1

Resep Tekwan Ala Chef Renata, Cocok Dinikmati Saat Musim Hujan

Kabar6-Tekwan salah satu kuliner khas Palembang yang banyak disukai orang. Rasa ikan yang kenyal dengan kuah yang sedap, tekwan ikan tenggiri cocok dinimakti saat musim hujan.

Chef Renata sudah membagikan resep tekwan yang bisa dicoba di rumah:

Bahan adonan tekwan :
– 1 kg daging ikan tengiri, bisa ikan
segar atau udah masuk freezer
– 1 kg tepung tapioka
– 1 butir telor / kuning dan putih
dipakai
– 2 putih telor / putihnya aja yg
digunakan
– es batu (wajib) 2 gelas air mineral
aqua gelas di bekukan.
– 20 siung besar bawang putih, potong jadi 2 lalu goreng hingga kuning keemasan, haluskan bisa dengan ulekan atau blender halus bareng telor
– 2 sdm bawang goreng merah crispy.
– 1/2 sdt merica bubuk
– 2 sdt kaldu bubuk
– garam 1,5 sdm atau sesuai selera .

**Baca Juga: Ini Tempat Makan 24 Jam di Tangerang-Tangsel, Cocok Isi Perut Tengah Malam

Cara buat :
– giling daging ikan tenggiri hingga halus menggunakan chopper atau food processor, beri es batu
– taruh daging ikan yg udah halus dalam wadah, beri bawang putih yang udh dihaluskan, bawang goreng krispy cukup diremas, telor, merica bubuk, kaldu bubuk, garam, aduk aduk hingga tercampur rata, terakhir masukkan tepung dan aduk kembali hingga semua bahan tercampur rata .
– simpan adonan ke freezer selama 2 jam atau lebih wajib yaa jgn di skip agar tekstur tekwan lebih kenyal & keras, kondisi adonan dingin langsung direbus
– rebus adonan di api kecil, memasukkan adonan dengan tangan, setelah udah cukup banyak adonan dalam panci lalu besarkan api
– adonan tidak boleh terlalu lembek

Kuah Tekwan
10 udang rebus dgn 2 liter air
5 siung bawang putih haluskan
1 1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
Kaldu Jamur

Cara mambuat kuah tekwan :
Tumis bawang putih, dng minyak hingga harum, lalu
masukkan ke air rebusan udang, beri garam merica kaldu jamur

Perlengkapan Tekwan :
– Bawang goreng, sckpnya
– Daun seledri, pot tipis
– Jamur, rendam air panas dan cuci bersih potong
– So’un, rendam air panas dan cuci bersih
– Bunga Sedap Malam Kering rendam dengan air panas. Selamat mencoba.(Red)




Masuki Musim Hujan, Camat hingga RT di Tangsel Diajak Kerja Bakti Bersihkan Selokan

Kabar6-Ratusan orang dari berbagai kelompok serta elemen mengikuti apel siaga bencana tingkat Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah atas bahaya ancaman bencana.

“Saya menyambut baik kegiatan apel siaga bencana dan gelar pasukan dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana ini,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di Lapangan Sunbrust BSD, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Sabtu (11/11/2023).

Ia terangkan, beberapa tahun terakhir beberapa wilayah Indonesia dihadapkan dengan terjadinya bencana alam dan non alam. Mulai dari banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, angin kencang, kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Benyamin menyadari bahwa musim penghujan 2023 diperkirakan sedikit lagi. Jika mengambil pengalaman dan pelajaran dari 2019 mesti ingat bahwa keterlambatan musim hujan tersebut diikuti dengan banjir besar pada saat hujan pada 2020 yang meluas di tujuh kecamatan Kota Tangsel.

“Saya mengajak kepada para camat dan lurah pengurus lingkungan RT dan RW untuk melakukan kegiatan kerja bakti bersih-bersih saluran air,” terangnya.

Benyamin juga pesan organisasi perangkat daerah terkait agar terus siaga dalam penanggulangan bencana. Selalu waspada dan siap siaga, karena hanya dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik dapat meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi.

Kemudian juga bencana kekeringan yang disebabkan oleh fenomena elnino yang terjadi di Kota Tangsel, semakin hari semakin bertambah titik yang terdampak.

simulasi evakuasi korban gempa di atas gedung.(yud)

Dampak fenomena kemarau panjang di Kota Tangsel sepanjang 2023 ini menjadi titik terdampak paling banyak bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti 2017 dan 2019 hanya ada enam titik dan semakin meningkatkan intensitas bencana.

