1

Urus Izin Lahan TPU di Tangsel Bisa Lewat Online

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat terobosan baru dalam pelayanan surat izin penggunaan petak makam.

Warga atau ahli waris tak perlu mendatangi lokasi pengelola tempat pemakaman umum (TPU).

“Sekarang ngurus petak makam sudah bisa pakai sistem online,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Sabtu (8/8/2020).

Menurutnya, sistem pelayanan berbasis teknologi digital tersebut bertujuan untuk memangkas jalur birokrasi izin penggunaan lahan petak makam di TPU yang dikelola Pemkot Tangsel.

Benyamin menjelaskan, sistem online mewajibkan setiap warga pemohon penggunaan petak makam melengkapi semua dokumen persyaratan.

“Jika dokumen persyaratan ada yang belum lengkap, maka sistem akan menolak otomatis,” jelasnya.

**Baca juga: Cabuli Keponakan, Seorang Paman di Ciputat Dilaporkan ke Polisi.

Ia menambahkan, pelayanan online juga menghindari kontak langsung antara warga pemohon dengan pengelola TPU.

“Dimana, permohonan ijin bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun,” tambah Benyamin.(yud)




Rapid Test Covid-19 Belum Sentuh Masyarakat Umum

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini melakukan periksa cepat atau rapid test pendeteksian corona virus disiase 2019 (Covid-19). Namun dari kuota 350 orang target rapid test belum diperuntukan bagi masyarakat umum.

Pelaksanaan rapid test dilaksanakan di Lengkong Gudang Timur Kecamatan Serpong, Pondok Aren dan Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat. Target rapid test untuk pegawai kelurahan, pengurus RT/RW dan kader posyandu.

“Tanyanya ke puskesmas, jangan ke kita,” kata Lurah Pondok Aren, Romi Amirudin di kantornya, Senin (20/4/2020).

Ia mengaku sebenarnya menginginkan masyarakat umum sekitar juga mengikuti rapid test. Tetapi pegawai pemerintahan, pengurus RT/RW dan posyandu yang kini lebih didahulukan.

**Baca juga: PSBB Covid-19, Pemkot Tangsel Berdalih Mustahil Setop KRL.

“Sebetulnya kita juga inginnya begitu, kenapa diberikan orang kelurahan, RT/RW, dan kader posyandu, karena mereka yang berhubungan dengan masyarakat bersosialisasi dan informasi. Jadi mereka dulu,” jelas Romi.

Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Apendi mengatakan, bahwa kegiatan rapid test ini juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(yud)




Obat Chikungunya, Nur Azizah: Pakai Daun Kelor

Kabar6.com

Kabar6-Mewabahnya virus Chikungunya yang menjangkit 70 orang warga RW 010 di Jombang, Kecamatan Ciputat, menarik perhatian dari salah satu bakal calon atau Balon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Siti Nur Azizah. Ia mengatakan, obat dari segala macam penyakit adalah daya tahan tubuh yang harus ditingkatkan.

“Munculnya penyakit seperti Chikungunya sudah tidak ada obatnya, obatnya itu kalau dia memiliki daya tahan tubuh. Tentu kembali kepada kualitas masyarakatnya itu. Makannya kami punya program aksi namanya sejuta kelor, sejuk namanya,” ujarnya kepada wartawan di salah satu restoran di Serpong. Rabu (12/2/2020).

Mengapa daun kelor?. Azizah menjelaskan, paling utama karena daun kelor ini adalah tanaman rakyat yang memiliki manfaat yang sangat besar. Daun kelor diyakininya dapat meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat.

“Karena kaya gizi, ada proteinnya, ada vitaminnya, ada zat besi nya itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh,” jelasnya.

**Baca juga: Wabah Chikungunya di Jombang, Warga Butuh Pelayanan Medis.

Azizah menuturkan, apalagi anak-anak dan orang tua yang sangat rentan terkena penyakit, itu diakibatkan karena daya tahan tubuh anak-anak dan orang tua sangat labil.

“Itu memang kita harus meningkatkan kualitas itu (daya tahan tubuh -red) ya. Dan persoalan usul nya penyakit bukan hanya kuratif, tapi bukan hanya hilir nya saja dilihat tapi hulu nya juga dilihat,” tutupnya.(eka)




Wabah Chikungunya di Jombang, Warga Butuh Pelayanan Medis

Kabar6.com

Kabar6-Mewabahnya virus Chikungunya, 70-an warga di RW 10, Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, merasakan radang persendian, demam, hingga tak mampu berjalan.

