1

Libur Panjang, Personel Satlantas Polresta Serkot Setia Bertugas

Kabar6-Arus lalu lintas menuju kawasan Masjid Agung dan Situs Kesultanan Banten kerap ramai saat hari Jumat. Terlebih libur panjang seperti saat ini, yang dimulai pada Kamis hingga Minggu, 01-04 Juni 2023.

Mengantisipasi kemacetan panjang dan terkuncinya arus lalu lintas kendaraan, Sarlantas Polresta Serkot melakukan pengaturan dan penjagaan lalu lintas di objek wisata religi tersebut.

“Personil Satlantas Polresta Serkot melakukan pengamanan jalur wisata dan religi di Situs Kesultanan Banten,” ujar Kompol Try Wilarno, Kasatlantas Polresta Serkot, Jumat (2/3/2023).

**Baca Juga: Baru Tiga Hari Dihuni, Pabrik Ineks Digerebek di Sindang Jaya Tangerang

Penjagaan dan pengaturan lalu lintas di objek wisata religi itu, personel Satlantas Polresta Serkot dimtempat di beberapa lokasi persimpangan dan rawan kemacetan.

Kendaraan yang ke luar-masuk kawasan juga diatur sedemikian rupa, agar bergantian dan tidak menyebabkan macet panjang.

“Alhamdulillah arus lalu lintas berjalan lancar, aman dan tertib. Terimakasih ke masyarakat yang sudah mengikuti petunjuk dari petugas di lapangan,” jelasnya.(Dhi)




Sate Bandeng Kuliner Warisan Kesultanan Banten

Kabar6-Banten merupakan provinsi paling barat di Pulau Jawa. Salah satu kuliner yang terkenal di Banten adalah sate bandeng. Sate bandeng yang gurih dan lezat ada di kota Serang, Banten.

Sate berbahan dasar ikan bandeng segar ini konon dahulu adalah salah satu kuliner warisan Kesultanan Banten. Tak heran jika kuliner sate bandeng ini paling banyak diburu para pencinta kuliner dari dalam maupun luar kota.

Keunikan dari sate bandeng adalah tidak mengandung duri. Sebab dalam proses pembuatannya, semua duri atau tulang ikan bandeng sengaja dibuang. Uniknya, kulit ikan bandeng ini tidak dibuang sebab akan diisi kembali dengan daging bandeng yang sudah berbumbu. Tentu saja sisik ikannya sudah dibersihkan.

Jadi, daging ikan bandeng tanpa tulang ini kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu tradisional yang telah diracik secara khusus. Setelah dimasukkan kembali ke dalam kulitnya, bandeng ini siap dibakar di atas bara arang batok kelapa. Tidak lupa, sebelum dibakar, terlebih dahulu sate bandeng ditusuk dengan sebilah bambu.

Namun ada pula yang dijepit dengan bambu sehingga penampakannya mirip dengan sate.

Penyajian sate bandeng selain dibakar atau diasapi, bisa juga dengan cara dikukus saja. Atau bisa juga dengan menggorengnya. Dijamin cita rasanya enak dan nikmat, bikin nagih.

Apa bumbu rahasia yang bikin bandeng bakar khas Banten ini lezat gurih? Rahasianya adalah menggunakan santan kelapa. Bumbu lainnya adalah garam, bawang merah, gula merah, serta ketumbar.

**Baca Juga: 7 Objek Wisata Istimewa Ini Hanya Ada di Johor Bahru Malaysia

Harga sate bandeng cukup terjangkau untuk para pecinta kuliner dari berbagai kalangan. Sate bandeng ini terdiri dari dua varian rasa yaitu rasa original dan rasa pedas.

Jadi, kalau semula daging bandeng ini identik dengan ikan berdaging lembut yang enak tapi durinya bikin repot, maka dengan menyantap kuliner khas Banten ini, maka kerepotan menyisihkan tulang atau duri ikan sudah tidak ada lagi. Pecinta kuliner tinggal menyantapnya saja di meja makan.

Panganan ini cocok bagi yang menyukai bandeng dan tidak mau repot. Yuk, kita mulai biasakan makan ikan supaya sehat. (Red)




Anies Baswedan Keliling Banten 2 Hari, Sambangi Kesultanan Banten

Kabar6.com

Kabar6-Anies Baswedan menyapa warga Banten selama dua hari, Selasa-Rabu, 24-25 Januari 2023. Setelah ke Baduy di Kabupaten Lebak, melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pandeglang.

Kemudian berziarah, shalat hingga bersilaturahmi dengan kenadziran Kesultanan Banten, di kawasan situs Kesultanan Banten. Kemudian pada Rabu, 25 Januari 2023, dia akan berkunjung ke wilayah Tangerang, seperti menemui Wahidin Halim hingga menikmati kuliner Laksa.

