1

5 Tanda Perubahan Fisik untuk Kenali Gejala Stres pada Diri Anda

Kabar6-Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.

Situasi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental. Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.

Bagaimana mengetahui Anda atau orang terdekat tengah mengalami stres? Melansir beautynesia, berikut lima tanda perubahan fisik yang terjadi akibat stres:

1. Merasa selalu sulit tidur
Salah satu pertanda seseorang mengalami stres adalah merasa sulit tidur. Hal ini karena seseorang mengalami gejolak perasaan yang tidak tenang hingga berpengaruh pada pikirannya.

Ketika mencoba untuk tidur, seseorang justru akan merasakan ketidaknyamanan, bahkan tidur pun merasa tak nyenyak. Tidak hanya itu, rasa kantuk kerap tak kunjung datang.

2. Muncul keringat berlebih
Bukan karena cuaca panas atau olahraga yang dilakukan, keringat tersebut muncul ketika seseorang merasa pusing. Gejala ini juga dihadapi dengan perasaan bersalah maupun mengeluarkan emosi yang terpendam.

3. Rambut rontok
Bukan karena pemilihan produk shampo maupun hair treatment yang kurang tepat. Jika rambut Anda rontok terlalu sering, bahkan dalam jumlah yang banyak, maka hal tersebut merupakan salah satu tanda jika Anda mengalami stres. ** Baca juga: 4 Hal yang Jangan Dilakukan Saat Diet Agar Tubuh Tidak ‘Rusak’

4. Perut merasa mual dan dada terasa nyeri
Tanda fisik lainnya yang menunjukan bahwa seseorang mengalami stres adalah permukaan perut merasa mual serta dada merasa nyeri seperti tersesak. Tanda stres ini dapat mengakibatkan sesorang merasa mual, maag, bahkan asam lambung meningkat.

5. Kepala terasa sangat pusing
Tanda lain yang paling banyak dialami seseorang ketika mengalami stres adalah sakit kepala dan merasa sangat pusing. Jika Anda meredakan rasa sakit kepala dengan minum obat, tetapi hasilnya tetap saja tak membaik, maka segeralah berkonsultasi ke pihak medis terkait untuk menindak lanjuti gejala yang dirasakan.

Peka terhadap perubahan yang dialami atau dirasakan tubuh membuat Anda dapat segera mencari solusi terbaik untuk meminimalisir stres.(ilj/bbs)




Cari Tahu Penyebab Pandangan Berkunang-kunang

Kabar6-Beberapa kali mungkin Anda pernah mengalami kondisi kesehatan yaitu pandangan mata seperti berkunang-kunang. Tidak hanya terasa pusing, Anda juga seakan-akan seperti mau jatuh pingsan.

Kondisi ini mirip dengan vertigo, penglihatan kabur sesaat, pusing tiba-tiba dan sempoyongan. Apa sih sebenarnya penyebab pandangan berkunang-kunang. Melansir meetdoctor, berikut penyebabnya:

1. Gula darah rendah
Terkadang kadar gula dalam darah turun tiba-tiba. Hal ini dikenal sebagai gula darah rendah atau hipoglikemia. Kurangnya ketersediaan glukosa dapat menyebabkan fungsi sementara otak tidak melakukan tugasnya secara maksimal, yang mengakibatkan terjadinya sensasi berkunang-kunang dan berkeringat.

Hal ini juga harus dicatat bahwa gula darah rendah sangat jarang dalam kasus orang-orang yang non-diabetes. ** Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Susu?

2. Tekanan darah rendah
Bila tekanan darah turun secara signifikan, kurangnya volume darah yang membawa oksigen ke otak tidak sampai ke otak. Ini memengaruhi fungsi normal otak, yang menyebabkan pusing dan berkunang-kunang.

Selama ini diamati bahwa tekanan darah rendah merupakan efek samping hipertensi. Ketika tekanan darah turun, gejala lain seperti keringat dingin, mual, muntah, nyeri dada juga diamati.

3. Anemia
Ketika seseorang memiliki sedikit hemoglobin dalam darah, ia dikatakan menderita anemia. Nah, anemia juga terjadi ketika jumlah sel-sel darah merah (RBC) menurun. Hal ini karena hemoglobin membawa oksigen dalam darah, kurangnya hemoglobin mengurangi jumlah oksigen dalam darah yang dapat menyebabkan lightheaded.