Diduga virus ini dari gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti sebagai pembawanya.

Mereka yang menderita gejala tersebut kebanyakan bermukim di RT 001 dan RT 006 bahkan wabah ini sudah dimulai sejak awal Januari 2020 lalu.

Warga yang menderita gejala virus ini juga sudah bolak-balik ke Puskesmas Jombang guna mengobati rasa nyeri yang diderita.

Namun, karena tak ada nya pemeriksaan lanjutan pada penderita gejala, maka sebagian besar pada beberapa hari kemudian kembali mengalami rasa sakit pada bagian yang sama.

Ketua RW 010, Sofyan RA mengatakan, dirinya merasa kasihan kepada warga nya yang tak mungkin bolak-balik ke Puskesmas, bahkan buat berdiri pun warga yang menderita gejala tersebut merasa kesulitan.

“Jadi kami minta petugas kesehatan ataupun perawat, jemput bola datang dan memberi pelayanan medis ke sini. Karena yang kena gejala ini bukan satu-dua, tapi sudah 70-an orang. Meskipun sebagian sudah ada yang sembuh,” ujarnya. Rabu (12/2/2020).

Lanjut Sofyan, petugas kesehatan belum ada upaya berarti yang diberikan terhadap penderita gejala virus ini di lokasi.

“Kemarin itu memang ada fogging, tapi kan terbatas buat pencegahan, walaupun itu perlu juga. Sekarang ini, bagaimana agar mereka cepat sembuh. Artinya petugas kesehatan harus kirim banyak tim memeriksa dan mengobati para penderitanya ini,” papar Sofyan.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Tangsel Fraksi PSI, Alexander Prabu menjelaskan, virus ini memang betul dari nyamuk, fogging juga sudah dilakukan.

**Baca juga: Mudahkan Layanan, Polres Tangsel Adakan SIM Keliling.

“Fogging harus rutin, dan juga fogging obatnya harus benar, jangan solar melulu. Ini kan mengancam jiwa, pekerjaan orang, bagi saya ini harus diperhatikan oleh Pemkot. Mereka bergerak aja susah, bagaimana mereka mau ke Puskesmas. Apa susahnya petugas datang ke sini keliling,” terang Prabu.

Diketahui, warga yang diduga terkena virus Chikungunya itu akan merasakan demam dan sakit di bagian sendi kaki, beberapa terlihat mengalami pembengkakan. Bahkan untuk bisa bangun dari tempat tidur pun mereka kesulitan, lantaran otot-otot sendi kaki mengalami pelemahan.(eka)




Pengunjung Hutan Kota Jombang Keluhkan Bau Busuk Kali Mati

Kabar6.com

Kabar6-Baru diresmikan 2 hari, Kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang ramai dikunjungi wisatawan yang penasaran akan keindahan destinasi wisata baru di Kota Tangerang Selatan ini.

Namun, dibalik keindahan tempat ini, para wisatawan juga mengeluhkan kali mati yang ngendap dan tercium aroma bau.

Salah satu wisatawan, Tiara (25) mengatakan, hutan kota ini bagus sebagai tempat penghilang penat.

“Bagus nih hutannya, pinter pemerintah bangun ini. Tapi ini kali bau, jadi agak eneg gue bang,” ungkapnya di Hutan Kota Jombang, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Selasa (11/2/2020).

Disisi lain, Umar (45) menuturkan, kali mati ini mengeluarkan bau yang tak sedap. Dan dirinya mengeluhkan air kali nya juga hitam.**Baca juga: Waspadai Hari Ini Hujan Lebat dan Angin Kencang di Tangsel.

“Taman ini bagus, cuma air kali mati itu kayak ga bergerak airnya hitam dan keluarian bau busuk,” tutupnya.

Diketahui, 2 hari lalu tepatnya tanggal 9 Februari 2020, Kawasan Kali Mati Hutan Kota Jombang diresmikan oleh Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dengan menandatangani prasasti diatas batu, yang dihadiri juga oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel Aris Kurniawan.(eka)




Lurah Sukmajaya Pastikan 20 Pekerja Asal Tiongkok Telah Dievakuasi

Kabar6.com

Kabar6-Ade Rizki, Lurah Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Banten, memastikan 20 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang tinggal di Kelurahan itu telah di evakuasi ke mess perusahaan tempat mereka bekerja yang ada di Kabupaten Serang, Banten.

