1

Abad Kegelapan, Temuan Pemakaman Kuno Zaman Eropa di Ukraina Saat Belum Mengenal Tuhan

Kabar6-Tim arkeolog menemukan kuburan massal berusia 1.000 tahun, berisi lebih dari 107 kerangka, yang diyakini sebagai pemakaman era pagan, terletak di dekat Kiev, Ukraina.

Kerangka-kerangka itu, melansir Businessinsider, dihiasi dengan cincin pada leher dan ember di kaki, memberikan gambaran sekilas tentang Abad Kegelapan di Eropa, atau saat bangsa Eropa belum mengenal Tuhan yang merupakan periode 1.000 tahun dalam sejarah Eropa, antara jatuhnya Kekaisaran Romawi dan dimulainya Renaisans Italia.

Dalam kuburan, para peneliti menemukan kapak, pedang, tombak, perhiasan, gelang, dan sisa-sisa makanan seperti kulit telur dan tulang ayam di samping tulang-tulang orang yang telah lama terlupakan.

Dua peneliti yang memimpin penggalian, Vsevolod Ivakin dan Vyacheslav Baranov, mengatakan bahwa senjata tersebut merupakan ciri khas Kyivan Rus, yang merupakan federasi politik abad pertengahan di Eropa timur laut dan Belarus modern. Sebuah altar batu, yang ditemukan di situs tersebut, digunakan untuk ritual pagan atau Kristen awal.

Temuan penelitian tersebut dipresentasikan oleh Ivakin dan Baranov pada pertemuan tahunan Institut Arkeologi Amerika yang diadakan di Chicago pada awal Januari.

Para peneliti menyatakan, kuburan tersebut dipenuhi dengan kerangka laki-laki dan perempuan. Namun hanya perempuan yang dihiasi dengan cincin leher yang rumit. “Tampaknya merupakan semacam penanda sosial,” kata Ivakin dan Baranov.

Ember kayu yang ada di kaki kerangka tersebut ditemukan di beberapa kuburan laki-laki yang kemungkinan merupakan bagian dari ritual penguburan.(ilj/bbs)




Aneh, Penampakan ‘UFO’ di Seluruh Langit Ukraina

Kabar6-Penampakan UFO di Ukraina pada akhir pertengahan 2022 lalu, tidak dapat diidentifikasi secara ilmiah oleh para peneliti astronomi.

Menurut laporan dari Astronomical Observatory of the National Academy of Sciences of Ukraine, pada September 2022 lalu penampakan di atas langit Kyiv dipenuhi oleh unidentified flying objects (UFO) atau benda terbang tak dikenal.

Badan intelijen Amerika Serikat (AS), melansir Livescience, telah berspekulasi bahwa penampakan UFO itu terjadi mengingat bahwa Rusia dan Ukraina telah terkunci dalam perang selama berbulan-bulan yang sangat bergantung pada pesawat terbang dan drone. Jadi, kemungkinan yang disebut UFO ini adalah alat militer yang muncul terlalu cepat untuk diidentifikasi. Laporan yang belum ditinjau rekan sejawat itu diterbitkan ke database pracetak arXiv.

“Isinya menjelaskan langkah-langkah baru, yang telah dilakukan para astronom Ukraina untuk memantau objek yang bergerak cepat dengan jarak pandang rendah di langit siang hari di atas Kyiv dan desa-desa sekitarnya,” demikian bunyi laporan itu.

Disebutkan, “Menggunakan kamera yang dimodifikasi secara khusus di dua stasiun cuaca di Kyiv dan Vinarivka, sebuah desa sekira 75 mil atau 120 kilometer di selatan, para astronom mengamati lusinan objek yang secara ilmiah tidak dapat diidentifikasi sebagai fenomena alam yang diketahui.”

Instansi pemerintah cenderung menyebut objek itu sebagai UAP, kepanjangan dari unidentified aerial phenomena. “Kami mengamati sejumlah besar objek yang sifatnya tidak jelas,” tulis tim dari pemerintah tersebut. “Kami melihat mereka di mana-mana.”

