1

Wagub Banten Minta Pelaku Industri Bantu Sertifikasi Calon Tenaga Kerja

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta pelaku industri di Banten membentuk gerakan pengusaha peduli kompetensi untuk menggalakkan gerakan melatih tenaga kerja (naker), dan menyerap atau menggunakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan bersertifikasi dengan disertai penghargaan berupa upah uang lebih tinggi bagi tenaga kerja bersertifikasi. Terkait dengan itu, kata Andika, Pemerintah Provinsi Banten berharap seluruh perusahaan yang beroperasi di Provinsi Banten dapat meningkatkan alih teknologi kepada putra-putri daerah Banten atau calon naker lokal.

“Khususnya pelajar SMK melalui program-program kerjasama dengan industri-SMK atau program link and match atau teaching factory dengan industri-industri besar,” kata Andika dalam sambutannya pada acara Pelepasan Angkatan XXI dan Penerimaan Angkatan XXII Program Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan Teknisi Industri Kimia (P3TIK), Fakultas Teknik Untirta, Rabu (9/10/2019).

Lebih jauh Andika meminta pelaku usaha industri meningkatkan program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang mendukung sektor-sektor pendidikan, pemberdayaan masyarakat serta pengembangan ekonomi masyarakat. Meenurut Andika, melalui Forum CSR pemerintah daerah, industri dan perguruan tinggi bersama-sama dapat menjalankan program internship atau program magang kerja guna meningkatkan kualitas tenaga kerja secara berkesinambungan.

Andika juga mengajak asosiasi industri, asosiasi profesi, KADIN, APINDO, lembaga pendidikan dan pelatihan swasta serta praktisi dari perguruan tinggi untuk membentuk lembaga intermediasi tenaga kerja daerah, yang bertujuan untuk menjembatani kebutuhan lintas sektoral terkait ketenagakerjaan.

Andika mengungkapkan, tantangan yang dihadapi dalam sektor ketenagakerjaan adalah terbatasnya kualitas tenaga kerja, angka pengangguran terbuka dan disparitas pembangunan antara wilayah utara dan selatan Provinsi Banten. “Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang produktif, memiliki kompetensi dan daya saing,” imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Banten sendiri, kata Andika, memiliki program job-matching serta pendidikan vokasi industri yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja yang akan berkorelasi terhadap peningkatan daya saing industri. Terkait itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Banten berharap program Corporate Social Responsibility, yang mendukung sektor-sektor pendidikan, pemberdayaan masyarakat serta pengembangan ekonomi masyarakat dapat berjalan optimal.

Dilanjutkan Andika, Pemerintah Provinsi Banten saat ini tengah menyiapkan perangkat (unit kerja pada OPD) serta Peraturan Gubernur Banten tentang peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2016 tentang tanggung jawab sosial, kemitraan dan bina lingkungan perusahaan, baik BUMN, BUMD, maupun badan usaha milik swasta untuk mengoptimalkan program kemitraan dan bina lingkungan khususnya di wilayah pedesaan di Provinsi Banten.

**Baca juga: Mengenal Sejarah Bangunan Tua Mapolres Serang Kota, Peninggalan Belanda.

Sementara itu, rektor Untirta Fatah Sulaiman mengatakan, P3TIK yang diselenggarakan pihaknya melalui dukungan industri di Banten merupakan upaya perguruan tinggi dalam menyediakan tenaga kerja siap pakai di era revolusi industri 4.0.

“Dengan begitu gap antara kebutuhan industri yang tinggi baik secara kualitas maupun kuantitas dapat terpenuhi oleh SDM lokal yang sudah kita siapkan melalui program beasiswa seperti ini. Semakin banyak yang dapat beasiswa, semakin banyak yang terserap di industri makan angka pengangguran bisa ditekan,” paparnya.(Den)




BPBD Kabupaten Tangerang Sebut Kawasan Industri ini Rawan Kebakaran Karena…

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang memetakan kawasan industri menjadi tempat yang paling rawan kebakaran saat ini. Dari banyaknya kasus kebakaran terjadi di tiga kawasan industri yang ada di Kecamatan Cikupa, Kecamatam Pasar Kemis, dan Kecamatan Kosambi.

“Dalam sehari ada dua peristiwa kebakaran,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin, kepada Kabar6.com, (Selasa, 1/10/2019).

Kosrudin mengatakan, minimnya industri yang memiliki tempat penyimpanan air bawah tanah atau ground tank dan alat pemadam kebakaran yang memadai membuat kawasan industri di Kecamatan Cikupa, Pasar Kemis, dan Kosambi rawan kebakaran. “Perusahaan kerap tidak kooperatif dalam pemeriksaan berkala alat pemadam kebakaran maupun saat kebakaran terjadi sehingga api membesar dan menimbulkan kerugian.”

Menurutnya, kebanyakan pemilik pabrik menilai kepemilikan ground tank tak terlalu penting karena dari segi biaya cukup tinggi. Padahal groud tank sangat penting sebagai cadangan ketersediaan air saat terjadi kebakaran sehingga cepat diantisipasi. Selain tak punya ground tank, masih banyak pabrik yang tidak menyediakan alat keselamatan kebakaran lainnya.

“Masih ada perusahaan yang tidak menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Ada perusahaan yang menolak kedatangan damkar saat akan dilakukan pemeriksaan terkait safety prosedur. Dan mereka berdalih tidak perlu. Malah, saat terjadi kebakaran pun mereka kerap lambat melaporkan sehingga kami yang dituding lambat melakukan pemadaman. Padahal, saat dilaporkan api sudah besar,” kata Kosrudin.

Kosrudin berharap pemilik indudstri menyediakan APAR dan membangun pintu darurat sebab personil Damkar kerap mengalami kesulitan untuk memadamkam api di kawasan industri karena api sudah besar dan tidak ada pintu darurat untuk masuk ke dalam gudang yang terbakar. “Kesulitan kita ketika terjadi kebakaran di kawasan industri untuk masuk karena tidak ada pintu darurat,” harapnya.

Terkait peningkatan peristiwa kebakaran, Kosrudin mengaku, kemarau panjang selama beberapa bulan terakhir membuat kasus kebakaran melonjak. Kebakaran banyak terjadi pada limbah industri dan alang-alang.

**Baca juga: Atma Menjabat Ketua Koperasi Pena Sejahtera Kabupaten Tangerang.

“Dalam sehari saja terjadi dua peristiwa kebakaran limbah industri dan alang-alang. Musim kemarau yang panjang membuat area tersebut mudah gterbakar hanya karena percikan api kecil,”kata Kosrudin. (Vee)