1

Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Keluarganya Karena Jual Film Korsel

Kabar6-Seorang pria Korea Utara (Korut) dengan marga Lee, harus menghadapi regu tembak rezim Kim Jong-un yang akan mengeksekusi mati di depan 500 orang, termasuk keluarga Lee sendiri.

Rupanya, melansir Dailynk, Lee dieksekusi atas tuduhan menjual CD film Korea Selatan (Korsel) dan USB musik secara ilegal. Pihak berwenang mencap Lee sebagai ‘elemen anti-sosialis” karena memperdagangkan video yang mencakup drama dan film dari Korsel. Keluarga Lee dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, Provinsi Gangwon, 40 hari setelah dia ditangkap.

Lee sendiri adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan. Dia ditangkap oleh putri dari pemimpin ‘unit rakyat’ saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korsel.

Disebutkan, iIni adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner. Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.

“Di masa lalu, (orang-orang seperti Lee) dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita,” demikian laporan pemerintah.

Ditambahkan, “Reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita.” ** Baca juga: Sepanjang Hidup Pria India Ini Bertekad Terus Menggali Tanah untuk Cari Anaknya

Sumber di Korut mengatakan, setelah pihak berwenang membacakan putusan bersalah, suara 12 tembakan terdengar sebelum tubuh tak bernyawa Lee dimasukkan ke karung jerami dan dimasukkan ke kotak, kemudian dibawa ke suatu tempat.

“Istri, putra, dan putri Lee pingsan di tempat mereka berdiri di barisan depan area eksekusi. Sementara semua orang menyaksikan, pejabat kementerian keamanan negara mengambil mereka dan memasukkannya ke dalam truk kargo dengan jendela berjeruji untuk diangkut ke kamp tahanan politik,” lanjut sumber tersebut.

Lee dilaporkan mengaku telah menjual materi tersebut dan pihak berwenang sekarang memburu siapa yang membelinya darinya, di mana CD dan USB yang diyakini telah dijual dengan harga antara US$5 dan US$12.

Kini ada sekira 20 orang lagi yang dituduh juga menjual musik dan film Korsel, dan mereka sedang dalam proses penuntutan. Eksekusi atas perilaku anti-sosialis diatur oleh undang-undang pemikiran anti-reaksioner yang diterbitkan tahun lalu.

“Saat ini, jika Anda ketahuan menonton video Korea Selatan, Anda menerima hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, jadi tidak ada yang tahu siapa yang akan dieksekusi selanjutnya,” kata sumber Korut. “Anda dapat menerima hukuman tujuh tahun hanya karena tidak melaporkan seseorang. Seluruh penduduk gemetar ketakutan.”

Waduh…(ilj/bbs)




Pemimpin Korut Marah Besar Karena Pejabat Kesayangannya Tewas Usai Disuntik Obat Buatan Tiongkok

Kabar6-Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, akhirnya melarang penggunaan obat Tiongkok di beberapa rumah sakit besar di Pyongyang. Jong-un dilaporkan marah besar setelah seorang pejabat tinggi kesayangannya meninggal dunia usai disuntik obat buatan Tiongkok.

Sumber tingkat tinggi di Korut, melansir Dailynk, mengatakan bahwa pejabat yang merupakan bagian dari birokrasi ekonomi negara itu menerima dosis cocarboxylase sebelum meregang nyawa awal bulan ini. Pejabat berusia 60-an tahun yang tak disebutkan namanya itu merupakan birokrat terpercaya, dan telah bekerja di sektor ekonomi negara sejak era ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.

Ia mulai menderita penyakit yang berhubungan dengan jantung bersama dengan tekanan darah tinggi, dan dirawat di Pyongyang Medical College Hospital saat cuti sakit.

Tepat sebelum menghembuskan napas terakhir, pria itu disuntik dengan dosis cocarboxylase, yang biasanya digunakan untuk membantu pasien pulih dari kelelahan. Namun menurut sumber di Korut, obat tersebut digunakan sebagai ‘obat untuk semua’ untuk mengobati penyakit paru-paru, tekanan darah tinggi, dan bahkan infeksi menular.

