1

Cerita Orangtua Anaknya Korban Bullying di Kota Serang

Kabar6-Ildhan Firmansyah, orangtua korban dugaan bullying menceritakan kejadian anaknya jadi korban bully yang diduga dilakukan teman sekelas dan orangtuanya.

Ildhan bercerita kejadian yang dialami putra pertamanya itu sudah sekitar dua tahun. Bahkan sebelum melapor ke polisi, dia sudah meminta ke pihak sekolah untuk di mediasi dengan keluarga terduga pembullyian.

Namun orangtua terduga pembully tidak pernah datang ke sekolah untuk menyelesaikan permasalahan. Sehingga dia harus melapor ke polisi untuk memberi efek jera agar tidak ada korban bullying lainnya.

**Baca Juga: Luka Memar Siswa Kelas 3 SD di Kota Serang Diduga jadi Korban Bullying Teman Sekelas dan Orangtua

“Udah dua tahunan. Makanya saya lapor. Udah coba mediasi ke yayasan, ke sekolah, tapi orangtuanya enggak pernah dateng,” ujar Ildhan, sembari menahan tangis, di lokasi yang sama, Senin, (29/07/2024).

Sang anak, saat ditemui di kantor polisi, nampak murung dan lebih banyak diam. Dia juga menunjukkan luka memar di dada dan tangan kirinya yang sudah menghitam.

Sebelumnya dilaporkan anak dan orangtua diduga kompak membully siswa Kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang, Banten, hingga menjalani memar di dada dan lengan kiri korban yang masih berusia 9 tahun.

Kesal anaknya selalu di bully dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, keluarga terduga korban bullying kemudian melapor ke Polresta Serkot.

Peristiwa bullying terbaru terjadi Rabu, 24 Juli 2024 lalu. Hingga korban memar di dada dan lengan kirinya. Kemudian pada Kamis, 25 Juli 2024, sang anak demam tinggi dan dibawa berobat ke rumah sakit, kemudian visum.

Dadi bercerita bahwa anak korban bullying saat itu, Rabu, 24 Juli 2024, berada di dalam kelas, saat mengumpulkan tugas ke meja guru, kaki nya di selengkat hingga membentur meja hingga memar di bagian dada dan tangan kirinya.

Saat pulang sekolah, terduga anak pelaku beserta orangtuanya menghadang anak korban bullying, kemudian memakai dan kembali memukul.

Pelaporan berdasarkan Pasal 76 huruf C Undang-undang Perlindungan Anak, ancamannya pada Pasal 80 ayat 1 yaitu ancaman kurungan penjara 3 tahun 6 bulan.

“Penganiayaan anak, peristiwanya terjadi adanya bullying anak di sekolah, umur 9 tahun, kekerasan di selengkat kakinya hingga membentur meja belajar,” ujar Dadi Hartadi, di Mapolresta Serkot, Senin, (29/07/2024).(Dhi)




Wanita Ukraina Ini Mengeluh Sulit Dapat Pekerjaan Gara-gara Punya Payudara Terlalu Besar

Kabar6-Sebagian kaum hawa mengidam-idamkan memiliki ukuran payudara yang besar. Bahkan, tak sedikit yang nekat melakukan operasi membesarkan payudara agar lebih percaya diri.

Namun hal itu tampaknya tidak berlaku untuk Louisa Khovanski (28). Melansir Dailystar, wanita asal Ukraina ini justru merasa tak nyaman dengan payudaranya yang berukuran 33H. Khovanski mengaku sudah memiliki masalah ukuran payudaranya sejak usia sembilan tahun. Bahkan, ia menjadi korban bullying karena kondisinya itu.

“Banyak orang melihat sinis kepadaku saat aku mengenakan turtleneck atau kaos, jadi aku selalu mengenakan baju oversized…Ini bukan salahku, aku lahir dengan ukuran (payudara) besar,” keluh Khovanski.

Tekanan yang diterima Khovanski juga memengaruhi kehidupan karier dan finansialnya. Ia mengaku kesulitan mendapat pekerjaan, termasuk gagal menjadi guru, yang merupakan cita-citanya dari kecil.

“Aku mungkin tidak akan pernah mendapat pekerjaan sebagai guru atau mendapatkan pekerjaan lain…tapi aku terus berusaha keras untuk membuat hidupku stabil secara finansial,” ungkapnya. ** Baca juga: Konsumsi Ikan Mentah, Dokter Temukan Cacing Hidup di Amandel Seorang Wanita Jepang

Lantaran tidak bisa menjadi apa yang diimpikan, Khovanski akhirnya memilih menjadi seorang model dewasa. Ia percaya memiliki kemampuan lain yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.

“Aku tidak memiliki jadwal yang sibuk seperti orang kebanyakan. Melalui pekerjaan ini, aku bisa bekerja dari mana pun dan kapan pun,” ujarnya.(ilj/bbs)