1

Gara-gara Berdebat Soal Vaksin COVID-19, Petarung MMA Asal Rusia Tikam Seorang Dokter

Kabar6-Pihak berwajib Rusia menangkap seorang pria bernama Akmal Khozhiev (27), seorang petarung Mixed Martial Arts (MMA), yang diduga menikam seorang dokter ahli radiologi, Miran Ribati (44) menggunakan tulang binatang.

Aksi brutal yang terjadi di Pulau Guam Pasifik, Amerika Serikat, ini dipicu perselisihan keduanya perihal vaksin COVID-19. Melansir themoscowtimes, Khozhiev menyebut dirinya ‘pembunuh’ yang tidak divaksinasi, dan di media sosial ia kerap mengunggah informasi anti-vaksin. Polisi Guam menangkap pria kelahiran Uzbekistan ini dengan kondisi berlumuran darah. Sementara Ribati ditemukan dalam genangan darah di dekat tangga dalam kompleks apartemen yang sama.

Seorang saksi mata mengatakan, Khozhiev dan Ribati berdebat tentang vaksinasi saat makan malam setelah keduanya kembali dari pantai. “Saya tidak mempercayai Anda lagi,” terang saksi menirukan ucapan Khozhiev kepada Ribati.

Kemudian, Khozhiev mulai mencekik Ribati, lalu berulang kali menikamnya di leher dengan tulang binatang yang tersisa setelah makan malam. Dua wanita, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai ibu dan saudara perempuan Khozhiev, telah mencoba menghentikan perselisihan tersebut namun gagal.

Khozhiev pun mengakui pembunuhan itu kepada polisi. “Saya telah membunuhnya,” kata Khozhiev. ** Baca juga: Hindari Kejaran Polisi, Perampok di Filipina Lempar Uang Tunai Ratusan Juta

Seorang hakim menetapkan jaminan uang tunai sebesar US$1 juta dan memerintahkan Khozhiev tetap ditahan. Dia menghadapi tuntutan kejahatan pembunuhan tingkat pertama yang diperparah dengan senjata mematikan, juga menghadapi serangan tingkat kedua dengan senjata mematikan.

Sementara itu gym tempat Khozhiev dan Ribati bekerja menyatakan telah memecat petarung MMA tersebut, karena dianggap merupakan ancaman terhadap staf dan pelanggan.(ilj/bbs)




Dua Kandidat Wali Kota di Brasil Bertarung MMA Dipicu Perselisihan Politik

Kabar6-Wali Kota Borba bernama Simão Peixoto (39), menantang seorang mantan anggota dewan yang ingin mencalonkan diri untuk posisinya, Erineu da Silva (45), ke pertandingan Mixed Martial Arts (MMA).

Borba adalah sebuah kota berpenduduk sekira 41 ribu orang di hulu dari ibu kota negara bagian Amazonas, Manaus, Brasil. Silva yang dikenal dengan nama panggilannya Mirico, melansir Republicworld, menerima tantangan itu dan keduanya saling pukul dalam pertandingan gaya MMA beberapa waktu lalu. Pertarungan itu dimulai setelah Silva mengkritik manajemen wali kota terhadap Balneário Lima, sebuah taman air di kota itu, dan menuntut perkelahian dalam sebuah video yang diunggah online September lalu.

Peixoto menerima tantangan itu, menghadap kamera dengan wajah tenang dan tinju siap. “Saya bukan petarung jalanan…Saya Wali Kota Kotamadya Borba. Tetapi jika dia benar-benar ingin bertarung…Kami siap bertarung…Saya selalu menjadi pemenang,” demikian tulis Peixoto di laman akun Facebook miliknya.

Wali kota Peixoto lantas membagikan video klip lain tentang dirinya yang bersiap untuk pertarungan MMA, memamerkan serangkaian tendangan dan pukulan tinggi. Media lokal melaporkan, tiket untuk pertarungan tersebut dijual seharga sekira Rp252 ribu.

Di akhir pertarungan, Peixoto dilaporkan mengatakan bahwa dia telah menerima ‘tantangan’ dari saingan utamanya untuk mendorong orang-orang di kota agar berpartisipasi dalam ajang olahraga. ** Baca juga: Usai Rampok Bank, Pria AS Ini Setor Uang Tunai ke Rekeningnya di Bank yang Sama

Tidak ada pukulan knockout, tetapi juri menganggap wali kota menang. Ratusan warga berkerumun di sekitar ring segi delapan di gimnasium setempat untuk menyemangati calon mereka.

Cuplikan dari pertarungan 13 menit, yang disiarkan langsung oleh tim Peixoto, menunjukkan kedua pria itu sedang saling pukul saat sorak-sorai penonton langsung bersorak dari sisi ring.

Namun tidak jelas apakah hasil pertandingan akan berpengaruh pada hasil pemilihan.(ilj/bbs)