1

Agar Maksimal, Ketahui 8 Waktu Terbaik untuk Otak

Kabar6-Otak adalah salah satu organ terpenting pada tubuh, yang mengatur semua aktivitas manusia. Karena itu, ada banyak bagian otak dengan fungsinya masing-masing.

Nah tahukah Anda, otak manusia mempunyai irama tersendiri dan memiliki waktu-waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tertentu? Melansir DetikHealth, berikut uraiannya:

1. Pukul 07.00-09.00
Merupakan saat terbaik untuk meningkatkan semangat dan gairah. “Waktu tersebut merupakan saat yang sempurna untuk meningkatkan ikatan dengan pasangan ketika baru bangun tidur,” kata Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf dari Rockefeller University.

2. Pukul 09.00-11.00
Merupakan saat terbaik untuk kreativitas. Pada waktu tersebut otak memiliki hormon kortisol (hormon stres) yang cukup, sehingga dapat membantu memfokuskan pikiran dan hal ini tidak dipengaruhi oleh usia berapa pun.

3. Pukul 11.00-14.00
Menjadi saat terbaik untuk melakukan tugas yang sulit. Peneliti Jerman menuturkan, saat tersebut hormon melatonin (hormon tidur) telah menurun tajam, sehingga tubuh lebih siap untuk mengerjakan beban proyek atau pekerjaan yang sulit dan keras.

4. Pukul 14.00-15.00
Saat terbaik untuk beristirahat. Agar dapat mencerna makan siang, tubuh akan menarik darah dari otak ke perut, kondisi ini akan membuat asupan darah atau oksigen ke otak sedikit berkurang yang membuat seseorang jadi mengantuk. Untuk itu, cobalah beristirahat sebentar dari pekerjaan.

5. Pukul 15.00-18.00
Menjadi saat terbaik untuk kolaborasi. “Pada saat sekarang otak akan merasa sangat lelah,” kata Paul Nussbaum, PhD, seorang neuropsikolog klinis.

Karena itu tak ada salahnya untuk melakukan kolaborasi dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan yang berbeda.

6. Pukul 18.00-20.00
Saat terbaik untuk melakukan tugas-tugas pribadi. Di antara jam tersebut, peneliti menemukan bahwa otak sudah masuk dalam tahap ‘pemeliharaan’, yaitu ketika produksi melatonin masih berada di level rendah.

7. Pukul 20.00-22.00
Merupakan saat terbaik untuk bersantai. Pada saat ini ada transisi dari kondisi terjaga menjadi mengantuk, karena kadar hormon melatonin akan meningkat cepat. Sementara itu kadar serotonin (neurotransmitter yang berhubungan dengan semangat) akan memudar.

8. Pukul 22.00 ke atas
Saat terbaik untuk tidur dan menunda segala kegiatan. Merupakan waktu istirahat malam dan tidur, pengaturan cahaya akan dapat membantu membiarkan otak beristirahat.

Setelah beberapa jam, otak akan siap kembali untuk memulai aktivitas baru. ** Baca juga: Makanan Tinggi Lemak Bisa Persulit Pencernaan?

Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam, agar kembali berenergi untuk aktivitas keesokan harinya.(ilj/bbs)




Ini 3 Keanehan di Dunia Medis Saat Supermoon

Kabar6-Supermoon adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan kondisi bulan penuh ketika berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee). Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, bulan super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan Bumi sekira 10 persen atau kurang dari jarak lintasannya dengan Bumi.

Ketika fenomena ini terjadi, bulan tampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer. Nah, munculnya bulan purnama dan supermoon dikaitkan dengan masalah kesehatan dan kurang tidur.

Nah tahukah Anda, terdapat beberapa mitos kesehatan saat supermoon terjadi? Melansir Femalesia, berikut tiga keanehan di dunia medis saat supermoon:

1. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi pada wanita usia reproduksi berlangsung sekira 28 hari, mirip dengan panjang fase bulan 29 hari. Namun, sebuah studi dalam jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 2011 menemukan fakta menarik terkait siklus menstruasi dari 826 wanita berusia 16-25 tahun.

Hampir 30 persen dari wanita tersebut ternyata mengalami menstruasi di sekira bulan purnama. Pengelompokan terbesar berikutnya, wanita menstruasi selama fase tertentu bulan hanya 12,5 persen dari peserta.

2. Lebih banyak kelahiran
Entah kebetulan atau tidak, para peneliti pernah melacak 1.000 kelahiran di rumah sakit swasta di Kyoto, Jepang. Padahal, para ibu belum diinduksi. Mereka menemukan bahwa banyak bayi lahir, ketika bulan semakin dekat dengan Bumi. Meski tidak ada hubungan yang jelas karena bulan tidak memiliki daya tarik gravitasi, peneliti percaya hal ini berkaitan.

3. Mengacaukan siklus tidur
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology, para peserta menghabiskan tiga setengah hari di laboratorium untuk tidur. Di mana mereka tidak bisa melihat jam atau cahaya luar, tetapi mereka dibiarkan tertidur dan bangun seperti biasanya.

Para peneliti Swiss kemudian mengumpulkan data tidur dari 33 orang dan membandingkannya dengan fase bulan. Hasilnya, dalam empat hari sebelum dan sesudah bulan purnama, partisipan membutuhkan waktu lima menit lebih lama untuk tertidur. ** Baca juga: Namdur Betina Jadi Burung Paling Materialistis di Dunia

Secara keseluruhan, mereka tidur 20 menit lebih lama dan 30 persen di antaranya mengaku sulit tidur nyenyak. Setelah diperiksa, mereka juga memiliki kadar hormon melatonin yang merangsang tidur. Ini adalah salah satu studi pertama untuk membangun hubungan antara tidur dan jam circalunar.(ilj/bbs)