1

Atlit Judo Sumbang Lima Medali untuk Kontingen Banten

Kabar6-Atlit Banten berhasil menambah pundi-pundi medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Medan. Tambahan medali itu disumbangkan oleh Atlit dari cabang olahraga Judo.

Di cabang Judo berhasil menyumbangkan dua emas dan tiga perunggu. Dua emas dari kategori perorangan berhasil diraih oleh Adinda Dinny dan Syerina. Keduanya berhasil menyingkirkan atlit-atlit dari daerah lain.

Sementara tiga perunggu lainya berhasil digenggam oleh Amanah Mur Istiqomah, Damma Yanthi dan Intan Octavia Putri.

**Baca Juga: Didukung Komunitas Otomotif, Airin Sinergikan Pengembangan Wisata

Ketua Umum Judo Kabupaten Serang, Serma Ade Hendra mengatakan capaian ini melebihi target yang ditetapkan. Menurutnya, medali ini bagian dari kerjasama para atlit dan pengurus KONI Banten.

“Hasil yang maksimal ini, cukup melampaui target yang di harapkan oleh Cabor. Hasil ini juga dicapai atas support yang baik dari Ketua Umum Koni Banten Drs H Edi Hariadi M.Si, Ketua Tim Satgas Koni yang tidak lelah mengawal seluruh atlet Kapt. Inf Jackson Beay beserta jajaran pengurus Koni Banten. Ini menjadi bukti atas kerja keras atlet, dukungan yang baik dari seluruh elemen jajaran pengurus,” katanya, Senin (13/9/2024).

Wakil Ketua Umum Judo Kabupaten Serang Fahmi Reza Ramadhan menambahkan pihaknya mengapresiasi capaian dan semangat juang yang telah dilakukan oleh atlit dalam mengharumkan nama Banten. Menurutnya, pada saat pertandingan atlit memiliki daya juang tinggi.

“Ini pencapaian yang sangat sangat baik, Judo memiliki nilai nilai yang selaras. Seluruh atlet bertanding dengan Tangguh (Resilient) tanpa rasa takut menghadapi lawan serta riang gembira (Fun and Fearless)” kata Fahmi selaku Management Samator Group Banten.

Dengan hasil ini, Judo Banten ikut mengangkat peringkat perolehan sementara untuk kontingen Provinsi Banten. Atas Raihan itu, Banten sementara menduduki peringkat 8.(Aep)




Bocah Tujuh Tahun di Taiwan Koma Setelah Dibanting 27 Kali Saat Latihan Judo

Kabar6-Seorang bocah di Taiwan bernama Huang (7) mengalami nasib tragis yang membuatnya dirawat di rumah sakit akibat koma, setelah berlatih judo. Huang diketahui hanya mengikuti pelatihan selama dua minggu dan total delapan kali sebelum kesempatan ini.

Paman Huang berada di studio Judo bersamanya dan mengamati Huang mual dan tidak sehat selama latihan. Kemudian, melansir mustsharenews, paman Huang memberi tahu pelatih Judo yang berusia 68 tahun itu tentang kekhawatirannya, tetapi sang pelatih menepisnya dan mengatakan bahwa Huang pasti sudah makan besar sebelum latihan.

Sang pelatih diduga meminta dua anak laki-laki senior agar menggunakan Huang sebagai latihan banting. Setiap kali dibanting dalam latihan, Huang memohon agar mereka tidak melakukan lagi karena kaki dan kepalanya kesakitan.

Setelah beberapa saat, dikatakan bahwa pelatih tersebut meminta Huang untuk berdiri dan jika dia tidak melakukannya, maka pelatih yang akan melemparkannya. Tidak diketahui apa yang terjadi setelah itu, tetapi pelatih kemudian diduga terus melempar Huang sekira enam hingga tujuh kali ke lantai.

Saat itu Huang telah kehilangan kesadaran setelah dilempar sekira 20 kali, sementara pelatihnya melemparkan bocah itu sekira tujuh kali, hingga total menjadi 27 kali.

Pelatih kemudian membawa Huang ke pamannya. Saat itu, Huang terlihat pucat dan matanya memutar. Saat ditanyai, sang pelatih hanya mengatakan bahwa bocah itu pura-pura pingsan. Paman Huang kemudian menelepon ambulans dan bocah itu dilarikan ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, tim dokter melakukan operasi darurat pada Huang. Meski operasi berjalan baik, tim dokter mengatakan bahwa situasinya ‘terlihat suram’ karena jika Huang sembuh maka dia akan berada dalam kondisi vegetatif, gangguan fungsi otak kronis.

Para dokter juga menemukan beberapa luka memar di tubuhnya dan mengatakan bahwa luka tersebut mirip dengan kecelakaan mobil.(ilj/bbs)