Kejagung Geledah Kantor KLHK Terkait Korupsi Tata Kelola Lahan Sawit

KLHK

Kabar6 – Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penggeledahan (KLHK) terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola perkebunan dan industri kelapa sawit periode 2005 sampai dengan 2024.

“Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Japidsus) telah melakukan serangkaian kegiatan penggeledahan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada Kamis 3 Oktober 2024 pukul 09.00 sampai dengan 23.00 WIB,”jelas Harli Siregar Kapuspenkum Kejagung, Senin (7/10/2024).

Dijelaskan Harli, penggeledahan dimaksud diduga telah terjadi penguasaan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan hutan secara melawan hukum pada tahun 2005 sampai dengan 2024, yang mengakibatkan adanya kerugian keuangan atau perekonomian negara.

** Baca Juga: Infografis Badan Gizi Nasional untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat

“Ruangan yang digeledah yaitu Sekretariat Jenderal KLHK, Sekretariat Satuan Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian (Satlakwasdal), Direktorat yang membidangi pembayaran PNBP berupa PSDH dan DR, Direktorat yang membidangi Pelepasan Kawasan Hutan, Direktorat yang membidangi Penegakan Hukum, dan Biro Hukum,”tandas Harli.

Dari hasil penggeledahan tersebut, tim penyidik telah memperoleh dokumen sebanyak 4 box, barang bukti lainnya dalam bentuk elektronik terutama terkait proses pelepasan kawasan hutan.

Kegiatan penggeledahan berjalan dengan lancar dan kooperatif tanpa ada perintangan. Saat ini, Penyidik sedang fokus melakukan analisis terhadap barang bukti dan akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi. (Red)




Kota Ramah Lingkungan Jadi Harapan, Wakil Wali Kota Sachrudin Ajak Warga Tanam Pohon

Kabar6-Dalam upaya menanggulangi polusi serta mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan sehat, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin bersama perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melakukan gerakan penanaman pohon bersama se-Jabodetabek, yang berlangsung di lapangan Gor Gondrong, Cipondoh, Rabu (29/11/2023).

Aksi penanaman pohon tersebut dimulai oleh Presiden RI Joko Widodo, yang dilakukan melalui Zoom meeting.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, mengatakan, kegiatan aksi nyata tersebut, bertujuan tidak hanya untuk penghijauan dan memulihkan lingkungan hidup, tetapi juga memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat.

“Gerakan penanaman pohon ini menjadi langkah nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, dengan melakukan penghijauan di Jabodetabek, khususnya di Kota Tangerang,” ujar Sachrudin.

Tak hanya itu, orang nomor dua di Kota Tangerang itu menyampaikan pohon yang ditanam juga menjadi penyeimbang ekosistem dan penyedia udara segar bagi warga sekitar.

**Baca JugaJaksa Agung ST Burhanuddin Raih Life Achievement Award dari Dewan Pengurus KORPRI

“Melalui penanaman pohon bersama ini, kita tidak hanya merawat keindahan alam, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk menyelamatkan lingkungan kita,” kata politisi Golkar ini.

Sachrudin mengatakan, gerakan tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.

“Seluruh masyarakat Kota Tangerang agar turut serta dalam gerakan penanaman pohon ini, karena setiap pohon yang ditanam merupakan investasi untuk masa depan dan dengan bergotong royong, kita dapat menciptakan lingkungan yang sejuk, bersih, dan lestari untuk generasi mendatang,” tandasnya. (Adv)




Pemkot Raih Penghargaan dari KLHK atas Pembinaan Proklim di Kota Tangerang

Kabar6-Upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam mendukung program Kampung Proklim mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Hal tersebut ditandai dengan diraihnya Piagam Apresiasi Pembinaan Proklim Tingkat Kota/Kabupaten dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri KLHK Siti Nurbaya pada acara puncak Festival Iklim 2022 yang bertemakan “Tingkatkan Aksi Iklim Untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat” berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (28/10/2022).

**Baca Juga: KPN Ungkap 65 Persen Masyarakat Puas Pelayanan Publik dari Pemkot Tangerang

Ditemui usai penghargaan, Wali Kota mengatakan bahwa apresiasi ini tidak lepas dari keberadaan 412 Kampung Iklim di Kota Tangerang yang mana 35 nya meraih Penghargaan Proklim Kategori Utama dan Madya sejak Tahun 2018 hingga Tahun 2022.

“Alhamdulillah, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Kementerian LHK kepada Pemkot Tangerang selaku pembina kampung iklim. Untuk kampung iklim semoga terus semangat menjaga kota dan membangun Kota Tangerang yang berkelanjutan,” ucap Arief.

Sebagai informasi, apresiasi ini diberikan atas usaha Pemkot Tangerang dalam melakukan pembinaan terhadap penguatan pelaksanaan Proklim dalam mendorong penyebarluasan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Kota Tangerang.