Para peneliti membagi pengamatan UAP mereka menjadi dua kategori yaitu cosmics (kosmik) dan phantoms. Cosmics adalah objek bercahaya yang lebih terang dari latar belakang langit. Objek-objek ini diberi nama burung seperti ‘swift’, ‘falcon’, dan ‘eagle’. Hal ini telah diamati terbang solo serta dalam ‘skuadron’.

Sedangkan pemberian nama untuk phantoms, adalah kategori penjelasan untuk objek gelap. Biasanya tampak benar-benar hitam, seolah-olah menyerap semua cahaya yang jatuh ke atasnya. ** Baca juga: Demi Menyambung Hidup, Atlet Binaragawan Top Asal Mesir Jadi Pemulung

Dengan membandingkan pengamatan dari dua pengamat yang berpartisipasi, para peneliti memperkirakan bahwa objek hantu memiliki lebar 3-12 meter. Dan dapat bergerak dengan kecepatan hingga 33.000 mph atau 53.000 km/jam.

Para peneliti tidak berspekulasi seperti apa UFO ini. Sebaliknya, makalah mereka berfokus pada metode dan perhitungan yang digunakan untuk mendeteksi objek.(ilj/bbs)




Apes, Pria Ukraina Kehilangan Tabungannya Usai Dialihkan ke Kripto Gara-gara Takut Dampak Invasi

Kabar6-Apes benar nasib Yuri Popovich. Pria yang tinggal di Kyiv, Ukraina, kehilangan uang senilai nyaris ratusan juta gara-gara mengalihkan tabungannya ke kripto.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Popovich, melansir theguardian, mengubah hampir semua uang milik keluarganya menjadi mata uang kripto terra ‘stablecoin’ pada April lalu, dan telah kehilangan hampir Rp146 juta, setelah nilainya merosot secara tiba-tiba. Usut punya usut, rupanya Popovich berupaya untuk melindungi sekaligus menghindari risiko invasi atau keruntuhan mata uang Ukraina.

Adapun mata uang kripto diiklankan sebagai aman dan ‘didukung dengan mata uang fiat’ yang menawarkan opsi lain. “Tidak mungkin dan tidak aman untuk menyimpan dana dalam bentuk uang kertas,” kata Popovich.

Tidak seperti kebanyakan pembelian mata uang kripto, pembelian stablecoin tidak dimaksudkan untuk menjadi investasi yang berisiko. Token, dengan nama seperti ‘terra’, ‘tether’ dan ‘USD coin’, seharusnya mempertahankan nilai tetap dari satu token hingga satu dolar AS. “Saya bukan seorang spekulan, Saya hanya ingin menghemat uang,” ujar Popovich.

Tetapi ketika terra runtuh pada awal Mei, serta memicu kehancuran yang lebih luas di sektor mata uang kripto, seluruh tabungan investor ritel ini lenyap dalam sekejap. ** Baca juga: Berpotensi Picu ‘Perpecahan Sosial’, Singapura Larang Sebuah Film yang Berkisah Tentang Agama dan LGBT

“Saya berhenti tidur secara normal, kehilangan 4kg, Saya sering mengalami sakit kepala dan kecemasan,” keluh Popovich. “Istri saya masih belum tahu tentang kehilangan ini. Aku tidak tahu bagaimana cara memberitahunya.”

Tabungan milik Popovich kini bernilai kurang dari Rp7,3 juta. “Ini adalah jumlah yang sangat besar bagi kami, dan dalam situasi saat ini sangat penting bagi kehidupan. Saya khawatir akan kesehatan istri saya, kesehatan saya, dan hubungan kami. Aku bahkan tidak tahu bagaimana ini akan berakhir,” tambah Popovich.

Diketahui, Popovich adalah salah satu dari investor ritel yang tidak diketahui jumlahnya, yang kehilangan uang setelah nilai terra runtuh. Pada satu titik mata uang kripto ini memiliki hampir lebih dari Rp700 triliun yang diinvestasikan di dalamnya, tapi sekarang tinggal di bawah kurang dari Rp 15 triliun.(ilj/bbs)