1

Trik Sehat Jaga Berat Badan Tidak Naik Saat Lebaran

Kabar6-Ragam makanan dan minuman lezat yang disajikan selama perayaan Lebaran umumnya memang tinggi kalori serta gula yang menjadi pemicu kenaikan berat badan.

Meskipun begitu, selalu ada cara untuk menjaga berat badan tetap stabil usai Lebaran. Melansir Cosmopolitan, berikut enam cara agar berat badan tidak naik saat Lebaran:

1. Atur porsi makan dengan bijak
Untuk menjaga berat badan, Anda tentu harus tahu berapa jumlah kalori yang diperlukan tubuh setiap harinya. Hal ini pun dihitung dari tinggi badan, berat badan, serta klasifikasi aktivitas harian.

Nah, saat Lebaran Anda bisa menyiasatinya dengan membatasi asupan kalori yang disantap. Jadi seandainya Anda berencana menyantap makanan dengan porsi lebih banyak saat makan siang, porsi makan saat sarapan dan makan malam sebaiknya lebih dibatasi.

2. Hindari minuman manis
Tak hanya selektif dalam memilih menu makanan, jenis minuman pun perlu mendapat perhatian. Ragam minuman manis seperti es buah, teh manis, atau soft drinks yang menjadi langganan saat Lebaran ternyata menyumbang kalori yang cukup besar, dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Anda bisa memilih minuman yang lebih rendah kalori seperti air putih, sparkling water, teh dan kopi tetapi tanpa campuran gula. Sama seperti pola makan, ini juga bertujuan untuk mengatur jumlah kalori yang masuk ke tubuh.

3. Fokus ke main course
Saat Lebaran usahakan untuk terfokus ke menu main course (menu utama). Terkadang kebiasaan kita justru menunda bagian main course karena porsinya yang lebih banyak dan berpikir akan membuat tubuh gemuk. Lalu malah hanya makan camilan atau kue kering seperti nastar atau kastengel.

Padahal seharusnya bagian tersebutlah yang kita hindari karena satu kue nastar mengandung hingga 75 kalori. Bayangkan jika Anda mengonsumsinya lebih dari tiga buah nastar, belum lagi kue-kue lainnya.

Prinsipnya, jangan terlalu menahan untuk tidak makan saat Lebaran. Selain ini membuat Anda tidak menikmati hidangan Lebaran, dengan tidak makan apa pun terkadang saat di rumah kita justru merasa lebih lapar dan akhirnya makan lebih banyak, yang tentu tidak sehat serta memicu kenaikan berat badan.

Tidak ada batasan dalam memilih menu main course, selama Anda bijak mengatur pola makan seperti yang tertulis di poin pertama. Tetapi ada baiknya pilih makanan yang mengandung protein, karbohidrat, serta sayuran.

4. Rutin olahraga
Rutin olahraga bantu tubuh membakar kalori sehingga berat badan berada di angka stabil.

5. makan seperti biasa usai Lebaran
Selalu berpikir untuk menebus kesalahan setelah makan banyak saat Lebaran dengan hanya minum jus detoks seharian sedikit kurang dianjurkan. Alasannya, hal ini dapat mengganggu metabolisme tubuh, dan tubuh bekerja lebih lambat dalam membakar kalori.

Akhirnya, justru memicu tubuh lebih susah dalam membakar kalori dan berefek mudahnya kenaikan berat badan. Selanjutnya secara psikologi juga menimbulkan gangguan makan yang dinamakan binge eating disorder.

Jadi usahakan untuk makan dengan porsi seperti biasa Anda makan, namun tetap selektif memilih menu yang sehat dan bernutrisi.

6. Minum lebih banyak air putih
Perbanyak mengonsumsi air putih di pagi hari agar tubuh tetap terhidrasi, sebab ada banyak hal terjadi ketika Anda mengalami dehidrasi.

Salah satunya, tubuh yang kesulitan dalam mencerna makanan, membuat kita merasa sulit kenyang dan makan lebih banyak. ** Baca juga: Pilih Makanan Sehat untuk Jamuan Lebaran

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Pilih Makanan Sehat untuk Jamuan Lebaran

Kabar6-Salah satu agenda yang tidak terlewatkan di momen Idul Fitri adalah aneka hidangan, mulai dari camilan pembuka, makanan ‘berat’ hingga aneka menu penutup.

