1

Membangun Penegakan Hukum Sentralistik di Laut

Kabar6-Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, bergaris pantai sepanjang 81.000 km. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan yakni mencapai 6,32 juta km2, sedangkan luas daratan hanya sebesar 1,91 juta km2. Luas negara kepulauan itu tidak semua dijaga ketat dan dapat diawasi oleh petugas keamanan.

Di sisi lain, kekayaan laut kita belum semua dilakukan eksplorasi, padahal jika dimanfaatkan dengan baik, potensi Sumber Daya Alam (SDA) kelautan jauh lebih besar dibanding potensi yang ada di wilayah daratan. Kelebihan yang ada ini akan menjadi incaran bagi pelaku kejahatan lintas negara yang memanfaatkan kondisi geografis Indonesia.

”Lebih dari 70% kejahatan itu sebenarnya ada di wilayah laut, mulai dari kejahatan kemaritiman seperti illegal fishing, pembajakan sampai penyelundupan. Bahkan, beberapa sumber kejahatan di darat justru dari laut seperti kejahatan human trafficking (perdagangan orang), penyelundupan narkotika, penyelundupan BBM bersubsidi, impor barang bekas, dan lainnya yang tidak saja mengganggu keselamatan masyarakat, tetapi juga mengancam kedaulatan negara,” terang Jaksa Agung ST Burhanuddin, Sabtu (13/01/2024).

Faktanya, masih terdapat banyak celah pada border-border yang ada sehingga riskan dimanfaatkan untuk kegiatan ilegal. Hal itu disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan kurangnya aparatur di laut, walaupun sudah ada 13 Lembaga/Instansi yang mempunyai kewenangan di laut. Sebagian besar dari Lembaga/Instansi tersebut sudah memiliki satgas gabungan tetapi masih banyak tugas-tugas yang kurang efektif di laut karena tumpang tindihnya kewenangan.

”Kejaksaan sebagai lembaga satu-satunya yang memiliki kewenangan di bidang penuntutan terhadap perkara-perkara yang berada di laut, sangat penting untuk diikutsertakan sebagai bagian dari penegakan hukum terpadu di laut, karena ujung dari penanganan perkara akan ke Kejaksaan sebagai dominus litis dalam proses penanganan perkara. Kejaksaan selama ini kurang berperan aktif dalam kejahatan-kejahatan yang ada di laut, padahal tindak pidana di laut sangat potensial untuk menambah pendapatan negara melalui denda dan uang pengganti dari kerugian yang disebabkan oleh tindak pidana,” ujar Jaksa Agung.

**Baca Juga: Pj Nurdin Ajak Millenial Sukseskan Pemilu 2024

Peranan Intelijen Kejaksaan di bidang kemaritiman harus dioptimalkan keberadaannya dalam rangka menyelanggarakan Intelijen Penegakan Hukum. Sasaran awal yang akan dilaksanakan ialah mendata border-border yang ada di seluruh Indonesia, mengawasi lalu lintas/tambat kapal-kapal yang keluar masuk wilayah Indonesia, kemudian kita mulai melakukan pendataan barang yang keluar dan masuk di wilayah perairan seluruh Indonesia.

Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan sangat konsen dengan upaya-upaya penanggulangan kejahatan di laut, karena berdampak luas terhadap perekonomian negara dan akan mengganggu keselamatan masyarakat, yang juga berdampak pada tindak pidana baik di darat maupun di laut.

Penanggulangan kejahatan di laut memang tidak bisa diserahkan oleh beberapa instansi saja, mengingat kompleksitas tindak pidana termasuk koordinasi antar instansi, sehingga solusi yang harus segera dibentuk adalah kerja sama secara intensif dan efektif yang tersentralistik. Dengan demikian, semua kepentingan stakeholder akan menjadi satu kesatuan yang terakomodir dan terkoordinir dengan baik, tidak saling menunggu dan saling merasa berwenang. Model seperti ini harus dilakukan klasifikasi modus tindak pidana guna mempermudah dalam mengurai benang merah yang selama ini terkesan saling lempar tanggung jawab dan merasa mempunyai wewenang. Selain itu, harus dilakukan satu komando dan satu langkah menjaga Sumber Daya Laut Nasional sebagai bagian dari kekayaan Bangsa Indonesia yang luar biasa.

