1

Sachrudin: ASN di Tangerang Harus Paham Bahaya Narkoba

Sosialisasi bahaya narkoba di Pemkot Tangerang.(hms)

Kabar6-Pemerintah kota Tangerang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar acara Penyuluhan dan Penindakan Terhadap Pengguna Narkoba di ruang Al Amanah Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (7/9/2017).

Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin yang membuka acara tersebut menyampaikan, bila bahwa emkot Tangerang sangat fokus dalam menanggulangi dan mengatasi berbagai dampak yang dapat ditimbulkan dari bahaya narkoba bagi masyarakat kota Tangerang.

“Ini merupakan salah satu upaya pemkot untuk melawan bahaya dari peredaran narkoba,” ucap Sachrudin.

Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural dan pelaksana dari tingkat Kelurahan dan kecamatan se-Kota Tangerang itu, Sachrudin juga menyebut bila aparat harus memiliki pengetahuan yang baik akan bahaya yang ditimbulkan dari narkoba.

“Aparat pemerintah harus bisa memahami bahaya narkoba, jadi bisa memberi informasi kepada masyarakat untuk menjauhinya,” jelasnya.

Selain itu untuk membentengi ASN dari bahaya penggunaan narkoba, pemkot Tangerang secara rutin mengadakan pengecekan urin secara berkala di setiap instansi minimal sekali setahun.

“Kita adakan juga pengecekan rutin pegawai untuk menekan penggunaan narkoba di lingkup pegawai, minimal setahun sekali.” ujar Sachrudin lagi.(BL/hms)




Ini Enam Peserta Lelang Jabatan Dishub & Disbang Kota Tangerang

Kabar6-Panitia seleksi lelang jabatan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, menetapkan sebanyak enam peserta, yang telah lolos dan berhak melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

 

Tiga kandidat di antaranya akan memperebutkan kursi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Sedangkan, tiga kandidat lainnya pada Dinas Bangunan (Disbang) Kota Tangerang. ** Baca juga: Enam Calon Pejabat Dishub & Disbang Tangerang Lolos Uji Kompetensi

 

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang, M Noor menyebutkan, bahwa ketetapan tersebut telah tertuang pada Pengumuman Nomor : 015/Pansel/III/2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Penetapan Hasil Seleksi Uji Kompetensi Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang, yang saat ini juga telah dipublis melalui, website resmi BKPP Kota Tangerang.

 

“Ya, hasilnya sudah dipublish di website resmi BKPP,” ungkap M Noor, yang juga adalah Sekretaris Panitia Seleksi Jabatan tersebut, Rabu (18/3/2015).

 

Berikut enam dari 17 peserta yang lolos dalam Uji Kompetensi yang dilaksanakan sejak 02-04 Maret 2015 lalu. Peserta yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama adalah sebagai berikut : ** Baca juga: Ini Pemicu Demo Sopir Angkot R-07 di Kantor Bupati Tangerang

 

Calon Kepala Dinas Perhubungan :

 

1. Drs. Engkos Zarkasyi, M. Si

2. H. Maryono, AP

3. H. Mohammad Factulhadi, A. TD, M. Si

 

Calon Kepala Dinas Bangunan :

 

1. Dedi Suhada, S. Sos, MM

2. Hj Masyati Yulia, SH

3. Mulyani, SE. Ak

 

Selanjutnya, keenam peserta itu, bakal menjalani tahapan tes wawancara yang akan dilaksanakan langsung oleh pimpinan daerah setempat, dalam hal ini adalah Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah.(ges)




Menipu Rp500 Juta, Polisi Gadungan Diringkus Polda Banten

Kabar6-Seorang polisi gadungan yang kerap menipu, diringkus Polda Banten di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.

Dalam aksinya, buruh lepas berinisial AR (29) yang mengklaim diri berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dan bertugas di Mabes Polri itu, sukses menguras uang korbannya hingga Rp500 juta.

Kasubdit II Ditreskrimum Polda Banten, Kompol Supangkat mengatakan, kiprah AR menjadi polisi gadungan tak lepas dari peran seorang temannya berinisial SD (40).

SD meminta AR menjadi perwira polisi gadungan, untuk menakut-nakuti warga agar sengketa tanah warga di sekitar kediaman SD cepat selesai.

Kemudian SD membawa AR kepada korbannya, OS, berbekal surat panggilan palsu, yang dibuat seolah-olah dari Kepolisian Daerah (Polda) Banten. Tak lupa, surat panggilan palsu itu juga dilengkapi tanda tangan atasannya dari Satuan Reskrim Polda Banten.

