1

Bocah 11 Tahun Ini Rela Gendut Asalkan Nyawa Sang Ayah Selamat

Kabar6-Seorang bocah laki-laki asal Kota Xinxiang, Tiongkok, bernama Lu Zikuan (11) rela menjadi pendonor demi menyelamatkan sang ayah, Lu Xanheng, yang mengidap penyakit leukemia.

Berawal ketika kondisi tubuh Xanheng mulai menurun drastis, dan dokter memvonis bahwa pria tersebut harus memperoleh transplantasi sumsum tulang belakang untuk sembuh dari penyakitnya.

Setelah memeriksa seluruh anggota keluarga, melansir Odditycentral, ternyata yang paling memungkinkan untuk menjadi pendonor Xanheng adalah Zikuan, yang saat itu masih berusia 10 tahun. Meskipun masih sangat muda, Zikuan siap untuk menjadi pendonor demi menyelamatkan ayahnya. Sayangnya, dokter tidak mau melakukan operasi terhadap Zikuan jika bobot badannya tidak memenuhi angka tertentu.

Bobot tubuh Zikuan adalah 30 kg, dan dokter mengisyaratkan bahwa Zikuan harus menambah setidaknya 15 kg lagi. Dari situlah, Zikuan mulai mengonsumi makanan-makanan berlemak dalam jumlah yang cukup banyak.

“Kata dokter, supaya saya bisa mendonorkan sumsum tulang belakang saya, bobot tubuh saya setidaknya harus mencapai angka 45 kg. Bobot yang ideal adalah 50 kg,” kata Zikuan.

Zikuan makan sebanyak lima kali sehari, dan menu sehari-harinya adalah makanan-makanan berlemak yang bisa mempercepat peningkatan bobot tubuh Zikuan. ** Baca juga: Daun pada Pohon Gympie-gympie Punya Racun Mirip Sengatan Laba-laba

Untuk memenuhi kebutuhan makan Zikuan, sang harus bekerja lebih keras di toko grosir tempatnya mencari nafkah, dan dia selalu memilih produk daging diskon karena finansial keluarga mereka kurang mencukupi. Sekolah Zikuan pun melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga Xanheng.

Kisah Zikuan mulai terdengar banyak orang, dan dia memperoleh simpati dari orang-orang, mulai dari dukungan finansial hingga dukungan mental. “Kau tidak gendut, kau pahlawan!” tulis salah seorang pengguna Weibo, media sosial di Tiongkok.

Anak yang berbakti.(ilj/bbs)




Didiagnosis Leukemia, Wanita Ini Langsung Menikah

Kabar6-Natalie White (30) mungkin tidak ingin melewatkan hari bahagianya bersama sang kekasih. Hanya 23 hari setelah divonis leukemia, Natalie memutuskan untuk menikah dengan Jack, pasangannya.

Diketahui, Natalie sudah bertunangan dengan Jack sejak delapan tahun lalu. Wanita asal Wolverhampton, Inggris, ini melansir metro.co.uk, menyegerakan pernikahan karena kondisinya sudah cukup parah dan harus segera mendapatkan transplantasi stem cell. Tidak hanya mengundang teman-teman dekat dan keluarga, pihak keluarga pun mengatur Gibson, kuda kesayangan Natalie, agar bisa terlibat dalam hari pernikahannya.

Natalie sendiri mulai merasakan kondisi kesehatannya menurun sejak awal 2016 lalu. Namun, ia berpikir jika hal ini hanya disebabkan oleh gaya hidup yang sangat sibuk. Namun, Natalie belakangan kerap mengalami infeksi dan kelelahan sehingga tidak bisa masuk kerja.

Sejak kecil Natalie sudah menderita asma. Karena makin parah, Natalie pun memilih untuk memeriksakan kondisi kesehatannya ke A&E at New Cross Hospital, dan menjalani beberapa tes darah. Merasa tidak yakin dengan hasil tes darah ini, wanita ini pun pergi ke Wolverhampton’s New Cross Hospital.

