1

Hewan Langka, di Italia Ada Hiu Berwajah Babi

Kabar6-Seorang perwira Angkatan Laut Italia menemukan seekor ikan aneh, bertubuh hiu berwajah babi, mengambang di sebuah perairan di marina Darsena Medicea, Kota Portoferraio, Pulau Elba, Italia.

Unggah foto hewan aneh yang diposting ke media sosial (medsos) itu dengan cepat menjadi viral. Postingan tersebut menuai beragam komentar, baik negatif maupun positif. Tidak sedikit pengguna internet yang menganggap hiu tersebut sengaja ditangkap dan dibunuh.

Temuan tersebut, melansir Mirror, juga memunculkan desa-desus bahwa hiu tadi semacam mutan. Namun, desas-desus itu dapat diredam setelah para ahli mengidentifikasikan hewan itu sebagai hiu kasar Angular (Oxynotus centrina) yang sangat langka. Kadang-kadang, hewan laut itu juga dikenal sebagai hiu berwajah babi yang biasanya hidup hingga 2.300 kaki di bawah permukaan air laut.

Makhluk tersebut juga ada dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai hewan yang terancam punah atau jarang terlihat. ** Baca juga: Pasutri Asal Swedia Ini Dilarang Beri Nama Anak Mereka ‘Vladimir Putin’

Setelah dikeluarkan dari air, hiu kasar bersudut itu dibawa ke Kantor Pelabuhan setempat untuk dipelajari dan akhirnya dibuang. Yuri Tiberto dari Elba Aquarium mengatakan bahwa meskipun langka, hewan ini tidak jarang terlihat secara lokal.

“Ini biasa disebut ‘ikan babi’ karena ketika keluar dari air mengeluarkan semacam gerutuan,” jelas Tiberto. “Di laut kepulauan Tuscan, begitu kaya akan keanekaragaman hayati…tidak jarang menemukan ikan ini, dan saya dapat dengan aman mengatakan bahwa saya sering menerima laporan yang memberi tahu saya tentang ‘ikan babi’ yang berakhir di jaring ikan lokal.”

Ditambahkan, “Saya juga mencoba beberapa waktu untuk menyimpannya di salah satu tangki di akuarium, tetapi segera saya menyerah karena saya melihat bahwa itu adalah spesies yang tidak beradaptasi dengan penangkaran.”

Hiu kasar bersudut diketahui hidup di Samudra Atlantik Timur dan Mediterania. Dikenal dengan kepalanya yang lebar dan rata serta moncongnya yang gemuk dan tumpul.(ilj/bbs)




Jepang Jadi Negara Pertama yang Izinkan Kelahiran Embrio Gabungan Manusia dan Hewan

Kabar6-Jepang telah mengesahkan aturan yang mengizinkan pengembangan embrio ‘mutan’ untuk kepentingan pembuatan organ manusia. Keputusan Kementerian Ilmu Pengetahuan Jepang menyetujui proposal terhadap penelitian ini.

Dengan begitu, Jepang disebut menjadi negara pertama yang mengizinkan kelahiran dari embrio gabungan antara hewan dan manusia. Hiromitsu Nakauchi, melansir sciencealert, menjadi orang pertama yang mempelopori penelitian ini. Menurut rencana, ia akan memasukkan sel induk manusia ke dalam tikus hidup, kemudian mentransfer sel itu ke hewan lain, misal babi.

Lebih lanjut, Nakauchi akan menumbuhkan sel batang manusia itu pada embrio tikus putih terlebih dahulu, dan kemudian ke babi, lalu mentransplantasikan sel-sel itu ke hewan lain.

Nakauchi berharap bisa menciptakan hewan dengan organ manusia lengkap yang nantinya bisa menjadi organ donor bagi manusia itu sendiri.

Pencabutan larangan pengembangan embrio manusia-hewan yang memiliki usia 14 hari ini terjadi pada Maret 2019 lalu. Pencabutan aturan ini juga otomatis melarang ilmuwan untuk menguji coba transplantasi organ yang sebelumnya dikembangkan di dalam embrio hewan ke hewan lainnya.