Pria itu gagal memulihkan kondisinya saat berada di rumah sakit, dan dokter akhirnya memberi suntikan cocarboxylase. Awalnya, dokter dilaporkan berpendapat bahwa pria itu harus diberi obat yang dibuat di Pabrik Farmasi Ryongheung Korut. Namun staf medis lain berpendapat, suntikan yang diproduksi di dalam negeri tidak boleh diberikan kepada pejabat tinggi tersebut.

Korea Utara saat ini diketahui mengalami kekurangan obat karena sanksi terhadap negaranya dan dampak COVID-19 pada perdagangan. Otoritas Korut menekankan pentingnya menggunakan obat buatan dalam negeri sebagai cara untuk menggantikan kekurangan obat impor.

Namun banyak warga Korut masih tidak mempercayai obat buatan dalam negeri. Ketika Kim Jong-un mengetahui bahwa pejabat kesayangannya itu diberi suntikan obat buatan Tiongkok, dia pun memerintahkan larangan total penggunaan obat-obatan Tiongkok di rumah sakit besar di Pyongyang.

Jong-un dilaporkan menyatakan kesedihan karena kehilangan ‘pejabat berbakat’ yang pernah menjadi pegawai pemerintah yang terpercaya, dan memerintahkan agar produk medis Tiongkok ‘dikeluarkan’ dari semua rumah sakit besar di Pyongyang.

Pemimpin Korut itu juga memerintahkan agar semua sampel vaksin COVID-19 buatan Tiongkok dihapus dari analisis yang sedang berlangsung dan kegiatan penelitian yang berfokus pada produksi vaksin COVID-19 negara itu sendiri.

Di sisi lain, masih belum jelas mengapa pejabat kesayangan Jong-un itu meninggal dunia, meskipun fakta bahwa dia kehilangan nyawa setelah mendapatkan suntikan cocarboxylase.

Pihak berwenang sedang menyelidiki melalui perusahaan perdagangan mana dosis cocarboxylase diimpor. Selama penyelidikan, pihak berwenang juga menemukan bahwa rumah sakit besar Pyongyang tidak menyimpan berbagai jenis obat dengan benar.

Staf medis telah menyimpan obat tanpa mendinginkannya, dan ada kasus di mana obat-obatan disimpan di lemari es atau freezer yang tidak disuplai oleh listrik.

Investigasi telah menemukan tanda-tanda bahwa Korut akan mengalami kesulitan dalam mengangkut dan menyimpan vaksin ketika menerimanya dari luar negeri. ** Baca juga: Pria Asal Inggris Ini Tewas Seketika Setelah 4 Menit Kemudikan Mobil Mewah

“Tidak memiliki fasilitas penyimpanan di fasilitas medis akan menjadi masalah ketika negara tersebut menerima vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata sumber di Korut. “Saya sadar bahwa WHO juga tahu tentang masalah ini.” (ilj/bbs)




Vaksin COVID-19 Disebut Korut Bukan Obat Mujarab

Kabar6-Sebuah peringatan perihal prospek pertempuran panjang melawan virus Corona baru dilontarkan media pemerintah Korea Utara (Korut). Termasuk mengingatkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh produsen obat global terbukti bukan obat mujarab universal.

Korut hingga saat ini, melansir Indiatoday, belum secara resmi mengkonfirmasi kasus infeksi COVID-19, meski para pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan, karena Korut memiliki hubungan perdagangan dan ‘orang-ke-orang’ dengan Tiongkok sebelum menutup perbatasannya awal tahun lalu.

Surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, Rodong Sinmun, mengatakan bahwa pandemi hanya memburuk meskipun vaksin sudah dikembangkan.

“Vaksin virus Corona baru yang diperkenalkan secara kompetitif oleh berbagai negara pernah dianggap sebagai secercah harapan bagi umat manusia yang dapat mengakhiri perang melawan penyakit menakutkan ini,” demikian tulis Rodong Sinmun.

