1

Menuju Indonesia Emas 2045, 12,7 Juta USD Sumbangsih BINAR untuk PDB Indonesia

Kabar6-Sebagai salah satu palang pintu pertama era digitalisasi di Indonesia, BINAR yakin bahwa menutup kesenjangan pendidikan dan membentuk pemimpin teknologi Indonesia yang berkarakter serta berdaya saing di tingkat global dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2/2024), hal ini tentunya berkaitan dengan dukungan BINAR demi membantu Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendatang.

Perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045 tidaklah mudah. Indonesia bahkan dunia beberapa tahun belakangan ini harus mengalami masa kelam dan sulit pasca terjadinya fenomena layoff dan hiring freeze yang menimpa berbagai sektor industri khususnya tech industries.

Namun, berdasarkan riset yang dilakukan oleh McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital per tahun sepanjang tahun 2015-2030. Bahkan kebutuhan talenta digital untuk sektor industri yang tidak mudah goyah seperti perbankan dan telekomunikasi justru meningkat.

Hal inilah yang mendorong BINAR untuk terus berinovasi dan berkembang dalam melahirkan talenta-talenta digital Indonesia serta menjadi wadah untuk mempertemukan kebutuhan supply dan demand terhadap talenta digital.

Hingga tahun 2023 kemarin, ada lebih dari 180.000 talenta digital yang telah mengikuti program dari berbagai produk BINAR. Artinya, semenjak BINAR berdiri pada tahun 2017-2023, per tahun BINAR telah melahirkan 30.000 talenta digital berkualitas yang siap untuk membantu perekonomian Indonesia.

Dari angka tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa BINAR telah berhasil menyumbang 5% kebutuhan talenta digital untuk Indonesia dari total kebutuhan sebanyak 600.000 talenta digital.

Dengan lulusan talenta digital yang berkualitas, BINAR telah dipercaya oleh 1.100+ Mitra BINAR baik perusahaan swasta, pemerintahan, dan perguruan tinggi dalam mengubah dan mempercepat berbagai sektor tersebut ke era digital.

Dedikasi BINAR terus berlanjut dengan fakta bahwa hingga tutup tahun 2023, sebanyak 1.020+ fasilitator yang terbagi dalam lebih dari 131.00+ learning hours dan 2.000+ learning materials dalam learning ecosystem BINAR yang dikemas dengan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), telah membantu 80% lulusan BINAR menggapai karier impiannya hanya dengan masa tunggu rata-rata 60 hari. Jika value dari angka di atas dikalkulasikan, ternyata BINAR telah menghasilkan sekitar 12,7 juta USD yang tentunya angka ini masuk sebagai produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Catatan baik dari BINAR hingga tahun 2023 dikala kelamnya fenomena layoff dan hiring freeze menjadi motivasi baik karena semangat talenta digital Indonesia untuk terus belajar dan mencapai cita-cita yang diimpikan ternyata tidak redup sedikitpun. Pesatnya laju digitalisasi dari seluruh belahan dunia ternyata membentuk demand yang kuat terhadap talenta digital di berbagai sektor.

**Baca Juga: Anggota Polda Banten Tewas Saat Pemilu 2024

Hal ini dibuktikan dengan alokasi alumni BINAR pada industri yang beragam seperti perbankan, retail, institusi pemerintahan, BUMN, otomotif, telekomunikasi dan lain sebagainya. Bahkan, tidak sedikit alumni BINAR pada tahun 2023 berhasil mengejar karier di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang. Ini menjadi bukti bahwa talenta digital Indonesia dapat terus berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan pasar global.

Apa yang telah BINAR lakukan dan dampak yang telah BINAR berikan untuk berkontribusi dalam membuka pintu Indonesia Emas 2045 tentunya tidak lepas dari visi misi BINAR yang selaras dengan empat dari tujuh belas poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh United Nations untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan yaitu SDGs nomor 4 (Quality Education), nomor 5 (Gender Equality), nomor 8 (Decent Work and Economic Growth), dan nomor 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure).

Hal ini erat kaitannya dengan kontribusi BINAR dalam menyediakan pendidikan berkualitas yang bisa diakses oleh seluruh golongan serta, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas talenta digital yang akan membantu berbagai sektor industri untuk melakukan pendekatan bisnis berbasis teknologi dan inovasi, sehingga mendukung pembangunan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

BINAR Impact Report 2023 disusun dan dirancang oleh BINAR RESEARCH. BINAR Impact Report 20223 selengkapnya dapat diunduh melalui tautan binar.club/BINARImpactReport2023. Kini semua orang bisa selangkah di depan jadi talenta digital, dimulai dengan mengikuti berbagai program dari BINAR. Daftarkan dirimu sekarang melalui tautan binaracademy.com.