4. Aritmia jantung
Aritmia jantung adalah kontraksi otot jantung yang tidak normal, ada yang tidak beres dengan denyut jantung Anda. Jantung berdenyut sangat cepat atau sangat lambat.

Ketika gejala sensasi berkunang-kunang terjadi dalam episode yang berulang, kemungkinan besar penyakit terkait dengan jantung. Kadang-kadang, sensasi lightheaded juga merupakan gejala yang mengindikasikan serangan jantung.

5. Minum alkohol
Alkohol adalah salah satu penyebab pandangan berkunang-kunang yang paling utama. Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, kadar gula darahnya turun sangat rendah, yang dapat membuat mabuk, dengan gejalanya yang seperti pusing dan sakit kepala dan sempoyongan.

Jika mengalami pandangan berkunang-kunang berturut-turut selama lebih dari dua hari, dengan episode yang berulang, Anda harus segera mengunjungi dokter. Sebagaimana kondisi ini merupakan gejala penyakit kronis, harus ditangani dan segera diobati.

Tentu ada tindakan pencegahan yang dapat membantu mencegah pandangan mata berkunang-kunang. Anda bisa mencegah mata berkunang-kunang dengan mengonsumsi makanan teratur dan menghindari interval makan besar dapat mencegah hipoglikemia atau gula darah rendah.

Kondisi pandangan mata berkunang-kunang ini bisa menjadi peringatan dari serangan penyakit-penyakit berat. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengunjungi dokter untuk mendiagnosa penyebab dan evaluasi gejala.(ilj/bbs)




Tahan Dulu, 5 Makanan yang Tidak Disarankan Saat Anda Hendak Bepergian Jauh

Kabar6-Saat bepergian jauh biasanya Anda disarankan untuk mengisi perut, salah satunya agar tidak masuk angin atau pusing. Namun di sisi lain, seringkali di tengah jalan Anda mengalami sakit perut.

Ya, sakit perut juga bisa terjadi akibat gejala refluks asam, suatu kondisi di mana asam lambung yang keluar ke kerongkongan, mendorong makanan yang menyebabkan mulas.

Ada beberapa makanan, melansir Healthline, yang mengontraksi otot dalam perut sehingga bisa menyebabkan mulas. Karena itulah Anda disarankan untuk menghindari lima makanan atau minuman berikut saat hendak bepergian jauh. Apa sajakah itu?

1. Makanan tinggi lemak
Makanan tinggi lemak bisa menyebabkan mulas. Sayangnya, ini termasuk makanan yang sangat sehat dan bergizi seperti alpukat, keju, dan kacang-kacangan. Mereka mungkin mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, otot yang bertindak sebagai penghalang antara esofagus dan perut.

Saat otot ini rileks, asam lambung bisa keluar dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Bisa juga disebabkan oleh makanan yang digoreng dan makanan bungkus yang tinggi lemak.

2. Mint
Permen seperti peppermint dan spearmint sering dianggap menenangkan kondisi pencernaan. Namun, ada beberapa bukti bahwa permen ini dapat menyebabkan mulas. Satu studi menemukan bahwa dosis tinggi spearmint dikaitkan dengan gejala refluks asam.

Anehnya, spearmint tidak mengendurkan sphincter esofagus bagian bawah. Sebaliknya, para peneliti percaya bahwa spearmint dapat menyebabkan mulas dengan mengiritasi lapisan esofagus.

3. Jus jeruk
Minum jus jeruk dapat memicu gejala mulas. Dalam penelitian lain terhadap sekira 400 orang penderita mulas, 73 persen mengalami mulas setelah minum jus jeruk atau jeruk Bali.

Temuan menunjukkan, jumlah asam dalam jus jeruk mungkin bertanggung jawab untuk menyebabkan gejala mulas. Namun, tidak sepenuhnya jelas bagaimana jus jeruk dapat menyebabkan mulas.

