksanaan Pilkades agar berlangsung bersih, jujur dan adil,” ujar Kudari, Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Selasa (10/3/2015.

 

Kudari mengklaim, bila gerakan anti money politic itu bertujuan menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. ** Baca juga: Sat Narkoba Tangkap Dua Pengedar Sabu Tangerang

 

“Di sini kami juga pastikan, bila pendaftaran sebagai bakal calon Kades tidak dipungut biaya apa pun alias gratis.

 

“Karena keseluruhan biaya Pilkades ditanggung oleh pemerintah daerah setempat,” ujarnya.(din/shy)