“Dari RT RW nya juga sudah menjelaskan. Awalnya ada 20 TKA asal China.Sudah dipindahkan ke (mess) perusahaan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (05/02/2020).

Ade Rizki mengaku tidak tahu pasti kapan para TKA itu datang kembali ke rumah kontrakannya, usai pulang dari China. Namun dia tidak mendapatkan laporan adanya TKA asal China yang terjangkit virus Corona.

Ade bercerita lebih lanjut bahwa pihak perusahaan datang langsung ke rumah kontrakan para TKA dan berkomunikasi dengan pengurus RT dan RW, untuk memindahkan pekerjanya ke lokasi yang di anggap lebih aman.

“Ternyata informasi dari Pak RW, Pak RT, pihak perusahaannya sudah datang, jadi langsung dipindahkan ke mes perusahaannya, sekarang sudah dipindahkan. (Datang dari China ke Cilegon) saya enggak hapal,” terangnya.

Dia menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon, Suparman, yang menduga TKA asal China di Kelurahan Sukmajaya terjangkit virus Corona.

**Baca juga: Nelayan Penemu Jenazah Penyelam Tiongkok Merasa Tertipu Sayembara.

“Tadinya kita karena laporan RT RW, awalnya kita sudah koordinasi dengan Dinkes mau cek kesehatan. Makanya punten, Disnaker menyatakan seperti itu (dugaan terjangkit Corona) dari mana datanya itu. Bikin resah masyarakat saya begitu statment nya kan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa ada salah satu TKA asal China yang baru sekitar empat hari datang ke Kota Cilegon dan tidak di karantina selama dua pekan, sesuai standar badan kesehatan dunia atau WHO. (Dhi)




Bocah di Ciputat Hilang Terseret Arus Kali Angke

Kabar6.com

Kabar6-Tim resque gabungan mencari seorang bocah yang telah hilang terseret derasnya arus Kali Angke, pukul 11.00, Jum’at kemarin. Muhammad Alif Fitriyanto, 12 tahun, warga Kampung Cilalung, Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, jasadnya belum ditemukan.

“Tim rescue sudah kita kerahkan menuju lokasi kejadian dengan peralatan SAR Air lengkap,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator, Hendra Sudirman, (Sabtu, 7/12/2019).

Ia menerangkan, berdasarkan keterangan saksi, Alif bersama teman-teman sebayanya sedang berenang di Kali Angke. Korban diduga kelelahan hingga akhirnya terseret arus Kali Angke.

Hendra bilang, area pencarian terhadap korban dibagi dua titik koordinat. SRU pertama melakukan pengamatan secara visual melalui jalur darat di sekitar lokasi kejadian hingga radius satu kilometer. **Baca juga: Dalam Mengelola Parkir, Pemkot Tangsel Luncurkan Sipencatra.

Kemudian SRU kedua menggunakan perahu karet menyisir kali Angke dari lokasi kejadian hingga radius satu kilometer. “Kami terus koordinasi dengan unsur yang sudah ada di lapangan untuk membagi area pencarian,” terang Hendra.(yud)




Saluran Kali Mati di Hutan Jombang Tak Berfungsi

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rosi Yuliandi menyatakan alasan penataan Kali Mati dan Hutan Kota Jombang di Kecamatan Ciputat pada Tahun Anggaran 2019 ini. Kali Mati ini menurutnya merupakan saluran air yang sudah tidak berfungsi.

“Jadi kita hidupkan lagi Kali Mati ini. Sebagai aliran dari Jalan Sumatera yang akan dialirkan ke Kali Cibenda yang bermuara di Situ Parigi di Pondok Aren. Jadi akan ada aliran baru,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, (Sabtu, 23/11/2019).

Menurutnya, Kali Mati ini melintasi Hutan Kota Jombang. Makanya sekaligus melakukan penataan di Hutan Kota Jombang ini untuk dijadikan tempat wisata alam baru. Mirip seperti Kali Jaletreng di Kecamatan Setu.

“Kali Mati ini melintasi Hutan Kota Jombang. Jadi, selain sebagai aliran baru, kawasan ini menjadi daerah wisata alam, seperti Kali Jaletreng,” tandasnya.

**Baca juga: DPU Tangsel Klaim Siap Hadapi Musim Hujan.

Di kawasan Hutan Kota Jombang, kata Rosi, akan dilakukan penataan seperti rumah pohon, air mancur, taman bermain anak, dinding yang akan dilengkapi mural dan lainnya. Luas total Hutan Kota antara 2.000 sampai 3.000 meter persegi.