4. Cokelat
Seperti makanan berlemak tinggi, cokelat dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Ini memungkinkan asam lambung keluar ke kerongkongan dan menyebabkan mulas. Selain itu, cokelat terbuat dari kakao yang mengandung ‘hormon bahagia’ serotonin. Sayangnya, serotonin dapat merileksasi sphincter esofagus bagian bawah.

5. Makanan pedas
Makanan pedas terkenal bisa menyebabkan mulas. Mereka sering mengandung senyawa yang disebut capsaicin, yang dapat memperlambat laju pencernaan. Ini berarti makanan akan duduk di perut lebih lama, yang merupakan faktor risiko mulas.

Sebuah penelitian menunjukkan, mengonsumsi cabai yang mengandung bubuk cabai memperlambat laju pencernaan. Selain itu, makanan pedas dapat mengiritasi esofagus yang sudah meradang, dan ini dapat memperburuk gejala sakit maag. ** Baca juga: 3 Hal yang Sebaiknya Dipertimbangkan Saat Anda Terpaksa Harus Mandi Malam

Pilih makanan atau minuman yang tepat sebelum Anda bepergian jauh agar tidak sakit perut di tengah perjalanan.(ilj/bbs)




Untuk Alasan Kesehatan, Ada 3 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Usai Makan

Kabar6-Apa yang biasanya Anda lakukan usai makan? Banyak orang segera melakukan aktivitas yang sebelumnya tertunda usai makan. Sebagian lagi merokok atau bahkan ‘leyeh-leyeh’ sejenak.

Namun tahukah Anda, ada tiga hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai makan karena alasan kesehatan. Apa sajakah itu? Melansir beberapa sumber, berikut tiga hal yang dimaksud:

1. Menyikat gigi
Ini mungkin terasa seperti kontradiksi dari aturan yang ada sebelumnya. Larangan menyikat gigi ini perlu Anda taati terutama setelah mengonsumsi makanan asam seperti jeruk, karena dapat merusak enamel gigi yang lemah terkena asam.

Jadi, tunggu 30 menit dan minum air putih yang banyak untuk menghilangkan asam dari mulut Anda, baru kemudian menggosok gigi.

Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi makanan dengan kadar karbohidrat dan gula yang seperti roti, kue, dan minuman bersoda, bakteri tertentu dapat berkumpul dalam mulut Anda.

Bakteri jenis ini menyerang email gigi, jadi segeralah menyikat gigi setelah menyantap makanan jenis ini untuk mencegah bakteri menumpuk.

2. Langsung tidur
Alasannya sudah jelas, tidur tepat setelah makan akan menyebabkan Anda mual dan tidur pun tak berkualitas. Menurut para ahli di Mayo Clinic, Anda harus menunggu setidaknya tiga jam setelah makan (termasuk makanan ringan) sebelum berbaring. Alasannya, pencernaan harus berlangsung dengan kondisi tubuh vertikal, bukan horizontal.

Jika tubuh berbaring, makanan akan sulit turun dan asam lambung akan sulit bekerja. Sebaliknya, makanan yang Anda santap dan asam lambung akan naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan mual.

3. Berolahraga
Berolahraga atau beraktivitas tinggi setelah makan sebaiknya tidak Anda lakukan karena dapat menyebabkan sakit perut atau kram otot, bahkan bisa membuat Anda muntah. ** Baca juga: 10 Jenis Makanan yang Bikin Rambut Sehat dan Indah

Apabila Anda makan banyak, tunggu tiga hingga empat jam sebelum berolahraga. Jika Anda hanya menyantap camilan atau makanan kecil, tunggu satu jam sebelum mulai berolahraga.(ilj/bbs)




5 Tanda Perubahan Fisik yang Tunjukkan Anda Sedang Stres

Kabar6-Ada banyak hal yang dapat membuat seseorang dilanda stres. Tidak hanya pekerjaan kantor atau masalah cinta, beban hidup sehari-hari pun bisa menyebabkan stres muncul.

Nah, bagaimana tanda seseorang mengalami stres? Melansir Beautynesia, ini lima tanda perubahan fisik yang tunjukkan Anda sedang stres:

1. Sering sulit tidur
Hal ini karena seseorang mengalami gejolak perasaan yang tidak tenang serta berpengaruh pada pikirannya. Ketika mencoba untuk tidur, seseorang justru akan merasakan ketidaknyamanan, bahkan tidur pun merasa tak nyenyak. Selain itu, rasa kantuk kerap tak kunjung datang.

