1

Jadi Buronan, Tiga Nelayan Makassar Diciduk Satgas Intelijen Kejagung

Kabar6-Tiga terpidana yang selama ini buronan Kejaksaan diamankan satgas intelijen Kejagung, Kamis 18 April 2024, sekitar pukul 09.23 WITA di Jalan Pelita, Buana Kana Rappocini Makassar, Sulawesi Selatan.

“Sanusi, Harmank alias Emmank dan Palletuialias Lattu diciduk tim Satgas Intelijen Reformasi Inovasi (SIRI) Kejaksaan Agung dan Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua Barat. Ketiga yang bekerja sebagai nelayan dan nahkoda kapal penangkapan ikan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Fakfak,” jelas Ketut Sumedana, Kapuspenkum Kejagung, Kamis (18/4/2024).

Ketut menjelaskan, ketiga terpidana melakukan tindak pidana mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia dan melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).

“Atas perbuatan tersebut ketiga terpidana dijatuhkan pidana penjara selama 7 bulan dan pidana denda sejumlah Rp50.000.000 dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 1 bulan,”jelas Ketut.

**Baca Juga:Indonesia Mendorong Jurnalis untuk Mempromosikan Pengelolaan Air Berkelanjutan di World Water Forum ke-10

Berdasarkan pantauan Tim Tabur, ketiga DPO bergerak dari Bone menuju Makassar sekitar pukul 09.23 WITA. DPO terpantau di rumah makan di Jalan Pelita, Buana Kana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Setelah itu Tim melakukan penangkapan.

Saat diamankan, ketiga terpidana bersikap kooperatif sehingga proses pengamanannya berjalan dengan lancar. Selanjutnya, Terpidana dibawa ke Kejaksaan Negeri Makassar untuk kemudian dilakukan serah terima kepada Tim Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Fakfak.

Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum.

Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat bersembunyi yang aman. (Red)




Terpeleset ke Laut, Nelayan Asal Carita Pandeglang Hilang

Kabar6- Seorang anak buah kapal (ABK) bernama Saad (55) terjatuh dan hilang di laut. Korban diduga terpeleset saat mencari ikan di Perairan Pasauran, Carita, Kabupaten Pandeglang. Banten.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (26/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya korban berangkat bersama 7 rekannya sekitar pukul 05.30 WIB melaut menggunakan Kapal KM Karisma jenis payang dan berlayar menuju Perairan Pasauran.

Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di Perairan Pasauran dengan perkiraan 600 meter ke daratan, mereka langsung tebar jaring.

“Setelah selesai menebar jaring, saudara Kasim melihat salah satu ABK yang terjatuh ke laut dan diduga karena terpeleset,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten Heru Amir dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).

**Baca Juga: Sampaikan LKPj Dihadapan DPRD, Ini Capaian Kinerja Pemkot Tangerang

Melihat Saad terjadi, Kasim dan rekannya segara melakukan pertolongan dengan menarik jaring agar korban dapat diselamatkan.

“Namun pada saat menarik jaring korban terlepas dari jaring,”ujarnya.

Lalu Kasim peserta ABK lainnya melakukan pencarian terhadap korban sampai pukul 13.30 WIB namun korban belum juga ditemukan.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten 1 Tim untuk melakukan pencarian terhadap nelayan asal Kampung Kacapi, Desa Banjarmasin, Kecamatan Carita, Kabupaten Serang.

Pencarian H1 Operasi SAR, Tim melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dan motor tempel sejauh 3 KM dan melakukan pemantauan menggunakan drone di sekitaran LKP.(Aep)




Kapal Nelayan Lebak Hilang Kontak Berhari-hari Ditemukan di Pantai Glagah Jogjakarta

Kabar6-Kapal nelayan asal Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak yang selama empat hari hilang kontak akhirnya ditemukan.

Kapal yang mengangkut empat orang nelayan yakni Arba, Acil, Anggi dan Masita ditemukan di perairan Kulonprogo Pantai Glagah, Jogjakarta, Rabu (13/3/2024) sekira pukul 21.00 WIB.

“Info yang kami dapat karena kehabisan bahan bakar di perairan Kulunprogo Selatan Pantai Glagah,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

**Baca Juga: Pedagang dan Warga Sesali Masih Banyak Pedagang Belum Pindah ke Lokasi Relokasi

Empat orang yang berada di atas kapal lalu terjun ke laut kemudian berenang untuk mencapai daratan. Dua orang yakni Acil dan Marsita berhasil mencapai darat, namun 2 orang lainnya hilang belum ditemukan.

“Dua orang yang berhasil ke tepi pantai diselematkan nelayan setempat lalu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Heru.