Menutup perbincangan dengan Tim Media Puspenkum, Jaksa Agung menekankan bahwa Kejaksaan secara Sumber Daya Manusia (SDM) sudah sangat siap menjadi bagian terpenting dalam penegakan hukum di laut. (Red)




Upacara Kemerdekaan 17 Agustus di Bawah Laut Selat Sunda

Kabar6-Upacara bendera merah putih 17 Agustus 2024, digelar di bawah laut perairan Selat Sunda, tepatnya di sekitar Pulau Sanghyang.

Sejumlah organisasi dan institusi turut menyemarakkan pengibaran bendera merah putih di bawah laut itu, diantaranya: Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia atau POSSI Banten, Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten atau Lanal Banten, serta Badan SAR Nasional Banten atau BASARNAS Banten.

“Inti dari agenda ini tidak lain guna menghormati para pejuang yang gugur di medan pertempuran. Kita harus mengenang mereka, kemudian mendoakan,” ujar Meiridian Herlambang, Ketua Panitia Pengibaran Bendera Merah Putih Bawah Laut di Selat Sunda, Kamis (17/08/2023).

Para peserta upacara pengibaran bendera merah putih bawah laut tersebut merupakan penyelam berlisensi di Banten yang sudah dilakukan sejak 2017 silam. Selain pengibaran bendera merah putih bawah laut, POSSI Banten juga menggelar fun dive, Ocean Cleaning, serta mooring buoy.

“Di sini potensi wisatanya tinggi, baik snorkeling, diving, itu bagus. Karena terumbu karangnya masih asri,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris POSSI Banten, M Ferry Muchdiana mengatakan, jika pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih bawah laut adalah acara andalan POSSI Banten. Pada mulanya, event tersebut dipelopori oleh POSSI Kota Cilegon pada 2017 lalu.

**Baca Juga: Kompak Pakai Baju Merah, Warga Ranau 3 Lebak Antusias Ikut Jalan Santai HUT Ke-78 RI

“Ini bermula dari inisitaif para para divers POSSI Kota Cilegon menggelar upacara pengibaran bendera merah putih bawah laut pada 2017 lalu. Sekarang acaranya telah berubah menjadi event tingkat provinsi Banten. Ini adalah kebanggaan tersendiri untuk kami,” katanya.

Seiring waktu, acara tersebut menjadi semakin populer. Bahkan Forkopimda mulai tingkat daerah hingga provinsi kerap ikut serta.

Acara andalan tahunan yang sudah digelar sebanyak enam kali itu juga sudah diikuti oleh berbagai pejabat di Banten, seperti tahun lalu ada Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, serta Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sudah dua kali.

“Ini jadi momentum tahunan setiap 17 Agustus, sebagai wujud kecintaan kami terhadap para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan negara kita,” tuturnya.(Dhi)




Styrofoam Kecebur Laut Pemancing Tenggelam di Teluknaga Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Supriyadi, 41 tahun, tewas tenggelam. Peristiwa itu terjadi saat korban mancing di bagan Pantai Desa Muara Pertamina, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu, 21 Agustus 2022, pukul 14:30 WIB.

“Korban berenang untuk mengejar tutup styrofoam kotak ikan yang terjebur ke laut,” kata Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Senin (22/8/2022).

Ia mengatakan, pada saat korban sudah berada di tengah bibir pantai saksi mata Bobby, 33 tahun, berusaha untuk menolong. Ketika saksi mata sudah berenang guna membawa korban ke tepi pantai Supriyadi tenggelam duluan.

“Saksi berusah menolong, tetapi tidak bisa diselamatkan,” ujar Munir.

**Baca juga: Dirut Perumdam TKR Nyatakan Siap Bantu BUMD Air Minum di Indonesia

Situasi saat ini Tim BPBD Kabupaten Tangerang melalui Pos Damkar Kosambi melakukan pencarian terhadap korban dengan dibantu Basarnas.

“Sampai saat ini korban belum berhasil ditemukan, namun pihak BPBD Kabupaten Tangerang berusaha untuk mencari orang tenggelam tersebut,” jelasnya.(Rez)




Di Spanyol, Denda Sekira Rp11 Juta untuk Turis yang Buang Air Kecil di Laut

Kabar6-Pemerintah Kota Vigo di wilayah Galicia, Spanyol, menerapkan peraturan baru dalam upaya untuk membersihkan pantai. Aturan yang diterapkan adalah para wisatawan dilarang buang air kecil (BAK) di laut, dan apabila melanggar bisa terkena masalah hukum serta denda.