2. Muncul keringat berlebih
Tanda lainnya yang mucul pada seseorang ketika menghadapi stres adalah keringat berlebih pada tubuhnya. Bukan karena cuaca yang panas maupun olahraga yang dilakukan, keringat tersebut muncul ketika seseorang merasa pusing. Gejala ini juga dihadapi dengan perasaan bersalah maupun mengeluarkan emosi yang terpendam.

3. Rambut rontok
Jika rambut rontok terlalu sering bahkan dalam jumlah yang banyak, maka hal tersebut bisa jadi merupakan salah satu tanda Anda mengalami stres. ** Baca juga: 4 Manfaat Tersembunyi Tidur Tanpa Bantal

4. Perut mual serta dada terasa nyeri
Tanda fisik lainnya yang menunjukkan seseorang mengalami stres adalah permukaan perut merasa mual serta dada merasa nyeri seperti tersesak. Tanda stres ini dapat mengakibatkan sesorang merasa mual, maag, bahkan asam lambung meningkat.

5. Kepala terasa sangat pusing
Tanda lainnya yang paling banyak dialami seseorang ketika mengalami stres adalah sakit kepala dan merasa sangat pusing. Jika Anda minum obat tetapi hasilnya tetap saja tak membaik, maka segeralah berkonsultasi ke pihak medis terkait untuk menindak lanjuti gejala yang Anda rasakan.

Berdamai dengan masalah menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir stres.(ilj/bbs)




Mual Saat Puasa, 5 Cara Ini Bisa Jadi Solusinya

Kabar6-Pada sebagian orang, perubahan pola makan pada bulan puasa dapat menimbulkan rasa mual, yang bisa terjadi dalam kondisi perut kosong, sehabis berbuka puasa, atau setelah sahur.

Tentu saja apabila dibiarkan, rasa mual akan menganggu kenyamanan Anda menjalankan ibadah puasa. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, lima cara ini bisa Anda mengatasi rasa mual:

1. Hindari tidur setelah makan
Meskipun mengantuk ketika sahur, jangan langsung tidur setelah makan. Hal ini ternyata dapat menyebabkan mual dan gangguan kesehatan lainnya.

Sebaiknya, tunggu sekira dua jam setelah makan untuk kembali tidur. Dengan begitu, makanan sahur dapat dicerna sepenuhnya dan dapat mencegah masalah pencernaan serta mual.

2. Pilih karbohidrat kompleks
Ketika sahur, sebaiknya pilih karbohidrat kompleks karena dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama dan tetap bertenaga sepanjang hari.

Anda dapat memilih karbohidrat kompleks seperti oatmeal dengan susu rendah lemak, roti gandum, atau beras merah. Jangan lupa untuk tambahkan aneka sayur dan protein.

3. Konsumsi air hangat
Pertolongan pertama pada mual adalah dengan mengonsumsi air hangat. Ya, air hangat dipercaya dapat membuat perut terasa lebih nyaman dan tenang. Anda juga bisa tambahkan jahe atau lemon untuk mendapatkan khasiat yang lebih baik bagi tubuh.

4. Hindari makanan pedas
Meskipun membuat makanan menjadi tambah lezat, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan pedas. Jika berlebihan, rasa pedas dapat mengiritasi lambung dan akan mengakibatkan gangguan pencernaan seperti diare.

Selain itu, perut tidak akan terasa nyaman dan menimbulkan rasa mual. Sebaiknya, konsumsi makanan dengan rasa yang ringan.

5. Makan dalam jumlah kecil tetapi sering
Ketika menjalankan ibadah puasa, baiknya makan dalam porsi kecil tetapi sering. Perut sebagian orang rentan kaget saat tiba-tiba diberi makan berat setelah berpuasa sekita 13 jam.

Selain itu, konsumsi makanan dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa mual. Hal lain, hindari juga makan besar tiga jam sebelum tidur, agar proses pencernaan makanan tidak terganggu. ** Baca juga: Selain Kurang Serat, 5 Jenis Makanan Ini Juga Bisa Sebabkan Sembelit

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Sering Dilanda Cemas?