“Saat beraksi, AR tidak mengenakan seragam polisi. Namun, postur tubuhnya memang mirip polisi. Korbannya yang takut ditangkap polisi, akhirnya menyerahkan uang Rp500 juta,” ujar Supangkat.

Saat ditangkap, dari tangan AR polisi menyita barang bukti berupa surat panggilan palsu dan uang tunai sebesar Rp500 juta.

Akibat ulahnya, kedua polisi gadungan tersebut dikenakan pasal 368 tentang pemerasan dan pasal 378 tentang penipuan. **Baca juga: Ditanya Pilgub Banten, WH Bilang Masih Lama.

“Sudah kita tahan di Rutan sini (Polda) ancamannya paling lama sembilan tahun penjara,” tegasnya.(tmn/din)




FTB, Simbol Komitmen Tangani Kebersihan & Kelestarian Lingkungan

Kabar6-Festival Tangerang Bersih (FTB) yang rutin digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), kiranya menjadi sebuah simbol komitmen, dalam hal penanganan kebersihan serta pelestarian lingkungan pada daerah tersebut.

 

 

Pasalnya, dalam moment pagelaran tersebut, pemerintah setempat, selalu mengedepankan ajakan serta mengedukasikan kepada masyarakatnya, untuk tetap senantiasa berbuat dan menjaga kebersihan serta penataan keindahan di kota bertajuk Akhlakul Karimah ini.

 

Selain itu, pemerintah setempat juga selalu memanfaatkan ajang kegiatan ini sebagai salah satu sarana sosialisasi, terhadap program-program yang tengah dicanangkan, khususnya dalam pengelolaan sampah, melalui dialog interaktif bersama dengan para warganya.

 

Ya, event FTB pertama kali digelar pada 2-10 Maret 2013, dikawasan sekitar bantaran Sungai Cisadane, Jalan Benteng Jaya, Kecamatan Tangerang. Event itu sekaligus dalam rangka menyambut Hut Kota Tangerang ke 20, dimana tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat setempat, agar lebih peduli terhadap kebersihan, terutama mengenai persampahan.  ** Baca juga: Ada FTB, Ini Kata Pedagang di Situ Cipondoh

 

Pada event pertama itu, Pemkot Tangerang menyuguhkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari memberikan seminar tentang pengelolaan sampah, berbagai perlombaan untuk sekolah dan masyarakat, hingga menampilkan pameran berbagai macam produk yang berkonsep 3R, yakni Reduce, Reuse serta Reycle.

 

Selanjutnya, pada 23-27 April 2014, event FTB ke 2 diselenggarakan kembali disekitar kawasan bantaran Sungai Cisadane. Namun, event tersebut sengaja digelar dalam rangka bertepatan dengan peringatan hari bumi.

 

Event itu juga menyajikan banyak rangkaian kegiatan yang tak jauh berbeda dengan event sebelumnya, dengan tetap mengusung kaitan edukasi penanganan kebersihan, yang melibatkan masyarakat setempat.

 

Kini, untuk ke-tiga kalinya pagelaran tersebut kembali dihadirkan, sebagai rangkaian peringatan Hut Kota Tangerang ke 22. Meski dengan tujuan dasar yang sama, namun terlihat ada beberapa perubahan dalam bentuk penyajiannya.

 

Salah satunya adalah, penepatan lokasi kegiatan dikawasan Situ Cipondoh, dimana lokasi tersebut merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki oleh kota dengan penduduk sekitar 1,8 juta jiwa ini.

 

Konsep penataan dekorasi dalam event yang dihelat sejak 4 hingga 8 Maret 2015 ini pun, nampak lebih terllihat unik. Karena sebuah panggung berdesign perahu layar, dilabuhkan pada sekitar bibir situ/danau, sehingga para pengunjung dapat menikmati pemandangan cantik saat menikmati sajian acaranya.

 

Setidaknya, konsep tersebut dapat menopang seluruh rangkaian kegiatan yang telah diagendakan, seperti pameran berbasis sampah, lomba & workshop daur ulang, lomba perkusi barang bekas, karnaval fashion daur ulang, dialog interaktif kampung bersih, lomba karya tulis, foto & film dokumenter antar wartawan, pramuka cinta lingkungan, kuliner makanan bersih, pemilihan duta sampah serta aksi bersih-bersih sampah.

 

Dalam teknis pelaksaannya, sumber pendanaan FTB memang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) daerah setempat. Tetapi, jika dilihat secara objektif, ada hasil memuaskan yang dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya, khususon warga Kota Tangerang, sebagai salah satu kota terbersih di Indonesia.

