1

Gubug Pelaku Sodomi 25 Bocah di Gunung Kaler Juga Kerap Didatangi Santri

Kabar6-Sepak terjang WS alias Babeh di Kampung Sakem, Desa Tamiang, Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ternyata cukup terkenal di kalangan anak-anak. Bahkan di kalangan santri di pesantren

Kapolresta Tangerang Kombes M Sabilul Alif mengatakan gubug yang dijadikan lokasi tersangka melakukan aksinya ini ternyata sangat dekat dengan pesantren.

“Gubugnya dekat dengan Pondok Pesantren. Tersangka juga mengklaim memiliki suara bagus sehingga banyak anak pesantren (santri) yang mendatanginya meminta resep agar suara bagus,” ungkap Alif menjelaskan, Kamis (4/1/2018).**Baca Juga: Bocah Nolak Disodomi, Guru SD Ini Tebar Ancaman ke Korban.

Sebelumnya, kepada anak-anak, WS alias Babeh mengaku orang sakti yang memiliki ajian Semar Mesem dan bisa mengobati orang sakit. Hal itu yang menjadi modus guru Sekolah Dasar (SD) di kawasan Rajeg ini melakukan sodomi terhadap 25 bocah di Gunung Kaler.(Tim K6)




Bocah Nolak Disodomi, Guru SD Ini Tebar Ancaman ke Korban

Kabar6-Syarat belajar ajian Semar Mesem ala WS alias Babeh kepada anak-anak di Gunung Kaler, Kabapaten Tangerang yakni bersedia disodomi. Namun, banyak juga anak-anak yang menolak persyaratan tersebut.

Kapolresta Tangerang Kombes M Sabilul Alif mengatakan ada anak yang menolak disodomi. Kalau menolak, Guru SD ini pun menebar ancaman. Babeh menakuti korban jika tidak bersedia disodomi maka akan menerima kesialan selama 60 hari.

“Tersangka juga mengaku mengolesi minyak ke anus korbannya sebelum disodomi. Setelah itu, tersangka memerintahkan anak-anak untuk menelan gotri (logam bulat kecil) yang diklaim tersangka sebagai bagian dari ritual pemberian ajian Semar Mesem,” ungkap Alif menjelaskan, Kamis (4/1/2017).

Karena takut, lanjut Alif, anak-anak pun bersedia disodomi oleh tersangka.**Baca Juga: Sodomi 25 Bocah, Guru SD Ini Ngaku Punya Ajian Semar Mesem.

“Kebanyakan anak yang menjadi korbannya enggan bercerita ke orang lain karena malu atau takut,” katanya.(Tim K6)




Sodomi 25 Bocah, Guru SD Ini Ngaku Punya Ajian Semar Mesem

Kabar6-Kepada anak-anak, WS alias Babeh mengaku orang sakti yang memiliki ajian Semar Mesem dan bisa mengobati orang sakit. Hal itu yang menjadi modus guru Sekolah Dasar (SD) di kawasan Rajeg ini melakukan sodomi terhadap 25 bocah di Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

Kapolresta Tangerang Kombes M Sabilul Alif mengatakan Babeh yang mengaku sakti ini kerap didatangi anak-anak untuk belajar ajian Semar Mesem.

“Atas permintaan itu, tersangka bersedia memberikan ajian Semar Mesem asalkan ada mahar (semacam kompensasi) uang. Namun, untuk mahar uang, anak-anak mengaku tidak memilikinya,” ungkap Alif menjelaskan, Kamis (4/1/2017).

Kepada polisi tersangka kemudian mengatakan mahar uang bisa diganti asalkan anak-anak bersedia disodomi.**Baca Juga: Begini Alasan Babeh Sodomi 25 Bocah di Gunung Kaler.

“Berdasarkan pengakuan tersangka, anak-anak bersedia disodomi olehnya,” ujarnya.(Tim K6)




Begini Alasan Guru SD Ini Sodomi 25 Bocah di Gunung Kaler

Kabar6-WS alias Babeh, pelaku sodomi terhadap mengaku melakukan sodomi kepada 25 bocah lantaran tak kuat menahan hasrat seksualnya.

Kapolresta Tangerang Kombes M Sabilul Alif mengatakan kepada polisi Babeh mengakui perbuatannya mencabuli 25 bocah.

“Tersangka mengaku perbuatannya dilakukan pada April 2017 di Kampung Sakem, Desa Tamiang, Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang,” ungkap Alif menjelaskan, Kamis (4/1/2017).

Alif melanjutkan, sebelum melakukan aksi bejatnya, istri tersangka sudah tiga bulan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).**Baca Juga: Sodomi 25 Bocah, Guru SD di Gunung Kaler Masuk Bui.

“Selain istrinya sudah tiga bulan jadi TKW, anak-anak kerap mendatangi dirinya di suatu gubug yang dibangun oleh Babeh,” paparnya.(Tim K6)




Sodomi 25 Bocah, Guru SD di Gunung Kaler Masuk Bui

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang menangkap WS alias Babeh, terduga pelaku pedofilia terhadap 25 anak di bawah umur.

Penangkapan guru honor Sekolah Dasar (SD), warga Kampung Sakem, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ini berawal dari laporan masyarakat melalui pesan singkat atau Short Massage Service (SMS) bahwa ada dugaan kekerasan seksual kepada anak.

“Berawal dari SMS itu saya memerintahkan Kasat Reskrim Kompol Wiwin Setiawan untuk melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti informasi itu,” ungkap Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, Kamis (4/1/2018).

Peristiwa ini, kata Alif, tidak langsung diekspos mengingat kepentingan penyelidikan termasuk untuk menyelidiki anak-anak lain yang turut menjadi korban.

Selain itu, pertimbangan lain kasus ini tidak langsung diekspos adalah untuk melindungi hak-hak anak yang di dalamnya termasuk faktor psikologis anak. Tidak hanya itu, penanganan komprehensif juga agar tersangka tidak diamuk massa.**Baca Juga: IM Deklarasi Jadi Balon Bupati, Zaki Angkat Bicara.

“Setelah serangkaian penyelidikan, pada tanggal 20 Desember 2017, Sat Reskrim Unit V PPA, Pimpinan Kanit PPA Ipda Iwan Dewantoro, bersama empat anggotanya melakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial WS alias Babeh di kediamannya di Kampung Sakem, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang,” katanya.