1

Koma dan Harus Gunakan Ventilator, Pria Ohio Disengat Lebah 20 Ribu Kali

Kabar6-Austin Bellamy (20), seorang pria di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS), harus menggunakan ventilator setelah mengalami koma akibat disengat lebah sebanyak lebih dari 20 ribu kali.

“Bellamy di rumah sakit saat ini dengan ventilator,” kata Shawna Carter, ibunda Bellamy, di halaman penggalangan dana online yang dibuka untuk membayar biaya pengobatan pria itu.

Bagaimana kisahnya? Melansir theguardian, insiden berawal ketika Bellamy yang memangkas cabang pohon lemon milik temannya, secara tak sengaja ternyata memotong sarang lebah pembunuh Afrika. “Ketika dia mulai memotong (cabang), saat itulah lebah keluar, dan dia mencoba berlindung ke bawah, dan tidak bisa,” ungkap Phyllis Edwards, nenek Bellamy. “Dia berteriak, ‘Tolong! Tolong! saya! Tolong!’ Dan tidak ada yang bisa membantunya.”

Keluarga Bellamy menyaksikan momen itu dari awal, tetapi tidak sanggup menyelamatkan pria tersebut karena mereka juga diserang lebah. “Saya mencoba menaiki tangga untuk menjangkau Austin, tetapi saya tidak bisa karena dikerumuni lebah,” ucap Edwards.

Carter yang tidak berada di lokasi saat insiden terjadi, pingsan ketika diberitahu kondisi Bellamy melalui telepon. Dia mengatakan, Bellamy juga menelan sekira 30 lebah yang membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk dikeluarkan oleh dokter.

Carter mengatakan, dokter memperkirakan Bellamy bisa pulih sepenuhnya.(ilj/bbs)




Penginapan di Italia Tawarkan Para Tamu Tidur Diiringi Suara Dengungan dari Satu Juta Lebah

Kabar6-Sebuah penginapan unik bernama ‘Wonder Bee & Bee’ milik seorang peternak lebah asal Italia, Rocco Filomeno, menawarkan sensasi tidur yang sangat berbeda dari tempat lainnya.

Penginapan yang dibangun dalam rangka merayakan Hari Lebah Sedunia tersebut, melansir News18, menawarkan para tamu untuk tidur diiringi suara dengungan lebih dari satu juta lebah. Wonder Bee & Bee tertelak di perkebunan zaitun milik Filomeno, berdekatan dengan desa Grottole yang indah di Italia bagian selatan. Penginapan yang dirancang oleh seniman Davide Tagliabue ini proses pembangunan hotel dibantu oleh sukarelawan lokal, sementara dananya didapatkan dari crowdfunding.

Strukturnya Wonder Bee & Bee tampak sederhana, terbuat dari cemara dan kayu birch dengan biaya pembuatan sekira Rp245 juta, dibangun di sekitar sarang raksasa yang dihuni lebih dari satu juta lebah. ** Baca juga: Tidak Berhenti Menangis, Seorang Baby Sitter yang Frustasi di AS ‘Guncang’ Bayi Hingga Tewas

Suara dengungan lebah dikenal memiliki efek yang menenangkan. “Ini adalah tempat pertama di dunia di mana Anda dapat tidur tenggelam dalam suara dan aroma khas lebah, mengalami ‘terapi lebah’ dengan cara yang paling otentik dan alami,” terang Filomeno.

Para tamu juga dapat melihat lebah membangun koloni mereka melalui kotak yang dibangun khusus di langit-langit. Selama menginap di Wonder Bee & Bee ini, para tamu juga dapat menikmati sarapan ricotta, stroberi, biskuit buatan sendiri dan tentu saja madu.

Pengalaman yang unik.(ilj/bbs)




Termasuk Spesies yang Dilindungi, Pengadilan AS Putuskan Lebah Diklasifikasi Sebagai ‘Ikan’

Kabar6-Pengadilan Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa empat spesies lebah telah diklasifikasikan ulang sebagai ‘ikan’ di Negara Bagian California, AS, sehingga mereka dapat dilindungi di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah.

Putusan ini, melansir Indiatimes, membalikkan keputusan tahun 2020 dan menegaskan bahwa istilah ‘ikan’ tidak boleh digunakan, terbatas hanya pada vertebrata ‘akuatik’ di bawah hukum. “Kami mengakui ruang lingkup definisi tersebut ambigu, tetapi juga mengakui bahwa kami tidak menafsirkan definisi tersebut di atas kertas kosong,” demikian pernyataan Pengadilan Banding California.

