1

Penerbangan di Meksiko Tertunda Gara-gara Diserang Gerombolan Nyamuk

Kabar6-Volaris Penerbangan VOI221 yang dijadwalkan berangkat pada pukul 16.30 waktu setempat, harus ditunda hingga pukul 18.59 karena awak dan penumpang pesawat berusaha mengusir serangga.

Ya, melansir Latestly, penerbangan dari Guadalajara ke Mexico City ditunda selama lebih dari dua jam karena serangan nyamuk di dalam pesawat. Sebuah video yang direkam penumpang menunjukkan nyamuk-nyamuk tersebut ditampar penumpang dan dihalau dengan semprotan serangga oleh pramugari.

Penumpang di dalam pesawat mengatakan, nyamuk-nyamuk itu hilang setelah lampu di kompartemen penumpang dimatikan.

Menurut para pejabat, Bandara Internasional Guadalajara terletak di tengah vegetasi lebat dan seringnya banjir, menjadikannya tempat berkembang biak nyamuk yang ideal.(ilj/bbs)




Hasil Uji Lab Mayat Alien Meksiko Tunjukkan 2 Objek Itu Bukan Rakitan

Kabar6-Uji laboratorium yang dilakukan para dokter di Mexico City, Meksiko, pimpinan Jose de Jesus Zalce Benitez, seorang dokter forensik Angkatan Laut di Klinik Noor, telah melakukan uji laboratorium ekstensif terhadap dua ‘mayat alien’ non-manusia yang dipamerkan beberapa waktu lalu.

Hasilnya, melansir Mirror, Benitez menyimpulkan bahwa apa yang disebut ‘mayat alien’ itu berasal dari satu kerangka dan tidak dirakit. “Uji laboratorium menunjukkan bahwa tidak ada bukti adanya perakitan atau manipulasi tengkorak,” ungkap Benitez.

Ada dua mumi yang dipresentasikan oleh Jaime Maussan, seorang jurnalis yang banyak berspekulasi tentang alien, di Kongres Meksiko pada pekan lalu. Tubuh misterius itu bertubuh kecil dan berwarna kapur, dan masing-masing memiliki tangan berjari tiga dan kepala mengecil.

Menurut pengujian karbon yang dilakukan oleh para peneliti di National Autonomous University of Mexico, salah satunya digambarkan sebagai betina, dengan telur di dalamnya. Spesimen tersebut berusia sekira 1.000 tahun.

Maussan mengklaim, mereka tidak berkerabat dengan spesies apa pun di Bumi. “Spesimen ini bukan bagian dari evolusi terestrial kita. Ini bukanlah makhluk yang ditemukan setelah reruntuhan UFO. Mereka ditemukan di tambang diatom (alga), dan kemudian menjadi fosil,” terang Maussan saat berbicara di bawah sumpah di kantor legislatif San Lazaro.

Ditambahkan, “Saya pikir ada bukti jelas bahwa kita berurusan dengan spesimen non-manusia yang tidak ada hubungannya dengan spesies lain di dunia kita dan semua kemungkinan terbuka bagi lembaga ilmiah mana pun untuk menyelidikinya.”

Namun, banyak pakar UFO dan forensik mengecam klaim tersebut sebagai ‘tidak berdasar’ dan ‘hoaks’. Beberapa akademisi dan arkeolog berpendapat, ‘tubuh’ tersebut hanyalah sisa-sisa mumi manusia purba.

Fisikawan yang juga presenter Profesor Brian Cox, yang merupakan salah satu kritikus, mengkaim bahwa mereka ‘terlalu humanoid’ untuk bisa dianggap asli.

Dia juga telah meminta sampel untuk dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk verifikasi independen.

“Sangat tidak mungkin spesies cerdas yang berevolusi di planet lain akan terlihat seperti kita,” kata Prof Cox.(ilj/bbs)




Kreatif, Gadis Meksiko Ini Jual Suara Dengkuran Kekasihnya

Kabar6-Seorang wanita asal Mexico City, Meksiko, bernama Ana Malfair (26), berhasil meraup keuntungan dari rekaman suara dengkuran kekasihnya, Luis (33).

Awalnya, Malfair senang pindah dan tinggal satu atap dengan Luis (33). Namun, melansir Nypost, kebahagiaan itu berubah menjadi mimpi buruk gara-gara Luis mendengkur terlalu keras, hingga membuat Malfair susah tidur. Malfair pun mengeluhkan hal itu kepada Luis, namun sang kekasih bersikeras jika suara dengkurannya ‘tidak seburuk itu’.

“Dia akan selalu menyangkalnya, jadi tentu saja saya melakukan hal yang jelas,” kata Malfair. “Saya mendapat bukti melalui rekaman (suara) karena sebuah video akan sangat menyeramkan.”

