1

Hari Ini, Ojek Online Kota Serang Turun Kejalan

Kabar6-Hari ini ratusan tukang ojek online yang tergabung dalam Perhimpunan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPTJDI), berencana menggelar aksi solidaritas dengan turun ke jalan.

Ya, aksi solidaritas kali ini menyusul adanya perbuatan kasar yang dilakukan tukang ojek konvensional terhadap anggota ojek online dalam PPTJDI, beberapa waktu lalu.

Petisi dukungan ojek berbasis aplikasi ini berawal dari terjadinya sweeping ojek konvensional yang menolak keberadaan ojek online di Kota Serang, Senin (13/11/2017).

Aksi kala itu berujung keributan. Salah seorang anggota ojek online mendapatkan perlakuan kasar dari ojek pangkalan.

“Mereka (ojek konvensional) sampai membanting helm atribut ojek online beberapa kali ke aspal, juga menyuruh anggota kami membuka jaket ojolnya,” ungkap Deni, salah seorang ojek online.

Untuk menunjukan rasa solidaritas sesama ojek online lebih kurang 84 base camp siap turun dan mengawal aksi damai yang akan dilakukan, Selasa (14/11/2017) hari ini.

Hingga berita ini disusun, anggota ojol Indonesia masih menunggu etiket baik dari ojek konvensional khususnya wilayah Kota Serang, untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.(Vero)




Nelayan Pelabuhan Karangantu Gelar Pesta Laut Nadran

Kabar6-Nelayan Pelabuhan Karangantu di Kota Serang setiap tahunnya menggelar Nadran atau selamatan laut atas hasil tangkapan yang melimpah dalam satu tahun terakhir.

Gelaran Nadran itu bukan menjadi bagian dari ritual budaya. Namun sengaja digelar untuk menarik wisatawan datang ke Kota Serang, Banten.

“Baru Lima tahun, (asal muasal) mungkin karena programnya wisata. Paling juga hasil bumi aja (yang dilarung). Kalau di sini kayaknya enggak ada (Larung kepala hewan ke laut),” kata Bambang Koesminto, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), yang ditemui di sela acara Nadran di Pelabuhan Karangantu, Kota Serang, Banten, Jumat (3/11/2017).**Baca Juga: Terkenal Pada Abad 16 Masehi, Begini Kondisi Pelabuhan Karangantu.

Laut di Karangantu yang syarat akan sejarah Kesultanan Banten diramaikan oleh puluhan perahu hias milik nelayan. Di Kecamatan Kasemen, Kota Serang sendiri memiliki 63 titik sejarah Kesultanan Banten, di antaranya Pelabuhan Karangantu, Keraton Surosowan, Keraton Mainin, hingga Masjid Agung Banten.

“Kita juga punya rencana membuat replika kapal VOC untuk menambah jumlah wisatawan ke Karangantu,” kata Walikota Serang, Tubagus (Tb) Haerul Jaman, ditempat yang sama.(dhi)