Diketahui,BINAR merupakan one stop solution for digitalization era dimana BINAR merupakan platform edtech yang berfokus untuk mempersempit gap literasi keahlian digital. (Red)




Momentum Isra Mi’raj 2024, Ini Pesan Kapolri 

Kabar6-Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memperingati Isra Mi’raj 1445 H/2024.

Kapolri menekankan pentingnya keberkahan dan kemuliaan Rasulullah SAW serta semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

“Segenap keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia mengucapkan selamat memperingati Israj Mi’raj 1445 H,” ujar Kapolri dalam instagramnya, Jumat (9/2/2024).

Dalam pernyataannya, Kapolri juga menegaskan pentingnya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sebagai landasan dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian.

Kapolri turut mengajak seluruh anggota kepolisian untuk memanfaatkan momentum peringatan Isra Mi’raj sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja dan dedikasi dalam melayani masyarakat.

**Baca Juga: Imlek 2024, Ini Harapan Warga Tionghoa di Tangsel ke Capres Terpilih

Selain itu, Kapolri menututkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kapolri menegaskan bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong merupakan fondasi yang kuat dalam mencapai cita-cita besar bangsa.

“Semoga keberkahan dan kemuliaan Rasulullah SAW senantiasa menyertai kita semua untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sekaligus sebagai semangat dalam merawat persatuan kesatuan guna percepatan pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(Red)




Indonesia Emas 2045 di Depan Mata, Ini Kata Bang Zaki

Kabar6-Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengatakan perlu persiapan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu kegiatan yang dapat membantu merealisasikan hal tersebut adalah melanjutkan program pemerintah yang sudah ada.

Selaku Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) DKI Jakarta, Bang Zaki, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Gibran akan melanjutkan program periode sebelumnya. Salah satu program yang akan diusung adalah makan siang-susu gratis untuk anak-anak dan lanjut usia.

“Tujuannya agar tidak ada lagi anak-anak kita yang kurang gizi, tidak ada lagi anak-anak kita yang gampang terserang penyakit dan tidak ada lagi anak-anak kita yang stunting di masa depan,” terangnya di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

“Karena akan ada Indonesia Emas 2045, dimana itu adalah momen 100 tahun Indonesia merdeka yang nanti menjadi pemimpin bangsa adalah anak-anak kita,” sambung Bang Zaki.

**Baca Juga: Warga Terdampak Banjir Dapat Lapor ke Ombudsman Banten

Bang Zaki mengatakan, Indonesia Emas merupakan momentum bangsa akan mendapatkan bonus demografi dengan 70% penduduknya dalam usia produktif. Perlu pembinaan yang tepat untuk menciptakan generasi yang sehat dan memiliki kecerdasan komprehensif.

Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, tentu ini akan membawa dampak buruk bagi Indonesia. Seperti masalah kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Bang Zaki pun mencontohkan program yang ada di pemerintah saat ini, seperti proyek pembangunan infrastruktur jalan tol yang telah menghubungkan Merak hingga Banyuwangi. Kata Bang Zaki, jika program yang sudah ada berubah-ubah, ini membuat ketidakselarasan pembangunan bangsa.

Maka dari itu, Bang Zaki mengatakan agar pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini perlu terus dilanjutkan. Dengan penambahan program-program peningkatan sumber daya manusia yang akan dilakukan pasangan Prabowo-Gibran.

“Apakah pemerintahan Pak Jokowi ini banyak mudharatnya daripada manfaatnya, kita liat program PKH, subsidi pendidikan, infrastruktur. Hal-hal seperti ini yang ingin kita lanjutkan,” tandasnya. (Oke)




Anis Matta: Visi Indonesia Emas 2045 Harus Jadi Ruh Nasionalisme Baru

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, Visi Indonesia Emas 2045 yang secara resmi telah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (15/6/2023) lalu, harus menjadi mimpi bersama dan menjadikannya sebagai ruh nasionalisme baru kita semua sebagai bangsa.

Hal itu disampaikan Anis Matta saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Proyeksi 100 Tahun Indonesia: Menuju Superpower Baru Dunia’, Rabu (21/6/2023) sore.

Diskusi ini dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas 2016-2019 Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas 2014-2015 Andrinof A Chaniago dan peneliti muda Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Edbert Gan.

“Indonesia emas itu harus menjadi mimpi bersama, menjadi ruh nasionalisme baru kita semuanya. Kita perlu lakukan konsolidasi politik, karena kita perlu energi besar dan juga peta jalan untuk mencapai tujuan besar kita itu,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 atau Indonesia Superpower baru yang saat ini menghadapi tantangan geopolitik global, dimana dunia tengah mengalami disrupsi atau fenomena perubahan yang masif.

