1

Apa Sebab Sering Sakit Kepala Usai Merokok?

Kabar6-Sebagian orang mengalami sakit kepala sebelah atau migrain setelah merokok. Bahkan, hal ini juga dirasakan orang yang hanya menghirup asap rokok saja. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan sakit kepala setelah merokok?

Saat merokok, otomatis kita akan mengisap nikotin, bahan aktif utama yang terdapat di dalam berbagai produk tembakau, termasuk rokok.

Nah, begitu masuk ke tubuh, nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi tersebut akhirnya membuat aliran darah tidak lancar, termasuk darah untuk otak.

Nikotin, melansir Hellosehat, juga bekerja sebagai stimulan dan hal ini dapat menyebabkan kepala terasa sakit setelah merokok. Zat tersebut dapat merangsang rasa candu pada otak terhadap rokok, sehingga kepala akan terasa sakit setelah Anda berhenti merokok. Di sisi lain, sebagai stimulan, nikotin juga dapat meningkatkan fungsi tubuh menjadi lebih cepat.

Karena itulah, saat nikotin terserap ke dalam aliran darah, ia hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 detik untuk sampai di otak. Selanjutnya, nikotin yang berada dalam otak menyebabkan reaksi kimia yang melepaskan hormon adrenaline.

Hormon ini meningkatkan kerja liver, membuat pembuluh darah menyempit, dan meningkatkan tekanan darah. Setelah berhenti merokok, nikotin tidak akan memicu hormon adrenalin untuk mempersempit pembuluh darah. Perubahan kondisi ini diduga menjadi salah satu penyebab sakit kepala.

Tidak hanya nikotin yang dapat menyebabkan sakit kepala setelah merokok. Asap yang dihasilkan dari rokok, yaitu karbon monoksida, juga dapat menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, saat menghirup asap rokok, volume oksigen yang terdapat di dalam darah pun berkurang.

Saat ‘asupan’ karbon monoksida meningkat dan oksigen menurun, aliran darah menuju otak yang membawa oksigen pun menurun. Tetapi setelah selesai merokok, Anda juga berhenti menghirup karbon monoksida, dan kadar oksigen di dalam darah pun meningkat. ** Baca juga: ‘Ngemil’ Kue Kering Tidak Selalu Bikin Badan Melar

Hal ini disebut-sebut menjadi penyebab lain dari sakit kepala setelah merokok. Selain itu, pada kasus-kasus tertentu, alergi terhadap asap atau bau rokok juga dapat menjadi pemicu timbulnya sakit kepala.(ilj/bbs)




Phantosmia, Kondisi Medis Saat Seseorang Mencium Bau Secara Halusinasi

Kabar6-Mungkin Anda pernah mencium bau yang tidak dialami oleh orang lain. Apabila kondisi itu terjadi, mungkin Anda mengalami phantosmia, istilah medis ketika seseorang mencium bau secara halusinasi. Biasanya bau yang dicium beraroma busuk seperti kotoran, asap, atau bahan kimia. Kondisi ini dapat dipicu oleh suara keras atau perubahan aliran udara yang memasuki lubang hidung.

Saat mengalami phantosmia, melansir Independent, indera penciuman akan mempengaruhi indera pengecap. Dengan begitu rasa makanan menjadi tidak jelas. Phantosmia dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem dapat memicu pikiran untuk bunuh diri.

Phantosmia dan parosmia dikenal sebagai gangguan penciuman kualitatif karena bau yang dirasakan kualitasnya telah berubah. Gangguan pada indera penciuman ini biasanya terjadi di usia 15-30 tahun dengan persentase wanita lebih mungkin mengalaminya. Orang-orang dengan kondisi depresi, migrain, epilepsi, dan skizofrenia juga memiliki kemungkinan yang lebih besar. Phantosmia bisanya memengaruhi 0,8-25 persen indera penciuman.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab phantosmia. Namun dugaan kuat, karena area otak pusat termasuk yang mengendalikan emosi, atau area perifer lebih terkait dengan fungsi bau, mengalami masalah.

Dalam situasi yang ekstrem, beberapa pasien memiliki bulbus penciuman yang mengganggu. Kondisi ini baru bisa dideteksi setelah dilakukan konsultasi medis. Untuk mengatasinya terkadang dibutuhkan pembedahan. Sayang cara ini cukup berisiko karena dapat menghilangkan kemampuan mencium bau secara permanen. ** Baca juga: Hindari Sejumlah Kebiasaan yang Justru Turunkan Kecerdasan

Meskipun demikian, phantosmia dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan. Hal yang penting, Anda harus waspada dengan gejalanya. Jika Anda mulai mencium bau yang tidak dicium orang lain, cobalah berkonsultasi dengan dokter. (ilj/bbs)




Hindari Konsumsi Sejumlah Makanan Agar Tidak Terserang Migrain

Kabar6-Mengalami migrain atau sakit kepala sebelah tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Diketahui, migrain dapat terjadi karena pengaruh makanan tertentu. Terlebih apabila makanan atau minuman itu dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan waktunya tidak tepat.

Apa saja makanan dan minuman yang dimaksud? Melansir Boldsky, berikut uraiannya:

1. Pisang
Pisang dikemas dengan banyak nutrisi dan vitamin. Orang biasanya lebih suka makan pisang untuk sarapan. Tetapi Anda harus menghindari makan buah ini apabila punya riwayat migrain, karena pisang mengandung senyawa tyramine yang memicu sakit kepala dan migrain.

2. Kopi
Minum kopi diklaim dapat mencegah rasa kantuk saat aktivitas padat. Tapi kalau sudah kecanduan biasanya malah memicu migrain. Apalagi kalau Anda melewatkan minum kopi sehari, rasanya lebih mudah cemas dan tidak fokus.

3. Es krim
Makanan dingin seperti es krim bisa memicu sakit kepala. Menurut sebuah penelitian, orang sering mengalami sakit kepala setelah makan es krim. Anda yang punya riwayat migrain justru tidak disarankan makan es krim berlebihan dalam sehari. ** Baca juga: Ternyata Ada Waktu Tepat untuk Mengabarkan Berita Buruk

Bukannya tidak boleh, namun Anda sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi ketiga makanan atau minuman tadi agar tidak memicu migrain.(ilj/bbs)