Keempat spesies lebah sekarang dilindungi oleh California Fish and Game Commission sebagai tanaman dan hewan yang berisiko, melindungi serangga dari impor, ekspor, kepemilikan, pembelian, atau penjualan. ** Baca juga: Bunuh Ibu Kandung dan Makan Mayatnya, Pria Asal Malaysia Mengaku Tak Puas Perihal Pembagian Harta Warisan

Di sisi lain, langkah ini merupakan pukulan bagi kelompok-kelompok pertanian, khususnya Aliansi Almond California, yang mengecam keputusan itu, dengan alasan hal tersebut akan semakin membebani petani tanaman pengguna pestisida yang diketahui membahayakan lebah.

Karena serangga bukan kategori yang dilindungi di bawah California Endangered Species Act (CESA), badan itu harus kreatif. Kandidat untuk perlindungan CESA terbatas pada ‘spesies asli atau subspesies burung, mamalia, ikan, amfibi, reptil, atau tumbuhan’ di bawah undang-undang ikan dan permainan California.

Sementara beberapa spesies serangga dilindungi di negara bagian, mereka berada di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah federal. Menurut kelompok konservasi Xerces Society for Invertebrate Conservation, spesies yang baru dilindungi termasuk Crotch, Franklin, Suckley, dan Westen Bumble Bee. Mereka ‘sangat terancam punah’.

Juru Bicara Xerces Society for Invertebrate Conservation, Sarina Jepsen, berpendapat bahwa mengklasifikasikan lebah-lebah itu sebagai terancam punah sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.

Undang-Undang Spesies Terancam Punah California melindungi sekira 250 spesies tumbuhan dan hewan. Namun, itu tidak mencakup serangga, secara teoritis meninggalkan lebah di tanah tak bertuan yang legal.

Selama bertahun-tahun, definisi ikan perlahan-lahan diperluas untuk mencakup amfibi dan kemudian invertebrata secara umum, membuka pintu masuknya lebah.(ilj/bbs)




Puluhan Penguin Afrika Langka ‘Dihabisi’ Segerombolan Lebah

Kabar6-Sebuah organisasi satwa liar melaporkan, segerombolan lebah membunuh puluhan penguin langka dalam sebuah insiden ‘langka’ di Afrika Selatan (Afsel).

Penguin yang dilindungi itu berasal dari koloni di Simon’s Town, sebuah kota kecil dekat Cape Town. Daerah ini memiliki taman nasional, dengan lebah madu Cape bagian dari ekosistem di sana.

Taman Nasional Afrika Selatan, melansir metro.co.uk, mengatakan burung-burung itu dibawa ke Yayasan Konservasi Burung Pesisir Afrika Selatan untuk pemeriksaan dan sampel dikirim untuk pengujian penyakit serta toksikologi. “Tidak ada luka fisik eksternal yang ditemukan pada salah satu burung,” demikian bunyi sebuah pernyataan. Hasil post-mortem menunjukkan, semua penguin memiliki beberapa sengatan lebah.

“Kawanan serangga berulang kali menyengat makhluk laut di pantai,” terang Yayasan Konservasi Burung Pesisir Afrika Selatan

Sementara hasil tes menemukan, sebanyak 63 penguin Afrika, spesies yang masuk dalam ‘daftar merah’ terkemuka untuk hewan yang terancam punah, tidak mengalami luka selain sengatan, sementara sejumlah lebah juga mati. Insiden itu terjadi di luar Cape Town, Afrika Selatan, di mana burung-burung yang tidak bisa terbang itu ditemukan mati.

“Setelah tes, kami menemukan sengatan lebah di sekitar mata penguin,” ungkap David Roberts, seorang dokter hewan klinis untuk yayasan tersebut. “Ini adalah kejadian yang sangat langka. Kami tidak berharap itu sering terjadi, itu kebetulan. Ada juga lebah mati di tempat kejadian.”

Diketahui, penguin Afrika yang menghuni pantai dan pulau-pulau di Afrika Selatan termasuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature, yang berarti mereka menghadapi risiko kepunahan yang tinggi. ** Baca juga: Gempar! Ada Penampakan Sapu Terbang Misterius di Langit AS

“Penguin tidak boleh mati begitu saja karena mereka sudah dalam bahaya kepunahan,” jelas Robert. “Mereka adalah spesies yang dilindungi.(ilj/bbs)




Hindari Serangan Lebah dengan Terjun ke Danau, Pria Brasil Ini Malah Tewas Dimakan Piranha

Kabar6-Nahas benar nasib seorang pria berusia 30 tahun di Brasil yang tak disebutkan namanya ini. Maksud hati ingin menghindari serangan segerombolan lebah, pria ini malah tewas dimangsa piranha.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Melansir Newsbeezer, berawal ketika pria tersebut tengah memancing bersama dua temannya di tepi danau di Brasil. Tak lama, datang serangan segerombolan lebah menyerang mereka. Untuk menghindari serangan lebah, ketiga pria tadi melompat ke sungai yang ternyata penuh piranha. Selanjutnya, salah satu dari mereka tidak bisa keluar dari sungai dan tenggelam.

