1

Satu Rumah Korban Puting Beliung Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Sosial Kabupaten Tangerang bersama forum pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) TKSK, PSM, Kabupaten Tangerang, membangun satu unit rumah korban bencana alam akibat angin puting beliung milik Ayanah (50) warga Kampung Buaran Jambu RT 08/05, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Sabtu (21/12/2019).

Ketua Forum Pekerja Sosial PKH Kabupaten Tangerang Rustam mengatakan, kegiatan grebeg bencana alam ini melibatkan semua PKH yang ada di Kabupaten Tangerang membantu para korban bencana alam yang ada di wilayah Mauk.

“Alhamdulillah pekerja sosial PKH bisa membangun satu unit rumah warga milik Ayanah. Rumah tersebut kita bangun sampai selesai, pasalnya korban tinggal menempati rumah,” kata Rustam, Sabtu (21/12/2019).

Rustam menuturkan, Ayanah ini merupakan keluarga prasejahtera atau penerima manpaat dari program PKH. Ia berharap keluarga penerima manpaat bisa mandiri, sejahtera, dan bisa meningkatkan tarap hidup yang lebih baik.

“Kita berharap penerima manpaat PKH bisa mandiri dan bisa meningkatkan tarap hidup yang lebih baik,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengatakan, ada 26 unit rumah yang sedang di bangun, pengerjaannya dibagi-bagi bersama Forkorpimda, salah satunya yang dibangun oleh para pekerja sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) satu unit milik Ayanah penerima manpaat.

“Jadi Dinsos bersama forum pekerja sosial PKH bangun 1 unit rumah tinggal huni,” ucapnya.

Ujat mengungkapkan, donasi dana membangun satu unit rumah korban bencana alam ini melibatkan komunitas dari dinas sosial seperti dari Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan komunitas lainnya.

“Kita bangun dengan fasilitas lengkap biar ibu Ayanah ini nyaman dari segi kebersihan dan layak dari segalanya,” katanya.

Dia berharap grebeg rekontruksi fisik ini bisa selesai dua hari, apalagi sudah masuk dalam musim penghujan. Dia berkata biar korban bencana alam kembali kerumahnya masing-masing dengan rasa aman dan nyaman.

“Ya kita berdoa bersama grebeg rekontruksi bencana alam di mauk bisa selesai dua hari, dan warga yang terkena musibah bisa kembali menempati rumahnya dengan aman dan nyaman tanpa ada rasa takut,” tukasnya.

**Baca juga: Menderita Diabetes, Ano Butuh Bantuan.

Sementara itu, Ayanah (50) warga penerima manpaat korban bencana alam mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membangun rumahnya sampai dengan selesai.

“Saya bersama keluarga mengucapkan terima kasih kepada Dinsos, PKH, TKSK yang sudah peduli terhadap korban bencana alam,” ungkapnya.(Vee)




Rumah Korban Puting Beliung di Mauk Segera Diperbaiki

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan segera memperbaiki rumah korban angin puting beliung di Kecamatan Mauk. Anggaran perbaikan ratusan rumah warga yang rusak berat dan ringan itu bukan bersumber dari anggaran pendapaan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Tangerang. Namun bersumber dari dana sumbangan para donatur, Rabu (19/12/2019).

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, situasi dan kondisi di wilayah Kecamatan Mauk yang diterjang musibah angin puting beliung pada Kamis (12/12/2019), sudah membaik. Saat ini, Pemkab Tangerang sedang kerja bakti membersihkan lingkungan serta memperbaiki rumah warga yang rusak ringan dan berat.

“Bukan hanya bersih-bersih lingkungan, tapi juga memperbaiki rumah korban puting beliung yang rusak. Tidak ada anggaran dari APBD, semua anggaran bersumber dari para donatur,” kata Zaki kepada wartawan.

**Baca juga: Korban Puting Beliung di Mauk Tunggu Bantuan Perbaikan Rumah.

Zaki menambahkan, saat terjadi musibah angin puting beliung menerjang lima desa di Kecamatan Mauk. dirinya langsung turun melihat kondisi warga, dan juga mengintruksikan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos) dan pihak Kecamatan Mauk untuk memberikan bantuan makanan dan bantuan yang dibutuhkan korban angin puting beliung.