“Dua orang lagi diduga sementara terpisah, dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya atau belum ditemukan,” sambung dia.

Heru mengaku, pihaknya masih mendalami terkait kapal tersebut bisa sampai ke perairan Jogjakarta.

“Itu yang kita lagi dalami dengan Kansar Yogyakarta,” katanya.(Nda)




Ngeri! Makhluk Misterius Raksasa Serang Nelayan di Brasil

Kabar6-Insiden mengerikan dialami seorang nelayan di lepas pantai Rio Grande do Sul, Brasil. Nelayan yang tidak disebutkan namanya itu melarikan diri secepat mungkin menggunakan perahu, untuk menghindari serangan makhluk misterius.

Makhluk tak dikenal itu, melansir Mirror, terlihat berulang kali melompat dari air untuk memburu nelayan yang sedang melaju kencang dengan perahu, dan muncul dari dalam air sekira 10 kali dengan mata menatap tajam ke kamera. “Ia ingin menyerang saya,” kata nelayan tadi dalam video 47 detik yang dibagikan ke media sosial.

Berdasarkan tayangan video, makhluk misterius itu terlihat panjang, hitam dan memiliki mata yang bersinar saat. Meskipun perahu bergerak dengan kecepatan penuh, makhluk misterius itu mampu dan hampir menyainginya.

Beberapa pengguna media sosial bereaksi dengan ngeri terhadap klip tersebut. “Apakah kamu kencing di celana?” tanya seorang pengguna media sosial. “Menakutkan sekali,” komentar yang lain.

Nelayan tersebut memberi judul video, ‘Ingin menyerang saya’, saat merekam dirinya sendiri yang berusaha melarikan diri. Makhluk itu hanya terlihat di klip, berkat dua titik bercahaya yang tampak seperti matanya.(ilj/bbs)




Nelayan di Banten Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Kabar6-Nelayan di Desa Muara, Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten, mendukung Prabowo Subianto di Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024. Mereka berdoa agar Paslon 02 itu bisa menjadi pemimpin Indonesia di periode 2024-2029 mendatang.

“Kami mendoakan mudah-mudahan yang terbaik dari masyarakat nelayan, mudah-mudahan beliau jadi presiden di Republik Indonesia,” ujar Asep Erik Rikardo, tokoh pemuda sekaligus perwakilan nelayan Binuangeun, dilokasi, Kamis, (11/01/2024).

Kekayaan laut Indonesia juga berlimpah, sehingga bisa di manfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan nelayan di pesisir Indonesia, bukan hanya di wilayah Banten saja.

Dimana, nilai ekspor perikanan Indonesia pada 2023 mencapai USD 5,6 miliar. Kemudian PNBP kelautan dan perikanan mencapai Rp 1,6 triliun. Sementara untuk tahun 2024, pemerintah menargetkan nilai ekspor perikanan mencapai USD 7,20 miliar atau setara Rp 112 triliun.

Mereka sangat berharap Prabowo dan Gibran bisa mensejahterakan nelayan, jika terpilih sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029. Mengingat, Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki garis pantai sangat luas.

**Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Pembudidaya Ikan Bandeng di Serang Resah 

“Alhamdulillah respon warga Desa Muara, khususnya nelayan, harapan kami, mudah-mudaban beliau bisa membawa mensejahterakan masyarakat nelayan. Kami berterima kasih kepada tim GBN, tim Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran Rakabuming Raka,” terangnya.

Relawan Prabowo-Gibran dari Gerakan Banten Nyata juga memberikan berbagai pelatihan ke masyarakat pesisir, seperti sablon kaos. Harapannya, ada penghasilan tambahan yang bisa nelayan dapat, selain dari hasil melaut. Selain itu,

Nelayan Binuangeun memiliki potensi besar dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi pesisir. Hal itu terlihat dari hasil tangkap nelayan yang menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dan pemasok ikan tuna terbaik di Provinsi Banten.

“Tentu saja ini menambah semangat kami para relawan untuk terus bergerak, melakukan aksi-aksi nyata, aksi-aksi kreatif dalam meraih simpati masyarakat,” ujar Faisal Dudayef, Koordinator GBN, Kamis, (11/01/2024).(dhi)




Seorang Pengemudi di AS Terjebak dalam Truk Selama 6 Hari, Bertahan Hidup dengan Minum Air Hujan

Kabar6-Dua orang nelayan, Mario Garcia dan menantunya Nivardo De La Torre, secara tidak sengaja menemukan Matthew Reum (27), pengemudi yang terjebak dalam truk di bawah jembatan setelah kecelakaan di Indiana, Amerika Serikat (AS).