Aturan ini diberlakukan karena jumlah turis terus meningkat setelah pandemi. Melansir Newshub, wisatawan dan penduduk lokal yang ketahuan BAK di laut akan diminta untuk membayar denda hingga sekira Rp11 jutaan. Namun, meski pihak berwenang telah memperbaharui aturan yang melarang wisatawan BAK di laut, belum diketahui bagaimana mereka akan menegakkannyam mengingat banyak orang BAK di laut secara diam-diam.

Beberapa orang menyarankan agar staf pantai mengawasi setiap orang yang masuk ke air setinggi pinggang. Bagi traveler yang berencana ke Pantai Vigo pada musim panas ini dan merasa ingin buang air, sebaiknya segera ke toilet.

Pengelola pantai sudah menyiapkan banyak toilet umum. Aturan baru larangan BAK di Pantai Vigo ini pun menuai banyak komentar warganet. Tak sedikit warganet mengeluhkan soal aturan baru ini.

“Siapa yang akan memantau turis buang air kecil di laut? Bagaimana cara membuktikannya?” cuit seorang warganet di Twitter. ** Baca juga: Masuk Rumah Penduduk, Kawanan Monyet di Tanzania Rebut Bayi Usia 1 Bulan Saat Sedang Disusui Ibunya

Selain mengatur kebiasaan BAK sembarangan, aturan baru di Pantai Vigo juga mencakup denda untuk menggunakan sabun di air pantai, meninggalkan sampah di pasir dan menggunakan kayu bakar barbekyu, tabung gas atau bahaya kebakaran lainnya.(ilj/bbs)




Mobil Terjun dari Kapal dan Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Mobil ELF terjatuh dari kapal KM Kumala di perairan Selat Sunda, dekat Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Peristiwa itu terjadi Senin siang, 03 Januari 2022 sekitar pukul 12.10 wib.

“Kecelakaan pelayaran di KM Kumala, di break water Pelabuhan Merak,” kata Kepala Unit Siaga SAR Merak, Ferry Krisna, melalui pesan elektroniknya, Senin (03/01/2022).

Sopir mobil ELF, Tarjo, saat di atas kapal menurunkan penumpangnya, kemudian dia duduk di bangku sopir.

Penumpang lainnya di atas kapal yang melihat mobil itu berjalan, kemudian berteriak. Mobil menabrak pagar kapal dan tercebur ke laut.

“Sopir bisa keluar mobil, diselamatkan oleh Basarnas Banten dan kru moring boat yang sedang melintas,” terangnya.

**Baca juga: Tersangka Buron Korupsi PT BKI Cilegon Dijerat Pasal Berlapis

Korban kemudian di evakuasi ke Dermaga 1 Pelabuhan Merak dan dibawa ke Klinik Medika Utama Merak untuk pemeriksaan medis.

“Pada saat kejadian menurut keterangan Korban, Korban dalam keadaan lelah dan kaki sakit-sakit,” jelasnya.(dhi)




Perahu Dihantam Badai, Dua Nelayan Lebak 12 Jam Terombang-ambing di Laut

Kabar6.com

Kabar6-Dua nelayan Endin (50) dan Arnasa (60) warga Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, terombang-ambing di laut selama hampir 12 jam.

Koordinator Unit Siaga SAR Lebak Sutrisno mengatakan, perahu Alam Sutera yang dipakai keduanya melaut dihantam badai, pada Senin (6/12/2021).

“Pukul 03.00 WIB, perahu berangkat dari pantai Panyaungan menuju laut. Sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba badai menghantam perahu tersebut hingga membuat kedua nelayan terombang-ambing,” kata Sutrisno, dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).

Setelah lama terombang-ambing, keduanya akhirnya ditemukan oleh nelayan lain di sekitar perairan Kiara Payung dan langsung dievakuasi menuju Bayah. Sutrisno menyebut, kondisi angin memang cukup kencang dan ombak tinggi.

**Baca juga: Dihantam Badai, Nelayan Lebak Terombang-ambing 12 Jam di Laut

Saat ditemukan, kedua nelayan itu dalam kondisi yang kelelahan dalam posisi berdiri sambil berpegangan menunggu bantuan datang.