“Para camat se-Kabuaten Tangerang sedang bergotong-royong dan meyalurkan bantuan. Silahkan para wartawan datang ke lokasi, jika ingin membantu. Kegiatannya dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu besok,” ujarnya.(Vee)




Modus Kurir Paket, Pencuri Ini Jarah Barang Berharga Milik Korbannya

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Pondok Aren lakukan pengungkapan kasus pencurian dengan pelaku yang berpura-pura mengantar paket yang dipesan korban, kejadian tersebut terjadi di alan beton C.1 Nomor 5, RT 009 RW 006, Perumahan Pondok Jaya, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, pada 27 November 2019 sekira pukul 17.00 WIB.

“Pelaku A.F alias Ion berpura-pura mengantar paket yang dipesan oleh korban, kemudian pelaku masuk kedalam kosan korban dan mengambil barang-barang milik korban,” ujar Kompol Afroni Sugiarto selaku Kapolsek Pondok Aren. Selasa (17/12/2019).

Afroni menjelaskan, kronologi berawal pada hari Rabu, 27 November 2019 sekira pukul 17.00 WIB, korban pulang kuliah melihat barang-barangnya berupa 2 buah kamera merk Canon dan merk fujika dan 2 buah jam tangan merk Alexandre Christie serta uang tunai sebesar Rp1 juta sudah tidak ada atau hilang.

“Kemudian Korban mengecek CCTV yang ada di lokasi terlihat 1 orang laki-laki masuk ke dalam kamar kos milik Korban dengan menggunakan kunci kamar yang diletakkan oleh Korban di rak sepatu bersama dengan temannya,” ungkapnya.

Terlihat dalam rekaman CCTV, Afroni melanjutkan, pelaku datang ke kamar kos menggunakan sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor ppolisiB 4408 TTA warna hitam.

“Akibat pencurian tersebut korban mengalami kerugian Rp15 juta, dan kemudian korban melapor kejadian itu ke Polsek Pondok Aren,” paparnya.

Kanit Reskrim Iptu Hitler Napitupu bersama penyidik mempelajari rekaman CCTV dan mengecek alamat dan pemilik sepeda motor B 4408 TTA, ada di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Mataraman, Jakarta Timur.

“Pada hari Jumat 29 November 2019 Kanit Reskrim bersama team, berangkat ke Kelurahan Pisangan Baru, Matraman Jakarta Timur. Sepeda motor B 4408 TTA ditemukan, selanjutnya motor tersebut diamankan, menurut keterangan orangtuanya pelaku sedang keluar, ditungguin sampe pagi hari pelaku tidak datang team balik ke Pondok Aren,” bebernya.

Kemudian pada hari Minggu, 15 Desember 2019 pukul 22.15 WIB, Afroni mengatakan, mendapat informasi pelaku berada di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatam Matraman, Jakarta Timur.

“Kanit Reskrim Iptu Hitler Napitupulu bersama Panit Resmob Ipda Bambang, Panit Sidik Ipda YYH dan anggota Resmob, berangkat ke Pisangan Baru dan berhasil menangkap Pelaku yg sedang duduk didalam rumah,” ucapnya.

**Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Menurut Sioux.

Saat di interogasi, Afroni menuturkan, pelaku telah mengambil kamera, dan jam tangan serta uang Rp1 juta, bersama Monyong yang masih berstatus DPO.

“Kamera dan jam tangan sudah di gadaikan oleh pelaku Monyong sebesar Rp2,5 juta di penggadaian, selanjutnya Pelaku dibawa ke Polsek Pondok Aren untuk dilakukan Penyidikan,” terang Afroni.

“Akibat kejadian ini, pelaku terkena pasal 363 KUHPidana dan terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara,” tutupnya.(eka)




Diduga Korban Pembunuhan, Identitas Mayat Terendam di Pakuhaji Masih Misterius

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Burhanudin mengatakan mayat yang ditemukan terendam dibekas galian pasir di Kampung Kroncong, Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, diduga korban pembunuhan.

“Betul ada dugaan mayat dibunuh, saat ini kita sedang cari identitas mayat tersebut,” ujarnya di Mapolsek Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa, (17/12/2019).

Sampai saat ini polisi belum menemukan identitas mayat yang ditemukan terendam dibekas galian pasir Minggu (15/12/2019) lalu.Saat ditemukan, mayat tersebut tidak membawa identitas apapun, bahkan korban ditemukan tanpa memakai celana.

Hingga saat ini pihak Kepolisian terus melakukan penyelidikan guna mencari identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut dan mengetahui identitas pelaku pembunuhan.

Menurut Burhanudin, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dengan cara mengecek tempat kejadian perkara, untuk mencari para terduga pelaku pembunuhan, yang saat ini belum ditemui identitasnya.