Hasilnya, Natalie didiagnosis terkena leukemia. Kondisinya bahkan dianggap sudah sangat parah sehingga harus segera mendapatkan transplantasi stem cell. Beruntung, kakaknya, Rebecca bisa menjadi donor bagi Natalie. ** Baca juga: 4 Bulan Berjuang Hidup Gara-gara Tersedak Sandwich

Kabar inilah yang membuat Natalie langsung memilih untuk melakukan acara pernikahan sebelum menjalani terapi pengobatan. Sayangnya, Natalie tidak bisa menikmati bulan madu karena harus mulai menjalani kemoterapi dan transplantasi stem cell.(ilj/bbs)




Bikin Haru, Bocah Penderita Leukemia Ini Atur Pemakamannya Sendiri

kabar6.com

Kabar6-Apa yang dilakukan Yu Yuan sungguh membuat orang yang mendengarnya menjadi terharu. Gadis cilik asal Tiongkok yang menderita leukemia ganas ini hanya sempat hidup di dunia selama delapan tahun. Namun selama hidupnya, Yuan selalu membantu orang-orang di sekitarnya.

Yuan, seperti dilansir dokter.id, tidak pernah mengetahui siapa orangtua kandungnya, karena sejak lahir diadopsi oleh seorang pria. Ayah angkat Yuan bukanlah orang kaya, sehingga sejak umur lima tahun Yuan sudah membantu mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari memasak nasi, mencuci baju hingga memotong rumput. Pada Mei 2005, Yuan mulai mulai mengalami mimisan. Ketika mencuci muka ia menyadari bahwa wajahya sudah berlumuran darah. Ayah angkatnya pun membawa Yuan ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan.

Di puskesmas Yuan diberikan suntikan. Sayang, suntikan tersebut tidak membuat kondisinya membaik. Bekas suntikan tersebut malah mengeluarkan darah yang sama banyak dengan dihidungnya. Dokter puskesmas lantas menyarankan sang ayah untuk Yuan ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Yuan tidak mendapatkan nomor karena begitu banyaknya antrean. Pada saat itu ada salah satu dokter yang melihat kondisi Yuan, dan segera memeriksanya. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dokter mendiagnosa Yuan menderita leukemia ganas. Untuk mengobati penyakit tersebut dibutukan biaya yang tidak sedikit.

Berbagai cara kemudian dilakukan oleh sang ayah, mulai dari meminjam uang hingga menjual rumahnya. Namun, karena kondisi rumah yang tidak layak, tidak ada satu pun orang berminat untuk membeli rumahnya.

Hingga pada suatu hari Yuan menarik tangan ayahnya. Dengan ketegaran hati, Yuan kemudian berbicara kepada ayahnya, “Ayah aku ingin mati”. Dengan pandangan yang kaget ayahnya berkata, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?”. “Aku hanyalah anak pungut, semua orang mengatakan bahwa nyawaku tidak berharga, biarlah aku keluar dari rumah sakit ini”.

Kemudian pada 18 Juni, Yuan mewakili ayahnya yang tidak mengenal huruf untuk mendatangi surat pelepasan perawatan. Gadis ini lantas mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.

Pulang ke rumah, Yuan yang sebelumnya tidak pernah memiliki permintaan, pada hari itu memiliki dua permintaan. Ia menginginkan untuk memakai baju baru dan berfoto. Yuan kemudian berkata, “Setelah aku mati, jika ayah merindukan aku, ayah bisa melihat foto ini.” ** Baca juga: Tradisi Unik Idul Adha yang Ada di 4 Negara

Pada batu nisan Yu Yuan terdapat selembar foto cantik yang sedang tertawa. Kemudian di atas nisan dituliskan kata-kata yang pernah ia ucapkan, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.(ilj/bbs)