1

Pajero Masuk Parit di Pagedangan, Polisi: Pengendara Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Pengendara Pajero B (54) meninggal dunia, setelah tercemplung kedalam sebuah parit di Jalan Boulevard Gading Serpong, Medang, Pagedangan, Tangerang.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Satlantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Iptu Nanda menerangkan, kejadian naas yang terjadi pada pukul 13.30 itu terjadi diduga karena hilang kendali.

“Diduga pengemudi Kendaraan Mitsubishi Pajero hilang kendali sehingga menabrak pohon dan masuk ke dalam parit atau sungai kawasan perumahan,” ujarnya kepada Kabar6.com di Serpong, Kamis (20/1/2022).

**Baca juga: Bacok Warga Hingga Terluka, Polsek Rajeg Tangkap Cilok

Dijelaskannya, saat mobil Pajero itu masuk kedalam parit, posisi mobil mewah tersebut terbalik, sehingga 4 rodanya menghadap keatas.

“Akibat kecelakaan tersebut pengemudi Kendaraan Mitsubishi Pajero berinisial B mengalami luka di kepala dan meninggal dunia di TKP, selanjutnya korban dievakuasi ke RS Bethsaida,” tutupnya.(eka)




Teguh Warga Ciputat Penderita Tumor Ganas Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Teguh Prasetio Wardana, 42 tahun, warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) penderita tumor ganas tutup usia. Sejak sekitar empat bulan terakhir ia menahan sakit dari benjolan tumor sebesar bola takraw di bagian pipi kirinya.

“Meninggal tadi jam 12,” kata Ayatullah Habibie, sahabat almarhum kepada kabar6.com, Selasa (24/11/2021).

Ia mengaku prihatin saat sepekan lalu melihat kondisi teman kecilnya. Teguh hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur.

Aay Samudra, sapaan akrabnya, menyayangkan langkah Dinas Kesehatan Kota Tangsel yang dianggap lamban selama menangani penyakit Teguh.

“Payah itu dinkes kaga bisa apa-apa. Meninggal di rumah, kan berarti dokter RSU Tangsel aja kewalahan,” ujarnya.

**Baca juga:

Dinkes Tangsel Janji Fasilitasi Ambulan Penderita Tumor Ganas di Ciputat

Komunitas Blandongan Berikan Donasi ke Teguh Pengidap Tumor Ganas

Teguh Warga Ciputat Pengidap Tumor Butuh Uluran Tangan

Almarhum yang tercatat berdomisi di Gang Dukuh RT 05/04, Kelurahan Cipayung, dimakamkan hari ini juga. “Dimakamin di tanah wakaf Cimanggis,” terang Aay.

“Klo meninggal dalam keadaan dirawat kita tidak ngenes. menyangkan berarti ada upaya, dari dinkes atau pemkot, karna ini warga dia loh,” tambahnya(yud)




Kecelakaan Beruntun Tiga Bus, Sopir Meninggal Dunia

kabar6.com,

Kabar6 – Terjadi kecelakaan beruntun di tol Tangerang-Merak (Tamer). Berdasarkan informasi awal, kecelakaan itu melibatkan empat bus dan satu truk kontainer.

Lokasi kecelakaan berada di KM 69.200 arah Merak, atau dekat rest area Bogeg, Kota Serang, Banten. Kecelakaan itu, menyebabkan satu sopir bus meninggal dunia.

“Korban satu meninggal dunia, pengemudi bus PO Komara, kendaraan nomor tiga,” kata Ka.Induk PJR Ciujung Korlantas Polri Tol Tangerang Merak (Tamer), AKP Wiratno, Sabtu (15/10/2021).

Selain korban meninggal, ada belasan penumpang bus yang mengalami luka-luka. Evakuasi korban dan pendataan masih dilakukan PJR Korlantas Polri bersama petugas MMS dan Polda Banten.

“Korban luka ringan 17 orang, korban (di evakuasi ke) RS Sari Asih Serang,” terangnya.