Reum diketahui sudah terjebak di sana selama enam hari. Melansir Telegraph, kisah berawal saat Garcia dan Torre menghabiskan waktu dengan mencari lubang pemancingan, menunggu istri mereka. Garcia mengatakan, dia telah melihat truk yang rusak karena jatuh di Interstate 94, dan berupaya membereskan airbag. Saat itulah Reum yang berasal dari dari Mishawaka terbangun.

Dalam konferensi pers yang digelar polisi negara bagian, Reum mengatakan kepada kedua nelayan tersebut bahwa dia telah terjebak di kursinya di bawah jembatan dekat Portage.

“Dia mencoba berteriak dan berteriak, tapi tak seorang pun mau mendengarnya,” terang Garcia. “Suasananya hening, hanya suara air.”

Kedua nelayan itu mengaku sangat senang bisa bertemu dengan Reum. “Dia mengatakan kepada saya bahwa dia sudah lama berada di sana, bahwa dia hampir kehilangan harapan, karena tidak ada orang di sana,” ujar Garcia

Reum yang berprofesi sebagai tukang las tidak punya makanan, tetapi bertahan hidup dengan minum air hujan. Menurut keterangan Sersan Glen Fifield dari Polisi Negara Bagian Indiana, Reum lantas dibawa ke Rumah Sakit Memorial di South Bend.

“Jika bukan karena dua orang yang berjalan di sungai sore ini, kemungkinan besar kejadian ini akan berakibat berbeda,” ungkap Sersan Fifield. “Belum ada laporan sebelumnya mengenai kecelakaan di daerah ini sebelum nelayan menemukan kendaraan tersebut. Malam ini dingin dan saya tidak percaya dia bisa melewati malam ini. Itu pendapat pribadi saya.”

Sementara itu serikat pekerja Reum, Boilermakers Local 374, mengatakan kaki kiri pria tadi telah diamputasi dari sekira pertengahan tulang keringnya. Kini Reum berada dalam perawatan intensif.(ilj/bbs)




Nelayan di Pandeglang Temukan Mayat Mengambang, Ini Identitasnya

Kabar6-Jasad seorang wanita ditemukan mengambang di jembatan gantung di Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten, Minggu 1 Oktober 2023.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang nelayan yang melintas jembatan saat hendak mengecek perahunya.

Belakang diketahui mayat tersebut diketahui bernama Juju Juhariyah 69 tahun warga Desa Labuan.

Kanit Reskrim Polsek Labuan, IPDA Komarudin mengatakan, jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh nelayan yang melintas di jembatan gantung.

” Tanpa sengaja nelayan melihat ke bawah jembatan tiba-tiba ada jasad yang mengambang dalam keadaan tengkurap,” katanya.

Menurutnya, saat pertama kali diketemukan kondisi jasad sudah dalam keadaan membengkak.

“Posisi mayat itu di air dalam kondisi tengkurap dan badan dari jasad itu sudah membengkak,” katanya.

**Baca Juga:  Mengenang Kejayaan Pedagan Tekstil di Pasar Cipadu Tangerang 

Usai menerima laporan, personel Polsek Labuan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jasad korban dibawa ke Puskesmas Labuan untuk dilakukan identifikasi.

Sementara itu, dari hasil identifikasi yang dilakukan dokter forensik tidak terdapat adanya luka yang di akibatkan oleh kekerasan pada tubuh korban.

Sedangkan kematian korban diperkirakan sudah hampir 6 sampai 12 jam dari diketemukan.

“Tidak ada bekas kekerasan yang menyebabkan korban meninggal itu hasil daripada pemeriksaan dokter forensik,” katanya.(Aep)




Petani, Peternak dan Nelayan di Lebak Gelar Jambore: Ada Kontes Buah dan Ternak

Kabar6-Jambore I petani, peternak dan nelayan digelar, di Jalan Alun-alun Timur Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari tanggal 22-24 September 2023.

Sekretaris panitia jambore Ucu Juhroni mengatakan, tidak hanya memamerkan hasil pertanian, di dalam jambore juga digelar berbagai rangkaian acara.

“Kami sangat mengapresiasi, dan se-Indonesia jambore ini baru pertama kali kita laksanakan,” kata sekretaris panitia jambore, Ucu Juhroni, Jumat (23/9/2023).

Salah satu acara utamanya, kata Ucu, adalah apel siaga ketahanan pangan yang diikuti oleh ribuan petani dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak.

“Lalu ada temu wicara dengan pejabat daerah, seminar pertanian dan kewirausahaan, serta ada juga kontes buah dan ternak. Kita harap ini jadi media berkumpulnya petani untuk saling berbagi informasi dan inovasi mengenai pengembangan teknologi di sektor pertanian,” papar Ucu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lebak, Rahmat berharap, dari jambore ini lahir rekomendasi untuk kemajuan bidang pertanian.

