1

Kasus Tak Biasa, Payudara Pria Ini Keluarkan ASI

Kabar6-Seorang pria asal Tiongkok bernama Wang (25) mengalami kondis tak biasa sehingga membuat dirinya malu. Wang diketahui mengalami payudara yang tumbuh, bahkan bisa menghasilkan ASI sebagaimana wanita yang baru saja melahirkan.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir Dailymail, sejak kecil payudara Wang memang terlihat mulai tumbuh hingga kini seukuran cangkir kopi. Dan karena kurang gerak, bobot badannya naik drastis hingga mencapai 25 kg hanya dalam kurun waktu dua tahun. Tidak hanya payudara yang tumbuh, Wang juga mengalami hal berbeda, tidak mempunyai kumis atau janggut. Kulitnya juga cenderung halus seperti wanita.

Lantaran prihatin dengan kondisi tak wajar itu, kekasih Wang yang tidak disebutkan namanya lantas menyarankan pria tersebut untuk melakukan operasi pengecilan payudara. Wang menuruti saran ini dan memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.

Setelah menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI), barulah diketahui apa penyebab payudaranya membesar sebagaimana yang dimiliki wanita.

Rupanya, kondisi ini dipicu oleh prolaktinoma, sejenis tumor yang tidak bersifat kanker yang muncul di kelenjar pituitary, kelenjar di dalam otak yang mengendalikan hormon di dalam tubuh. Hal ini bahkan sampai membuat payudara Wang juga bisa mengeluarkan ASI.

Para dokter yang berasal di Nanjing, Tiongkok, menyebut kadar prolaktin dalam tubuh Wang bisa membuat jumlah hormon yang memerintahkan produksi ASI meningkat hingga 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang baru saja melahirkan.

“Saat saya tes, puting payudara Wang bahkan bisa menembakkan ASI hingga setengah meter,” kata dr. Jin Jianhong, salah satu dokter yangt memeriksa Wang. ** Baca juga: Gharial Disebut Sebagai Reptil Paling Langka dan Aneh di Dunia

Kini Wang telah menjalani pengobatan yang ditujukan untuk menurunkan ukuran tumor, yang ternyata juga berpengaruh pada mengecilnya ukuran payudara pria tersebut. Bahkan, Wang terlihat sudah mulai bisa menumbuhkan janggutnya.(ilj/bbs)




Seorang Siswa SMP Lapor Polisi Karena Sang Ibu Ganggu Waktu Belajarnya

Kabar6-Peristiwa yang terjadi di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, sungguh membuat orang yang mendengarnya geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, seorang siswa kelas tiga SMP mengadu ke polisi karena sang ibu mengganggu waktu belajarnya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Siswa yang tidak diungkap identitasnya itu, melansir globaltimes, menelepon polisi setelah ibunya tidak mau mengecilkan volume ponsel ketika bermain game saat ia mencoba untuk tidur atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Dan ketika polisi tiba di rumahnya, siswa tersebut mengatakan bahwa ia memiliki segudang pekerjaan rumah dan berada di bawah banyak tekanan tahun ini.

Dijelaskan, ia harus belajar keras untuk mengikuti ujian agar masuk Sekolah Menengah Atas yang baik, dan perlu untuk belajar keras hingga larut malam setiap hari.

Sementara sang ibu sering menonton drama di TV dengan suara keras. Padahal apartemen tempat tinggal mereka kecil sehingga membuat situasi lebih sulit.

Remaja itu mengatakan, ia telah mengeluh kepada sang ibu perihal suara TV atau ponsel yang terlalu keras, dan mereka berdua sering bertengkar. Lantaran putus asa, ia pun memanggil polisi untuk meminta bantuan.

Setelah dibujuk petugas polisi, sang ibu akhirnya setuju untuk menciptakan lingkungan yang tenang saat putranya sedang belajar dan beristirahat.

“Setiap orang harus belajar untuk menghormati dan mempertimbangkan orang lain, belum lagi putra Anda sendiri,” demikian tulis seorang netizen memuji siswa SMP tadi yang belajar keras. ** Baca juga: Benarkah Fenomena ‘Cincin Peri’ di Gurun Namib Afrika Jadi Pertanda dari UFO?

Mungkin sang ibu enggan ketinggalan episode acara televisi favoritnya.(ilj/bbs)




Agar Tak Malas Bekerja, Pekerja Pembersih Jalan di Nanjing Dilengkapi Gelang GPS

Kabar6-Mungkin penggunaan CCTV dianggap kurang pas untuk mengawasi para pekerja pembersih jalan di Tiongkok. Karena itulah, kini negara tersebut mewajibkan petugas kebersihan di sana memakai gelang pelacak (GPS) untuk memonitor mereka.

Dengan teknologi GPS yang dipasangkan pada tangan, melansir theverge, kini para pekerja pembersih jalan raya akan selalu terpantau keberadaannya. Jadi akan terdengar suara dari gelang tersebut yang menandakan jika mereka terdeteksi tidak bekerja selama lebih dari 20 menit. Suara teguran dari gelang tersebut berbunyi, “Please continue working” yang artinya, “Ayo lanjut kerja”.

