1

Liputan Kebakaran, Tangan Rolly Fotographer Media Indonesia Dipiting

Kabar6.com

Kabar6-Sekelompok orang yang diduga pengurus Gereja Christ Catherdal Gading Serpong melakukan intimidasi yang terhadap seorang awak media. Rolly, pewarta foto Media Indonesia dipaksa agar hasil jepretan karya jurnalistiknya dihapus.

Kejadian tak mengenakan itu terekam oleh Milhan Wahyudi dari TV One yang sedang mewawancarai Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin di lokasi, Kampung Cihuni, Kecamatan Pagedangan.

“Jadi saya masuk berdua sama temen saya, foto-foto di dalam. Tiba-tiba ada yang dateng minta apus foto enggak pake basa basi dulu, langsung dateng nanya mas ngapain, apus fotonya,” ujar R di lokasi, Senin (27/4/2020).

Saat kejadian R terus memegang kameranya agar tak direbut dan dihapus gambar kebakaran tersebut. Hingga akhirnya, R mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan oleh pemuda kaos hitam berbadan besar.

“Saya gak bisa kalau hapus foto, mereka tetap maksa. Sampai kejadian saya dipiting” terangnya.

R dipiting dan kemudian dicaci maki yang tak mengenakan oleh para pemuda tersebut.

“Iya saya tadi adu mulut, terus ada makian Fuck off, fuck off aja. Tapi saya takut lagi Corona malah saya dipiting-piting,” tutup R.

**Baca juga: Rugi Miliaran, Bangunan Utuh Gereja Christ Catherdal Hanya di Lantai Satu.

Akhirnya R dirangkul dan dibawa keluar area oleh rekan-rekan media lainnya yang kebetulan berada didekat lokasi kejadian.

Beruntung dari kejadian itu R tidak mengalami luka maupun kerusakan pada kameranya.(eka)




Demi Keselamatan, Sekelompok Wartawan di India Pakai Helm Saat Meliput

Kabar6-Sekelompok wartawan di India memakai helm saat meliput. Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian dunia mengenai kemunculan kembali serangan terhadap insan media di negara itu.

Ya, penggunaan helm dirasa penting demi keselamatan mereka. Melansir MSN, tindakan simbolis tersebut dilakukan satu pekan setelah seorang wartawan diserang oleh beberapa pegiat Partai Bharatiya Janata (BJP) di kantor partai mereka di Raipur. Menurut Serikat Wartawan India (IJU), peristiwa ini disebut sebagai serangan terhadap kebebasan pers. Diketahui, para pegiat BJP menyerang wartawan bernama Suman Pandey, setelah terekam sedang baku hantam dengan beberapa pekerja partai.

“Ia diserang dan dipukuli oleh para pejabat BJP, yang menuntut ia menghapus rekaman itu,” kata Federasi Wartawan Internasional (IFJ) di dalam sebuah pernyataan. ** Baca juga: Sukses, Uji Coba Taksi Terbang Boeing di AS

Pandey yang menderita luka di kepala, menyampaikan laporan kepada polisi dan pemimpin BJP di Raipur Rajeev Agarwal ditangkap bersama dengan tiga orang lagi. Sementara wartawan lokal melancarkan demonstrasi protes terhadap serangan itu, dan menuntut penyelidikan serta kondisi kerja yang lebih aman buat wartawan di India.
Menurut laporan, peristiwa tersebut merupakan satu dari banyak serangan terhadap insan media di India, yang menempati posisi ke 138 dari 180 negara dalam World Press Freedom Index 2018.(ilj/bbs)