“Setelah tiba, kedua korban diantar oleh Basarnas Unit Siaga SAR Lebak menuju rumah korban Panyaungan,” ucap Sutrisno.(Nda)




Di Inggris, Seorang Remaja Putri Diperkosa di Tengah Laut dalam Suasana Ramai Pengunjung

Kabar6-Polisi tengah memburu seorang remaja pria berusia 17 tahun yang merupakan tersangka penyerangan seksual di Bournemouth, Dorset, Inggris. Pemuda itu memperkosa remaja putri berusia 15 tahun di laut.

Mirisnya, melansir independent, aksi pemerkosaan itu terjadi di depan ratusan pengunjung pantai yang tidak sadar telah terjadi kekerasan seksual. Berawal ketika gadis yang tak disebutkan namanya itu sedang bermain dengan bola di air laut bersama teman-temannya, ketika bola itu mendarat di depan pemuda tadi. Akhirnya, pemuda itu pun melemparkan kembali bola tersebut ke salah satu gadis, dan kemudian mulai berbicara dengan korban.

Namun siapa sangka, pemuda itu lantas menarik korban lebih dalam ke laut dan memperkosanya. Pelecehan itu terjadi sekira pukul 15.30 waktu setempat, di dekat Oceanarium. Padahal saat itu pantai penuh sesak dengan ribuan orang.

Pelaku mengatakan kepada korban bahwa dia berusia 17 tahun dan berasal dari Birmingham. Dia digambarkan diduga keturunan Pakistan, dengan kulit kecokelatan dan rambut hitam pendek yang disisir ke belakang dan tampak baru dipangkas.

Tinggi pria itu antara lima kaki dan lima kaki tujuh inci serta bertubuh kurus tapi berotot, mengenakan celana renang hitam atau abu-abu. Detektif yang menyelidiki serangan itu mendesak para saksi atau siapa pun yang memiliki informasi untuk melapor.

“Penyelidikan penuh sedang dilakukan atas insiden ini dan kami terus mendukung korban saat kami melakukan penyelidikan,” kata Inspektur Detektif Wayne Seymour, dari Tim Investigasi Kejahatan Utama Inggris.

“Saya tahu bahwa pantai sangat sibuk pada hari kejadian, jadi saya mengimbau siapa pun yang berada di daerah itu dan mungkin telah menyaksikan apa yang terjadi, silakan maju,” ujarnya. ** Baca juga: Pasutri di Australia Jadikan Wanita Lansia Usia 66 Tahun Sebagai Budak Selama 8 Tahun

Seymour menambahkan, “Juga, saya akan mendesak siapa pun yang berada di pantai di sekitar Oceanarium untuk memeriksa foto atau rekaman video yang diambil untuk melihat apakah mereka menangkap sesuatu yang relevan. Saya sangat ingin berbicara dengan siapa pun yang mengenali bocah itu dari deskripsi yang diberikan atau mungkin pernah melihatnya di pantai pada Minggu 18 Juli.”

Entah mengapa tak ada seorang pun di pantai itu yang peka terhadap kejadian mengenaskan itu.(ilj/bbs)




Bepergian Lewat Udara, Darat dan Laut ke Banten, tetap Kena Periksa Tes Antigen

Kabar6.com

Kabar6-Pemeriksaan antigen yang digelar Satgas Covid-19 dan Polda Banten dipantau langsung oleh Komisioner Kompolnas Puji Hartanto. Pemeriksaan surat bebas Covid-19 dan tes antigen dilakukan TNI, Polri dan tim kesehatan dari pemerintah daerah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.

Mantan Wakapolda Banten dan Kakorlantas itu menerangkan kalau masyarakat yang bepergian menggunakan jalur darat, laut dan udara, akan di tes bebas Covid-19. Terutama yang tidak membawa surat bebas virus corona.

**Baca juga: Jika Liburan ke Banten, Lokasi Pemeriksaan Antigen Ada di Rest Area

“Pada saat kita datang ke objek wisata sini sudah ada urutan-urutannya. Melakukan perjalanan darat, udara, air, wisatawan berkunjung ke daerah wisata untuk membawa surat bebas Covid. Bukan hanya di sini saja, tapi daerah lainnya juga,” kata Puji Hartanto, komisioner Kompolnas, di lokasi tes antigen, Pantai Mercusuar Anyer, Kabupaten Serang, Rabu (30/12/2020). (dhi)




Menteri Kelautan Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster, Begini Harapan DPRD Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo mencabut larangan ekspor benih lobster yang diterbitan oleh Menteri KP sebelumnya Susi Pudjiastuti.