Meski telah dicabut, beberapa ahli biotika bersuara terkait konsekuensi yang nanti terjadi jika para peneliti di Jepang tersebut tetap memindahkan sel manusia ke dalam otak hewan. Namun anggapan miring semacam ini langsung dibantah oleh Nakauchi sendiri.

Menurut Nakauchi, penelitian yang dilakukan itu hanyalah untuk memengaruhi organ yang memang direncanakan agar tumbuh. ** Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-laba Pemakan Daging

Nakauchi sendiri tercatat pernah berhasil menyembuhkan tikus yang menderita diabetes dengan cara menumbuhkan pangkreas tikus sehat di dalam sebuah embrio tikus yang sebelumnya telah dipindahkan ke tubuh tikus yang sakit.

Tikus, tikus putih, dan babi memang bukanlah inang terbaik untuk perkembangan organ manusia karena adanya ‘jarak genetik’ antara sel hewan itu dan sel manusia.

Namun Nakauchi berharap eksperimennya ini dapat membantu para ilmuwan di seluruh dunia untuk selangkah lagi memahami bagaimana cara kerjanya.

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)




Jepang Jadi Negara Pertama yang Izinkan Kelahiran Embrio Gabungan Hewan dan Manusia

Kabar6-Jepang telah mengesahkan aturan yang mengizinkan pengembangan embrio ‘mutan’ untuk kepentingan pembuatan organ manusia.

Hal ini membuat Jepang digadang-gadang menjadi negara pertama yang mengizinkan kelahiran dari embrio gabungan antara hewan dan manusia.

Hiromitsu Nakauchi menjadi orang pertama yang akan mempelopori penelitian ini. Menurut rencana, melansir massivesci, ia akan memasukkan sel induk manusia ke tikus hidup, kemudian mentransfer sel itu ke hewan lain, misal babi. Kemudian, Nakauchi akan menumbuhkan sel batang manusia itu pada embrio tikus putih terlebih dahulu, dan kemudian ke babi, lalu mentransplantasikan sel-sel itu ke hewan lain.

Nakauchi berharap bisa menciptakan hewan dengan organ manusia lengkap yang nantinya bisa menjadi organ dono bagi manusia itu sendiri.

Diketahui, pada Maret 2019 terdapat pencabutan aturan larangan pengembangan embrio manusia-hewan yang memiliki usia 14 hari. Pencabutan aturan ini juga otomatis melarang ilmuwan untuk mengujicoba transplantasi organ yang sebelumnya dikembangkan di dalam embrio hewan ke hewan lainnya.

Meski telah dicabut, beberapa ahli biotika juga bersuara terkait konsekuensi yang nanti terjadi jika para peneliti di Jepang tersebut tetap memindahkan sel manusia ke otak hewan. Namun anggapan miring semacam ini langsung dibantah oleh Nakauchi sendiri.

Menurutnya, penelitian yang dilakukan ini hanyalah untuk mempengaruhi organ yang memang direncanakan untuk tumbuh. Nakauchi tercatat pernah berhasil menyembuhkan tikus yang menderita diabetes dengan cara menumbuhkan pangkreas tikus sehat di dalam sebuah embrio tikus yang sebelumnya telah dipindahkan ke tubuh tikus yang sakit.

Tikus, tikus putih, dan babi memang bukanlah inang terbaik untuk perkembangan organ manusia karena adanya ‘jarak genetik’ antara sel hewan itu dan sel manusia. ** Baca juga: Wanita Inggris Ini Bangun Pub di Belakang Rumahnya Agar Suami Tak Keluyuran Lagi

Namun Nakauchi berharap, eksperimennya ini dapat membantu para ilmuwan di seluruh dunia untuk selangkah lagi memahami bagaimana cara kerjanya.(ilj/bbs)




Nyamuk Mutan Bermata 3 Berhasil Dikembangkan Ilmuwan University of California

Kabar6-Nyamuk transgenik yang mengekspresikan enzim Cas9 secara stabil dalam garis germinal mereka, berhasil dikembangkan periset dari University of California Riverside.

