1

Terungkap Motif Perampokan Disertai Pembunuhan di Gudang Pasar Kemis

Kabar6-Tersangka perampokan disertai pembunuhan di PT Jati Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, berinisial RR telah merencanakan aksinya. Ia tega pukul kepala temannya S pakai besi seberat 2,5 kilogram.

“Tersangka dengan korban itu saling kenal, karena RR juga bagian dari karyawan di gudang itu,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Komisaris Arief Nazaruddin Yusuf, Senin (1/7/2024).

**Baca Juga: Penjaga Gudang di Pasar Kemis Dirampok, Mayat Dibungkus Terpal

Kasus perampokan disertai pembunuhan di pergudangan Sunrise itu terungkap pada Sabtu, 22 Juni 2024 sekitar pukul 06.30 WIb. Bermula ketika Raden pemilik gudang curiga melihat ada bercakan darah.

Saat ditelusuri akhirnya bos itu melihat S sudah dalam kondisi tewas dengan tangan terikat tubuh dibungkus terpal. Dua unit mobil di gudang pun hilang.

“Untuk motif yang dilakukan tersangka perampokan ini memang hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya,” kata Arief.

Ia terangkan, tersangka belakangan ini sudah jarang masuk kerja. RR yang terbelit masalah ekonomi dan sudah hafal seluk beluk gudang pun akhirnya berniat melakukan perampokan.

Arief menyebutkan bahwa RR terindikasi menjadi pelaku utama tunggal. Meski ia telah merampas dua unit mobil jenis Suzuki pikap warna hitam dan Daihatsu Luxio warna silver metalik yang diparkir di dalam gudang.

“Tersangka RR menyewa jasa transportasi untuk membawa kedua kendaraan rampasannya,” terangnya.

Polisi mengidentifikasi tersangka lewat kamera pengintai atau CCTV. Kurang dari sepekan polisi berhasil menangkap RR di daerah Selapanjang Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat yakni Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dan atau kejahatan terhadap jiwa orang Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

“Dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup,” terang Arief.(yud)

 




Motif Dua Pelaku Bunuh Pria Terbungkus Sarung di Pamulang Sakit Hati

Kabar6-Polisi telah mengamankan dua orang pelaku pembunuhan pria yang mayatnya terbungkus sarung di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Abdul Hamid, 32 tahun, dibunuh di warung Madura ‘The Team Hidayah’ pada Jum’at, 10 Mei 2024, sore kemarin.

Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengungkapkan, dua orang yang diamankan berinisial FA, 23 tahun dan NA, 28 tahun.

“Kalau motifnya itu dia (FA-red) sakit hati, jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu,” ungkapnya, Senin (13/5/2024). **Baca Juga: Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang Dibuang Pakai Motor Korban

Menurut keterangan pelaku kepada polisi telah maksimal bekerja dagang di warung Madura yang beroperasi 24 jam. Namun korban sering memarahi pelaku dipergoki Hamid tidur waktu subuh.

“Pelaku sering ditegur. ‘Lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini’ begitu beberapa kali,” kata Titus menirukan ucapan pelaku.

Masih menurut Titus, pelaku kedua adalah berinisial NA, 28 tahun. Pelaku ini pedagang soto persis di depan warung Madura ‘The Team Hidayah’ milik korban.

“Sering ngutang dia (NA-red), kenapa dia sakit hati karen dia mau ngutang rokok gak dikasih,” ungkap Titus.

NA berperan membantu pembunuhan karena sakit hati ingin mengutang rokok ditolak oleh korban. “Dia juga yang kayak memberikan saran ‘udah abisin’ gitu,” terang Titus.

Pada saat eksekusi pembunuhan sekitar pukul 16.00 WIB, lanjutnya, NA bertugas mengawasi situasi sekitar. Usai kejadian pelaku kedua ikut membantu membersihkan bekas darah dan mencari kain sarung.