Disebutkan, “Tetapi situasi di banyak negara dengan jelas membuktikan bahwa vaksin tidak pernah menjadi obat mujarab universal.” ** Baca juga: Monumen Misterius Tempat Manusia Dijadikan Tumbal Ada di Irlandia Utara

Media itu lantas mendesak orang untuk bersiap menghadapi pandemi yang berkepanjangan, menggambarkannya sebagai kenyataan tak terhindarkan yang menyerukan upaya untuk memperkuat langkah-langkah anti-virus dan menumbuhkan loyalitas kepada pemimpin Korut, Kim Jong-un dan partainya.

Korut diharapkan menerima hampir dua juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada paruh pertama tahun ini, melalui program berbagi vaksin COVAX. Namun bulan lalu perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Korut bernama Edwin Salvador, mengatakan pengiriman ditunda karena kekurangan pasokan, mengutip aliansi GAVI.

Salvador mengungkapkan, Korut sedang menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan untuk menerima vaksin, tetapi tidak merinci lebih lanjut. Aliansi GAVI, yang memimpin COVAX dengan WHO, tidak segera menanggapi permintaan komentar.(ilj/bbs)




Pembelot Korut Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan di Inggris Agar Tercatat dalam Sejarah Politik

Kabar6-Seorang pembelot atau pengkhianat Korea Utara (Korut) bernama Jihyun Park, mencalonkan diri sebagai anggota dewan di Bury, bekas kota industri, Inggris utara.

Bukan tanpa alasan, melansir Foxnews, Park melakukan hal itu dengan harapan dapat membuat sejarah politik di Inggris. Park diketahui berhasil selamat dalam dua pelarian dramatis dari Korut. Enam belas tahun setelah dibiarkan mati di luar kamp penjara Korut, Park berharap bisa membuat sejarah di Negeri Ratu Elizabeth itu.

“Ketika saya datang ke Inggris, banyak orang membantu, mereka menyambut saya, mereka mengajari saya bahasa Inggris,” kata Park. “Saya ingin membayar kembali hadiah ini.”

Park mencalonkan diri menjadi anggota dewan di Bury, tempat dia dimukimkan kembali sebagai pengungsi pada 2008. Jika terpilih, wanita itu yakin akan menjadi pembelot Korut pertama yang memegang jabatan politik di Barat.

Park mengungkapkan, “Di Inggris, kami adalah kebangsaan yang sama sekali berbeda, budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, tetapi mereka menerima kami. Saya ingin membayar kembali hadiah ini di Inggris. Jadi itulah mengapa saya mencalonkan diri dalam pemilihan ini.”

Dalam jalur kampanye di Bury, di mana dia adalah kandidat untuk partai Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson, Park mengatakan pemilih jarang berusaha untuk berbicara tentang negara kelahirannya, dan menunjukkan sedikit minat dalam ketegangan diplomatik global atas senjata nuklir Korut.

Sebaliknya, mereka ingin tahu apa yang dia rencanakan untuk meningkatkan layanan pembuangan sampah. “Orang-orang mengobrol dengan kami tentang masalah pengumpulan sampah, jalanan kotor, dan juga keselamatan jalan raya. Semuanya,” ujar Park. ** Baca juga: Pria di Texas Bunuh Anaknya Karena Merasa Terganggu Saat Tengah Asyik Main Game

Ditambahkan, “Dan saya menuliskannya, dalam catatan saya. Saya sudah mewujudkan impian saya di sini, keluarga bahagia, hidup bahagia. Dan akhirnya saya menemukan kebebasan saya di sini. Sekarang saya ingin mewujudkan impian orang lain.” (ilj/bbs)




Khawatir Rezimnya ‘Runtuh’, Pemimpin Korut Larang Rakyatnya Pakai Skinny Jeans dan Punya Rambut Mullet

Kabar6-Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, dilaporkan telah melarang rakyatnya mengenakan skinny jeans dan bergaya rambut mullet, sebagai upaya terbaru untuk mengendalikan kaum muda di negaranya.