Benyamin tegaskan, maka upaya penanggulangan bencana di Kota Tangsel perlu ditangani secara komprehensif multi sektor, tergabung dan terkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dunia usaha, akademisi dan insan pers yang nantinya menjadikan sebagai kota tangguh bencana.

“Karena itu perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik,” tegas Benyamin menutup sambutannya.

**Baca Juga: Tangsel Sejiwa Festival 2023, Fourtwnty dan The Changcuters Siap Tampil di Serpong

Ia lantas berjalan keliling melihat persiapan aneka peralatan SAR kebencanaan. Benyamin pastikan juga kepada seluruh personel relawan siap siaga menghadapi anomali cuaca.

Terpisah di Lokasi yang sama, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, Hartanto menerangkan, saat ini sedang masuk dalam masa peralihan musim dari kemarau ke hujan. Prediksi musim hujan untuk wilayah Tangsel masuk di dasarian kedua November.

“Pertengahan ke atas. Nah saat ini beberapa daerah sudah mulai mendapatkan hujan. Di masa peralihan seperti ini ada beberapa hal yang perlu diantisipasi warga,” terangnya kepada kabar6.com di lokasi yang sama.

Pertama, lanjut Hartanto, kondisi cuaca yang cepat berubah. Pagi panas, siang potensi hujan. Potensi hujan akan bervariasi dari sedang sampai dengan lebat.

Durasi memang tidak terlalu lama, tetapi banyak disertai petir dan angin kencang. “Ini tentunya menjadi perhatian warga untuk tetap berhati-hati,” utaranya.(ADV)




Siaga Rawan Bencana, BPBD Tangsel Pasang Rambu Informasi di 49 Kelurahan

Kabar6-Memasuki awal November 2023 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tangsel telah memasuki musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah siap mengantisipasi langkah-langkah preventif.

Ada tiga jenis potensi bencana yang telah diwaspadai yakni, banjir, tanah longsor dan pohon timbang. BPBD Kota Tangsel telah pasang rambu-rambu innformasi rawan bencana.

“Di 49 kelurahan yang rawan terjadi bencana,” kata Kepala Seksi Mitigasi BPBD Kota Tangsel, Essa Nugraha Sudjana kepada kabar6.com, Rabu (8/11/2023).

Dijelaskan, untuk mencegah terjadinya banjir telah dilaksanakan kerja baru bersama masyarakat membersihkan drainase serta daerah aliran sungai yang tersumbat sampah. BPBD Kota Tangsel juga sosialisasi, edukasi dan pelatihan penanganan bencana ke masyarakat.

Tim personel satuan tugas (satgas) yang berjumlah 20 orang setiap hari siaga. Satgas dibantu 16 komunitas sadar bencana serta anggota relawan dari 10 kelurahan tangguh.

BPBD Kota Tangsel, lanjut Essa, juga menyiapkan 10 unit perahu karet, dua unit tenda pengungsi, satu uni mobil dapur umum dan 1500 paket sembako.

“Perhatian khusus, Satgas sudah di tempatkan di Posko Terpadu BPBD, Damkar di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Pondok aren,” terangnya.

BPBD Kota Tangsel melansir ada 26 titik-titik rawan bencana banjir tersebar di enam wilayah kecamatan. Sementara titik rawan tanah longsor ada 6 lokasi yang berada di Kelurahan Keranggan dan Kademangan, Kecamatan Setu.

Angka kasus banjir pada 2022 lalu sebanyak 203 kali kejadian dengan jumlah warga terdampak sebanyak 4192 kepala keluarga. Kasus banjir melonjak dari 2021 yang hanya 54 kali.

Satgas BPBD Tangsel evakuasi atap rumah warga di Setu akibat longsor.(yud)

Sebaran ke-26 titik rawan banjir di Kecamatan Pamulang antara lain pada perumahan Lembah Pinus dan Jalan Flamboyan perumahan Reni Jaya di Kelurahan Pamulang Barat. Perumahan Bukit Pamulang Indah di Kelurahan Pamulang Timur.

Kecamatan Ciputat tersebar pada Pondok Payung Mas di Kelurahan Cipayung; Jalan Dewi Sartika di Kelurahan Ciputat; perumahan Al Kapi Puri Bintaro Indah di Kelurahan Jombang; perumahan Ciputat Baru di Kelurahan Sawah; perumahan Pamulang Asri di Kelurahan Serua Indah.