“Terus bantu ngangkat jenazah ke sarung untuk dibuang,” ujar Titus. Kedua pelaku dijerat atas Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

“Kedua pelaku sudah ditahan,” tegas Titus. Diketahui, mayat korban ditemukan di komplek Makadam RT 04 RW 02, Benda Baru, Kecamatan Pamulang, pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

Abdul Hamid dibunuh secara sadis. Leher korban tergorok dan tangannya robek akibat bacokan. Jari korban juga putus.(yud)




Motif Penculikan di Tangsel, Oknum Paspampres Ingin Peras Penjaga Toko Obat Ilegal

Kabar6-Pelaku penculikan terhadap Imam Masykur adalah oknum tentara berinisial Praka RM. Oknum anggota pasukan pengawal presiden (Paspampres) itu bersama dua orang rekannya menculik korban saat jaga toko di daerah Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

“Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk dimintai keterangan dan kepentingan penyelidikan,” kata Asisten Intelejen Danpaspampres, Kolonel (Kav) Herman Taryaman lewat keterangan tertulis dikutip Senin (28/8/2023).

Imam Masykur dibawa paksa oleh Praka RM pada Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu. Pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian kepada warga sekitar yang coba ingin melerai.

Praka RM dipastikan akan dihukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaku kepada penyidik Denpom Jayakarta mengakui coba meminta uang kepada keluarga korban.

“Mereka (korban) pedagang obat-obatan ilegal,” terang Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

**Baca Juga: Minta Tebusan Rp 50 Juta, Mayat Penjaga Toko di Tangsel Dibuang ke Karawang

Praka RM beranggapan keluarga korban tidak akan laporan ke polisi karena mereka terindikasi jual obat ilegal. “Akhirnya pelaku menculik korban,” ujar Hamdie.

Pihak kelurga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut STTLP/B/4776/VIII/2023/SPKT.

Dua pekan berselang kasus penculikan tak ada kabar, keluarga korban akhirnya mendapat informasi dari polisi. Ada penemuan mayat tanpa identitas di dekat sungai daerah Karawang, Jawa Barat.

Saat ini Imam telah di kebumikan di kampung halamannya di Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.(yud)




Begini Motif Nenek Dianiaya Bank Keliling di Rajeg

Kabar6-Kapolsek Rajeg, AKP Nurjaman mengungkap motif penganiayaan terhadap Among, 75 tahun. Korban warga Kampung Jatiwaringin, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, itu dianiaya oleh petugas bank keliling.

“Wanita paruh baya atas nama Among marah-marah kepada Asrul Hasibuan,” ungkapnya kepada kabar6.com, Rabu (8/3/2023).

Nurjaman menyebutkan, Asrul Hasibuan adalah petugas bank keliling. Ia coba menagih angsuran tidak kunjung dibayarkan oleh Among.

“Karena tidak bisa membayar angsuran pinjaman lebih dari jatuh tempo,” sebutnya.

Wanita paruh baya tersebut seketika mencakar kelopak mata Asrul Hasibuan. Setelah itu penagih hutang Asrul Hasibuan mendorong kepala Among dengan jari telunjuk hingga terjatuh.

**Baca Juga: Petugas Bank Keliling Aniaya Wanita Lansia di Rajeg

Nurjaman bilang, setelah itu terjadi keributan di rumah Among. Saat ini kedua belah pihak sudah mengadakan perjanjian di atas materai.

“Guna pihak bank keliling memberikan ganti rugi kepada Among sebesar 7 juta rupiah dan pihak Among menerima ganti rugi pengobatan,” tegasnya.(Rez)




Motif dan Kronologis Pembunuhan Supir Taksi Online di Solear Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kasus pembunuhan terhadap Asep, 37 tahun, supir taksi online dilatarbelakangi percobaan perampasan mobil korban. Empat tersangka ditangkap, bagian betis tiga orang di antaranya ditembak polisi.

“Modus operandi. Para pelaku mencari korban dengan cara memesan taksi online melalui aplikasi pada malam hari dengan lokasi tujuan ke wilayah yang sepi,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini di Tigaraksa, Senin (21/11/2022).

Keempat tersangkap pembunuh Asep yang ditangkap masing-masing berinisial AS, 35 tahun; JG, 36 tahun; AR, 19 tahun; S, 52 tahun.

Dijelaskan, Asep mengangkut penumpang yang ternyata kawanan perampok dari Jatiuwung, Kota Tangerang dengan tujuan Cibedil di Maja, Kabupaten Lebak.

Pada saat di jalan sepi pelaku yang duduk di belakang korban langsung menjerat leher korban dengan menggunakan tali sling kawat.

Masing-masing peran tersangka, AS sebagai perencana aksi kejahatan, AR membantu pegangi tangan korban, JG selaku pemesan aplikasi dan membekap mulut Asep menggunakan lakban, dan S sebagai penadah.