Hidangan khas Lebaran seperti rendang, opor ayam, ati ampela, mengandung bahan-bahan yang tinggi lemak, sebut saja santan, jeroan, dan daging sapi. Karena itulah, sejumlah makanan enak ini justru identik dengan kata ‘kurang sehat’.

Bagaimana solusinya? Melansir klikdokter, berikut cara tepat agar makanan Lebaran yang Anda santap bersama keluarga di rumah tetap sehat:

1. Ganti makanan bersantan
Lebaran identik dengan makanan bersantan khas Indonesia, seperti opor, rendang, gulai, dan lainnya. Pengolahan makanan ini wajib menggunakan santan yang sering kali disalahkan menjadi penyebab kolesterol tinggi.

Sebenarnya, kolesterol punya manfaat baik untuk menjalankan fungsi tubuh. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan dampak bagi kesehatan. Hal yang paling ditakutkan adalah kolesterol jahat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Cara sehat menyantap makanan bersantan saat Lebaran adalah mengganti produk santan yang lebih sehat dengan produk multipurpose creamer. Penggunaan creamer ini lebih sehat, tapi tetap memberikan rasa lezat dan gurih pada masakananda. Selain itu, batasi konsumsi makanan bersantan selama liburan Lebaran.

2. Hindari jeroan
Saat Lebaran, tak jarang Anda menemukan menu jeroan. Sebaiknya, hindari konsumsi jeroan terlalu banyak karena dapat meningkatkan kolesterol tubuh. Selain itu, makan jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan kadar asam urat di tubuh.

3. Kurangi makanan manis
Kue-kue, cokelat, dan makanan manis lainnya yang dihidangkan saat Lebaran harus dibatasi. Para penderita diabetes mellitus harus lebih berhati-hati dalam menyantapnya. Jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan, cukup batasi konsumsi gula agar tidak berdampak pada kenaikan berat badan.

4. Batasi porsi makan
Agar porsi makan tidak berlebihan, aturlah waktu makan Anda dengan tepat. Selain itu, batasi porsi makan Anda. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan piring kecil untuk makan.

Selain membatasi konsumsi makanan yang kurang sehat selama Lebaran, cara lain yang bisa Anda terapkan adalah denga menerapkan pola makan seimbang. Untuk itu makanan yang Anda santap harus memenuhi kebutuhan ini:

a. Karbohidrat 50 persen (nasi beras merah, roti atau kentang)
b. Protein 20 persen (lauk hewani dan nabati)
c. Lemak kira-kira 30 persen (lebih baik kacang-kacangan)
d. Ditambah sayur-sayuran, buah serta sumber vitamin dan mineral.

Di samping itu, tetaplah melakukan olahraga rutin selepas hari raya. Cukup 30 menit saja untuk membakar kalori tubuh. Olahraga juga sangat baik untuk kesehatan jantung dan menjaga berat badan. ** Baca juga: Apa Penyebab Berat Badan Naik Usai Lebaran?

Hal yang terpenting adalah kemauan dan pengendalian diri.(ilj/bbs)




Apa Penyebab Berat Badan Naik Usai Lebaran?

Kabar6-Usai Lebaran, sebagian orang mengatakan berat badan mereka stabil. Sebaliknya, tidak sedikit juga yang mengeluh tubuh mereka jadi melar alias berat badan menjadi naik.

Selain porsi makan yang bertambah saat Lebaran, sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi penyebab badan melar. setelah Lebaran. Melansir Detikhealth, berikut beberapa penyebab berat badan naik usai Lebaran:

1. Konsumsi makanan tinggi kalori
Hidangan khas Lebaran umumnya tinggi akan kandungan kalori, misalnya ketupat, opor ayam, gulai ayam, rendang, nasi kebuli, lemang dan banyak lagi. Makanan tersebut biasanya diolah dengan santan yang tinggi kalori dan lemak.

Bila dalam satu hari kebutuhan kalori adalah sekira 2.000 kalori, jumlah tersebut dapat sekaligus Anda dapatkan dalam satu porsi makanan Lebaran. Inilah yang menyumbang pada kenaikan berat badan usai Lebaran.

