1

Untuk Tentukan Ancaman Bahaya, Burung di Pantai ‘Menilai’ Manusia dari Pakaiannya

Kabar6-Dalam sebuah penelitian, ilmuwan menemukan bahwa burung bisa ‘menilai’ manusia dari pakaian yang mereka kenakan. Ya, ini merupakan cara unik yang dilakukan spesies burung untuk merespon bahaya di sekitar mereka.

Penelitian ini, melansir gizmodo, berfokus pada spesies burung yang hidup di sekitar perairan pantai. Burung menilai mengenai apa yang dikenakan manusia untuk mendeteksi apakah manusia itu berbahaya atau tidak bagi mereka. Banyak spesies burung dikenal memiliki ingatan yang tajam. Burung gagak perkotaan misalnya, mereka bisa ingat wajah manusia yang berbuat jahat kepada mereka.

Penelitian mengenai spesies burung pesisir yang menilai manusia berdasarkan pakaian mereka ini telah dipublikasikan dalam jurnal Global Ecology and Conservation.

Para ilmuwan dari Hainan Normal University di Haikou, Tiongkok, memperhatikan bahwa dataran pasang surut di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang menyimpan beberapa spesies burung dengan perilaku cukup unik.

Hewan tersebut akan berdiri sangat dekat dengan orang-orang setempat yang sedang memancing atau mencari cacing dan siput. Namun, ketika para ilmuwan melihat serta mendekati burung-burung itu, mereka langsung terbang.

Akhirnya, ilmuwan meneliti delapan spesies burung pantai yang berbeda termasuk burung camar, bangau, plover dan burung-burung kecil di sekitar pantai. Menurut laporan dari Research Gate, hasil penelitian menunjukkan bahwa burung lebih cepat untuk memutuskan terbang ketika melihat manusia dengan pakaian kasual.

Sementara ketika mereka melihat manusia dengan pakaian mirip nelayan atau pemancing, mereka cenderung tetap di daratan dan akan menunggu manusia sangat dekat dengannya sebelum memutuskan terbang.

Beberapa spesies lebih sensitif terhadap penampilan peneliti. Camar berkepala hitam (Chroicocephalus ribibundus), misalnya, terbang jauh tiga kali lebih cepat ketika didekati oleh seseorang yang mengenakan pakaian kasual dibandingkan dengan pakaian nelayan.

Ilmuwan mencatat seberapa dekat mereka bisa berjalan ke arah burung sebelum hewan tersebut memutuskan untuk terbang. Ilmuwan menggunakan dua pakaian yang berbeda, yaitu pakaian kasual dan pakaian mirip nelayan lengkap dengan topi jerami, sepatu bot tinggi serta aksesori untuk memancing.

Mereka melakukan ‘pendekatan’ dengan pakaian berbeda sebanyak 900 kali. “Sangat menarik untuk mengetahui bahwa burung-burung tampaknya memiliki perlakuan diskriminasi pada manusia yang mengenakan pakaian berbeda,” kata Andrea Griffin, seorang ahli ekologi dari University of Newcastle, yang tidak terlibat penelitian ini.

Asumsi ilmuwan, kemungkinan burung mengaitkan pakaian nelayan dengan potensi ancaman bahaya cukup rendah yang akan menimpa mereka. Kemungkinan burung sudah mengamati bahwa manusia dengan pakaian nelayan cenderung lebih asyik menangkap makhluk air sehingga dinilai tidak berbahaya bagi burung.

Penelitian juga membuktikan bahwa burung mempunyai analisa visual yang tajam untuk mendeteksi potensi ancaman di sekitar mereka, termasuk dari pakaian manusia sekalipun. ** Baca juga: Akhirnya Setelah Ditunggu Selama 2 Tahun, Kutu Laut Raksasa BAB

Wow…(ilj/bbs)