Keputusan tersebut disambut baik Ketua DPRD Lebak Dindin Nurohmat, karena dianggap bakal memberikan angin segar terhadap nelayan dan pengusaha budidaya lobster.

Menteri KP menerbitkan Peraturan Menteri KP Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan di Wilayah Indonesia.

“Nelayan bisa lebih tenang dalam mata pencahariannya dan ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat,” kata Dindin kepada wartawan, Senin (14/6/2020).

Larangan penangkapan lobster di laut telah membuat aktivitas penangkapan dan budidaya pembesaran (peternakan) lobster terhenti. Nelayan dan eksportir kehilangan potensi pendapatan. Sementara di sisi lain, penyelundupan benih lobster justru tak terhindarkan.

“Banyak nelayan yang harus sembunyi-sembunyi karena tidak ada jalan keluar untuk menghidupi keluarga. Nah sekarang, kita harapkan tidak ada lagi penangkapan dan ekspor lobster ilegal, apalagi sekarang  juga sudah ada perusahaan yang sudah mendapat izin dari Kementrian KP, jadi jangan lagi menjual melalui pengepul ilegal,” papar Dindin.

**Baca juga: Pendamping Pembangunan Irigasi P3A di Lebak Disorot Dewan.

Politisi Gerindra berharap, kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

“Ekspor memang diperbolehkan oleh pemerintah, tetapi aturan dan prosedur harus dipatuhi oleh masyarakat,” imbuhnya.(Nda)




Mukjizat, Pria Ini Berhasil Selamat Setelah Tertelan Ikan Paus

Kabar6-Seorang pembuat film dokumenter kehidupan ikan dari Afrika Selatan bernama Rainer Schimpf (51), nyaris menjadi santapan seekor paus. Berawal ketika Schimpf tengah membuat film dokumenter kehidupan ikan sarden. Mendadak, seekor ikan paus muncul dan menyedot ikan-ikan itu termasuk dirinya.

Ketikat itu, melansir Telegraph, Schimpf tengah snorkeling di permukaan air di Afrika Selatan Port Elizabeth Harbour, saat seekor paus Bryde muncul dengan rahang yang terbuka, menelannya lebih dulu. “Begitu Anda ditangkap oleh sesuatu yang beratnya 15 ton dan sangat cepat di dalam air, Anda sadar bahwa Anda sebenarnya hanya sekecil itu di tengah lautan,” katanya.

Schimpf mengatakan, dia telah berada di dalam air selama dua atau tiga menit ketika paus menelannya. “Saya sibuk berkonsentrasi pada hiu karena Anda ingin tahu apakah hiu ada di depan Anda atau di belakang Anda, kiri atau kanan, jadi kami sangat fokus pada hiu dan perilaku mereka, lalu tiba-tiba gelap.”

Pria itu memperkirakan, paus tersebut mencapai panjang 15 meter dan beratnya 20 ton. “Tidak ada waktu untuk ketakutan pada saat itu, hanya naluri murni.”

Ketika paus menangkapnya, Schimpf berkata dirinya merasakan tekanan di sekitar tubuh. ** Baca juga: Bantal Termahal di Dunia Seharga Rp759 Juta Agar Tidur Lebih Nyenyak

Ditambahkan, “Begitu saya merasakan sesuatu menyentuh saya, saya langsung tahu itu paus dan pikiran saya berikutnya adalah, pertama, dia tidak bisa menelan saya karena saya terlalu besar, jadi itu semacam bantuan instan. “Juga saya menyadari bahwa tekanan (pada tubuhnya) tidak meningkat, itu benar-benar berhenti pada titik tertentu.”

“Jadi pikiran saya berikutnya adalah bahwa paus itu mungkin membawa saya ke laut dan melepaskan saya lebih jauh ke bawah, jadi saya langsung menahan napas,” kata Schimpf lagi. “Jelas dia menyadari saya bukan yang ingin dia makan jadi dia memuntahkan saya lagi.”

Disebutkan, selama hampir 20 tahun menjadi operator wisata selam, Schimpf mengatakan pengalaman seperti itu tidak biasa karena paus biasanya akan terlihat oleh penyelam sebelum mereka berlari makan malam. “Kami sangat heran bahwa entah dari mana paus ini muncul,” katanya.

Bagaimana rasanya berada dalam mulut ikan paus, ya.(ilj/bbs)