“Jadi mimpi itu memang perlu, ada timeline-nya untuk mencapainya. Kita sepakat dengan gagasan Indonesia Emas 2045 ini, yang akan menjadi babak baru sejarah baru Indonesia yang harus kita lewati. Tetapi kita harus menghitung secara matang kendala geopolitik saat ini, agar kita tidak gagal seperti Malaysia,” katanya.

Sehingga Indonesia mesti merumuskan sendiri satu model dalam membukukan pertumbuhan ekonominya, karena Asia Tenggara adalah kawasan yang netral, tidak punya perikatan geopolitik global seperti negara-negara di Asia Timur antara lain Jepang, China, Korea Selatan dan Taiwan.

“Keempat negara di Asia Timur itu, punya perikatan geopolitik global dengan Amerika Serikat seperti halnya Jerman. Mereka diberikan transfer teknologi, invesment atau modal, dan market atau pasar. Indonesia tidak seperti itu, tidak ada perikatan. Kalau Indonesia, itu lika-likunya mirip-mirip Rusia, Turki dan India,” ujarnya.

Karena itu, kata Ketua Umum Partai Gelora yang mendapatkan nomor urut 7 sebagai peserta Pemilu 2024 ini, perlu merumuskan peta jalan sendiri agar menjadi negara maju atau superpower baru dunia.

“Artinya bangsa ini, punya determinasi dengan tantangan geopolitik yang luar biasa besarnya saat ini. Saya membaca bahwa disrupsi geopolitik sekarang ini, akan mempunyai impact yang sangat besar, sehingga kita perlu membuat antisipasi tantangan tersebut, karena kita tidak memiliki perikatan geopolitik seperti halnya Jepang,” tegasnya.

Namun, Anis Matta menegaskan, Indonesia punya modal sumber daya alam, sumber daya manusia, letak geografis dan karakter budaya yang kuat untuk menjadi negara maju, meski tidak memiliki perikatan geopolitik global.

“Dengan memahami situasi geopolitiknya dan bisa melampaui tantangannya, saya yakin Indonesia akan tumbuh menjadi negara besar, negara maju yang mensejahterakan seluruh rakyatnya. Indonesia akan membukukan pertumbuhan ekonomi luar biasa nantinya,” pungkas Anis Matta.

**Baca Juga: Partai Gelora Nilai Putusan MK soal Pemilu Terbuka Jadi Tonggak Sejarah Demokrasi Indonesia

Perlu Kesepakatan Politik

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019 Prof Bambang Brodjonegoro mengatakan, perlunya konsolidasi politik para elite nasional untuk menjadikan Visi Indonesia Emas 2045 itu, sebagai misi sebagai bangsa untuk maju.

“Jadi ini bukan visi dan misinya Pak Jokowi, tapi misi dan visi sebagai bangsa. Masa depan tetap penting, karena tujuan akhirnya adalah menjadi negara yang mensejahterakan rakyat,” kata Bambang.

Ia berharap agar partai politik dan semua elite politik bisa sepakat dengan Visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita bangsa, cita-cita bersama. Bukan cita-cita Presiden Jokowi, Presiden A, B, C dan seterusnya.

“Sehingga segala upaya dan kebijakan nantinya dibuatnya mengarah kesana. Presiden 2024-2029, 2029-2034, sampai ke 2034-2039 dan 2044 itu, harus bisa memahami apa yang sudah dilakukan presiden sebelumnya. Jadi presiden berikutnya harus melanjutkan apa yang dlakukan presiden sebelumnya. kita berbicara saling berkelanjutan, bukan saling mengklaim atau siapa yang paling hebat dan paling benar,” katanya.

Sebagai orang yang pernah bertanggungjawab di Bappenas, Bambang mengatakan, sulit bagi presiden yang maksimal berkuasa selama 10 tahun di era demokratis sekarang untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang begitu kompleks saat ini.

“Kita butuh waktu diatas 10 tahun itu, sudah pasti. Dan ini yang menurut saya, perlu disadari elite politik sekarang. Kita harus sepakat dengan visi dan tujuan Indonesia Emas 2045, karena tujuannya menjadikan negara yang mensejahterakan rakyat. Kita harus sepakat itu dulu, mau nomor 5, nomor empat atau nomor 3 itu urusan belakangan. Kita fokus dulu mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Mantan Menristek Periode 2019-2021 ini, mengatakan, untuk mewujukan Visi Indonesia 2045 itu, Indonesia perlu melakukan transformasi reformasi (reform transformation), transformasi ekonomi, bukan economic reform seperti yang digembar-gemborkan para ekonom.

Transformasi ekonomi ini, nantinya akan meningkatan income (pendapatan per kapita) Indonesia dari sekitar USD 4.000 menjadi sekitar USD 14.000, naik tiga kali lipat dalam jangka waktu 20 tahun.