Kecamatan Ciputat Timur di perumahan Pondok Hijau, Kelurahan Pisangan; perumahan Cirendeu Perumau di Kelurahan Cirendeu; dan Jalan Flamboyan Bawah di Kelurahan Rempoa.

Kemudian titik rawan banjir di Kecamatan Serpong Utara pada perumahan Graha Mas Serpong dan Serpong Park di Kelurahan Jelupang; perumahan Villa Mutiara Serpong di Kelurahan Pondok Jagung Timur.

Kecamatan Pondok Aren di Jalan Wijaya Kusuma; perumahan Jurangmangu Permai; Taman Mangu Indah di Kelurahan Jurangmangu Timur; Pondok Kacang Prima dan Villa Bintaro Regency; Pondok Maharta di Kelurahan Pondok Kacang Timur; Palem Bintaro di Kelurahan Pondok Aren.

Dilanjutkan titik rawan banjir pada Kecamatan Setu di perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan; Cipta Prima Serpong di Kelurahan Keranggan dan Kampung Baru Asih Lingkar di Kelurahan Muncul.

Essa mengingatkan kepada masyarakat terkait langkah dan kewaspadaan potensi bencana. Masyarakat di Kota Tangsel mesti pelajari dan perhatikan rambu informasi bencana.

“Langkah dan kan segera laporkan ke call centre penanggulangan bencana 112 jika terjadi bencana,” pesannya.

Essa juga melihat potensi rawan pohon tumbang. Musim kemarau panjang menyebabkan batang dan dahan pohon menjadi kering sehingga mudah patah atau roboh.

Menurutnya, pada saat kegiatan monitoring BPBD Kota Tangsel melihat tiang penerangan jalan umum serta pohon berukuran besar yang sudah doyong sehingga rawan tumbang.

“Kita sudah komunikasikan dengan instansi terkait yaitu dinas perhubungan dan dinas lingkungan hidup untuk diantisipasi serta ditangani,” tutup Essa.(ADV)




Wanti-wanti Musim Hujan, Wali Kota Arief Minta Dinas PU Normalisasi Saluran Air

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah

Kabar6-Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, meninjau sejumlah saluran air yang berpotensi meluap, sehingga bisa menyebabkan genangan dan banjir.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya musim penghujan yang biasanya datang pada Oktober sampai April.

“Minta tolong diinventarisir kalau memang harus dilebarkan ya, dilebarkan lagi kalau memang sudah tidak mampu menampung agar luapannya tidak menggenang ke mana-mana,” ujar Arief saat meninjau saluran air di Komplek Taman Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Jumat (29/9/2023).

Setelah meninjau saluran di Komplek Taman Pabuaran, Arief bersama rombongan melanjutkan tinjauannya ke Kali Cirarab di Kecamatan Periuk.

**Baca Juga: Bawaslu Lebak Ajak Masyarakat Awasi Pemilu 2024: Biar Demokratis dan Berintegritas

“Kalau memang harus dinormalisasi ya mending sekarang mumpung masih kering, jadi masih kelihatan lumpurnya,” tegas politisi Demokrat itu.

Selain itu, Arief juga kembali menyempatkan untuk meninjau proyek pembangunan sport center di kawasan Kelurahan Nambo Jaya.

“Harus dipastikan juga ini drainase dan saluran airnya, kemiringan tanahnya agar buangan airnya tidak tersendat,” ungkapnya.

“Tetap harus waspada dan tidak boleh lengah walaupun cuaca masih panas dan kering. Antisipasi dan pencegahan sejak dini tetap harus dilakukan agar dampaknya dapat diminimalisiir atau bahkan dieliminasi,” tandasnya. (Oke)




Janji Pasokan Air Bersih ke Keranggan Tangsel Sampai Musim Hujan

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku hingga hari ini masih mendistribusikan bantuan air bersih ke warga Keranggan, Kecamatan Setu. Lurah setempat menyebutkan ada sekitar 700 kepala keluarga terdampak musim kemarau.

“Setiap hari empat sampai lima tanki truk air bersih,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (19/9/2023).

Menurutnya, jumlah volume air bersih yang didistribusikan kepada warta Keranggan berkisar 20 – 25 ribu liter kubik. Sampai kapan bantuan air bersih dipasok?