2. Konsumsi makanan tinggi gula
Putri salju, nastar, kue semprit, kue lapis, dan beragam kue kering lainnya saat Lebaran mengandung gula yang tinggi. Ditambah lagi, minuman manis yang disajikan seperti es buah, sirop, cendol, es campur semakin menambah asupan gula dalam tubuh Anda.

Hal ini tentu menyebabkan berat badan makin bertambah dan meningkatkan risiko obesitas maupun penyakit diabetes. ** Baca juga: Tak Hanya Nyaman, Kenakan Underwear yang Bagus pun Baik untuk Kesehatan Mental

3. Kurang tidur
Bercengkerama dengan keluarga sering membuat lupa waktu hingga akhirnya Anda begadang selama beberapa hari. Hal ini membuat waktu tidur Anda berkurang dan terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang dapat memicu nafsu makan. Akibatnya, Anda akan makin kalap untuk makan.

4. Kurang aktivitas fisik
Saat Lebaran, Anda mungkin lebih memilih untuk duduk dan bersantai di rumah. Akibatnya, tubuh akan mengalami surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar.

Kelebihan kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh, menjadi lemak dan membuat berat badan makin meningkat. Agar berat badan tak terus melonjak, perhatikan asupan makanan dan jangan lupa melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari.(ilj/bbs)




Benarkah Diet Tanpa Nasi Ampuh Turunkan Berat Badan?

Kabar6-Diet tanpa nasi semakin diminati oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan. Hal ini karena mengurangi makan nasi dianggap dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, apakah diet ini efektif? Diet tanpa nasi, melansir doktersehat, adalah metode penurunan berat badan yang mengurangi atau menghilangkan karbohidrat dari nasi dalam menu makan sehari-hari.

Tak hanya menurunkan berat badan, mengurangi nasi juga memberikan manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), meningkatkan fungsi ginjal, dan mengontrol diabetes. Meski begitu, ada risiko yang patut Anda waspadai ketika mengurangi karbohidrat dari nasi.

Ada banyak metode diet menjanjikan penurunan berat badan, salah satu yang kian populer adalah diet dengan mengurangi atau bahkan menghindari makan nasi sama sekali.

Dengan mengurangi nasi dianggap dapat mengurangi asupan kalori dan karbohidrat yang memicu kenaikan berat badan. ** Baca juga: Hangatkan Makanan Sisa dengan Cara Sehat

Namun, menghilangkan karbohidrat dari makanan tidak menjamin menurunkan berat badan dan kesehatan lainnya. Agar benar-benar mempertahankan berat badan yang sehat, mungkin perlu mengontrol asupan makronutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) dan asupan kalori secara keseluruhan. Ini bertujuan untuk membuang racun tanpa membuat Anda merasa lapar.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Profesor Tomoko Imai dari Doshisha Women’s College of Liberal Arts di Kyoto, Jepang, menunjukkan fakta sebaliknya. Dalam penelitian terungkap, salah satu cara yang dianjurkan untuk mengurangi angka obesitas adalah makan nasi.

Alasannya, makan nasi akan membuat Anda merasa kenyang dan akan menekan keinginan untuk mengonsumsi makanan lain, sehingga dapat menghindari makan berlebihan yang menyebabkan peningkatan berat badan.

Menu diet tanpa nasi bukan berarti menghindari semua jenis karbohidrat, tetapi ada beberapa makanan pengganti nasi yang masih bisa anda konsumsi. Makanan berkarbohidrat lainnya, termasuk kentang, sereal gandum, atau roti gandum.(ilj/bbs)




Menurut Sains, Ini 5 Diet Sehat yang Terbukti Efektif

Kabar6-Diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan berlebih atau mencegah penyakit kronis, harus dilakukan dengan mengatur asupan nutrisi dan mengelola aktivitas fisik.

Ada banyak jenis diet yang bisa dijadikan pilihan. Kuncinya adalah menemukan jenis diet yang disukai dan dapat dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang. Melansir Kompas, berikut lima diet sehat yang telah terbukti efektif secara ilmiah:

1. Diet rendah karbohidrat
Diet rendah karbohidrat merupakan diet yang sangat cocok untuk orang yang ingin menurunkan berat badan, mengoptimalkan kesehatan, dan menurunkan risiko penyakit.

Diet ini menekankan pada peningkatan konsumsi sayuran, daging, telur, ikan, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lemak. Makanan olahan, gula, dan pati sangat dikurangi saat menjalankan diet rendah karbohidrat.

