1

Kurangi Antrean, Jumlah Loket di Stasiun Tangerang Ditambah

kabar6.com

Kabar6-Sudah sejak pagi hari terjadi antrean penumpang yang mengular, pihak Stasiun Tangerang tambah jumlah loket pembelian tiket Kereta Listrik (KRL) dari empat loket menjadi delapan loket.

“Memang kita untuk ini kan manual makanya antisipasi banyakin loket yang tadinya hanya empat sekarang buka delapan untuk mempercepat proses penjualannya,” kata Kepala Stasiun Tangerang, Acep Kusnadi, Senin (23/7/2018).

Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh calon penumpang jika merasa kurang nyaman adanya perubahan sistem tersebut.**Baca Juga: KMT Sudah Beres, Antrean di Stasiun Rawa Buntu Lancar.

“Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada penumpang atas pelayanan yang tidak nyaman untuk hari ini semoga kita berharap untuk besok bisa normal kembali untuk perubahan sistemnya,” tutur Acep. (RAS)




Penumpang di Stasiun Tangerang Marah-marah Tak Bisa Pakai KMT

kabar6.com

Kabar6-Antrean sempat mengular di Stasiun Tangerang dipenuhi oleh calon penumpang KRL Commuter Line untuk beli tiket kertas lantaran Kartu Multi Trip (KMT) tidak berfungsi.

Antrean panjang penumpang berlangsung di loket pembelian tiket terdapat sekira 16 orang calon penumpang berbaris gelisah. Seorang sekuriti yang bertugas di depan loket pembayaran tiket pun menyampaikan kepada calon penumpang bahwa segera membeli tiket kertas untuk bisa menaikkan kereta.

“Untuk saat ini semua jenis kartu belum bisa digunakan, pakai tiket kertas dulu ya,” ujar Riki setiawan, Sekuriti Stasiun Tangerang, Senin (23/7/2018).

Mendengar penyampaian sekuriti tersebut, tak sedikit penumpang yang merasa kebingungan dan marah dan bertanya kepada Riki dan pegawai stasiun lainnya yang berada di dekar loket.

“Saya biasanya pakai e-Money pak kok sekarang tidak bisa?” ucap Riana, seorang calon penumpang dalam nada tinggi di Stasiun Tangerang.

“Semua kartu apapun tidak bisa. Ibu ke loket beli karcis manual Rp3 ribu ke semua tujuan,” jawab Riki.

Saat ditemui, Kepala Stasiun Tangerang Acep Kusnadi menuturkan, KMT tidak berfungsi sejak Sabtu (21/7/2018) disebabkan adanya perubahan sistem dari pusat.**Baca Juga: Penumpang Geram Sosialisasi Penggunaan Tiket KRL Dadakan.

“Karena adanya sistem perubahan yang mengakibatkan untuk hari ini KMT tidak bisa di tap di gate jadi akhirnya pakai karcis kertas, jadi otomatis mereka harus antre ya memang untuk tarif jauh dekat Rp3 ribu,” jelas Acep. (RAS)




Sedang Pembaruan Sistem e-Ticketing, Ini Imbauan Bagi Pengguna KRL

kabar6.com

Kabar6-PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat ini sedang melakukan pembaruan dan pemeliharaan sistem e-Ticketing. Akibatnya, banyak penumpang tidak bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT).

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengatakan pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengguna Kereta Listrik (KRL). Lantaran akibat pembaruan ini, antrean panjang terjadi di loket stasiun.

“Sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang,” ungkap Eva menjelaskan dalam siaran persnya, Senin (23/7/2018).

Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas.

“Ini diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir,” katanya.**Baca Juga: KMT Tidak Berfungsi, Penumpang KRL Bingung di Stasiun Poris Tangerang.

Eva menjelaskan, tiket kertas dijual seharga Rp3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas. Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini.

Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.

“Untuk kenyamanan bersama kami mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya.
PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk mendukung pembaharuan sistem sekaligus membantu layanan kepada para pengguna KRL,” tambahnya.(BL)




KMT Tidak Berfungsi, Penumpang KRL Bingung di Stasiun Poris Tangerang

Kabar6-Pemberlakuan pembelian tiket terusan karena adanya pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik di sejumlah stasiun membuat banyak penumpang si Stasiun Poris Tangerang kelimpungan.

Mulai hari ini, semua pengguna jasa KRL dapat membeli tiket terusan seharga Rp 3 ribu di Stasiun Poris Tangerang.

“Tidak tahu sama sekali, saya sudah buru-buru lari saja ke gerbang suruh balik lagi,” ujar Andra di Stasiun Poris Tangerang, Senin (23/7/2018)

Tak sedikit banyak pengguna jasa yang terpaksa kembali lagi ke loket pembelian tiket terusan tersebut dari pintu gerbang Kartu Multi Trip (KMT).

Seorang sekuriti pun secara lantang selalu mengimbau pengguna jasa untuk membeli tiket di loket yang sudah disediakan secara berulang kali.

“Hari ini semua kartu tidak dapat dipergunakan, dimohon untuk membeli tiket terusan yang tersedia di loket,” kata seorang sekuriti bernama Haris menggunakan pengeras suara.

Tak jarang terlihat calon penumpang yang mengomel karena alasan sudah telat.**Baca Juga: Amankan Asian Games, Polres Tangsel Gelar Patroli Cipkon.

“Yang bener saja dong mas musti antre, sudah telat ni,” bentak calon penumpang. (RAS)