“Sampe hujan kayanya tergantung kebijakan pa kalak (kepala pelaksana BPBD-red) sama wali kota,” ujar Gumay.

Ia mengklaim pasokan air bersih untuk warga Keranggan disalurkan oleh Perumda Tirta Tangsel Mandiri, anak perusahaan pelat merah yang berkantor di Jalan Raya Parakan, Pamulang.

**Baca Juga: Ratusan KK di Keranggan Tangsel Kesulitan Air Bersih

Gumay pastikan setiap kepala keluarga terdampak musim kemarau tidak dijatah literan air bersih. Pendistribusian disesuaikan dengan kebutuhan warga sekitar.

“Kalau dijatah bisa ngamuk warga,” singkatnya.

Diketahui, sejak dua bulan terakhir warga Keranggan merasakan dampak musim kemarau tahun ini paling parah. Sumur-sumur warga telah kering sehingga bantuan air bersih menjadi oase bagi mereka.

“Pas pagi keteter enggak ada air sama sekali. Itu anak mau sekolah sampai cuci muka doang,” ujar Narma, warga RT 06 RW 02, Kelurahan Keranggan.(yud)




Musim Hujan, Ini 10 Titik Posko Siaga di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Intensitas curah hujan setiap harinya meningkat karena telah memasuki musimnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melakukan mitigasi menghadapi ancaman bencana banjir dan rob air laut.

“10 titik posko itu menjadi titik pusat yang ada di Kabupaten Tangerang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Domestik, Abdul Munir, Jum’at (22/10/2021).

Ia memaparkan, ke-10 titik posko siaga antara lain di Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Mauk, Kronjo, Balaraja.

Kemudian, lanjut Munir, di Kecamatan Cisoka, Tigaraksa, Kelapa dua, dan Kecamatan Pasar Kemis. Menurutnya satu posko bisa membawahi dua atau tiga kecamatan.

**Baca juga: Sambut HUT Ke-2, Gelora Tebar Puluhan Ribu Spanduk di Banten dan Tangerang Raya

Setiap posko tersedia 15 orang personel untuk masyarakat sekitar yang terdampak bencana.

“Contoh posko Kecamatan Pasar Kamis dia itu mebawahi posko Kecamatan Rajeg, Kecamatan Sindangjaya. Posko itu juga menyiapkan sarana prasarana seperti perahu karet, baju pelampung dan pemadam kebakaran untuk penanganan kedaruratan pada wilayah tersebut,” ujarnya.(cr)




Masuk Musim Hujan, BPBD Tangsel: Kurang Lebih Ada 17 Titik Rawan Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Masuk musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah melakukan pemetaan terhadap puluhan titik rawan banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Chaerudin menerangkan, untuk saat ini ada kurang lebih 17 titik yang berpotensi terjadi nya banjir di musim penghujan ini.

“Ada di beberapa kecamatan, seperti Pondok Aren, Ciputat, Pamulang, Setu terutama ada rawan longsor,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis (2/10/2021).

**Baca juga: Prakiraan Curah Hujan di Tangsel, BMKG: Waspadai Genangan

Untuk saat ini, Chaerudin menerangkan, pihaknya telah melakukan monitoring dilapangan, selalu siaga dan mengantisipasi titik rawan banjir di Kota Tangsel.

“Ya untuk saat ini sudah monitoring di lapangan, siap siaga tetap dilakukan, mengantisipasi titik rawan banjir yah di Kota Tangsel,” tutupnya.(eka)




Musim Hujan, Kotak Suara Pilkada Tangsel Rawan Basah

kabar6.com

Kabar6-Rabu besok pemungutan suara Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Tahapan itu didukung kondisi cuaca kurang baik karena dalam sepekan terakhir ini intensitas curah hujan terus meningkat.

“Saya minta di sekitar TPS (Tempat Pemungutan Suara) tidak ada genangan air,” kata komisioner Divisi Data Pemilih dan Informasi KPU Kota Tangsel, Ajat Sudrajat, Selasa (8/12/2020).

Ia menginstruksikan kepada Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) agar membuat tenda terpal. Sarana dan prasarana sekitar TPS harus dipersiapkan aman jika terjadi hujan turun mengguyur wilayah sekitarnya.

“Karena memang kotak suara rawan basah kalo kena air hujan,” ujar Ajat.

Ia juga meminta petugas KPSS menertibkan segala macam alat peraga kampanye milik pasangan calon tanpa terkecuali. Area sekitar TPS dipastikan harus steril.