**Baca juga: Penemuan Mayat Terikat Karung Gegerkan Warga Pakuhaji.

“Kita juga sudah cek lokasi penemuan mayat tersebut, dan kita cari siapa terduga pelaku pembunuhan ini, karena kita belum jejak para terduga pelaku,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di area pesawahan Kampung Kroncong, Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji,  Minggu (15/12/2019). Mayat tanpa indentitas tersebut sempat membuat geger warga setempat. (Vee)




Demokrat Salurkan Bantuan Untuk Korban Puting Beliung di Mauk

Kabar6.com

Kabar6-Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, salurkan bantuan kepada para korban bencana angin puting beliung beberapa waktu lalu dilima desa wilayah Kecamatan Mauk. Turut serta dalam kegiatan ini, para anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari daerah pemilihan barat dan tengah Partai Demokrat.

“Ini adalah cobaan dari Allah SWT yang harus dihadapi bersama. Insya Allah ada kemudahan di balik ini semua, dan pada hari ini semua Fraksi Partai Demokrat memberikan bantuan kepada para korban bencana alam akibat hujan disertai angin kencang,” kata Aida Hubaedah Wakil Fraksi Demokrat DPRD Tangkab, Dapil 2, Senin (16/12/2019).

Dalam kunjungan ini, rombongan membawa bantuan paket sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban dan uang tunai yang diberikan langsun kepada korban bencana puting beliung.

**Baca juga: Penemuan Mayat Terikat Karung Gegerkan Warga Pakuhaji.

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi para korban bencana alam. Kami anggota Fraksi Partai Demokrat tentunya terus mengawal perkembangan dan kebutuhan para pengungsi disini, karena kebetulan ini daerah pemilihan Saya,” ungkapnya.

Tak hanya memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai, lanjut Aida, pihaknya juga memberikan dukungan kepada korban agar tabah menghadapi cobaan dan tetap semangat menjalani hidup kedepannya.

“Para korban tetap harus semangat menghadapi cobaan ini. Terus gantungkan cita-cita demi masa depan kita dan daerah kita tercinta ini,” tutur Aida Hubaedah, yang dikenal dengan sebutan Aida Ratu Pantura.(Vee)




JPKP Banten Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Citorek

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah Tim Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) Provinsi Banten, menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di Citorek Kidul, Lebak, pada Minggu (15/12/2019).

Bantuan berupa, makanan, minuman dan pakaian layak pakai diberikan langsung ke warga terdampak bencana alam tersebut.

Ketua DPD JPKP Tangerang, Jhon Sinaga mengatakan, bantuan yang didapat dari hasil sumbangan pengurus dan anggota organisasi sosial besutan Sueken S. Maret ini telah disalurkan langsung kepada warga sekitar lokasi banjir bandang.

Tim relawan JPKP bertolak dari wilayah Tangerang menuju Citorek, Lebak- Banten, sejak Jumat 14 Desember 2019 lalu.

“Tim relawan yang turun menyalurkan bantuan berjumlah 12 orang. Kami berangkat sejak dua hari lalu dengan membawa bantuan sembako sebanyak 100 bungkus, selimut, baju layak pakai dan obat- obatan,” ungkap Jhon, kepada Kabar6.com, malam tadi.

Dijelaskannya, pihaknya mengaku bahwa tim relawan agak kesulitan dalam menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.

Pasalnya, akses jalan dan jembatan terputus akibat dihantam banjir bandang dan longsor.**Baca juga: Pemdes Pagedangan Udik Santuni 50 Anak Yatim.

Terpaksa, tim relawan harus berjalan kaki sejauh tiga kilometer, karena mobil praktis bisa melewati jalan menuju lokasi.

“Warga memohon lewat JPKP agar Gubernur Banten, segera membantu membuatkan jembatan yang rusak serta lahan pertanian mereka yang rusak parah,” katanya.(Tim K6)




Korban Puting Beliung di Mauk Tunggu Bantuan Perbaikan Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Musibah puting beliung yang menerjang lima desa di Kecamatan Mauk, Kabupten Tangerang masih meyisakan kesedihan para korban. Pasalnya, mereka terancam tidak lagi memiliki tempat tinggal pasca diterjang puting beliung, Kamis (12/12/2019) lalu. Hingga kini, belum juga ada kabar bantuan perbaikan rumah dari pemerintah.

Bantuan dari Pemkab Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) baru berupa makanan instan dan pengobatam korban luka.

Saat ditmui ditenda penampungan, Oji (45), asal Warga Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, menuturkan Saat bencana melanda, angin memporak-porandakan tempat tinggalnya. Rumahnya menjadi salah satu dari puluhan rumah yang mengalami kerusakan paling parah. Kini, Oji tinggal Bersama anak dan istrinya di tenda dengan ukuran sekitar 3×3.