**Baca juga: Pelaku Pecah Kaca di Kota Serang Ditangkap Polisi

Akibat kecelakaan tersebut, arus lalulintas tersendat dan berjalan merayap. Kepadatan terpantau sepanjang 2 kilometer.

“Sopir kendaraan kurang antisipasi jaga jarak aman, sehingga terjadi laka beruntun sesama Bus PO Komara,” ujarnya.(dhi)




Mobil Terjun Ke Kolong Jembatan Tol Tangerang-Merak, Satu Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6 – Satu orang meninggal dunia, karena mobilnya terjun dari jalan tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM 75.900 A. Mobil itu diduga lepas kendali, karena melaju dengan kecepatan tinggi.

“Kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi hilang kendali, menabrak gadril, kendaraan terjun ke kolong jembatan kereta api, posisi akhir di selokan,” kata Ka.Induk PJR Serang Korlantas Polri Tol Tangerang-Merak (Tamer), AKP Wiratno, melalui pesan elektroniknya, Jumat (01/10/2021).

Korban meninggal, CIP, merupakan warga Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, dan berstatus sebagai mahasiswa. Korban luka berat berinisial EAR, seorang mahasiswa yang beralamat di Perumahan BCP 2, blok F 21 nomor 11, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.

“Selanjutnya ditangani unit laka Dirlantas Polda Banten. Kedua korban berada di RSUD Serang,” jelasnya.

Jumat siang, 01 Oktober 2021, sekitar pukul 13.30 wib, kendaraan yang di isi dua orang itu melaju dengan kencang. Tepatnya di KM 75.900 A, mobil yang dikendarai EAR hilang kendali hingga terjun ke bawah jembatan tol.

Dibawah jembatan itu terdapat jalur kereta api yang sedang dalam perbaikan. Beruntung, saat mobil terjun kebawah, tidak ada kereta yang melintas.

**Baca juga: Satresnarkoba Polresta Tangerang Sebar Nasi Kotak Gratis ke Pemulung dan Petugas Kebersihan

“Personil PJR Korlantas Polri bersama Dirlantas Polda Banten dan pengelola tol datang ke lokasi, kemudian mengevakuasi korban dan mengumpulkan informasi dilokasi kejadian,” ujarnya.(Dhi)




Laka Kerja Di Pelabuhan Merak, Satu Orang Meninggal Dunia

kabar6.com

Kabar6 – Kecelakaan kerja perbaikan Dermaga 4 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, menekan korban jiwa satu pekerja dan dua lainnya luka-luka. Korban meninggal atas nama Suharsono, warga Tulungagung, Jawa Timur.

Kala itu, dia bersama teman-temannya sedang bekerja membangun side ramp atau jembatan dermaga untuk masuk kedalam kapal. Kemudian tertimpa adukan semen beserta wadahnya, yang sediayanya digunakan mengecor tiang pancang.

“Korban meninggal menuju rumah sakit,” kata Kasatreskrim Cilegon, AKP Arief Nazarudin, Selasa (31/08/2021).

Pekerjaan pembangunan side ramp Dermaga 4 Pelabuhan Merak dikerjakan oleh PT Hedro Power. Polisi akan memintai keterangan dari perusahaan tersebut, termasuk meminta masukan dari saksi ahli.

“Kami akan melakukan memintai keterangan dari pihak terkait dan ahli. Untuk kegiatan, kami akan mengundang memintai keterangan dari pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 16.15 wib, adukan coran dipindahkan dari mobil ke tiang pancang, menggunakan crane. Tiba-tiba tali pengikat putus diketinggian 10 meter, menimpa pekerja dan peralatan yang ada dibawahnya.

Saat diangkat menggunakan crane, tali itu mengikat wadah adukan semen, dengan beban total 3,5 ton. Polisi menduga, ada kelebihan beban saat melakukan pekerjaan tersebut.