Dalam pencarian, penyelam spesialis menemukan wajah, telinga, dan sebagian tubuh pria yang tenggelam itu mengalami luka robek, akibat serangan piranha.

Jasad korban ditemukan sekira empat meter dari garis pantai, daerah pedesaan Brasilandia de Minas, Negara Bagian Minas Gerais, Brasil, sekira 965 km barat laut Rio de Janeiro. Jasad korban ditemukan sehari setelah pria itu hilang.

Upaya pencarian sendiri melibatkan penyelam dengan peralatan khusus. ** Baca juga: Pasutri di Selandia Baru Temukan Kentang Seberat 7,7 Kg

Keluarga korban telah diberi izin untuk menguburkan jenazah pria tersebut setelah penyelidik memutuskan sebuah kecelakaan tragis telah terjadi, dan tidak ada tanda-tanda kejahatan apa pun.

Namun belum jelas apakah korban, yang bekerja sebagai nelayan itu, tenggelam sebelum diserang oleh piranha, atau ikan tersebut berperan dalam kematian pria tadi dengan mencegah dia berenang ke tempat yang aman seperti kedua teman lainnya.(ilj/bbs)




Liburan Kelabu, Satu Keluarga Diteror Kawanan Lebah

Kabar6-Suzy Cross tidak pernah membayangkan akan mengalami peristiwa mengerikan saat tengah menikmati liburan bersama keluarga. Bayangkan saja, keluarganya diteror oleh kawanan lebah.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir mirror.co.uk, kisah berawal ketika Suzy menyewa sebuah penginapan lewat online, seharga Rp7,2 juta di London, Inggris. Suzy memang berniat menikmati liburan bersama sang suami yang bernama Stephen, beserta keempat buah hatinya.

Semula tidak ada hal mengerikan terjadi. Namun siapa sangka, ‘teror’ dimulai ketika malam tiba. “Aku dapat merasakan ada sesuatu merayap di kasur. Aku takut dan ketika mencoba menendang, aku merasakan sebuah tusukan tajam,” kata Suzy.

Ternyata, rasa menusuk yang dialami Suzy berasal dari sengatan lebah. Betapa kagetnya Suzy ketika mengetahui ada kawanan lebah yang keluar dari sarangnya. Ya, sarang lebah itu ternyata berada dalam kamar tempat mereka menginap.

“Aku berteriak ketika menarik seprai. Aku kemudian menyalakan lampu dan melihat ada lebah di mana-mana. Ada yang datang dari sarang di pojok kamar kami. Anak-anak panik, berteriak dan seluruh tubuhnya gemetar,” jelasnya.

Tak membuang waktu, Suzy memutuskan untuk mengungsi ke ruangan lain. Sementara itu, suami Suzy bertahan di kamar utama agar kawanan lebah itu tak berpindah ke tempat lain. Dan keesokan harinya mereka langsung berpindah ke penginapan lainnya. ** Baca juga: Arendal Disebut Mirip ‘Kota Frozen’ Seperti dalam Film Disney

Sementara itu juru bicara situs online tempat Suzy memesan penginapan merasa menyesal atas kejadian yang tak diduga tersebut. Kabarnya, mereka telah melakukan pengembalian dana atau refund secara utuh untuk Suzy dan keluarganya.(ilj/bbs)




Hii…Ada 80 Ribu Lebah dalam Dinding Kamar Tidur Sebuah Rumah

Kabar6-Sebuah keluarga yang tinggal di Granada, Spanyol, terganggu oleh suara berdengung yang muncul di kamar tidur mereka. Dan siapa sangka, suara berdengung yang dirasakan pasangan asal Pinos Puente itu ternyata adalah koloni lebah.

Karena itulah, mereka lantas meminta bantuan pawang lebah untuk mencari tahu dengungan keras yang mereka terdengar di balik dinding. Awalnya, pasangan yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku tidak terlalu mempedulikan suara dari balik dinding. Hingga malam tiba, ketika dengungan tersebut semakin keras. Mereka meminta pawang Sergio Guerrero untuk melakukan pengecekan lagi.