Kim Jong-un, melansir Mirror, disebut takut akan pengaruh Barat yang ‘dekaden’ (merosot/mundur) pada pemuda Korut, di tengah kekhawatiran hal itu dapat menyebabkan rezimnya runtuh. Skinny (celana ketat) dan celana robek jeans, serta potongan rambut mewah, semuanya dipandang sebagai tanda ‘invasi gaya hidup kapitalistik’.

Ia diyakini semakin cemas akan digulingkan, sebelumnya telah memutuskan bahwa orang yang kedapatan mengadopsi mode aneh harus dikirim ke kamp kerja paksa.

Surat kabar pemerintah ‘The Rodong Sinmun’, bagian dari organ Partai Buruh yang berkuasa di negara itu, meluncurkan seruan baru agar barang-barang semacam itu dijauhkan karena takut membuat negara ‘runtuh seperti tembok lembap’.

“Sejarah mengajarkan kita pelajaran penting bahwa sebuah negara bisa menjadi rentan dan akhirnya runtuh seperti tembok lembap terlepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanannya jika kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri,” demikian tulis media rezim Pyongyang itu dalam editorialnya.

Ditambahkan, “Kita harus waspada bahkan pada tanda sekecil apa pun dari gaya hidup kapitalistik dan berjuang untuk menyingkirkannya.” ** Baca juga: Kepolisian Spanyol Tangkap Oknum Apoteker yang Jual Sertifikat Tes COVID-19 Negatif Palsu

Menurut Yonhap News Agency yang berbasis di Korea Selatan, rezim Kim Jong-un telah memberlakukan hukuman lebih keras bagi mereka yang ditemukan memiliki video yang dibuat di Korea Selatan (Korsel).

Menurut laporan media itu, rambut diwarnai dan tindikan juga tidak dapat diterima. Sumber dari orang dalam Korut mengatakan, Kim Jong-un telah melarang gaya rambut ‘non sosialis’, dengan jumlah potongan rambut yang diizinkan sangat terbatas.(ilj/bbs)




Sejumlah Foto yang Sebenarnya Terlarang untuk Diabadikan di Korea Utara

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum, sejumlah peraturan yang berlaku di Korea Utara (Korut) dinilai banyak yang tidak masuk akal, bahkan cenderung nyeleneh. Peraturan tak biasa itu juga termasuk untuk seni fotografi dan jurnalistik.

Ya, pemerintah Korut sangat mengatur tindak tanduk pers atau wisatawan, lokal serta internasional (turis). Ada banyak aturan yang diterapkan dengan tujuan agar masyarakat Korut tetap berada di bawah kendali, serta menghindari munculnya kritik bagi pemerintah.

Ada sejumlah foto yang sebenarnya dilarang untuk diambil, tetapi secara tak sengaja tersebar ke ranah publik. Melansir Keepome, ini 10 foto yang dimaksud:

1. Listri mati
Saat berkunjung ke rumah penduduk, mungkin turis akan memotret anak-anak yang sedang menggunakan komputer. Itu artinya, dunia akan tahu bahwa tiap anak memilki perangkat canggih tersebut di rumahnya.

Namun apabila Anda memotret momen yang terkesan menunjukkan situasi sesungguhnya yaitu tidak ada listrik, mereka akan menyuruh Anda menghapus foto itu.

2. Tentara sedang santai
Dilarang memotret tentara yang sedang bersantai atau beristirahat, karena akan merusak citra tentara Korea Utara yang senantiasa siap siaga dalam segala situasi.

3. Malnutrisi
Korea Utara melarang keras siapa pun memotret orang-orang yang secara fisik tampak mengalami malnutrisi, agar tidak ada pihak yang dikambinghitamkan sebagai penyebab penderitaan penduduk.

4. Keramaian para tentara
Saat menonton pertunjukan atau berada di tempat-tempat ramai, Anda diizinkan memotret berbagai objek, kecuali menyorot kerumunan tentara yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah pengunjung dalam memeriahkan acara.