Di situs Kesultanan Banten, Anies mengambil banyak pelajaran dari kerajaan Islam tersebut, seperti berani menegakkan keadilan dan kebenaran.

“Sebuah kesultanan yang memiliki sejarah perjuangan yang luar biasa. Gemilang dalam menegakkan kebenaran dan gemilang dalam menegakkan keadilan,” ujar Anies Baswedan, di Masjid Kesultanan Banten, Kota Serang, Selasa (24/01/2023).

Anies juga bersilaturahmi ke kediaman KH Fathul Adzhim, salah satu dzuriyat Kesultanan Banten. Dia pun mendapatkan banyak nasehat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

**Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat di Tangsel Baru 1,47 Persen

Anies merasa datang ke rumah keluarganya sendiri, lantaran disambut hangat oleh keluarga besar KH. Fathul Adzhim serta masyarakat di situs Kesultanan Banten.

Pesan dan perjalanan panjang Kesultanan Banten akan dijadikan mantan Gubernur DKI Jakarta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dia ingin, nusantara semakin gemah ripah loh jinawi.

“Kita semua ingin pelajaran penting dari kepemimpinan Kesultanan Banten ini, bisa menjadi inspirasi di dalam kita menjalankan amanah yang ada di Indonesia ini,” terangnya. (Dhi)




Destinasi Situs dan Museum Kesultanan di Banten Resmi Ditutup

Kabar6-Museum Kesultanan Banten sudah ditutup untuk umum sejak pekan lalu. Kemudian sejumlah situs bersejarah juga akan ditutup secara bertahap dan akan ditutup total mulai pekan ini.

Sejumlah situs Kesultanan Banten yang akan ditutup yakni Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Benteng Speelwijk dan Masjid Pacinan Tinggi.

Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Lantaran, berbagai situs Kesultanan Banten selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat hari libur tiba.

“Ditutup sementara, tutupnya sampai kapan belum ditentukan, tergantung kondisi nanti,” kata Kasie Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, Juliadie, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (26/03/2020).

Penutupan dilakukan sebagai antisipasi penularan virus Corona covid-19. Dimana, semakin hari, penderita virus tersebut semakin bertambah di Provinsi Banten.

Berdasarkan update data Corona covid-19 di website milik Pemprov Banten, https://infocorona.bantenprov.go.id/ , pukul 11.00 wib, Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 1.094 orang.

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 163 orang yang dirawat, selanjutnya yang dinyatakan positif covid-19 berjumlah 43 orang dirawat dan 6 meninggal dunia.

**Baca juga: Pemprov Banten Belum Tentukan Perpanjangan Masa Libur Sekolah.

“Ada penjagaan tapi tenaga memang agak terbatas. Untuk museum tutup sejak minggu kemarin,” terangnya.

Sedangkan untuk penziarahan dan Masjid Agung Banten, kewenangan penutupannya berada di pihak kenadziran Kesultanan Banten. Alasannya karena selama ini memang dikelola oleh mereka. Meskipun Masjid Agung Kesultanan Banten merupakan benda cagar budaya.

“Untuk penziarahan, kewenangannya ada di kenadziran. Tapi infonya sudah ditutup juga,” jelasnya.(Dhi)




Oktober, Keluarga Dzuriat dan Sahabat Kesultanan Banten Direstrukturisasi

kabar6.com

Kabar6-Organisasi Masyarakat Babad Banten Nusantara (BBN) yang terdiri dari para dzuriat, kerabat dan sahabat kesultanan Banten akan merestrukturisasi jajaran pengurus.

Penandatanganan rencana ini akan dilaksanakan tepat pada ulang tahun kesultanan Banten yang ke 493 tanggal 8 Oktober mendatang di kawasan Kraton Tirtayasa Kecamatan Tirtayasa.

Wakil Ketua umum Babad Banten Nusantara, KH Imaduddin Utsman, mengatakan Kraton Tirtayasa dipilih untuk mengenang perjuangan pahlawan nasional dari Banten, Sultan Agung Tirtayasa.

“Waktu deklarasi awal tahun 2016 lalu bertempat di Kawasan Kraton Surosowan Banten. Untuk restrukturisasi ini kita memilih tempat di Kraton Tirtayasa untuk melengkapi ngalap berkah dari dua kraton dan untuk mengenang perjuangan sultan Agung Tirtayasa,” jelasnya Sabtu (5/10/2019).

Menurutnya, BBN adalah metamorfosa dari Babad Banten dengan tujuan untuk berkiprah dalam menjaga warisan budaya, adat istiadat dan cita-cita para sultan dan mensejahterakan masarakat Banten dohir dan batin.

“Karena ada dinamika internal kini kami membentuk Babad Banten Nusantara diiketuai oleh KPB. Tubagus Mogi Nurfadil Satya Tirtayasa yang merupakan juga ketua babad banten pertama untuk sekjen Lutfi Abdul Gani. Namun BBN persilahkan untuk teman-teman yang mau berkiprah di wadah lama untuk terus berkegiatan,” ujarnya menjelaskan.

