Kabar6-Nahas benar nasib Laxmi Narayana Vinjam (28). Pria asal Hyderabad, Negara Bagian Telangana, India, ini harus kehilangan nyawa menjelang pesta pernikahannya saat menjalani prosedur perawatan untuk memperbaiki senyumnya di Klinik Gigi Internasional FMS di Jubilee Hills, Hyderabad.

Ayah Laxmi, Ramulu Vinjam, menduga anaknya tersebut meninggal karena overdosis anestesi. Melansir opindia, Ramulu mengisahkan bahwa setelah Laxmi pingsan selama operasi, staf klinik menelepon dan memintanya untuk datang. “Kami segera melarikannya ke rumah sakit terdekat, di mana para dokter menyatakan bahwa ia telah meninggal saat tiba di sana,” terang Ramulu.

Menurut Ramulu, putranya tidak memberi tahu keluarga tentang operasi tersebut. “Dia tidak memiliki masalah kesehatan, para dokter bertanggung jawab atas kematiannya,” kata Ramuku.

K Venkateshwar Reddy, Station House Officer di Jubilee Hills, mengatakan bahwa Laxmi datang ke klinik pada tanggal 16 Februari sekira pukul 14.30 waktu setempat, ia dibawa ke ruang operasi dan prosedurnya berlangsung selama hampir dua jam.

“Sekira pukul 19.00 pihak klinik menelepon Ramulu, dan Laxmi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Apollo di Jubilee Hills, di mana pria itu dinyatakan meninggal pada saat kedatangan,” ujar Reddy.

Menurut Reddy, jenazah Laxmi telah dikirim untuk diautopsi. Diketahui, Laxmi telah bertunangan seminggu lalu dan akan menikah bulan depan. Gugatan dilaporkan telah diajukan oleh pihak keluarga terhadap klinik atas kelalaian yang menyebabkan Laxmi meninggal dunia.

“Kami sedang memeriksa catatan klinik dan rekaman kamera keamanan,” kata para pejabat.(ilj/bbs)

Kabar6-Seorang pria yang berasal dari Hyderabad di Negara Bagian Telangana, India, bernama Laxmi Narayana Vinjam (28), meninggal dunia saat menjalani operasi perbaikan senyum jelang pesta pernikahannya.

Narayana, melansir Republicworld, meninggal dunia ketika menjalani prosedur ‘merancang senyum’ di Klinik Gigi Internasional FMS di Jubilee Hills, Hyderabad. Ayah Narayana yang bernama Ramulu Vinjam, menduga anaknya tersebut meninggal karena overdosis anestesi. Ramulu bercerita, setelah putranya pingsan selama operasi, staf klinik menelepon pria itu dan meminta Narayana untuk datang.

“Kami segera melarikannya ke rumah sakit terdekat, di mana para dokter menyatakan bahwa ia telah meninggal saat tiba di sana,” kata Ramulu.

Menurut Ramulu, putranya tidak memberi tahu keluarga tentang operasi tersebut. “Dia tidak memiliki masalah kesehatan, para dokter bertanggung jawab atas kematiannya,” ungkap Ramulu.

Venkateshwar Reddy, Station House Officer di Jubilee Hills, mengatakan bahwa Narayana datang ke klinik pada 16 Februari sekira pukul 14.30 waktu setempat.

“Sekira pukul 16.30, ia dibawa ke ruang operasi dan prosedurnya berlangsung selama hampir dua jam. Sekira pukul 19.00, mereka menelepon ayahnya dan dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Apollo di Jubilee Hills, di mana dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan,” kata Reddy.

Menurut Reddy, jenazah Narayana telah dikirim untuk diautopsi. Disebutkan, Narayana telah bertunangan dan akan menikah bulan depan. Gugatan dilaporkan telah diajukan oleh pihak keluarga terhadap klinik atas kelalaian yang menyebabkan Laxmi meninggal dunia.

“Kami sedang memeriksa catatan klinik dan rekaman kamera keamanan,” kata para pejabat.(ilj/bbs)