2. Diet Mediterania
Diet Mediterania merupakan diet sehat yang sangat baik dan telah diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan. Jenis diet yang menekankan konsumsi makanan Mediterania ini sangat efektif untuk mencegah penyakit jantung.

Makanan yang harus banyak dikonsumsi untuk diet Mediterania adalah sayuran, buah, ikan, unggas, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan minyak zaitun extra virgin.

3. Diet paleo
Diet paleo merupakan diet yang sangat populer dan terbukti efektif untuk menurunkan berat badan. Diet yang satu ini menekankan pada konsumsi makanan yang tidak diolah yang diyakini sama dengan pola konsumsi nenek moyang paleolitik manusia.

4. Diet vegan
Dalam dekade terakhir, diet vegan sudah semakin populer. Ia dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, penurunan berat badan, hingga peningkatan kesehatan jantung.

Diet vegan didasarkan pada konsumssi makanan nabati dan berhenti mengonsumsi semua produk hewani. ** Baca juga: Hindari Kandungan Vitamin C Hilang, Begini Olah Sayuran dengan Benar

5. Diet bebas gluten
Diet bebas gluten cocok untuk orang-orang yang tidak toleran terhadap gluten, yakni protein yang ditemukan dalam gandum. Untuk kesehatan yang optimal, fokus pada makanan utuh yang secara alami bebas gluten dan tetap hindari makanan cepat saji meski mengklaim bebas gluten.

Untuk tujuan menurunkan berat badan, ada banyak pilihan diet. Namun, untuk mencegah penyakit kronis, pilihan diet lebih sedikit. Hanya segelintir yang didukung oleh bukti ilmiah yang luas yang mampu mengontrol tekanan darah dan mencegah stroke.

Dua pola makan tersebut adalah diet Mediterania dan diet untuk menghentikan hipertensi (DASH). Keduanya menekankan konsumsi makanan nabati dan lemak sehat untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan memelihara ingatan.(ilj/bbs)




Sejumlah Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Berlebihan Saat Diet

Kabar6-Saat menjalankan program diet, buah merupakan salah satu menu wajib selain sayur, yang harus tersedia di meja makan. Kandungan nutrisi dalam membantu Anda makin bugar dan terhindar dari risiko penyakit.

Sayangnya, tidak semua jenis buah cocok untuk menurunkan berat badan, lho. Melansir Beautynesia, berikut sejumlah buah yang apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan membuat berat badan naik. Buah apa saja yang dimaksud?

1. Mangga
Merupakan buah dengan kandungan serat serta vitamin C yang lumayan tinggi. Namun, bukan berarti hal ini bikin Anda boleh makan mangga setiap hari untuk diet.

Hal ini karena kandungan gula dalam mangga lumayan tinggi. Memakannya secara berlebihan setiap hari bisa bikin gula darah naik secara cepat.

2. Pisang
Buah ini sebenarnya bagus untuk diet, dengan catatan, dimakan secukupnya saja. Mengonsumsi pisang secara berlebihan bisa membuat tubuh ‘mengembang’. Hal ini karena pisang tinggi kalori. Bila dihitung, satu buah pisang setara dengan 180 kalori.

3. Alpukat
Lemak jenuh sehat yang terkandung dalam alpukat membuatnya sering dijadikan menu diet. Alpukat menjadi substitusi susu, di mana susu sering dihindari mereka yang menurunkan berat badan.

Namun mengonsumsi alpukat secara berlebihan membuat berat badan justru naik, karena kalori dalam buah itu terbukti lumayan tinggi. ** Baca juga: Penting untuk Bersihkan Lubang Hidung Secara Rutin

4. Durian
Sangat tidak disarankan makan buah durian ketika sedang program diet. Ini karena durian memiliki kalori yang lumayan tinggi, yaitu sekira 160 kalori per 100 gram. Selain kalori, durian juga mengandung lemak jenuh dan karbohidrat yang lumayan tinggi.

5. Kismis
Siapa sangka, di balik bentuknya yang kecil, kismis mengandung 460 kalori. Jadi, hindari buah kismis, terutama ketika dijadikan topping untuk kue.