Kabar6-Cemas atau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu, misalnya sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, saat harus mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.

Rasa cemas juga merupakan hasil reaksi biologis tubuh ketika menghadapi stres atau tekanan. Dan setiap orang pasti memiliki kecemasan dalam hidup. Namun, kecemasan yang berlebih ternyata dapat mengubah kualitas hidup kita menjadi lebih buruk.

Selain perubahan sikap, melansir Popbela, ternyata kecemasan berlebih juga membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Apa saja dampak dari kecemasan berlebih bagi tubuh kita?

1. Sistem kekebalan tubuh terganggu
Tanpa disadari, kecemasan berlebih ternyata dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Akibatnya, tubuh akan rentan terhadap penyakit-penyakit ringan seperti flu dan batuk.

2. Mual
Beberapa riset yang telah dilakukan para ahli mengatakan, kecemasan berlebih juga dapat memengaruhi hormon serotonin dan adrenalin. Dampak kecemasan berlebih adalah kita akan merasakan mual dan yang paling parah adalah blackout (pingsan).

3. Nyeri otot
Kecemasan berlebih membuat hormon kortisol terganggu. Akibatnya, terjadi ketegangan pada otot yang berdampak kepada sakit di bagian punggung atau kepala yang terasa pusing.

4. Masalah pencernaan
Selain berdampak pada hormon, kecemasan berlebih juga memiliki dampak pada sistem saraf. Akibatnya, sistem pencernaan pun dapat terganggu, seperti naiknya asam lambung sehingga saat kita makan terasa mual dan ingin muntah.

5. Kesehatan jantung
Kecemasan berlebihan yang berlangsung dalam waktu cukup panjang juga dapat mengganggu sistem peredaran darah ke jantung. Akibatnya, terjadi pembengkakan pada pembuluh darah sehingga tidak dapat memompa darah secara maksimal ke jantung.

6. Timbul garis halus pada wajah
Kecemasan berlebih dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan penuaan dini. Munculnya garis-garis halus pada wajah erupakan tanda bahwa sistem peredaran darah serta kompleksitas lain tidak berfungsi secara maksimal pada tubuh akibat kecemasan yang berlebih.

7. Komplikasi penyakit
Awal dari sebuah penyakit mungkin banyak faktornya, tetapi apakah Anda tahu bahwa salah satu yang membuat penyakit pada tubuh semakin parah adalah karena kecemasan berlebih?

Ya, kecemasan berlebih seperti dapat ‘membuka pintu’ untuk berbagai penyakit menghinggapi tubuh kita. Komplikasi penyakit terjadi karena sistem di tubuh kita tidak berfungsi maksimal. ** Baca juga: Berapa Banyak Minyak Goreng yang Diserap dalam Satu Makanan?

Jadi, hindari cemas berlebihan dan lebih baik kamuAnda segera konsultasikan kepada orang terdekat atau ahlinya agar tidak berlarut-larut.(ilj/bbs)




5 Masalah Pencernaan yang Sering Terjadi Selama Puasa

Kabar6-Selama menjalankan ibadah puasa, perubahan pola makan juga berpengaruh pada tubuh, terutama pada saluran pencernaan. Berbagai organ pencernaan, mulai dari mulut hingga usus besar, akan beradaptasi dengan pola makan dan minum selama puasa.

Ketika menjalankan puasa, Anda akan mengalami perubahan pola makan yang cukup signifikan. Perubahan ini juga didukung dengan perubahan tidur, yang banyak mempengaruhi kesehatan perut dan pencernaan.

Gangguan pencernaan ini umumnya datang di siang hari dan mengganggu pekerjaan. Melansir sehatfresh, ini lima masalah pencernaan yang sering terjadi selama puasa:

1. Kembung
Ketika puasa, Anda akan mengalami dehidrasi, karena tubuh tidak mendapatkan asupan air putih sepanjang siang. Kondisi ini akan menyebabkan Anda sering kalap saat minum air, khususnya yang manis dan dingin.