 

Bahkan, secara terbuka Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani memberikan apresiasi terhadap komitmen yang telah ditunjukan oleh Pemkot Tangerang, atas kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan.

 

“Kami sangat mengapresiasi, karena ini adalah sebuah terobosan dan bentuk kepeduliaan Pemerintah Kota Tangerang terhadap lingkungannya,” ujarnya, pada peresmian pembukaan FTB ke 3 di Situ Cipondoh, beberapa waktu lalu.

 

Sesmen juga menyebut, bahwa Kota Tangerang merupakan salah satu kota percontohan untuk pengelolaan sampah bagi daerah lain, lantaran telah berhasil beberapa kali meraih predikat dalam bidang lingkungan.

 

Pihaknya pun berharap, kedepan Pemkot Tangerang dapat menjadi kota acuan utama dalam hal kebersihan lingkungan serta tetap concern dalam mewujudkan kota layak huni, dengan senantiasa mengedepankan pembangunan atau kegiatan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

 

Sementara itu, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, bahwa FTB tidak hanya sekadar sebuah kegiatan yang tanpa makna, melainkan sebuah upaya untuk terus menumbuh kembangkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah dan lingkungan hidup secara komprehensif.

 

“Let’s Do It, mengajak kita untuk selalu berbuat sesuatu yang bermanfaat terhadap lingkungan, dengan menjadikannya selalu bersih dan hijau,” kata Arief, disela sambutannya.

 

Untuk itu, kata Arief, dengan adanya event FTB ini, dapat menjadi sebuah sarana yang dapat memberikan pengetahuan seputar lingkungan bagi masyarakat.

 

“Kami ingin masyarakat semakin tahu bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama. Mari berbuat kebaikan dengan peduli dan menjaga kebersihan lingkungan serta mengaplikasikan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(ges)




Kurang Sepekan, Transaksi Tangerang Expo Capai Rp1,2 Miliar

Kabar6-Setelah selama lima hari menyuguhkan banyak produk unggulan UKM, IKM serta dunia usaha lainnya, pagelaran Tangerang Expo, akhirnya telah resmi ditutup.

Dalam kurun waktu tersebut, pelaksanaan pameran yang sedianya diisi oleh sebanyak 160 stand dari produk unggulan lokal maupun luar daerah Kota Tangerang ini pun, kiranya hanya mencapai pada nilai transaksi sebesar Rp1,195.345.580.

“Informasi yang diterima, ada sekitar hampir Rp1,2 Miliar perputaran uang disini,” ungkap Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, usai memukul gong penutupan acara tersebut, Selasa (3/3/2015).

Padahal, diakui Sachrudin, pihaknya menargetkan sebanyak-banyaknya dalam penyerapan produk unggulan yang ditampilkan dalam pagelaran itu.

“Targetnya mah sebanyak-banyaknya. Kalau produk yang cukup banyak diminatinya adalah kuliner dan busana atau tekstil,” tukas dia.

Dalam sambutannya, Sachrudin juga memaparkan, selain untuk mempromosikan hasil produk kreatif, event juga ditujukan agar terjalin kemitraan antar elemen masyarakat di Kota Tangerang, khususnya koperasi, UKM, IKM dan dunia usaha lainnya.

Sehingga, lanjut Sachrudin, dapat mendorong peningkatan produktivitas pelaku usaha dan terjadi interaksi positif antar pelaku usaha yang turut berdampak pada daya saing dunia usaha di Kota Tangerang. **Baca juga: Tangerang Expo 2015, Mimpi Kota Tangerang Tandingi PRJ.

“Semangat yang telah terbangun selama pameran berlangsung hendaknya dapat menjadi kekuatan bagi pelaku usaha untuk terus berkarya, memberikan yang terbaik pada pengembangan ekonomi daerah,” ungkapnya. **Baca juga: Pemkot Tangerang Launching Gerakan Tangerang Bersodaqoh.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kota Tangerang, H Sayuti mengatakan, selain menginformasikan pembangunan fisik, Tangerang Expo juga membangun ekonomi kerakyatan di Kota Tangerang.

“Peserta yang ikut dalam Tangerang Expo kali ini terdiri dari 160 stand. Yang turut diikuti peserta dari luar daerah yaitu Dinas Perdagangan dan Koperasi Lampung, Riau, Probolinggo, Kabupaten Tangerang serta Provinsi Banten,” pungkasnya.(ges)