“Di antara bantuan yang paling diharapkan, adalah perbaikan rumah. Tapi sampai sekarang belum mendapat kabar bantuan yang diharapkan itu,” singkat Oji, Sabtu (14/12/2019).

Senada disampikan Oji, warga lainnya, Rosyid (32) mengatakan, tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya. Hal itu dikarenakan dirinya masih trauma dengan kejadian puting beliung kemarin.

“Saya bekerja sebagai petani. Sehari kadang dapat Rp60 sampai 70 ribu, gak menentu. Sekarang si yah begini saja. Mau kerja juga masih kepikiran keluarga di sini,” ujarnya.

Rosyid mengaku, sudah ada dari pihak pemerintah desa dan kecamatan yang telah mengunjungi rumahnya dan berencana akan memberikan bantuan renovasi. Rosyid pun merasa berterima kasih dan berharap bantuan tersebut segera terima dan terlaksana.

“Bilangnya dapat renovasi. Tapi gak tahu kapan. Pengennya dipercepat, sedangkan di sini tidurnya berdesak-desakan. Ya namanya orang ga punya, kalau tidak tinggal di sini mau tinggal di mana lagi,” tukasnya.

Camat Mauk Arif Rahman membenarkan korban musibah puting beliung belum mendapat bantuan renovasi rumah. Namun demikain, bantuan yang lain berupa pakaian, makanan ringan dan lainnya sudah disalurkan oleh BPBD dan Dinsos.

“Saat ini, pendataan masih dilakukan, saya yakin bantuan renovasi rumah ada,” katanya.**Baca juga: Peduli Sesama, DPD KNPI Bantu Korban Puting Beliung di Mauk.

Menurut Arif, untuk bantuan pembangunan rumah adalah kewenangan BPBD Kabupten Tangerang.

“Nanti kami akan koordinasikan dengan BPBD agar warga tersebut bisa mendapatkan bantuan rumah. Karena untuk bantuan itu, di kami tidak ada anggaran,” ujarnya.(Vee)




Kumala Sukabumi Galang Dana Bantu Korban Longsor Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Longsor dan banjir bandang yang menerjang Kecamatan Bayah dan Cibeber mengundang keprihatinan berbagai elemen untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampak.

Salah satunya mahasiswa asal Lebak yang kuliah di Sukabumi, Jawa Barat. Mereka yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Sukabumi yang menggelar aksi penggalangan dana.

“Tidak banyak yang bisa dihasilkan tetapi semoga bisa membantu saudara kita yang terkena musibah, dan mendorong yang lain untuk melakukan aksi kepedulian yang sama,” kata Ketua Perwakilan Kumala Sukabumi, Sujatna Jiwandana dalam keterangan tertulis, Jum’at (13/12/2019).

**Baca Juga: Pemkab Lebak Pastikan Penanganan Pasca Longsor dan Banjir Bandang Maksimal.

Sujatna mengatakan, berkat kekompakkan kader dan pengurus, aksi penggalangan dana berjalan dengan lancar.

“Ini bukti bahwa meski tinggal di luar daerah, kami selalu ada untuk saudara-saudara kami di Lebak,” ujarnya .

“Hasil penggalangan dana akan langsung kami salurkan kepada masyarakat yang terdampak,” tambah dia.

Lebih lanjut Sujatna berharap, bencana yang terjadi menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengkaji dan mengevaluasi, serta melakukan pemulihan lingkungan hidup.

“Khususnya dalam penindakan, semua kegiatan ekstraktif mulai dari hulu-hilir di seluruh sungai, terlebih lagi yang tidak memiliki dokumen lingkungan, karena aktivitas itulah yang paling berkontribusi terhadap bencana ekologis,” bebernya.(Nda)




Pemkab Tangerang Terus Kucurkan Bantuan Korban Puting Beliung

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinsos, Kecamatan Mauk, dan PMI terus membantu korban terkena dampak angin puting beliung yang menerjang Lima desa di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat, (13/12/2019).

Sekcam Mauk Cucu Abdurosyid membeberkan Kronologis peristiwa angin kencang disertai hujan dan petir itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. dan menerjang apa yang ada. Lima Desa itu adalah Desa Tegal kunir lor, Tanjung anom, sasak, banyu asih, dan gunung sari.

“saat ini kita masih dalam pengecekan, dan kami masih melakukan pendataan secara menyeluruh terkait kerusakan yang dialami oleh warga,” kata Cucu.