Mengonsumsi minuman yang dingin disertai makan yang terlalu pedas dan asam dapat membuat perut jadi kembung. Akibatnya, asam di dalam lambung akan tinggi dan menghasilkan gas yang cukup banyak.

Jika tidak ingin mengalami kembung, Anda perlu mengonsumsi makanan dan minuman hangat saat puasa. Selain itu, hindari makan banyak dalam sekali waktu.

2. Diare
Kondisi ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, makanan yang dikonsumsi kurang sehat. Anda tidak disarankan membeli makanan di pinggir jalan yang tidak higienis.

Kedua, terlalu banyak makan makanan berlemak saat berbuka puasa. Lemak yang masuk ke dalam tubuh membuat lambung jadi ‘kaget’ sehingga proses pencernaan pun tidak berjalan lancar.

3. Sembelit
Terdapat tiga hal yang menyebabkan Anda mengalami sembelit saat puasa. Pertama, karena kurangnya asupan serat dari buah dan sayuran.

Kedua karena terlalu banyak mengonsumsi lemak. Terakhir, karena kurang minum. Hindari sembelit dengan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan minum delapan gelas air dalam sehari.

4. Mual disertai muntah
Kondisi ini timbul karena Anda sering makan terlalu banyak saat berbuka puasa, lalu dilanjutkan dengan tidur. Makan terlalu banyak saat berbuka puasa tidak baik untuk lambung. Karena pada malam hari, pencernaan akan berjalan cukup lambat, begitu juga dengan metabolisme tubuh.

5. Nyeri lambung
Gangguan nyeri lambung atau maag dapat terjadi karena Anda terlalu banyak makan pedas dan asam saat berbuka puasa. Maag dapat dinetralisir dengan obat. ** Baca juga: 5 Bahan Makanan Sehat yang Sebaiknya Ditambahkan Saat Anda Sahur dengan Mi Instan

Jika ingin lebih manjur, cegah dengan mengurangi makanan dan minuman yang rasanya ekstrem. Konsumsilah makanan sehat seperti olahan sayur yang dapat disantap bersama lauk yang tidak terlalu pedas dan berminyak.

Pilihan makanan yang tepat akan membantu puasa Anda jadi lancar.(ilj/bbs)




Cara Sederhana Hindari Keracunan Makanan

Kabar6-Keracunan makanan adalah segala gejala yang timbul akibat makanan yang terkontaminasi, dapat mengandung organisme infeksius berupa bakteri, virus, maupun parasit atau toksin yang dihasilkan oleh organisme tertentu.

Organisme infeksius atau toksin dapat mengkontaminasi makanan pada segala titik dari mulai proses, produksi atau distribusi suatu makanan. Gejala keracunan makanan beragam bergantung pada sumber kontaminasi.

Sebagian besar keracunan makanan dapat menyebabkan beberapa tanda dan gejala antara lain mual, muntah, diare berair atau berdarah, nyeri dan kram perut, serta demam.

Bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, ada beberapa cara sederhana untuk mencegah keracunan makanan dan mengontrol makanan sebelum mengonsumsinya. Apa sajakah itu?

1. Baca label makanan
Membaca label makanan sebelum membelinya adalah hal yang sangat penting dilakukan ketika berbelanja. Ini akan menambah pengetahuan bagaimana daging, produk susu dan lainnya harus disimpan untuk menghindari dari kerusakan.

Hindari kaleng atau bentuk dari kemasan rusak, terbuka atau bocor. Pastikan juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa, dan hindari membeli barang yang mudah rusak dan mendekati tanggal kedaluwarsa.

2. Sedapat mungkin tolak tawaran sampel gratis
Penting untuk diperhatikan, mencicipi produk yang tidak dicuci saat di toko atau pasar. Seringkali barang-barang seperti buah dipetik dan dikemas tepat di ladang dan bahkan tanpa dibilas terlebih dahulu. Bahan makanan tersebut berpotensi terkontaminasi dengan bakteri dan virus.

3. Hindari daging unggas membusuk
Setelah menyembelih unggas, biasanya Anda akan merendam dalam bak berisi air. Sebaiknya, bersihkan unggas dengan hati-hati untuk menghilangkan bakteri dan kotoran, agar tidak menyiram dengan air yang bisa menularkan Salmonella dan patogen lainnya.