“Pemkot Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang telah melakukan pembinaan diantaranya sosialisasi, pelatihan dan studi banding,” jelas Arief

“Pemerintah Kota Tangerang juga telah membangun kolaborasi dan jejaring terhadap OPD tingkat Provinsi dan Kota serta Perusahaan dan perguruan tinggi,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, selain Piagam Apresiasi Pembinaan, Kota Tangerang mendapatkan 3 (tiga) Penghargaan Sertifikat Proklim Utama yang diserahkan secara daring kepada Rw. 06 Kelurahan Gandasari Kecamatan Jatiuwung, Rw. 09 Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci dan Rw. 03 Kelurahan Panunggangan Utara Kecamatan Pinang dan 7 (tujuh) RW Kampung Iklim mendapatkan Penghargaan Proklim Madya.(Adv)




Universitas Esa Unggul dan KLHK Gelar MoU Penanaman 1000 Pohon

Kabar6.com

Kabar6-Universitas Esa Unggul bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan Gerakan Penanaman Pohon dengan tema Green Campus for a Better Future di kampus Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, mereka juga menggelar Memorandum of Understanding (MoU) dalam gerakan penanaman 1000 pohon tersebut.

Acara ini diprakarsai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-47 tahun. Gerakan Penanaman Pohon ini turut melibatkan peserta didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Universitas Esa Unggul, KLHK, dan IWAPI.

Rektor Universitas Esa Unggul (UEU), Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, mengatakan, program ini sangat baik untuk mewujudkan kampus yang asri, memaksimalkan lokasi resapan air, selain menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan Universitas Esa Unggul untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Arief mengatakan, gagasan penanaman pohon ini berangkat dari kesadaran UEU mengenai kondisi alam yang membutuhkan sentuhan perbaikan. Menurutnya, pemanasan global, lapisan ozon yang rusak, serta masalah-masalah lingkungan lainnya bisa direduksi jika ada kesadaran dari manusia.

“Kami Universitas Esa Unggul ingin memberikan kontribusi dengan penanaman pohon. Salah satu upaya kecil yang kami harap dampak positifnya muncul bertahun-tahun kemudian saat pohon-pohon ini sudah besar,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/2/2022).

Arief menjelaskan, kontribusi UEU sendiri tak cuma lewat penanaman pohon. Jauh sebelum itu, pihaknya telah menerapakan sejumlah sistem yang bertujuan untuk kebaikan lingkungan.

“Seperti contohnya daur ulang air limbah. Di kampus-kampus kami sudah menerapkan ini sebagai sistem yang kami kembangkan dari hasil penelitian-penelitian kami,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Fadel Muhammad yang hadir saat penandatanganan MoU mengapresiasi langkah kampus dan KLHK yang berkolaborasi dalam menanam pohon ini.

**Baca juga: Warga Keluhkan Sampah Berserakan Dekat Kantor DLH

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Kami mendukung sepenuhnya. Universitas Esa Unggul contoh bahwa memang kampus selain harus terus kreatif dengan inovasi-inovasinya juga peduli dengan lingkungan,” katanya.

Rangkaian acara ini turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI, Prof.Dr.Ir. Fadel Muhammad Al-Haddar, Dirjen Pengelolaan DAS dan Kehutanan, KLHK .Dyah Murtiningsih.,M.Hum, Ketua Umum IWAPI Ir.NitaYudhi.,MBA, Wakil ketua Umum V IWAPI, Hana Hassanah Fadel Muhammad, tokoh perempuan nasional Dr.Dewi Motik Pramono,M.Si, serta para pimpinan Universitas Esa Unggul. (Oke)




Universitas Esa Unggul, IWAPI & KLHK Kompak Usung Green Campus for a Better Future

Kabar6.com

Kabar6-Universitas Esa Unggul bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI) melaksanakan Gerakan Penanaman Pohon dengan tema Green Campus for a Better Future di kampus Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Sebanyak 1000 pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut.

Acara ini diprakarsai oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang 47 tahun. Gerakan Penanaman Pohon ini turut melibatkan Sivitas Akademika Universitas Esa Unggul, KLHK-RI dan IWAPI.

Direktur Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang Dr. Drs. Dihin Septyanto mengatakan, program ini sangat baik untuk mewujudkan kampus yang asri, memaksimalkan lokasi resapan air serta menumbuhkan rasa tanggungjawab para mahasiswa, tenaga pendidik dilingkungan kampus Universitas Esa Unggul.

“Tentunya ini menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan Universitas Esa Unggul untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Dihin, di Kampus Citra Raya, Tangerang, Rabu (23/2/2022).

Ia mengatakan, penanaman pohon tersebut mulai dari kampus Bekasi, Citra Raya Tangerang dan kampus Jakarta. Sedangkan acara penandatangan MoU antara Universitas Esa Unggul dengan KLHK-RI bakal digelar pada Kamis, 24 Februari 2022 di Kampus Jakarta.