5. Anak-anak pekerja
Korea Utara melarang keras foto anak-anak yang dilibatkan dalam kegiatan bercocok tanam.

6. Rapi, bersih, dan terawat
Korea Utara juga melarang mengambil foto penduduk yang tampak lusuh dan kotor.

7. Takut naik eskalator
Pionners Camp of Wonsan adalah fasilitas umum yang sering dikunjungi para wisatawan mancanegara. Nah, sebuah foto menunjukkan kondisi yang kontras.

Anak-anak dalam foto itu datang dari desa dan tampak ragu menggunakan eskalator karena belum pernah melihatnya sebelumnya. Foto semacam ini juga dilarang di Korea Utara.

8. Terowongan perlindungan serangan bom
Penduduk sekitar terowongan meminta fotografer untuk segera menghapus foto yang baru diambil, karena terowongan yang ada di foto stasiun kereta bawah tanah Pyongyang ini difungsikan juga sebagai tempat perlindungan dari serangan bom atau nuklir.

9. Bantuan negara asing
Foto semacam ini sangat dilarang di Korea Utara, memotret objek-objek bantuan dari negara asing, atau bahkan organisasi pangan dunia, karena negara menganggap bantuan tersebut adalah utang perang.

10. Ketimpangan sosial
Foto-foto yang menampilkan imej kesenjangan sosial juga dilarang di Korea Utara. Misalnya, menunjukkan perbandingan yang cukup signifikan antara Korut dan Tiongkok, dengan pembangunan yang jauh berbeda. ** Baca juga: Pasutri Asal Tiongkok Didenda Rp1,5 Miliar Karena Punya Anak Tujuh

Tampaknya, pemerintah Korut sangat khawatir dengan persepsi dunia, jadi mereka membatasi segala macam produk jurnalistik yang mengakibatkan kesan buruk bagi negaranya.(ilj/bbs)




Sambut Tahun Baru, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Tulis Surat untuk Rakyatnya

Kabar6-Sejumlah Kepala Negara umumnya akan memberikan pidato sesaat setelah pergantian tahun. Namun apa yang dilakukan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un ini sungguh unik dan tak biasa.

Kim Jong-un dilaporkan tidak juga memberikan tanda-tanda bahwa dia akan menyampaikan pidato Tahun Baru seperti yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Rupanya selain mengunjungi makan sang ayah dan kakeknya, melansir Standard, Kim Jong-un menandai Tahun Baru 2021 dengan menulis sepucuk surat untuk rakyatnya. Dalam surat yang ditulis, pemimpin Korea Utara ini mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Korea Utara karena telah mempercayai dan mendukung Partai Buruh yang berkuasa bahkan di masa-masa sulit.

Kim Jong-un sebelumnya telah meminta maaf karena gagal memenuhi janji perbaikan ekonomi dan atas kesulitan yang dialami rakyatnya, akibat sanksi internasional dan langkah-langkah ketat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

“Di Tahun Baru juga, saya akan bekerja keras untuk membawa lebih awal era baru di mana cita-cita dan keinginan rakyat kita akan menjadi kenyataan,” demikian tulis Kim.

Diketahui, Korea Utara mengklaim tidak memiliki kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, meskipun para pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Sementara, ekonomi negara ini disebutkan telah tertekan oleh penguncian perbatasan yang diberlakukan sendiri, dan langkah-langkah keras lainnya untuk mencegah wabah.

Media pemerintah melaporkan, kerumunan warga yang mengenakan masker terlihat dalam perayaan Tahun Baru yang diramaikan dengan konser dan pertunjukan kembang api di alun-alun utama di Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang.

Kemudian, saat jam menunjukkan pukul tengah malam, Kim Jong-un serta para pemimpin senior lainnya mengunjungi Istana Matahari Kumsusan, di mana jenazah ayah dan kakeknya, yang merupakan penguasa Korea Utara sebelumnya, terbaring dalam peti kaca.