Benar saja, ketika Guerrero mengelupas dinding, melansir Odditycentral, ditemukan sebuah sarang sepanjang satu meter dengan 80 ribu ekor lebah di dalamnya. “Bisa membentuk sarang sedemikian besar seperti ini, lebah itu pastinya beraktivitas selama satu tahun,” kata Guerrero. Dijelaskan, seekor ratu lebah bisa meletakkan telurnya 1.400 butir per hari. ** Baca juga: Alasan Turis Dilarang Makan Sambil Jalan di Jepang

Guerrero memprediksi sarang itu sudah muncul selama dua tahun terakhir. Meski sudah mengeluarkan lebih dari 500 ribu ekor lebah dari rumah pasangan itu pada tahun ini, Guerrero mengaku dia belum pernah melihat ada sarang setinggi itu.(ilj/bbs)




Mata Sakit, Dokter Temukan 4 Ekor Lebah di Bawah Kelopak Mata Seorang Wanita Taiwan

Kabar6-Entah apa yang terjadi, seorang wanita asal Taiwan yang disebut bernama belakang He, mendadak merasakan sakit pada matanya. Dan hal yang tak disangka pun terjadi.

Sebanyak empat lebah, ditemukan berada di bawah kelopak mata wanita berusia 29 tahun itu. Disebutkan, keempat lebah itu hidup dengan makan dari saluran air mata. Penemuan ini, melansir Sciencealert, disebut oleh para dokter sebagai kejadian yang pertama di dunia. Beruntung, He tidak menggosok matanya secara berlebihan yang bisa mengakibatkan inflamasi lebih jauh pada korneanya atau bahkan kebutaan.

Kisah berawal ketika He yang sedang membersihkan makam sanak saudaranya mulai merasakan ketidaknyamanan. Dan tanpa sepengetahuannya, serangga-serangga itu terbang masuk ke mata He. Karena disangka kemasukan debu, He mencoba membersihkan matanya dengan air. Namun ia malah merasa makin sakit.

Setelah diperiksa, para dokter di Fooyin University Hospital, Taiwan, menemukan empat lebah keringat di bawah kelopak matanya yang membengkak. Satu per satu lebah itu dipindahkan dalam kondisi masih hidup. “Saya melihat sesuatu yang tampak seperti kaki serangga, jadi saya menariknya keluar dari bawah mikroskop perlahan satu per satu tanpa melukai tubuh mereka,” kata Profesor Hung Chi-ting.

Meskipun lebah keringat tidak menyerang manusia, Profesor Hung mengatakan bahwa mereka tertarik kepada perspirasi (sekresi cairan) manusia dan sering ditemukan di dekat pemakaman. Mereka sangat kecil sehingga sulit disadari oleh manusia saat beterbangan. ** Baca juga: Seekor Burung Ditangkap Tentara Yaman Karena Disangka Mata-mata

Diketahui, lebah keringat memiliki sengatan yang paling tidak menyakitkan di antara serangga menyengat lainnya. Jenis lebah ini tidak menyerang, hanya tertarik menjilati keringat manusia dengan lidah yang pendek untuk melengkapi makanan mereka.(ilj/bbs)




Sebulan, 15 Sarang Tawon di Rangkasbitung Dieksekusi Petugas

Kabar6.com

Kabar6-Selama Januari 2019, tidak kurang 15 sarang tawon yang berada di rumah warga di sekitar wilayah Rangkasbitung dieksekusi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Kantor Dinas Satpol PP Kabupaten Lebak.

Kasi Damkar Kabupaten Lebak Suparmin mengatakan, 15 sarang tawon tersebut dieksekusi setelah pihaknya mendapat laporan dari pemilik rumah yang khawatir dengan keberadaan sarang yang semakin membesar.

“Bahkan sampai ada warga yang dirawat di rumah sakit karena tersengat,” kata Suparmin, Rabu (6/2/2019).

Dia menjelaskan, eksekusi terhadap sarong tawon dilakukan dengan dua cara tergantung dengan situasi dan kondisi.

“Cara pertama kami langsung eksekusi dengan membungkus ke dalam karung atau menyemprotnya dengan busa foam,” jelasnya.

Namun, proses eksekusi diakui Suparmin terkendala oleh dua hal yakni sarana dan prasarana dan skill petugas.

“Belum memiliki pakaian khusus yanh disebut baju anti-api dan petugas yang memang harus diberikan pelatihan. Selama ini petugas mengandalkan dari pengalaman,” ucapnya.**Baca Juga: Icip Bubur Sumsum Mas Gepeng di Curug, Rasanya Segar Harganya Murah.

“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk membantu kami terkait dengan kebutuhan cairan yang dicampur dengan air untuk menyemprot sarang,” tambahnya.(Nda)