Ya, kue sendiri sudah memiliki kandungan kalori yang tinggi. Bisa dibayangkan kalau Anda menyantap satu potong kue kismis, berapa total kalori yang masuk ke tubuh.

Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Meski Berkalori Tinggi, 5 Makanan Ini Tetap Sehat

Kabar6-Banyak yang menganggap, makanan berkalori tinggi adalah makanan cepat saji yang dapat memberi efek buruk pada tubuh. Padahal, tidak semuanya demikian.

Ada beberapa makanan berkalori tinggi yang justru dapat memberi manfaat untuk tubuh. Melansir Okezone, berikut lima jenis makanan berkalori tinggi yang sebenarnya sehat untuk dikonsumsi:

1. Minyak zaitun
Minyak zaitun adalah sumber lemak tak jenuh tunggal yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Satu sendok makan sumber lemak sehat ini mengandung 120 kalori dan 14 gram lemak.

2. Kurma
Kurma secara alami manis dan dapat mengekang keinginan mengonsumsi gula Anda. Setiap kurma mengandung 23 kalori.

3. Kacang
Kacang dan biji-bijian memang sehat tetapi juga tinggi kalori. Sebanyak 100 gram campuran kacang-kacangan mengandung 462 kalori.

4. Yoghurt
Satu porsi 3/4 cangkir yoghurt mengandung sekira 150 kalori. Ini juga tinggi protein dan rendah karbohidrat. ** Baca juga: Puasa Sehat Tanpa Takut Kekurangan Nutrisi

5. Selai kacang
Satu sendok makan selai kacang mengandung 100 kalori per sendok makan. Selain ini kaya dengan protein, serat, dan lemak sehat serta fitonutrien.

Jadi, jangan takut mengonsumsi kelima makanan di atas karena memang menyehatkan.(ilj/bbs)




Pilih Menu Buka Puasa Terbaik, Manis atau Asin?

Kabar6-Selama kurang lebih 12 jam menjalankan ibadah puasa, proses metabolisme tubuh berjalan lambat. Karena itulah, menu buka puasa yang kita konsumsi harus dapat mengembalikan energi dan mencukupi kebutuhan nutrisi.

Sayangnya, terkadang kita hanya menuruti nafsu makan saja dan malah memilih makanan yang kurang baik. Ada sejumlah makanan jenis apa yang tidak baik dikonsumsi saat berbuka puasa?

Lantas, mana yang lebih baik sebagai menu berbuka puasa, makanan manis atau asin? Melansir beberapa sumber, berikut penjelasannya:

1. Makanan asin
Gorengan menjadi menu berbuka puasa yang sudah lazim ada setiap berbuka puasa. Meskipun dapat mengganjal perut yang sedang lapar, gorengan menjadi faktor utama penyebab timbunan lemak pada tubuh dan mengganggu sistem pencernaan.

Selain itu, gorengan juga biasanya memiliki banyak kandungan garam, sehingga rasanya asin. Makanan asin sendiri dapat membuat tubuh menahan air atau retensi cairan dan menyebabkan perut seperti kembung.

Cairan yang terikat oleh zat garam ini pun membuat tubuh menjadi dehidrasi, sehingga akan mempertahankan lemak dan racun di dalam tubuh akibat kekurangan cairan.

2. Makanan manis
Makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori yang akan cepat dan mudah diolah oleh tubuh. Jadi, disarankan untuk langsung menyantap makanan manis usai berbuka puasa, sehingga stamina tubuh yang sempat hilang akan dapat segera kembali.

Selain itu, makanan manis pun akan cepat meningkatkan kadar gula di dalam darah sehingga proses metabolisme tubuh akan kembali, dan Anda pun akan semakin bersemangat dan terhindar dari rasa lemas.

Meskipun begitu, hindari mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, karena gula akan disimpan tubuh menjadi lemak, sehingga berat badan bisa meningkat.

Untuk menyiasatinya, Anda dapat meminum segelas teh manis hangat saat berbuka dan beberapa butir buah kurma. ** Baca juga: Sejumlah Hal yang Sebaiknya Dilakukan Agar Tidak Mudah Lapar Selama Puasa

Memilih makanan yang tepat untuk berbuka puasa membantu tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Pola Makan Harian Mainkan Peran Penting Bagi Kondisi Kesehatan Anda

Kabar6-Kondisi kesehatan kita sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Banyak ahli yang merekomendasikan untuk lebih mengonsumsi bahan makanan alami dibanding makanan olahan.