“Termasuk sticker-sticker ukuran kecil sekalipun. Pokoknya enggak boleh ada APK di dekat TPS,” tegasnya.

**Baca juga: Ramai Bingkisan Salah Satu Paslon di Jelupang, Begini Rangkaian Ceritanya

Berdasarkan data yang diperoleh kabar6.com dari KPU Tangsel per 3 Desember 2020, total jumlah pemilih sebanyak 976.019 orang tersebar di 2.963 TPS.(yud)




Hadapi Penghujan, Bupati Zaki Tinjau Potensi Rawan Banjir di Kelapa Dua Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meninjau lokasi yang menjadi potensi terjadinya kerawanan banjir di Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Senin (23/11/20). Bupati Zaki didampingi Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Slamet Budhi dan juga Camat Kelapa Dua prima Saras Puspa serta Lurah Bencongan.

Bupati A. Zaki mengatakan kunjungannya adalah untuk melihat potensi banjir di Kelurahan Bencongan di tengah musim hujan saat ini. Karena curah hujan sudah mulai banyak dan sedang memasuki tahap awal musim penghujan.

“Hari ini saya kunjungan ke Bencongan Kecamatan kelapa dua, meninjau potensi-potensi kerawanan banjir yang nanti bisa menjadi masalah besar apabila tidak bisa kita tangani sekarang. Di sini memang rawan terjadinya banjir tahunan karena bukan saja menyangkut Kab. Tangerang, tapi juga wilayah kota Tangerang, dan kementerian PU PR,” Katanya.

Ia pun meminta agar Kadis Bina Marga untuk segera menindaklanjuti beberapa hal dan untuk sementara waktu pihaknya akan bekerja sama dengan TNI dalam rangka Karya Bakti untuk menormalisasi sungai yang ada di sini, kalau tidak bisa pakai alat berat mungkin dengan bantuan tenaga manusia artinya tapi kita coba meminimalisir terlebih dahulu.

Sementara itu Slamet Budi selaku kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang yang turut serta mendampingi Bupati mengungkapkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian PUPR.

**Baca juga: Warga Tak Mampu di Tigaraksa Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah.

“Sesuai dengan arahan Pak Bupati Dinas Bina Marga akan melakukan upaya untuk menangani atau meminimalisir terjadinya banjir di wilayah Bencongan dengan berbagai macam upaya seperti normalisasi dan juga karya bhakti TNI,” tuturnya.

Menurutnya, diharapkan dengan usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bisa meminimalisir terjadinya banjir apabila curah hujan semakin meningkat karena saat ini kita sudah memasuki musim penghujan dan harus mewaspadai musibah banjir. (tim k6)




Musim Hujan, Dinkes Lebak Ingatkan Warga Waspadai Penyakit Leptospirosis

kabar6.com

Kabar6-Kabupaten Lebak tengah memasuki musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, puncak musim hujan Lebak terjadi pada Januari-Februari 2021.

Selain diimbau untuk mewaspadai potensi bencana, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap berbagai macam penyakit yang dapat menyerang tubuh saat musim hujan.

“Berbagai macam penyakit karena bakteri dan virus. Penyakit-penyakit yang disebabkan karena lingkungan, karena ada genangan air yang harus diwaspadai,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, dr Firman Rahmatullah kepada Kabar6.com, Sabtu (7/11/2020).

Berbagai macam penyakit yang harus diwaspadai bisa mengintai saat musim hujan salah satunya penyakit Leptospirosis. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira melalui urine atu darah hewan yang terinfeksi. Salah satu hewan yang menularkan Leptospirosis adalah tikus.

“Memang belum pernah ada laporan dari rumah sakit kita ada pasien terkena penyakit ini, walaupun begitu saat musim hujan seperti ini patut diwaspadai,” kata Firman.

**Baca juga: Desa di Pedalaman Lebak Bangun Stadion Mini Senilai Rp2,9 Miliar.

Untuk mencegah penyakit Leptospirosis, ujar Firman, masyarakat sebisa mungkin menghindari genangan air kotor, sesering mungkin mencuci tubuh dengan sabun setelah menyentuh air. Lebih yang harus diwaspadai adalah jika kulit dalam kondisi terluka.

“Kalau kulit dalam keadaan terluka itu yang lebih harus diwaspadai. Makanya kenapa ketika banjir harus dievakuasi, karena itu menghindari macam-macam penyakit,” terang Firman.(Nda)