Sehingga pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen seperti sekarang tidak cukup, minimal pertumbuhan ekonimi dibutuhkan diangka antara 6-7 persen.

“Paling tidak itu baru menjamin kita keluar dari midle income trap (jebakan kelas menengah) pada 2043, menuju negara maju yang mensejahterakan rakyatnya. Bentuknya, dengan meningkatkan industraliasi, digitalisasi bagian dari peningkatan pertumbuhan, dan sustainability sosial lingkungan yang bisa mengurangi dampak bencana alam,” katanya.

Terakhir, Indonesia harus memiliki model pengelolaan sumber daya alam. Karena terkadang sumber daya alam yang melimpah justru menjadi karma atau penghambat untuk menjadi negara maju, karena tidak fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya dan pengembangan industalisasi.

“Sumber daya yang melimpah ini, terkadang banyak godaannya, membuat kita terjebak dengan harga komoditas, sehingga kita melupakan tujuan untuk meningkatkan industralisasi. Kita lakukan eksplorasi besar-besar, tapi kita ekspor bahan mentah dan harganya murah, bahkan kita malah impor sumber daya alam yang kita ekspor. Jadi kita harus punya model pengelolaan sumber daya alam,” kata mantan Menteri Ekonomi era Presiden Jokowi di periode pertama ini.

Elite Politik Harus Solid

Sedangkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Periode 2014-2019 Andrinof A Chaniago berharap agar para elite nasional solid mendukung Visi Indonesia Emas 2045 agar dapat dieksusi untuk menjadi bangsa yang maju.

“Masalah kita yang perlu kita waspadai ke depan ini, kita mungkin punya visi gagasan yang Solid, tapi kita tidak bisa mengeksekusinya dengan solid. Ini kesalahan dan kelemahan kita dari orde lama, orde baru, hingga reformasi saat ini. Tidak bisa dieksekusi secara konsisten, karena berpikirnya selalu mengintepretasikan sebagai gagasannya sendiri, bukan bangsa. Inilah tantangan kita di Indonesia,” kata Andrinof.

Menurut dia, sistem politik Indonesia yang mengakomodasi pluralisme politik multi partai yang menganut paham demokrasi, sulit menjadikan Indonesia sebagai negara maju, karena banyaknya interpretasi atau perbedaan pendapat yang tajam dalam menyikapi sebuah kebijakan.

“Inilah yang menjadi tantangan kita di Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan sistem multi partai yang mengadopsi pluralisme politik, sehingga kita sulit mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, butuh waktu panjang untuk mencapainya. Berbeda dengan China yang dengan satu partai dan demokrasi dijaga, pertumbuhan ekonomi sekarang mencapai 8-9 persen,” kata Pendiri Lembaga Survei Cyrus Network ini.

Peneliti muda CSIS Edbert Gan mengatakan, salah satu elemen keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 adalah perlunya Indonesia mencontoh kajian-kajian ‘developmental state’ , belajar dari pengalaman negara-negara Asia Timur.

“Elemen penting dari negara-negara ini yang bisa dipelajari adalah mengkoordinasikan industri dengan sekolah-sekolah maupun akademisi (perguruan tinggi) yang memang difokuskan kepada pengembangan industralisasi. Dalam konteks ini, negara sangat berperan dan menjadi kunci keberhasilan industrilisasi mereka,” kata Edbert Gani

Negara-negara di Asia Timur, kata Edbert, menciptakan birokrasi otonom dan profesional dalam memberikan pelayanan publik, khususnya dalam pengembangan industri.

Birokrasi di negara tersebut, dikelola secara modern dengan dukungan sumber daya manusia yang memadai, sehingga menciptakan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada industralisasi.

“Saya berharap kalau nanti Partai Gelora berkuasa, bisa mendorong agar kita belajar dari sukses negara-negara di Asia Timur, sehingga kita bisa lepas landas menjadi negara maju. Dan kita tidak terus menjadi pemburu rente di bidang ekonomi, karena bonus demografi akan menjadi sia-sia kalau praktik rente masih terjadi. Itulah tantangan kita sebagai bangsa,” tegasnya.

Ia menilai praktik pemburu rente saat ini, sudah mulai menjangkiti generasi muda, meskipun di dalam permukaan selalu mengatakan antikorupsi, karena ingin secara instan cepat kaya.

“Tapi catatan saya, generasi muda ini, adalah generasi baru yang bisa memberi warna masuk ke birokrasi dan bisnis, dan sektor-sektor lainnya untuk mencegah praktik pemburuh rente ini. Tapi kita perlu strategi untuk mendorong hal ini,” kata Peneliti Politik & Kebijakan Publik CSIS ini.(Tim K6)