**Baca juga: Kecelakaan Kerja Di Pelabuhan Merak

“Tim Satreskrim Polres Cilegon sudah melakukan olah TKP, ada beberapa saksi yang sudah dimintai keterangan. Kemudian kami melakukan visum (korban meninggal) di RSUD Cilegon,” terangnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa tiga pekerja mengalami kecelakaan kerja di Dermaga 4 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Peristiwa anhas itu terjadi Senin, 30 Agustus 2021 kemarin.(dhi)




Kabar Duka, Juru Kunci Makam Keramat Tajug Cilenggang Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Kabar duka, Juru Kunci Makam Keramat Tajug Cilenggang, Moh Haris Bin H Yusuf meninggal dunia karena positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu disampaikan oleh Sejarawan Kota Tangerang Selatan TB Sos Rendra kepada Kabar6.com, Selasa 6 Juli 2021.

“Iya (meninggal dunia, red), Covid-19. Udah di makamin di Kramat Tajug tadi malam jam 1 sampai jam 3,” ungkapnya.

**Baca juga: Pantau PPKM Darurat Malam Hari, Wali Kota Tangsel Temui Beberapa Pelanggaran

TB Sos Rendra mengungkapkan, saat ini juru kunci Makam Keramat Tajug Cilenggang dipegang oleh Ustad Anton.

“Sementara Ustad Anton. Nanti kita mau ada musyawarah tentang gantinya, di Kelurahan Cilenggang,” tutupnya.(eka)




Warga Pinang Kota Tangerang Meninggal Dunia Diduga 8 Hari Setelah Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-Seorang warga di Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pemerintah setempat.

Korban meninggal dunia bernama Joko Susanto (32). Almarhum menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Selasa (15/6/2021) pekan lalu.

Putri Rahmawati (31) istri korban, ayah dua anak tersebut mengalami gejala-gejala aneh setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Kejadian itu bermula ketika Putri dan suami mendapat undangan vaksinasi.

Awalnya, Putri bersama sang suami mendapat undangan vaksin di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Puspemkot). Mereka datang atas undangan tersebut.

“Tapi ternyata sudah ga ada jadwal buat kita di sana, suami saya dalam keadaan sehat walafiat waktu itu,” kata Putri saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/6/2021) malam.

Putri mengatakan dirinya bersama suaminya menuju pulang setelah sebelumnya sempat makan siang. Meski demikian, di tengah perjalanan pulang, Putri mendapat kabar bahwa di Puskesmas Kunciran Baru sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Katanya boleh ikut vaksin di situ (Puskesmas Kunciran Baru). Terus kita ke sana, terus divaksin,” katanya.

Sebelum divaksin, Putri mengaku menjalani scrining dan cek kesehatan, termasuk suaminya. Kendati, saat itu tensi darah suaminya menurut Putri terbilang tinggi 160, namun petugas tetap melakukan penyuntikan.

“Padahal tensi suami saya tinggi. Tapi tetep disuntik. Terus saya kan ga bicara a, b, atau c ya, karena harusnya mereka yang lebih tau, boleh atau tidaknya disuntik,” katanya.

Setelah divaksin, kata Putri, gejala batuk-batuk dan demam menimpa suaminya. Dirinya pun terpaksa membawa sang suami berobat ke Puskesmas setempat.

“Saya minta rujukan ke Puskesmas, terus orang puskesmas bilang ga usah, alasannya karena rumah sakit juga penuh semua,” katanya.

**Baca juga: HMI Tangerang Raya Kritik Sikap Arogansi Kadispora Tangsel, Diduga Langgar Kode Etik

“Selama 8 hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. Tapi sempet enakan, nah pas lemes-lemesnya tadi (Rabu, sebelum meninggal) terus meninggal jam 4 sore,” tambahnya.

Ia berharap peristiwa yang menimpa keluarganya ini mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab pihaknya mengklaim kepergian suaminya itu akibat vaksin. (Oke)




Positif Covid-19, Ketua IDI Kota Tangsel Meninggal Dunia

kabar6.com

Kabar6-Kabar duka, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Imbar Umar Gazali meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19. Almarhum meninggal dunia saat jalani perawatan pada rumah sakit di Jakarta.