Selalu mencuci tangan setelah menyentuh daging mentah. Simpan daging unggas, daging, makanan laut mentah yang dibungkus dengan kantong plastik atau dalam wadah di lemari es untuk mencegah kebocoran cairan.

4. Cuci buah dan sayur
Pestisida menempel pada buah dan sayur, selain itu juga lilin sebagai pelapis untuk membantu buah dan sayur dapat bertahan dalam perjalanan panjang. Pestisida, lilin dan kotoran harus benar-benar digosok atau dicuci termasuk juga dengan produk organik lainnya.

Bila pestisida dan lilin jika tertelan, akan menyebabkan munculnya penyakit seperti diare atau masalah pencernaan lainnya.

5. Pilih sendiri saat membeli makanan laut
Hindari membeli makanan laut yang sudah dimasak. Potensi untuk terkontaminasi bakteri dan virus sangatlah tinggi. Terlebih ketika mereka berada di dekat makanan laut yang belum dimasak.

Jika mencium makanan laut yang yang mencurigakan, sebaiknya jangan dibeli karena mungkin saja makanan tersebut sudah mendekati basi. ** Baca juga: Rutin Lakukan Satu Jenis Olahraga Bantu Tingkatkan Metabolisme Tubuh

6. Teliti sebelum memasak
Bersihkan makanan dan barang-barang lainnya yang bersentuhan dengan makanan sebelum dan sesudah digunakan, dari tangan hingga pisau serta talenan.

Pisahkan daging mentah dari yang lain untuk menghindari terkontaminasi dan jangan meletakkan daging yang sudah dimasak kembali ke piring yang kotor. Masak daging dan unggas secara matang merata.

Perhatikan lagi kondisi atau kualitas bahan pangan atau makanan sebelum dikonsumsi agar Anda terhindar dari bahaya keracunan.(ilj/bbs)




Merasa Mual Saat Lapar, Ini Alasannya

Kabar6-Salah satu kondisi yang menandakan ada masalah pada sistem pencernaan Anda adalah rasa mual. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk saat Anda merasa lapar.

Pada beberapa orang, lapar atau telat makan bisa memicu kondisi mual terjadi. Terkadang mual ini juga dirasakan saat lapar di pagi hari. Lantas apa penyebabnya?

Seorang ahli gastroenterologis di Cleveland Clinic bernama dr. Christine Lee, melansir Hellosehat, mengatakan bahwa lapar memang bisa bikin perut terasa mual. Ini karena perut manusia akan menghasilkan asam klorida atau asam lambung yang digunakan untuk mengolah makanan agar menjadi energi dan membuat sisanya. Apabila Anda belum makan dalam waktu lama dan merasa lapar, asam lambung dapat menumpuk di dalam perut.

Asam lambung yang menumpuk dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan refluks asam. Efeknya, Anda akan merasa mual seperti mau muntah. Selain itu, ada alasan lain kenapa tubuh terasa mual saat lapar. Kondisi ini terjadi karena lapar dan mual terjadi disebabkan oleh sinyal-sinyal di dalam tubuh.

Nah, sinyal-sinyal tersebut diatur oleh sistem endokrin yang menggunakan aliran darah untuk berkomunikasi. Sinyal ini akan diproses tubuh menjadi hormon agar informasinya bisa sampai ke otak.

Sayangnya, menurut dr. Lee ada beberapa orang yang tubuhnya sensitif terhadap kadar hormon tinggi. Sensitivitas terhadap hormon ini dapat membuat beberapa orang mengalami mual ringan ketika mereka lapar.

Namun, apabila kondisi lapar sampai menyebabkan mual parah, ini bisa menandakan adanya kelainan atau masalah kesehatan lain, bukan sekadar lapar. ** Baca juga: Diet Antikanker Agar Sehat Lebih Lama

Ketika telat makan, lapar, dan muncul rasa mual mendera, Anda harus pintar-pintar memilih makanan yang bisa meredakan mual. Makanan yang dimaksud antara lain pisang, sop ayam, atau nasi.(ilj/bbs)