1

Dua Terlapor Kasus Pengancaman Relawan KIPP Tangerang Segera Dipanggil Polisi

Relawan

Kabar6-Kepolisian Sektor Tigaraksa saat ini masih terus melakukan penyelidikan kasus yang diduga pengancaman pembunuhan terhadap Ahmad Suhud (31), salah seorang relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang.

“Kita (Polisi-red) sedang melakukan proses sidik untuk memastikan kebenaran ancaman pembunuhan tersebut, apakah terlapor bisa dikatakan salah atau tidak,” jelas Kapolsek Tigaraksa Polresta Tangerang, Kompol Dodid Prastowo kepada kabar6.com lewat pesan Watshap nya, Minggu (28/1/2018).**Baca juga: Diancam Dibunuh, KIPP Minta Perlindungan Hukum.

Terkait penanganan kasus itu sendiri, lanjut Dodid, kami masih memeriksa para saksi yang mengetahui kejdian tersebut. Setelah pemeriksaan saksi selesai, barulah kami akan memanggil dua terlapor, yaitu AS dan JU.**Baca juga: Ngeri…! Relawan KIPP Tangerang Mau Dibunuh.

“Pemeriksan saksi masih berlangsung, selanjutnya kami masih menjadwal pemeriksaan terlapor, sebelum kemudian menetapkan status terlapor,” ujar Kapolsek lagi.(bam)




Panwaslu Tangerang Sebut Kasus Relawan KIPP Pidana Murni

Kabar6-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang angkat bicara atas kasus ancaman pembunuhan terhadap relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang.

Panwaslu Kabupaten Tangerang menganggap bahwa peristiwa itu masuk dalam kategori pidana murni.

“Ya kalau itu benar. Itu kan peristiwa yang masuk dalam pidana murni, kita serahkan saja pada pihak yang berwenang (kepolisian),” ungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang Muslik, kepada Kabar6.com, melalui pesan WhatsApp, Jum’at (26/1/2018).**Baca juga: Diancam Dibunuh, KIPP Minta Perlindungan Hukum.

Menurut Muslik, pihaknya mengaku telah melakukan klarifikasi atas dugaan adanya penyelenggara pemilu yang disinyalir melanggar kode etik.**Baca juga: Ngeri…! Relawan KIPP Tangerang Mau Dibunuh.

“Dan kalau pun ada penyelenggara pemilu yang terlibat, Panwaslu akan melakukan klarifikasi terhadap penyelenggara yang diduga melanggar etik. Kalau terkait indikasi PPDP yang diduga anggota atau pengurus partai itu sudah kita klarifikasi. Hasilnya tidak terbukti,” katanya.(Bam/Tim K6)




Polsek Tigaraksa Sikapi Kasus Ancaman Pembunuhan Relawan KIPP

kabar6.com
Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Tigaraksa menerima laporan Ahmad Suhud (31), relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang yang diduga diancam dibunuh oleh seorang pria berinisial JU di kantor Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/1/2018).
“Ya laporan soal kasus itu telah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti,” ungkap Kapolsek Tigaraksa Kompol Dodid Prastowo, kepada Kabar6.com, malam tadi.
Namun, kata Dodid, sebelum memproses laporan itu pihaknya akan mempelajari serta menyelidiki lebih jauh tentang kasus dugaan ancaman pembunuhan tersebut.
Saat ini, pihak Penyidik telah menyita barang bukti kemeja warna putih biru milik korban yang kancingnya terlepas.
“Terlapor akan kami panggil dan mintai keterangan dulu, kalau memang terbukti dan kuat unsurnya maka kasus ini akan dilanjutkan. Pada intinya, semua laporan warga tetap kami layani,” katanya.
Infromasi yang dihimpun Kabar6.com, ancaman pembunuhan itu terjadi didepan Balai Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, saat berlangsungnya acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Sekira Pukul 11.00 WIB, Suhud yang tengah berbincang bersama teman- temannya didepan kantor desa Taban didatangi AS rekan JU dari ruangan PKK.
Selang beberapa menit kemudian JU ikut menghampiri Suhud dengan menyapa dan langsung menarik kerah baju korban.
Melihat kejadian itu, Asbari Sekretaris Desa (Sekdes) Taban, melerai keduanya. Alhasil, aksi JU sempat terhenti dan duduk kembali ke kursinya.
Tak puas dengan aksinya yang pertama, JU akhiranya kembali naik pitam dan menarik kerah baju Suhud untuk kedua kalinya hingga kancingnya terlepas.
Setelah itu keluar kata- kata bernada provokatif dari AS “Udah Ro bunuh saja”.
JU, makin panas lalu pergi meninggalkan lokasi kejadian, sambil berkata “Saya golok kamu dan saya akan ambil golok”. Merasa keselamatannya terancam, korban akhirnya bergegas meningalkan lokasi.**Baca juga: Ngeri…! Relawan KIPP Tangerang Mau Dibunuh.
“Kalau menurut pengakuan pelapor, penyebabnya karena ada berita tentang temuan KIPP di media massa terkait temuan KIPP soal pengurus Parpol jadi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Jambe. Tapi kami tidak masuk keranah itu, kami hanya memproses sesuai dugaan tindak pidananya saja,” tutur Kapolsek Dodid.(Bam/Tim K6)