Adapun rumah/bangunan terkena dampak kerusakan dari 5 desa sebagai berikut

1. Desa Tanjung Anom
Rusak total : 10
Rusak berat : 54
Rusak ringan : 19
2. Desa Tegal Kunir Lor
Rusak total : 1
Rusak berat : 7
Rusak ringan : 125
3. Desa Banyu Asih
Rusak total : 1
Rusak berat : 5
Rusak ringan : 20
4. Desa Sasak
Rusak total : –
Rusak berat : 9
Rusak ringan : 47
5. Desa Gunungsari
Rusak total : –
Rusak berat : 3
Rusak ringan : 79

“Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa hanya saja ada 4 korban dengan luka ringan karena terkena serpihan bangunan dan itu sudah mendapatkan perawatan dari tim medis di lokasi kejadian dan 1 orang di larikan ke puskesmas Mauk,” terang Cucu.

Cucu menambahkan, semua korban akan mendapat bantuan sesuai dengan klasifikasi kerusakannya. Baik rusak ringan, rusak berat maupun rusak sedang. Dari kecamatan Mauk, BPBD, Dinsos, PMI dan Satradar sudah berada dilokasi sejak pasca kejadian naas tersebut, dan mereka semua sudah memberikan bantuan kepada masyarakat terkena dampak.

Sementara itu, Mashudi selaku Kasubid Pengendalian Bantuan pada BPBD Kab. Tangerang menjelaskan, Pihak BPBD Kab. Tangerang terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Mauk terkait bencana puting beliung yang menimpa sebagian wilayah Kecamatan Tersebut.

**Baca juga: Kerugian Akibat Puting Beliung di Mauk Mencapai Rp 1M.

“untuk bantuan kepada korban, kami (BPBD) tadi pagi sudah melakukan pengirman bantuan berupa makanan jadi, dan siang ini kami sudah menyiapkan bantuan logistik dan pendirian dapur umum untuk korban, dan saat pasca insiden kami juga sudah langsung mengirimkan bantuan selimut, logistik dan pembangunan tenda penampungan sementara,” tuturnya saat duhubungi via seluler.

Ia menerangkan bahwa BPBD sedang melakukan pengecekan kelapangan langsung terkait rumah/bangunan yang rusak dan piahknya juga sedang mengklasifikasikan rumah yang masuk rusak berat, sedang, dan ringan untuk data penerima bantuan.(Vee)




Mirisnya Kehidupan Keluarga Korban Bullying di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga Mimin dan Sudarma, yang kedua anaknya diduga menjadi korban bullying, dikenal warga sekitar hidup kekurangan.

Sang istri, Mimin tidak bekerja, sedangkan suaminya, Sudarma, bekerja sebagai buruh harian lepas yang bekerja serabutan.

“Dia mah (Sugiman) apa aja dikerjain, bertani iya, bikin bata iya. Apa aja dikerjain, buruh serabutan gitu,” kata Khatib, tetangga korban, ditemui dikediamannya, Selasa (10/12/2019).

Khatib menceritakan kalau pendidikan kedua orang tua Nia dan Sugiman, murid yang di duga korban bullying, memang kurang. Sehingga untuk memberikan pelajaran dirumah, seperti mengulang pelajaran di sekolah, masih kesulitan.

Bahkan saat Nia dan Sugiman tak terlihat di mata kedua orang tuanya, Mimin dan Sudarma sampai nangis mencari anak-anaknya.

“Memang kan yah pendidikan orang tuanya juga kurang. Terus kalau anak-anaknya jauh dari orang tuanya, suka di cariin, sampe nangis nyarinya,” jelasnya.

Karena tak ingin jauh dari anak-anaknya, Nia dan Sugiman selalu di ajak kedua orangtuanya menggarap sawah orang lain saat menjadi buruh tani.

**Baca juga: Viral! Video Bullying Siswa SD di Pandeglang, Buku Dibuang & Baju Sekolah Diinjak.

“Iya itu di ajak terus ke sawah juga. Biar enggak jauh dari Bi Imin (Mimin),” Rokesih, tetangga korban, yang ditemui dikediamannya, Selasa (10/12/2019).

Meski di anggap kurang berpendidikan, namun Mimin dan Sudarma selalu bersosialisasi dengan warga sekitar. Kedua orang tua yang anaknya viral di jagad medsos itu di anggap baik oleh masyarakat sekitar rumahnya.

“Baik sih orang nya mah, suka kumpul juga. Baik, suka ngobrol juga sama warga,” jelasnya.(Dhi)