Bahan makanan alami, melansir MSN, memberikan kadar vitamin, mineral, dan antioksidan yang paling optimal serta alami untuk menunjang kinerja fungsi tubuh. Konsumsi bahan makanan alami harus bervariasi untuk mencukupi kebutuhan gizi, sehingga ahli merekomendasikan ‘eat your rainbow’, yang artinya mengonsumsi variasi bahan makanan alami dengan aneka warna seperti pelangi.

Setiap warna makanan diketahui memiliki pigmen yang sifatnya baik untuk kesehatan. Peran makanan berdasarkan warnanya, contoh bahan makanan berwarna merah seperti tomat, semangka, dan jambu. Makanan tersebut mengandung likopen yang berfungsi sebagai antikanker dan menjaga imunitas.

Kemudian, makanan berwarna jingga seperti wortel, ubi, mangga, dan labu mengandung betakaroten yang meningkatkan imunitas serta tinggi antioksidan.

Buah seperti jeruk, lemon, serta pepaya yang warnanya cenderung kuning ke jingga mengandung vitamin C dan flavonoid. Kandungan tersebut membantu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan bersifat detoks yang membantu mengeluarkan racun. Makanan berwarna hijau seperti bayam dan kale mengandung folat yang berfungsi menjaga kesehatan sel.

Bahan makanan alami diketahui baik untuk kesehatan apabila tidak mengalami proses pengolahan terlalu banyak. Namun terkadang, beberapa orang ada yang mengonsumsi makanan olahan seperti sayur kalengan, manisan buah, atau jus kemasan.

Nah, mengonsumsi bahan makanan alami yang melewati proses pengolahan diperbolehkan asal hanya dilakukan sesekali saja dan tidak setiap hari. ** Baca juga: Disarankan, Minum Air Putih Sesaat Setelah Bangun Tidur Pagi

Namun jangan lupa melihat kandungan nutrisinya. Penting bagi Anda untuk melihat komposisi nutrisi makanan yang akan dikonsumsi, jangan hanya sekadar melihat jumlah kalorinya saja.

Dalam setiap proses pengolahan bahan makan alami dapat menurunkan kualitas dan kadar gizinya. Mulai dari pemetikkan, pengolahan, hingga distribusi.

Semakin alami makanan, semakin baik dan optimal. Termasuk kandungan gizi, nutrisi, vitamin, mineral dan antioksidan akan semakin utuh.(ilj/bbs)




Vitamin yang Bantu Hentikan Kebiasaan Merokok

Kabar6-Merokok bagi sebagian orang sudah menjadi gaya hidup atau bagian dari hidup. Meski sudah mengetahui dampak buruknya, sebagian orang mungkin tidak mudah meninggalkan kebiasaan merokok.

Namun bagi orang yang memang berniat berhenti merokok, mereka cenderung melakukan berbagai hal untuk mengatasinya. Dari mulai terapi, sampai memaksakan diri untuk tidak merokok adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

Nah, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk berhenti dari kebiasaan merokok, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan vitamin.

Perokok cenderung lebih banyak mengonsumsi alkohol dan makanan tinggi kalori dibandingkan dengan yang bukan perokok sehingga membuat asupan antioksidan dan vitamin berkurang. melansir Dreamers, ini sejumlah asupan yang banyak mengandung antioksidan dan vitamin, diantaranya:

1. Vitamin A (betakaroten)
Konsumsi paling tidak dua penyajian sayuran berdaun hijau dan sayuran berwarna kuning seperti wortel, bayam, dan daun bawang serta makanan laut, dan buah seperti aprikot, peach, dan kesemek.

2. Vitamin E
Konsumsi minyak dari sayuran seperti minyak wijen, kacang-kacangan satu sendok makan per harinya. ** Baca juga: 3 Tanda yang Tunjukkan Anda Kelebihan Protein

3. Vitamin C
Makan banyak buah dan sayuran segar seperti mentimun, wortel, dan tomat khususnya tomat ceri setiap kali ingin merokok dan hindari memakan buah dengan kalori yang tinggi seperti anggur dan pir.

Apakah Anda termasuk orang yang memang berniat untuk menghentikan kebiasaan merokok?(ilj/bbs)