Sementara itu, Pendiri IWAPI, Dr. Dewi Motik Pramono mengatakan, penanaman pohon tersebut untuk mewujudkan Green Campus for a Better Future.

Penasihat Kampus Esa Unggul itu berpendapat dalam proses penghijauan terdapat dua keuntungan. Pertama selain kampus yang hijau. Kemudian para mahasiswa yang menanam juga melakukan perawatan. Sehingga hasil yang didapat dalam proses penghijauan itu dapat dinikmati langsung oleh kalangan mahasiswa.

Menurutnya, pihaknya memberikan pelajaran bagi para mahasiswa. Sebab demikian, selain sains, teori, namun terdapat praktek lapangan yang diimplementasikan para Mahasiswa.

“Maka saya ingin memberikan pelajaran ilmu bahwa selain sains, teori, ada praktek yang sangat sederhana dan bagus sekali tanah dipelihara,” katanya.

“Kalau (penghijauan) ini ada dua keuntungan. Selain hijau, hasilnya juga dapat dinikmati para mahasiswa sendiri,” tambahnya.

Ia menjelaskan terdapat 1000 pohon yang ditanam di tiga lokasi tersebut. Pohon-pohon tersebut merupakan pohon yang keras tapi lebih dominan pohon buah-buahan. Kendati, dari 1000 pohon tersebut memakan lahan yang ditaksir mencapai 5 hektar.

“Pohon keras, tapi terutama ada pohon buah-buahan yang ada hasilnya. Karena ciri khas kabupaten Tangerang ini jambu putih, kita menanam itu,” katanya.

**Baca juga: 10 M Digelontorkan Pemkot Tangerang Program Tangerang Cerdas

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Ketua Umum V IWAPI, Hana Hassanah Fadel Muhammad berharap para mahasiswa dapat memelihara pohon yang telah ditanam tersebut.

“Siap untuk pelihara (pohon ini) para Mahasiswa,” ujarnya. “Siap,” jawab lantang para Mahasiswa. “Insya penuh keberkahan pohon-pohon yang ditanam ini,” tandasnya. (Oke)




Gakkum KLHK Tutup Lubang Bekas Tambang Ilegal di Hutan Adat Cibarani Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama tim gabungan dari Pemkab Lebak, TNI dan Polri melakukan pemulihan Hutan Adat Kasepuhan Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak yang rusak akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI).

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Lebak menyebut, terdapat puluhan lubang bekas galian tambang emas ilegal di dua lokasi di Gunung Liman yang menyebabkan rusaknya kawasan hutan adat Cibarani. Lubang-lubang itu kemudian ditutup, Kamis (28/5/2021).

“Penutupan lubang bekas tambang bersama masyarakat kemudian melakukan rehabilitasi hutan yang rusak dengan penanaman 1.200 bibit pohon,” kata Kepala Dinas LH Lebak Nana Sujana kepada Kabar6.com, Jumat (28/5/2021).

Penutupan bekas tambang ilegal dan pemulihan lahan diharapkan dapat mempertahankan fungsi konservasi di hutan adat Kasepuhan Cibarani. Fungsi ekologis dan fungsi hidrologis sumber air harus tetap dijaga.

“Harapan kita tentu tidak ada lagi perusakan di kawasan hutan adat yang telah diserahkan oleh kementerian, karena akan ada evaluasi nantinya dari pemerintah. Prinsipnya kan untuk kesejahteraan masyarakat, lalu bagaimana masyarakat bisa sejahtera kalau fungsi hutan rusak,” terang Nana.

Pihaknya sudah meminta kepada kepala desa sekaligus ketua adat Cibarani untuk memelihara hutan dan langkah rehabilitasi lahan kritis. Pemerintah daerah dipastikan juga memantau dan segera berkoordinasi jika terdapat temuan di lapangan agar mendapat respon cepat kementerian.

“Hutan adat kasepuhan Cibarani sudah mendapatkan SK Penetapan Hutan Adat dari KLHK tahun 2019, sehingga sesuai peraturan, masyarakat adat Kasepuhan Cibarani dan pemerintah berkewajiban untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan fungsi hutan. DLH Lebak sesuai kewenangan akan melakukan pendampingan dan fasilitasi terhadap Masyarakat Hukum Adat (MHA) dalam pelaksanaan fungsi pelestarian hutan adat,” papar Nana.

**Baca juga: Disdukcapil Lebak Ambil Langkah, Waspadai Kebocoran Data Kependudukan

Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLH Lebak Dasep Novian menambahkan, kerusakan lahan akan berakibat terganggunya mengganggu keberadaan hulu dari mata air.

“Termasuk mengganggu area tangkapan air, kestabilan lereng yang bisa berakibat terjadinya bencana banjir dan longsor,” kata Dasep.(Nda)