Kim Jong-un didampingi oleh delegasi ke Kongres Kedelapan Partai Buruh, sebuah pertemuan politik langka yang akan diadakan pada awal Januari. ** Baca juga: Mabuk Berat, Pria Inggris Ini Ubah Namanya dalam Akta Resmi Jadi Celine Dion

“Bersama-sama para pemimpin dan delegasi mengeraskan janji teguh mereka untuk memuliakan Kongres ke-8 Partai sebagai titik tolak dalam perkembangan partai dan revolusi,” tulis KCNA.

Kim diharapkan menggunakan kongres tersebut untuk mengumumkan rencana ekonomi lima tahun ke depan, membuat perubahan kepemimpinan, dan membuat pernyataan politik lainnya.(ilj/bbs)




Aturan Baru, Warga Korea Utara yang Ketahuan Nonton Drakor Bisa Dihukum Mati

Kabar6-Kita tentu sering mendengar atau membaca sejumlah peraturan nyeleneh yang dibuat oleh pemerintah Korea Utara (Korut). Tidak hanya aneh, hal-hal remeh dalam keseharian pun bisa menjadi sesuatu terlarang di negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu.

Baru-baru ini, melansir Nypost, Kim Jong-un mengeluarkan aturan baru bagi warga negaranya untuk tidak menonton drakor (drama Korea). Tidak tanggung-tanggung, bagi warga yang kedapatan menonton atau membahas drama korea di depan umum, pemimpin Korea Utara itu akan memberikan ganjaran berupa hukuman mati.

Lewat laporan dari Radio Free Asia (RFA), sebuah video merekam penangkapan warga Korea Utara karena telah menonton dan menulis mengenai Korea Selatan viral, bahkan beberapa warga lokal itu dikabarkan dijebloskan ke tananan.

Dalam video tadi terdengar suara seseorang di Provinsi Hamgyong Utara yang mengatakan bahwa 70 persen penduduk di seluruh negeri (Korut) menonton film dan drama Korea (drakor).

“Budaya nasional kita sedang memudar”, ujar salah seorang dalam video tersebut. “Pihak berwenang akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk hukuman hukum yang lebih berat, bersama dengan proyek-proyek pendidikan ideologis, untuk mencegah penyusupan lebih lanjut dari budaya Korea Selatan,” tambahnya.

Kim Jong-un dikabarkan merumuskan strategi baru agar warganya tidak lagi menonton drakor, yakni dengan menanamkan lagi pendidikan ideologis kepada seluruh penduduk.

Tercatat pada 2013 lalu, Korea Utara menghebohkan dunia dengan mengeksekusi mati 80 orang yang terbukti menyaksikan dan menyelundupkan sajian drama dari Korea Selatan.

Agar dapat menjadi pembelajaran untuk warga lainnya, pemerintah Korea Utara mengumpulkan 10 ribu warga di Stadion Besar di Kota Wonsan untuk menyaksikan eksekusi 80 orang tersebut. ** Baca juga: Jepang Siapkan Protokol Baru untuk Bertemu UFO

Waduh…(ilj/bbs)




Dilanda Kelaparan, Warga Korea Utara Terpaksa Jadi Kanibal Bagi Anak-anak Mereka

Kabar6-Beberapa kisah pilu sekaligus mengerikan terjadi di Korea Utara (Korut) saat terjadi kelaparan, yang akhirnya berujung pada kanibalisme. Salah satunya saat seorang ayah yang tega membunuh kedua anaknya untuk dimakan gara-gara kelaparan.

Bencana kelaparan, melansir Independent, diketahui melanda Provinsi pertanian di Hawanghae Utara dan Selatan, di mana ada sekira 10 ribu korban yang meninggal dunia. Penduduk harus bertahan mengalami kekeringan dan kelaparan. Terlebih, hasil pertanian terkena imbas dan mereka tetap harus menyiapkan beras bagi para pejabat partai.

Disebutkan, beberapa reporter dari Asia Press yang menyamar mengungkapkan, ada seorang pria yang nekat menggali kuburan sang cucu, dan kemudian memakan mayatnya. Kondisi ini tentu saja menunjukkan bahwa penduduk tengah diserang kelaparan yang parah.