“Kurang lebih pelaku menjerat 1 jam korban dengan utas tali sling besi yang disiapkan dan korban meninggal dunia di mobil,” terang Zamrul.

Kemudian korban yang telah meninggal dibuang di bawah jembatan Kali Cikasungka, Kampung Pala, Desa Cikuya, Solear, Kabupaten Tangerang. Jasad Asep ditemukan seorang wanita pengidap gangguan jiwa pada Selasa (15/11/2022) lalu.

**Baca juga: Perampok Alfamart di Pagedangan Tangerang Disinyalir Sering Beraksi 

“Para pelaku langsung membawa mobil korban untuk dijual kepada penadah barang hasil kejahatan,” ujar Zamrul.

Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 340, 338 dan 365 Ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan orang meninggal dunia dengan ancaman penjara maksimal seumur hidup.(rez)




Janjian, Motif Tawuran Pelajar di Kabupaten Tangerang Gengsi

Kabar6.com

Kabar6-Polisi pastikan kasus penganiayaan di Kampung Kiara Sentul, Desa Sentul Jaya, Balaraja, Kabupaten Tangerang, bukan aksi geng motor. Insiden itu sebabkan tiga orang pelajar terluka serius akibat kena sabetan senjata tajam.

“Sekali lagi tidak ada gengster yang ada ini adalah tawuran. Tawuran pun tawuran pelajar, mereka membawa bendera sekolah,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Komisaris Zamrul Aini di Tigaraksa, Selasa (7/11/2022).

Ia mengungkapkan, kedua kelompok pelajar itu sempat janjian untuk melakukan tawuran. Polisi sempat keliling sekolah, serta rumah para pelaku di daerah Cisoka dan Balaraja.

Polisi akhirnya berhasil menangkap para pelaku dan 10 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Empat orang di antaranya berstatus alumni dan enam lainnya masih pelajar.

“Kita ancam hukuman 9 tahun penjara untuk titik jera terhadap anak pelajar yang mengadakan tawuran,” tegas Zamrul.

**Baca juga: Komunitas Jurnalis Peduli di Kabupaten Tangerang Bagikan Sembako ke Warga Miskin

Ia menerangkan, sejauh ini di wilayah Tangerang sendiri itu lebih dominan benderanya bendera sekolah. Motif mereka melakukan tindakan seperti itu gengsi serta kebanggaan bagi sekolahnya.

“Ga ada bendera geng motor yang ada bendera sekolah, ini lah tugas kita bersama untuk mencegah tawuran pelajar dengan cara mensosialisasikan tentang bahaya tawuran di kalangan pelajar,” terang Zamrul.(yud)




Jejak Dugaan Motif Pelaku Pembakar Wanita di Cisauk

Kabar6.com

Kabar6-Azis, 45 tahun, orangtua Siti Zahra, 19 tahun, korban yang jasadnya ditemukan terbakar hangus mengungkap indikasi motif pembunuhan. Mayat korban ditemukan dalam kondisi menggenaskan pada area kebun kosong di Suradita, Kabupaten Tangerang, Jum’at kemarin.

Pelaku berinisial DS dan UD telah berhasil ditangkap polisi. “Pelakunya yang DS pas dua atau tiga minggu lalu pernah ngelamar anak saya,” ungkapnya kepada wartawan di kediamannya, Desa Cibogo, Cisauk, Senin (12/7/2021).

Azis jelaskan, dirinya menolak lamaran pelaku karena merasa anaknya belum cukup umur untuk dipinang. Siti yang bekerja sebagai asisten dokter klinik juga diakuinya menjadi tulang punggung keluarga.

Ia mengenang, DS datang ke kediamannya pada malam hari sekitar pertengahan Juni kemarin. Pelaku juga sempat mengajukan surat perjanjian dan Azis ikut menandatangani.

“Dia bilang kalau ada apa-apa sama anaknya jangan nyalahin,” jelas Azis. Meski masih menunggu hasil otopsi RS Polri Kramat Jati, Aziz meyakini bahwa korban pembakaran adalah Siti Zahra putrinya.

**Baca juga: Polres Tangsel Tangkap 2 Pelaku Pembakaran Mayat di Cisauk

Hal itu dibuktikan juga dengan pakaian terakhir yang digunakan korban saat berangkat kerja di hari Kamis pagi.