Sebagai organisasi yang fokus pada kebudayaan dan adat Keraton Banten, BBN selama ini memberi masukan dan membantu Pemprov Banten dalam melakukan tevitalisasi di kawasan kesultanan Banten (KKB).**Baca juga: Inspektorat Mediasi Kasus Dugaan Penghinaan Banser Pandeglang, Proses Hukum Tetap Lanjut.

“BBN ingin memastikan bahwa program Gubernur Wahidin Halim dalam merevitalisasi KKB berjalan tanpa hambatan,” tukasnya.(Den)




Memungkinkan, Prosesi Adat Pemilihan Sultan Banten Yang Baru

Kabar6-Prosesi pengangkatan Sultan Banten baru di anggap sangat memungkinkan, tentunya harus melalui prosedur budaya yang dimiliki oleh Kesultanan Banten.

“Ada namanya lembaga pemangku adat, nah lembaga ini nanti yang menentukan siapa seharusnya yang jadi Sulthan. Seperti memiliki kenegarawanan dan keagamaannya,” kata Tubagus (Tb) Amri Wardhana, Sekretaris Forum Dzuriyat Kesultanan Banten (FDKB), saat ditemui di Kota Cilegon, Sabtu (13/01/2017).

Jika saat zaman Kesultanan Banten masih berdiri, yang menganut sistem monarki absolute, maka yang menentukan dan melantik Sultan Banten selanjutnya yakni Qodhi atau hakim kesultanan.

“Dalam kekinian, seluruh dzuriyat berkumpul ini bisa dilakukan (pemilihan sultan) dalam entitas budaya, Banten perlu Sulthan, bukan dalam konsep dulu. Tetapi janga cara sepihak,” terangnya.

Terkait banding yang dilakukan oleh Ratu Bagus Bambang Wisanggeni, yang telah di gugurkan status sultan Banten nya oleh Pengadilan Agama (PA) Serang. FDKB mengaku siap menghadapi sidang banding.**Baca juga: Yuk, Jajal Berendam di Kolam Air Pegunungan Cirahab.

“Menurut saya, Bambang Wisanggei harus nya lebih legowo. Kalau mau menyatukan dzuriyat, harus nya legowo menerima (putusan),” jelasnya.(dhi)




Ini 11 Poin Pertemuan Ulama Dan Cendekiawan Jawa Sumatera di Kesultanan Banten

Kabar6-Ulama dan cendikiawan muslim menggelar pertemuan di Komplek Kesultanan Banten. Beberapa rekomendasi keluar dari pertemuan tersebut, salahsatunya yakni meminimalkan perbedaan dan memaksimalkan kesamaan di dalam persaudaraan.

“Kami tidak utusan organisasi, ulama mewakili pribadi, yang prihatin atas keadaan umat datang. Jangan bawa baju, jangan bawa embel-embel bendera,” kata Tubagus Fathul Adhim Chatib, tokoh agama dan masyarakat Banten, saat ditemui di komplek Kesultanan Banten, Kota Serang, Senin (21/11/2017).**Baca Juga: Buruh Tolak SK UMK Provinsi Banten.

Pertemuan Jamiyyah Ahlul Halli Wal Aqdi Al Alamiyah ini merupakan kelanjutan dari pertemuan ulama dan cendekiawan muslim ini kepanjangan dari pertemuan ulama se-Dunia yang telah berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada 4-8 Desember 2016 lalu.

Dimana menurut Sultan Banten ke-18, Sultan Syarief Muhammad Ash-Shafiuddin, pertemuan itu dilaksanakan salahsatunya untuk menyikapi umat Islam yang semakin disudutkan dengan berbagai macam tudingan.

“Menyikapi berbagai fenomena maupun di dunia saat ini. Ini kita sikapi sebagai umat Islam agar mengikuti garis-garis yang sudah Islam gariskan,” ujarnya.

Hamdan Zoelva, mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga turut hadir berharap pertemuan itu mampu membuat kedamaian bagi seluruh umat manusia di dunia, terutama di Indonesia. Sehingga kemajuan peradaban Nusantara dapat mengejar negara lain di dunia.

Dalam konteks ke Indonesia, pemikiran para ulama dan cendekiawan pasti akan cepat tersampaikan ke tengah masyarakat yang memang lebih banyak mendengarkan petuah dari para ‘Tetua’.

“Suasana damai itu akan melahirkan kreativitas, akan melahirkan kegiatan produktif, sehingga dapat memajukan peradaban,” jelasnya.

Beberapa point rekomendasi dari pertemuan tersebut yakni tidak memusuhi umat di luar Islam, memperjuangkan umat Islam di bidang ekonomi dan perbankan dari sistem riba, lembaga pendidikan harus fokus pada tujuan akademik dan tidak berpolitik praktis.(dhi)