Aturan pemakaian gelang GPS ini keruan saja menimbulkan protes dari para pekerja. Sistem tersebut dikeluhkan oleh para pekerja pembersih jalan raya di Nanjing, distrik Hexi. Mereka memprotes bagaimana kesalnya saat sistem tersebut menegur setiap membutuhkan waktu untuk beristirahat. Mereka ingin sistem tersebut dihilangkan.

Protes tersebut membuahkan hasil, pihak perusahaan penyedia sumber daya manusia di Nanjing pun akhirnya mengabulkan permintaan para pekerja. Kini gelang tersebut tidak akan lagi menyuruh para pekerja untuk terus bekerja saat sudah berdiam diri selama 20 menit.

Meskipun demikian, gelang tersebut masih bekerja sesuai fungsinya untuk terus melacak kegiatan para petugas kebersihan. Tidak diketahui pula apakah keputusan untuk menerapkan sistem monitoring pada para pekerja ini telah menyesuaikan dengan privasi pekerja. Sebelumnya, Tiongkok juga pernah membuat wacana untuk memasang chip Radio Frequency Identification (RFID) di mobil. Hal itu dilakukan agar pemerintah bisa terus memantau aktivitas berkendara masyarakat.

Dan kabarnya, peraturan ini bakal berlaku mulai Juli 2019 mendatang. Namun belum diketahui apakah chip ini hanya akan disematkan pada mobil keluaran baru atau pengguna mobil lama juga diwajibkan untuk memasang chip tersebut. ** Baca juga: Luar Biasa, di Sabah Ada Pohon Raksasa Setinggi 100,8 Meter

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Sengaja Tidak Cuci Kaki Sebulan Agar Bisa Selundupkan Narkoba

Kabar6-Trik yang dilakukan seorang pria asal Tiongkok bernama Yang (45) ini sungguh menjijikkan. Bagaimana tidak, ia sengaja tidak mencuci kaki selama sebulan, demi menyelundupkan 500 gram narkoba jenis yaba lewat bandara.

Aroma busuk kaki tersebut, melansir rt.com, memungkinkan sol untuk menyerap bakteri dan menyerap bau di dalamnya. Ketika tiba di Bandara Internasional Nanjing Lukou, Tiongkok, bau busuk kaki Yang tercium dari jarak 10 kaki, yang memungkinkannya berjalan bebas melalui pos pemeriksaan keamanan awal setelah mesin sinar-X gagal mendeteksi obat apa pun di dalam kopernya.

Apesnya, polisi ternyata telah menerima informasi tentang kemungkinan operasi penyelundupan narkoba sebelumnya, dan mendapati bahwa bau Yang mencurigakan. Setelah menghentikan Yang, polisi menggunakan gunting untuk memotong sepatu dan menemukan 10 paket obat-obatan Yaba di bawah sol. ** Baca juga: Apa Sebab Kucing Gemar Jatuhkan Barang dari Atas Meja?

Setelah memeriksa pria tersebut, penegak hukum mendapati fakta bahwa Yang menjadi kurir obat terlarang untuk melunasi hutang judi sebesar US$450.(ilj/bbs)




Selama 13 Tahun Terakhir Pria Ini Telah Selamatkan Lebih dari 300 Orang yang Hendak Bunuh Diri

Kabar6-Berbuat baik tidak melulu harus dengan materi. Menolong orang yang sedang putus asa pun menjadi salah satu contoh perbuatan baik. Hal itu juga yang dilakukan seorang pria bernama Chen.

Pria asal Tiongkok ini, melansir news.com.au, telah berhasil menyelamatkan ratusan orang yang berusaha bunuh diri di Nanjing Yangtze River Bridge, jembatan yang menjadi salah satu tempat populer di dunia untuk bunuh diri. Selama 13 tahun terakhir, Chen secara sukarela menyisir jembatan ini setiap akhir pekan untuk menyelamatkan lebih dari 300 orang yang hendak bunuh diri.

Chen pertama kali mulai menyusuri jembatan ini pada 2003. Saat itu ia tiba di Nanjing untuk bekerja dan bertemu dengan seorang yang menawarinya bekerja sebagai motivator. Orangtua itu jatuh sakit, lalu anak-anaknya mulai berdebat tentang warisan, hingga akhirnya meninggal.

Kejadian ini merupakan salah satu faktor motivasi utama Chen, untuk membantu orang lain. Maka setiap akhir pekan, Chen melakukan perjalanan sejauh 25 kilometer ke jembatan, dan tiba pukul 7.30. Ia berpatroli menggunakan sepeda dan berjalan kaki.

Jika bertemu seseorang yang ingin melompat dari jembatan, Chen berbicara kepada mereka dan membujuk untuk tidak melakukannya. Dan jika ia tidak ada di sana ketika seseorang membutuhkan bantuan, ia juga menulis nomor teleponnya di jembatan bagi orang-orang untuk menghubunginya.

Salah satu alasan Chen membantu orang-orang ini adalah karena ia mengerti apa yang mereka rasakan. Banyak dari mereka yang melakukan bunuh diri di jembatan bukan orang yang berasal dari Nanjing, tapi pekerja migran yang datang jauh dari rumahnya di desa. ** Baca juga: Seorang Koki Asal London Kreasikan Burger Rasa Daging Manusia

Meskipun merupakan pekerjaan mulia, bukan berarti tanpa risiko. Chen pernah diserang oleh salah satu orang yang berusaha untuk bunuh diri.(ilj/bbs)