Penambahan enzim tersebut akan memungkinkan penggunaan alat penyunting gen CRISPR untuk membuat perubahan yang ditargetkan terhadap DNA nyamuk.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science (PNAS) itu dipimpin oleh Omar Akbari, asisten profesor entomologi di UCR’s College of Natural and Agricultural Science.

Dalam studi ini, seperti dilansir National Geographic, tim menggunakan alat penyunting gen CRISPR pada nyamuk dengan Cas9 untuk mengganggu gen yang mengendalikan penglihatan, penerbangan dan makan, sehingga menghasilkan nyamuk bertubuh kuning dengan mata tambahan, sayap yang cacat, dan beberapa perubahan lainnya.

Tujuan jangka panjang, mengembangkan strategi baru dalam pengendalian populasi nyamuk dan mencegah resistensi pada serangga penular penyakit ini. Saat ini, Aedes aegypti merupakan nyamuk pembawa utama demam berdarah, chikungunya, demam kuning, dan virus zika. Mereka begitu cepat menjadi resisten terhadap pestisida yang umum digunakan.

Upaya sebelumnya dalam menggunakan penyuntingan genom untuk mencegah nyamuk menyebarkan patogen telah terhambat oleh tingkat mutasi yang rendah, kelangsungan hidup nyamuk yang buruk, dan transmisi gen yang tidak efisien pada keturunan.

Selanjutnya, para periset berkeinginan untuk menggunakan teknik modifikasi gen (gene drive), sistem ‘perubahan gen turunan’ yang membuat nyamuk kian besar kemungkinannya mewariskan sifat genetik dari induk kepada keturunannya.

“Nyamuk dengan ekspresi Cas9 stabil ini merupakan langkah awal dalam penggunaan sistem gene drive untuk mengontrol populasi nyamuk dan mengurangi penyakit yang mereka sebarkan,” ujar Akbari. ** Baca juga: Lynlee, Bayi yang Terlahir Dua Kali

Sistem gene drive bisa digunakan untuk menyebarkan gen-gen yang menghambat kesuburan dan bisa menjadi cara yang ramah lingkungan serta hemat biaya untuk menekan populasi serangga penyebar penyakit.(ilj/bbs)




Masih Jadi Misteri, Jumlah Hiu Kepala Dua Alami Peningkatan

Kabar6-Tidak hanya dalam sebuah film, kemunculan hiu berkepala dua ternyata sering terjadi di alam liar. Dan tanpa diketahui penyebabnya, jumlah hiu berkepala dua tersebut terus meningkat.

Hiu berkepala dua ini pertama kali ditemukan pada 2008 di lepas pantai Australia. Dilansir itsastrangeworld, saat itu bayi hiu biru dengan dua kepala dalam satu tubuh tanpa sengaja ditangkap oleh seorang nelayan bernama Christian Johnson.

Selanjutnya pada 2013, sekelompok nelayan Florida menangkap seekor hiu banteng besar, yang setelah dibelah bagian perutnya, ditemukan janin hiu dengan dua kepala.

Disebutkan, penemuan hiu berkepala dua semakin sering terjadi. Paling banyak ditemukan dari jenis hiu biru, karena jenis ini mampu mengandung hingga 50 ekor bayi di dalam rahim mereka. Para peneliti Spanyol baru-baru ini telah menemukan embrio hiu berkepala dua dari hiu jenis Atlantic sawtail catshark, jenis hiu yang bertelur.

Perkembangan angka ikan mutan ini terus berkembang dan menjadi sebuah misteri bagi para ilmuwan. Belum diketahui apa yang menyebabkan hiu berkepala dua ini menjadi sering ditemukan. Beberapa ilmuwan berteori bahwa hal ini disebabkan terjadinya penangkapan yang berlebihan. ** Baca juga: Ajaib, Jari Tangan Taryn Bisa Ditekuk ke Belakang

Studi yang dipimpin oleh Profesor Valentín Sans-Coma mengungkapkan, embrio hiu berkepala dua diyakini tidak mampu bertahan hidup hingga dewasa setelah menetas atau dilahirkan. Namun tidak diketahui dengan pasti apa pemicu peningkatan hiu berkepala dua ini.(ilj/bbs)