**Baca Juga: Akhir September, Dinkes Lebak Target Capaian Vaksinasi untuk Mencegah Pneumonia pada Anak 75 Persen

“Ini juga menjadi sarana membangun sinergitas para petani dengan pemerintah daerah dan pusat. Kita rangkul seluruh pihak agar sektor pertanian bisa lebih maju,” ujarnya.

Rahmat menuturkan, kontes buah yang meramaikan jambore tersebut bertujuan mengenalkan hasil pertanian yang dimiliki oleh setiap kecamatan di Lebak.

“Karena banyak masyarakat yang belum tahu dengan beberapa jenis buah dan sayuran yang tumbuh di wilayah kita. Lewat jambore ini kita kenalkan ke masyarakat,” katanya.(Nda)




Bupati Zaki Ajukan Raperda Pajak Daerah dan Nelayan 

Kabar6-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar, menyampaikan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Tangerang pada Kamis (13/7/2023).

Dalam sambutannya, Bupati Zaki menyatakan bahwa Raperda yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam rapat paripurna tersebut adalah Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, serta Raperda Perlindungan, Pemberdayaan Nelayan, dan Pembudidaya Ikan. Bupati Zaki berharap kedua Raperda tersebut dapat segera dibahas dan akhirnya disahkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang.

“Mudah-mudahan kedua Raperda dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat segera dibahas dan akhirnya disahkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang,” harap Bupati Zaki.

Menurut Bupati, Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan pembaharuan dari Peraturan Daerah sebelumnya dan juga merupakan penggabungan dari beberapa Peraturan Daerah yang digabung menjadi satu.

“Ada beberapa Peraturan Daerah yang harus digabung menjadi satu karena semua berkaitan dengan pengelolaan pendapatan daerah, baik melalui pajak maupun retribusi,” tegasnya.

Bupati menambahkan bahwa Raperda Perlindungan, Pemberdayaan Nelayan, dan Pembudidaya Ikan sangat diperlukan untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada para nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Tangerang.

**Baca Juga: Bupati Zaki : Program TMMD Bantu Kesejahteraan Warga

“Raperda ini penting terutama untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada para nelayan dan pembudidaya ikan, mengingat garis pantai Kabupaten Tangerang memiliki panjang sekitar 51 kilometer. Tentunya, banyak masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai dan menggantungkan penghidupannya pada hasil laut dan perikanan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Syahril, menyatakan bahwa DPRD Kabupaten Tangerang juga menyampaikan penjelasan mengenai Raperda inisiatif DPRD tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, serta Raperda Kepemudaan.

“Raperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dianggap perlu karena merupakan kebutuhan prioritas dalam pembangunan sektor pendidikan yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang. Sedangkan Raperda Kepemudaan diharapkan dapat menjadi pendukung dalam mewujudkan visi misi Kabupaten Tangerang,” tandasnya.

Dengan disampaikannya dua Raperda ini kepada DPRD, diharapkan pembahasan lebih lanjut dan kerja sama antara eksekutif dan legislatif dapat berjalan lancar demi kepentingan dan kemajuan Kabupaten Tangerang.(Rez)




Nelayan Kejang-kejang Jatuh Tewas di Perairan Tanjung Burung Tangerang

Kabar6-Tim SAR gabungan menemukan jasad nelayan yang terjatuh dari kapal. Tommy Ade Saputra, 18 tahun, jatuh di Perairan Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

“Ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada radius 10 meter dari lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator, Fazzli, Minggu (25/6/2023).

Dijelaskan, tim SAR gabungan menerima informasi dari kapal nelayan bahwa jasad korban terlihat mengambang dan terlentang di perairan sekitar pukul 12.00 WIB tadi.

**Baca Juga: Optimalisasi Peran KIM, Diskominfo Gelar Rakor Bersama FK-KIM Kota Tangerang

“Korban siang ini kita temukan kemudian langsung dievakuasi menuju Pelabuhan Cituis untuk selanjutnya dibawa menuju rumah duka,” jelas Fazzli.

Diketahui, Tommy tenggelam setelah mengalami kejang-kejang di atas KM Raja Muda Jaya yang sedang melakukan perjalanan pulang dari mencari ikan menuju Pelabuhan Cituis pada Sabtu kemarin sekitar pukul 06.00 WIB.

Tim SAR gabungan hari ini sempat melakukan pencarian melalui penyisiran di atas permukaan air menggunakan perahu karet, kapal patroli TNI AL, dan juga perahu nelayan hingga radius 4 Nautica Miles dari lokasi kejadian.(yud)