1

Polres Tangsel Lakukan Pengawalan Massa Aksi Mahasiswa Menuju Jakarta

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan pengawalan terhadap massa aksi mahasiswa yang akan berunjuk rasa soal ‘kenaikan bahan bakar minyak (BBM)’ menuju Jakarta Pusat, Selasa 13 September 2022.

Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu menerangkan, selain diantar ke Patung Kuda, Jakarta Pusat, sejumlah personel juga sudah disiapkan untuk melakukan pengawalan unjuk rasa.

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan saat demo berlangsung.

“Kemudian nanti ada anggota juga yang lekat (bergabung, red) di dalam (barisan demo, red) untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Kemudian juga untuk monitoring Komando mahasiswa ini sampai di sana kegiatannya apa saja,” jelas Sarly di depan Kampus Universitas Pamulang (Unpam) Viktor, Serpong.

**Baca juga:

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Asal Tangsel Kembali Lakukan Aksi ke Jakarta

Lakukan Penyekatan, Polres Tangsel Pulangkan Puluhan Pelajar yang Hendak Aksi ke Jakarta

Dalam mengantisipasi demo hari ini, Sarly memaparkan, pihaknya menerjunkan kurang lebih 400 personel gabungan dari Kepolisian dan TNI melakukan pengamanan di lima titik lokasi.

“Titiknya Kampus Unpam Viktor, Kampus Utama Unpam Pamulang, Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Kampus UMJ, dan perbatasan Tangsel dengan Jakarta di Jalan Sandratex, Ciputat,” tutupnya.(eka)




Puluhan Remaja Terjaring Sekat Menuju Jakarta, 10 Orang Reaktif

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 60 remaja di gelandang ke Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka diamankan saat hendak pergi menuju Jakarta, untuk mengikuti aksi 1812.

“Seluruhnya ada 60 anak dan remaja yang kami amankan karena melanggar protokol kesehatan. Berasal dari Depok, Bogor dan sekitar perbatasan Tangsel,” ungkap Wakapolres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto Jumat (18/12/2020).

Dia menerangkan, anak dan remaja yang diamankan itu, dari beberapa penyekatan yang dilakukan Kepolisian Polres Tangsel, di sejumlah titik perbatasan di Simpang Muncul, simpang Gaplek, Simpang Viktor, Sandratex fly over Kebon Kopi dan Jembatan Parungpanjang.

Selanjutnya, terhadap anak remaja tersebut dilakukan Rapid Tes dan didapati 10 orang anak remaja reaktif.

“Selanjutnya, dari 10 yang reaktif itu kami lakukan swab. Kesimpulannya adalah pergerakan kelompok massa sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19, dimohon kepada masyarakat untuk bijaksana dalam mengambil sebuah tindakan yang cenderung dapat merugikan kesehatan dan keselamatan pribadi dan orang lain,” ujar Luckyto.

**Baca juga: Perda Penyelenggaraan Pariwisata serta Pemakaman dan Pengabuan Jenazah di Tangsel Disahkan

Hasil pemeriksaan rapid test dan swab gen yang dilakukan oleh Polres Tangsel, kepada kelompok massa yang akan ke Jakarta, lanjut dia merupakan langkah preventif Kepolisian terhadap pelanggaran Prokes.

“Ini upaya preventif strike terhadap pelanggaran prokes,” tegas Luckyto.(yud)




Ribuan Buruh Demo di Kota Tangerang, Polisi Blokir Akses Menuju Jakarta

Kabar6.com

Kabar6 – Ribuan buruh Tangerang yang tergabung dalam beberapa serikat menggelar demontrasi dengan tuntutan masih sama, menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja di Jatiuwung Kota Tangerang. Untuk mencegah aksi melebar sampai ke Jakarta, polisi memblokir akses jalan Raya Bitung yang akibatkan macet parah di Jalan Gatot Subroto, Senin (5/10/2020).

Salah seorang peserta aksi buruh Saimin mengakui, memang ribuan buruh itu rencananya akan melanjutkan demo di depan Gedung DPR RI Kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Namun sampai pukul 13.00 WIB, peserta aksi terjebak macet di sekitar wilayah Jatiuwung, Kota Tangerang lantaran info yangn diperoleh Saimin bahwa akses menuju Jakarta diblokir aparat kepolisian.

“Ribuan buruh yang akan berangkat demontrasi ke gedung DPR RI terjebak macet di Jatiuwung. Tapi informasinya sudah ada ribuan buruh Tangerang yang berhasil berangkat ke sana. Peserta aksi tidak terpusat di satu tepat, tapi di beberapa tempat,” kata Saimin di sela demonstrasi.

Menurut Saimin, ribuan buruh yang terjebak macet di wilayah Jatiuwung merupakan peserta aksi dari berbagai pabrik di Kabupaten Tangerang. Di antaranya Kecamatan Cikupa, Balaraja. “Ini yang terjebak buruh asal Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

**Baca juga: Tepat HUT TNI ke-75, Kejari Kota Tangerang Bagikan Masker dan Makanan pada Warga.

Meski terjebak macet, Saimin menegaskan, ribuan buruh tetap akan berangkat ke Gedung DPR RI untuk bergabung dengan buruh yang lain untuk menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja. “Kami tetap akan berangkat untuk menyampikan penolakan Omnibus Law Cipta Kerja,” pungkasnya. (vee)