Kemudian, Malfair memutuskan untuk terus merekam, mengumpulkan suara itu selama hampir satu tahun. “Ketika saya (memutar) dia audionya, dia pikir itu lucu, jadi saya terus merekamnya setiap kali saya mendapat kesempatan,” ujar Malfair.

Akhirnya, Malfair memutuskan untuk meminta beberapa temannya yang merupakan musisi untuk membuat lagu dari rekaman tersebut. Dia mengunggah lagu-lagu itu ke Spotify tahun lalu, dan lagu-lagu itu dengan cepat ‘lepas landas’, mendapatkan daya tarik di antara para penggemar yang ingin mendengarkan dengkuran lembut yang manis.

Akun Spotify berjudul ‘Mesin Mendengkur’, telah didengarkan lebih dari 16.800 pendengar bulanan. Single paling populer adalah lagu klasik ‘Light snoring’ yang berdurasi satu menit.

“Sejujurnya ini dimulai sebagai sesuatu yang lucu, seperti dia bilang dia tidak mendengkur, dan sekarang semua orang bisa mendengarnya!” tutur Malfair. ** Baca juga: Polisi Temukan Babi dan Selusin Ayam Aduan Saat Sidak Penjara di Ekuador

Wanita yang juga seorang TikToker itu telah dapat memonetisasi salurannya, mengklaim bahwa dia menghasilkan sekira Rp477 ribu. “Saya mendapatkan pembaruan setiap bulan, jadi saya senang melihat perkembangannya!” terang Malfair.

Wanita itu membagikan detail saluran Spotify-nya ke TikTok dalam sebuah klip yang telah ditonton sembilan juta kali bulan ini. Malfair dengan cerdik memberi judul pada video tersebut, ‘Semua orang bisa menjadi seniman’.(ilj/bbs)




4 Kota di Dunia yang Punya Jumlah Pengemis Terbanyak

Kabar6-The World Economic Forum memperkirakan 150 juta orang tidak memiliki tempat tinggal yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Ketiadaan tempat tinggal jelas ini akan berdampak pada terjadinya pengangguran, gelandangan, dan pengemis.

Kota-kota di mancanegara, termasuk negara maju, juga memiliki masalah serupa. Melansir Okezone, ini empat kota yang disebut memiliki jumlah pengemis terbanyak di dunia:

1. Manila, Filipina
FAda sekira 4,5 juta orang tunawisma, termasuk anak-anak, di Filipina yang berpenduduk 106 juta orang. Banyak alasan yang melatarbelakangi hal ini, antara lain kehilangan pekerjaan, pendapatan yang tidak mencukupi atau kurangnya pekerjaan yang stabil, kekerasan dalam rumah tangga hingga kehilangan rumah karena bencana alam.

2. New York dan Los Angeles, Amerika Serikat (AS)
Di kota berpenduduk lebih dari 8,3 juta orang ini, hampir 80 ribu pria, wanita, dan anak-anak tidak memiliki tempat tinggal. Setiap malam, hampir 2.400 orang tidur di jalan, di sistem kereta bawah tanah, atau di ruang publik lainnya.

Di Los Angeles, sebanyak 227 orang menjadi tunawisma setiap harinya. Kurangnya inisiatif pemerintah setempat dalam memberi bantuan berupa tempat tinggal yang layak pada para individu ini merupakan salah satu faktor mengapa angka gelandangan dan pengemis di sini sangat tinggi.

3. Moskow, Rusia
Sebanyak 3,4 persen populasi Rusia adalah gelandangan. Di Moskow ada sekira 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal, hidup di jalanan tanpa dokumen atau hak. ** Baca juga: Polisi di Inggris Selamatkan Pria Korban ‘Perbudakan Modern’ yang Dikurung dalam Gudang Selama 40 Tahun

Ini rupanya bukan merupakan hal yang baru di negara tersebut. Banyaknya gelandangan dan pengemis yang tersebar di Rusia telah terjadi sejak Perang Dunia II berlangsung.

4. Mexico City, Meksiko
Mexico City memiliki lebih dari 300 ribu gelandangan. Setengah dari angka ini merupakan anak-anak. Sepertiga penduduk Meksiko adalah anak-anak dan remaja, dengan 21 juta di antaranya hidup dalam kemiskinan.

Pekerja anak-anak juga merupakan hal yang lumrah di negara ini. Masalah utama yang menyebabkan banyaknya gelandangan dan pengemis di negara ini adalah karena adanya masalah keluarga dan penganiayaan fisik yang dilakukan anggota keluarga pada anak-anak mereka.

Bagaimana dengan negara kita?(ilj/bbs)