1

Ditjen Imigrasi dan Bank Mandiri Kerja Sama Mudahkan Pemohon Golden Visa

Perjanjian kerja sama Imigrasi. (dok Ditjen Imigrasi)

Kabar6-Warga Negara Asing yang mengajukan Golden Visa dapat membuka rekening bank untuk setoran jaminan keimigrasian secara online dari negara asal. Kemudahan tersebut dimungkinkan melalui kerja sama antara Bank Mandiri dan Direktorat Jenderal Imigrasi yang ditandatangani, di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim mengatakan, rencana layanan aplikasi Livin’ by Mandiri untuk keimigrasian akan siap pada Februari 2024.

“Kerjasama ini juga menjawab 2 dari 4 tugas yang diberikan Presiden pada saat menunjuk saya untuk menjabat sebagai Dirjen Imigrasi yaitu golden visa dan digitalisasi layanan keimigrasian,” ujar Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim pada acara penandatanganan PKS bersama Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.

Golden visa adalah visa yang diberikan sebagai dasar pemberian izin tinggal dalam jangka waktu 5 – 10 tahun dalam rangka mendukung perekonomian nasional. Jenis visa ini mensyaratkan WNA untuk menginvestasikan dana di Indonesia. Dana tersebut harus disimpan atau diendapkan pada bank yang berada di Indonesia.

Integrasi portal visa elektronik Ditjen Imigrasi dengan layanan perbankan Livin by Mandiri tidak hanya memberikan kepraktisan bagi WNA. Dari sisi pemerintah, skema ini memungkinkan efektivitas dan efisiensi proses permohonan Golden Visa.

**Baca Juga: Hujan Lebat, Banjir Rendam Perumahan Dua Kecamatan di Tangsel

Pemohon golden visa bisa langsung membuka rekening Bank Mandiri dengan aplikasi Livin’. Melalui rekening tersebut, jaminan keimigrasian bisa langsung disetorkan.

“Kita akan sangat terbantu dengan skema ini. Terutama dalam mempermudah proses permohonan sampai Golden visa tersebut terbit, bahkan dalam hal memantau dana pemegang Golden visa yang disimpan tetap sesuai dengan persyaratan, all managed by system,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Darmawan Junaidi menyebutkan harapannya dengan kemudahan dan keamanan bertransaksi yang ditawarkan, dapat meningkatkan kualitas layanan publik Ditjen Imigrasi kepada para WNA dan semakin menarik perhatian para WNA untuk menginvestasikan dananya di Indonesia.

“Digitalisasi pada layanan publik itu harus terlaksana dengan baik karena digitalisasi adalah solusi untuk memudahkan dan mempercepat proses dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Ditambah, digitalisasi juga mempersempit peluang terjadinya penyimpangan. Ini modal penting dalam proses mewujudkan Indonesia menjadi negara yang semakin maju,” tandas Silmy. (Oke)




H Agus Pramono: Revolusi Digital Mudahkan Kita Berinteraksi dan Bersosialisasi

Kabar6.com

Kabar6-Revolusi digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital yang berlanjut hingga hari ini.

Revolusi digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang canggih seperti saat ini.

Hal tersebut dikatakan H Agus Pramono, Direktur PT Innofast Total Solusi & PT Panen Berkah Solusi yang menjadi narasumber diacara Diskusi Publik bertajuk Revolusi Digital di Aula Majelis Ar-Raudhah, Kampung Dhuha, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu malam (22/12/2018).

Kata Pramono, teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dan sangat membantu dalam mempermudah segala urusan.

“Revolusi digital untuk mengubah cara berpikir kita, cara berinteraksi kita maupun perusahaan. Yang intinya adalah untuk memudahkan kita dalam berinteraksi dan bersosialisasi menggunakan teknologi digital,” papar pria yang juga menjadi Ketua Majelis Dhuha Ar-Raudhah.

Kata Pramono, Indonesia menjadi salah satu Negara yang sangat antusias dalam menyambut revolusi digital tersebut. Dan, salah satu perkembangan yang cukup pesat adalah bidang teknologi computer.

“Suka atau tidak suka kita harus siap menghadapi revolusi digital, Intinya harus ditanggapi dengan positif,” tegasnya.

Narasumber lainnya, Witjaksono Abadiman Sidharta menambahkan, digitalisasi telah menyentuh sebagian besar aspek pekerjaan, terutama di bidang jasa. Baik jasa keuangan, transportasi, dan lainnya.

“Dalam kurun waktu sebentar lagi, kisaran 50 persen dari berbagai jenis pekerjaan bakal tersentuh revolusi digital,” jelasnya.

Saat ini, yang menempati 10 besar perusahaan raksasa global adalah Amazon, Apple, Microsoft, Facebook dan beberapa lainnya.

**Baca juga: Kasus Wisata Karangsari di Adukan ke Mabes Polri.

“Perusahaan yang dulu dikenal sebagai perusahaan raksasa global seperti General Motors, Toyota dan lainnya sudah tidak lagi menempati peringkat 10 besar perusahaan raksasa global. Inilah sedikit contoh dampak dari revolusi digital,” paparnya.

Acara Diskusi Publik bertajuk Revolusi Digital ini dihadiri ratusan muda-mudi Pamulang dan sekitar dengan narasumber H. Agus Pramono Direktur PT Innofast Total Solusi & PT Panen Berkah Solusi, Apria Roles Saputro,SE Founder Etalase Community dan narasumber lainnya. (aji)