Hal itu dibenarkan oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Rabu (23/6/2021). “Bener, doanya ya. Petarung Covid saya satu lagi di panggil sama Allah. Beliau covid, wafat tadi subuh jam 4 pagi,” ungkapnya.

Benyamin mengatakan, dirinya sangat kehilangan sosok orang yang gigih dalam menjalankan tugasnya. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Beliau sosok yang gigih dalam menjalankan tugas terlebih di tengah pandemi ini, saya sangat kehilangan. Semoga amal ibadah alm di terima disisi Allah,” tutupnya.

**Baca juga: Wartawan Laporkan Arogansi Oknum Pejabat Pemkot Tangsel ke Polisi

Diketahui, Imbar Umar Gazali kini juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangsel.(eka)




Dua Warga Klaster Kerja Bakti di Kelapa Dua Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6 – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang mencatat, dua warga yang terpapar Covid-19 dan masuk dalam klaster kerja bakti di RW 06, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang meninggal dunia.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi mengatakan, bila sebelumnya dari hasil tracing ke 422 warga, terdapat 90 yang positif Covid-19. Yang mana, saat ini dua diantaranya meninggal dunia.

“Betul, dari 90 kasus, dua diantaranya meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19,” katanya, Sabtu (12/6/2021).

Lanjut dia, dua warga tersebut mengalami gejala Covid-19 yang mengharuskan mereka menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Kecamatan Kelapa Dua selama satu minggu.

“Yang bersangkutan merupakan pasien Covid-19 dengan gelala, dan setelah menjalani perawatan selama satu minggu, mereka pun dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Saat ini keduqnya telah dimakamkan di TPU Buni Ayu yang merupakan makam khusus pasien Covid-19.

Sementara itu, pihaknya pun terus menerapkan mikro lockdown atau peningkatan pembatasan kegiatan masyarakat pada empat RT di RW tersebut, yakni RT 7,8,9 dan 11.

**Baca juga: Sembunyikan Sabu, Pria Ini Diciduk Polresta Tangerang di Kelapa Dua

“Ditetapkan lockdown, dan dalam penetapan itu, satgas baik dari pemerintah dan instansi TNI-Polri terus melakukan pengawasan dan meberikan bantuan bagi keluarga yang terdampak,” ungkapnya.(Vee)




Sebelum Meninggal, Abuya Turtusi Diketahui Alami Sesak Nafas

Kabar6.com

Kabar6 – Sebelum meninggal dunia, pengasuh Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah, yakni Abuya Turtusi atau biasa disapa Abuya Uci, diketahui sempat mengalami sesak nafas.

Beliau diketahui meninggal dunia dikediamannya yang masih dalam kawasan Pesantren Al-Istiqlaliyah, Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada pukul 05.30 WIB, Selasa, (6/4/2021).

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang turut hadir dilokasi mengatakan, bila informasi terakhir dikabarkan beliau mengalami sesak nafas selepas solat subuh.

“Kalau kondisi pastinya beliau saya belum tahu, tapi memang informasi yang saya terima, bila beliau mengalami sesak nafas selepas solat subuh,” katanya.

Dirinya pun mengaku kaget atas kabar duka tersebut. Hal ini lantaran minggu lalu, dirinya masih sempat bertemu dengan Abuya Uci.

“Cukup terkejut, karena terakhir ketemu kondisi masih sehat, kemungkinan bila dengan gejala yang disebutkan tadi itu, beliau mengalami serangan jantung,” ujarnya.

Dalam hal ini, ia juga mengimbau, agar masyarakat tidak kelokasi pemakaman atau pesantren, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

**Baca juga: Abuya Uci Turtusi Tutup Usia, Jamaah Takziah: Ilmunya Akan Terus Kami Amalkan

“Kami minta masyarakat bisa mengadakan doa bersama dan solat goib di masjid atau musola, tidak perlu datang ke lokasi, untuk menccegah terjadinya kerumunan,” ungkapnya.(Vee)