Kisah lain, seorang ayah terpaksa merebus anak perempuannya yang tertua ketika sang istri tidak berada di rumah. Bahkan, pria itu juga menghabisi nyawa anak laki-lakinya yang melihat tindakan brutal yang dilakukan.

Ketika sang istri kembali, pria tadi mengatakan bahwa ia mempunyai daging. Sang istri yang merasa curiga lantas menghubungi pejabat berwenang hingga akhirnya ditemukan kembali potongan tubuh lain.

Menurut keterangan beberapa jurnalis, stok makanan dari dua provinsi disita untuk diberikan pada penduduk di Pyongyang. Bahkan di kawasan Chongdan, ada pria yang menjadi gila karena kelaparan. Ia merebus anaknya dan memakan daging tersebut, hingga akhirnya ditangkap.

Beberapa tahun lalu sempat ada imbauan dari pihak pemerintah, bahwa penduduk Korea Utara harus bersiap untuk makan akar rumput agar sanggup menghadapi musim kelaparan yang akan tiba.

Tulisan dalam surat kabar menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka apa pun yang terjadi. ** Baca juga: Penderita HIV Dijatuhi Hukuman Penjara 2 Tahun Karena Lakukan Ritual Seks pada 100 Wanita

“Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba,” demikian tulis surat kabar tersebut.

Disebutkan, rakyat Pyongyang diperintahkan untuk memberikan beras satu kilogram kepada negara. Padahal di sisi lain, Kim Jong-un telah menghabiskan sekian banyak uang untuk melakukan peluncuran dua roket.

Miris.(ilj/bbs)




Pemerintah Korea Utara Imbau Warganya Santap Kura-kura Karena Krisis Bahan Pangan

Kabar6-Sebuah kabar terbaru menyebutkan, pemerintah Korea Utara (Korut) mengimbau warganya untuk menyantap reptil terrapin atau kura-kura air tawar, setelah negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini dilaporkan mengalami krisis bahan pangan.

Krisis pangan yang dialami oleh Korut ini, melansir mirror.co.uk, merupakan imbas dari sanksi PBB atas uji coba nuklir yang dilakukan negara tersebut. Selain itu, penutupan perbatasan akibat pandemi COVID-19 turut memperburuk kondisi, karena masyarakat kini kesulitan mendapat makanan dari luar.

Alasan terrapin menjadi pilihan makanan bagi pemerintah Korut, karena hewan ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian, terrapin diklaim memiliki kandungan asam amino, protein dan vitamin yang tinggi dan kerap digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Naenara yang merupakan situs resmi Korut menyebut, terrapin sudah menjadi santapan mewah sejak zaman dahulu. “Sejak zaman dahulu, terrapin sudah digunakan sebagai hidangan mewah karena rasanya yang enak dan nutrisinya melimpah,” demikian tulisan dalam situs Naenara.

Atas dasar itulah, situs Naenara pun meminta masyarakat Korut untuk mulai berburu terrapin dan burung pengantong demi menanggulangi krisis pangan.

Selain berburu reptil, pemerintahan Pyongyang juga dikabarkan merekomendasikan teh pelangsing yang dikembangkan oleh pusat penelitian setempat, untuk warganya yang mengalami obesitas.

Teh pelangsing tersebut diklaim dapat menurunkan berat badan hingga 10 kg dalam 40 hari dan membuat penggunanya terus merasa kenyang. ** Baca juga: Tanpa Gejala, Remaja Inggris Ini Hamil dan Melahirkan 45 Menit Kemudian

Sementara itu, di tengah krisis pangan yang dialami rakyatnya, Kim Jong-un dan keluarganya dikabarkan kerap menikmati berbagai hidangan mewah. Mantan koki sushi keluarga Kim Jong-un yang bernama Kenji Fujimoto mengatakan, Kim Jong-un pernah memesan 10 botol Bordeaux dalam satu jamuan makan malam.(ilj/bbs)