“Saya yakin (pelaku DS) karena TKP engga jauh dari rumah si cowok. Jadi dia tahu kapan waktunya rame dan sepi di tempat itu,” ujarnya.(yud)




Begini Motif Ibu Aniaya Balita di Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel) mengamankan seorang ibu berinisial LQR (24) setelah videonya viral menganiaya putrinya yang masih Balita di sebuah kontrakan mewah, Kelurahan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara diketahui jika pelaku tega melakukan aksi sadis lantaran dipicu persoalan internal rumah tangganya.

Menurut Angga, emosi tersebut kemudian dilampiaskan dengan menceburkan kepala sang putri ke dalam ember berisi air.

“Motifnya ada permasalahan keluarga, intinya permasalahan keluarga dan dilampiaskan kepada anak,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (21/11/2020).

Namun begitu, Angga belum mau menjelaskan lebih rinci soal masalah keluarga tersebut. Dirinya hanya memastikan bahwa pelakunya telah diamankan ke Mapolres Tangsel pada Kamis 19 November 2020 malam.

**Baca juga: Polisi Tangkap Ibu Aniaya Anak Yang Viral di Ciputat

“Pelakunya sudah diamankan semalam. Itu kejadiannya dua bulan yang lalu sudah lama,” jelasnya.

Dari penyelidikan sementara, polisi belum bisa menyimpulkan apakah pelaku tengah mengalami gangguan kejiwaan. Dikatakan, saat ini penyidik masih mendalami penganiaayan yang viral di media sosial tersebut “Nggak ada (gangguan jiwa, red) sementara,” tutupnya.(eka)




Motif Suami Istri Curi Motor di Pasar Kemis

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan pasangan suami istri A dan FC mencuri motor karena didesak masalah ekonomi. ” Para tersangka mengaku, motif melakukan aksi pencurian karena terlilit utang dan terdesak kebutuhan ekonomi,” ujarnya, Kamis 25/6/2020.

A dan FC ditangkap setelah aksi pencurian sepeda motor yang mereka lakukan di Kantor Pemasaran Fics Properti di Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang terekam kamera CCTV.

Kepada polisi, tersangka mengaku menjual motor curian itu seharga Rp 3 juta ke seorang penadah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Uang hasil penjualan motor curian, digunakan para tersangka untuk membayar utang dan untuk kebutuhan sehari-hari.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

**Baca juga: Curi Motor, Polisi Ringkus Suami Istri di Pasar Kemis.

Ade mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai aksi curanmor. Ade mengajak masyarakat menjaga kendaraan dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan kunci tambahan dan kunci rahasia. Ade juga mengimbau masyarakat untuk tidak menerima atau membeli barang-barang yang diduga hasil kejahatan. “Penadah juga bagian dari sindikat kejahatan karena. Membeli barang hasil kejahatan bisa dipidana,” tandasnya. (Vee)




Polisi Dalami Motif Ayah Bunuh 2 Anak di Balaraja

Kabar6-Polisi hingga kini masih mendalami motif pembunuhan dua anak yang diduga dilakukan ayah mereka sendiri, Robbi, 37 tahun di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.”Masih lidik (motif),” ujar Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro, Kamis 11/6/2020.

Untuk mengetahui secara pasti latarbelakang pembunuhan sadis ini, polisi saat ini masih memeriksa secara intensif sejumlah saksi, termasuk istri Robbi, Lala Maisah, 35 tahun. “Istri masih kami periksa,” katanya.

Warga Kampung Sukamantri, RT 02 RW 09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan tiga jasad yang merupakan satu keluarga pada,  Kamis, (11/6/2020), pukul 01.30 WIB.

Tiga jasad tersebut adalah Robbi (37) sebagai kepala keluarga yang ditemukan warga menggantung pada seutas tali di kamar, sementara anaknya, NC (14) ditemukan dalam kondisi leher masih terikat seutas tali dan GAR (13) ditemukan di bak air dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Menurut Teguh diduga pembunuhan tersebut dilakukan usai terjadi pertengkaran antara Robbi dan Lala yang merupakan istrinya.

**Baca juga: Ayah Bunuh 2 Anak di Balaraja, Polisi : Dipicu Cekcok Mulut.

Teguh menjelaskan, diduga pelaku melakukan pembunuhan pertama kali kepada NC anak pertamanya, kemudian anak keduanya dan terakhir pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

“Jadi setelah ditinggal istrinya pelaku pertama tama membunuh anak sulungnya, kemudian anak kedua dan terakhir dia gantung diri,” jelasnya. (Vee/GFM)