“Harapannya, Hutan Kota ini bisa menjadi destinasi wisata baru masyarakat sekaligus daerah resapan baru di Kota Tangsel,” terangnya.(yud)




Sambut Orang Tua Siswa, SIT Auliya Jombang Gelar Welcome Day 2019

Kabar6.com

Kabar6-Menyambut para orang tua siswa dan siswi Auliya untuk Tahun Ajaran 2019-2020, Sekolah Islam Terpadu (SIT) Auliya Jombang menggelar acara Welcome Day 2019 di Titan Center Bintaro.

Sekurangnya 400 orang tua siswa dan siswi kelas 1.7 dan kelas 10 menyambut hangat gebyar rutin tahunan tersebut.

Ketua Yayasan Auliya Insan Utama, Ir. Triwisaksana, M.Sc. mengatakan, SIT Auliya merupakan wadah untuk mendidik anak. Jadi, bukan tempat untuk penitipan anak.

“SIT Auliya selalu berupaya untuk menjalankan program dedikasi guru dan terus mempererat komunikasi dengan orang tua siswa dan siswi,” kata Triwisaksana, Minggu (28/7/2019).

Semua itu dilakukan, lanjut Triwisaksana, untuk membangun satu persepsi yang sama, bahwa pendidikan anak merupakan tugas bersama. Yakni orang tua dan sekolah.

**Baca juga: Relawan Nusantara Tangerang Berikan Edukasi Jaga Alam Sejak Dini.

Selain itu, SIT Auliya memiliki inovasi program pembelajaran berbasis Student Active Learning (SAL). Yakni jalur program tuntas akademik dan jalur program juara ekskul.

“Satunya lagi adalah jalur program utama IKLas (Islami, Karakter dan skill kepemimpinan, Literasi dasar dan Sociopreneur),” tutur Sani, sapaan Ir. Triwisaksana.(eka)




Tingkat Kelulusan 100 Persen, SMPIT Auliya Jombang Tekankan Hafalan Al Quran

Kabar6.com

Kabar6-Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Auliya yang berlokasi di Jombang Ciputat mengklaim mengalami peningkatan dibidang akademis maupun bidang-bidang lainnya.

“Alhamdulillah, tahun ini SMPIT Auliya banyak mengalami peningkatan, baik dari bidang akademis maupun bidang-bidang lain,” ungkap Yuniarti Tahdjoen S.S, Kepala Sekolah SMPIT Auliya disiaran persnya, Minggu (23/6/2019).

Peningkatan itu, lanjut Yuniarti, dibuktikan dengan tingkat kelulusan 100 persen untuk 120 siswanya dengan nilai 368.

10 siswa diantaranya meraih nilai terbaik serta 2 orang meraih nilai 100 untuk program studi matematika di wisuda Altroven (Auliya Extra Ordinary Eleven), Gedung Teater Global Jaya School Bintaro, Sabtu (22/6/2019).

“(Mereka) tak hanya lulus dengan predikat istimewa dibidang akademis. Seluruh lulusan SMPIT Auilya juga dibekali dengan akhlak mulia.”

Siswa-siswi SMPIT Auliya, lanjut Yuniarti, juga diharuskan hafalan Al Quran minimal tiga juz sebagai salah satu syarat kelulusan.

“Kami selalu menanamkan kejujuran di hati anak-anak. Ahlaknya baik, maka baik pula prestasi akademisnya,” tambah Yuniarti.

Disamping itu Yuniarti bilang, pihaknya kerap membangun komunikasi intens terhadap orang tua murid. Dan, Ikatan ilaturahmi Orang Tua Siswa Auliya (Istiya) menjadi wadah komunikasinya.

“Di SMPIT Auliya kami bersyukur selama ini telah terjalin hubungan yang baik antara Istiya dengan pihak sekolah,” ungkapnya.

**Baca juga: PPDB Online SMP di Tangsel, Satu Pendaftar Butuh 5 Menit.

Sementara, Ratna Hari Isnaningsih, Ketua Ikatan Silaturahmi Orang Tua Auliya (Istiya) mengucapkan terima kasih kepada SMPIT Auliya yang selalu membangun sinergi positif dengan Istiya.

Kata Ratna, pihaknya (Istiya) selalu mendapat dukungan dari pihak sekolah. Begitupun sebaliknya, Istiya kerap mendukung semua kegiatan sekolah. “Sehingga tercipta hubungan harmonis antara Istiya dan SMPIT Auliya,” pungkasnya. (fit)