1

Gempa Lampung Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Kabar6-Dua kali gempa bumi yang mengguncang Lampung bagian barat, masing-masing berkekuatan 4,2 Magnitudo dan 5,5 Magnitudo, dipastikan tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK).

GAK yang masuk ke wilayah Provinsi Lampung ini pada 20 Agustus 2018, meletus sebanyak 248 kali.

“Tidak ada pengaruhnya. Erupsi nya masih ada. Kemarin 112 kali letusan,” kata Andi Suandi, kepala pos pantau GAK Lampung, melalui pesan singkatnya, Kamis (23/08/2018).

Hal ini pun dikuatkan oleh BMKG. Perbedaannya, gempa bumi disebabkan aktivitas tumbukan dua lempeng bumi. Sedangkan aktivitas gunung berapi, disebabkan aktivitas keluarnya magma dari dalam perut gunung.**Baca Juga: Mahasiswa UIN Ancam Buka Paksa U-Turn di Ciputat.

“Sedangkan gempa vulkanik atau erupsi gunung api akibat dari aktivitas magma,” kata Tarjono, Kasie data dan informasi BMKG Kelas 1 Serang.(Dhi)




Gempa di Sukabumi, Status Gunung Anak Krakatau Waspada

kabar6.com

Kabar6-Gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang terjadi malam tadi, Jumat 15 Desember 2017, di Jawa bagian Selatan tak pengaruhi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK). Kondisi Gunung Anak Krakatau hingga kini masih berstatus waspada. Sehingga masyarakat diharapkan tak perlu lagi mengkhawatirkan keamanan gunung yang pernah meletus dahsyat di tahun 1883 itu.

“Statusnya masih waspada. Letusan sudah lama tidak ada, data kemarin cuma satu vulkanik dangkal dan satu Tektonik jauh,” kata Andi Suardi, Kepala Pos Pemantauan GAK, Lampung Andi Suardi saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (16/12/2017).

Perlu diketahui. pada 29 September 2017, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa terdapat 18 gunung api yang naik status dari siaga menjadi waspada.

Sedangkan malam tadi, Jumat, 15 Desember 2017, pada pukul 23.04 WIB, terjadi gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah selatan Pulau Jawa, tepatnya di Sukabumi, Jawa Barat.

Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa bumi terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 7.29 LS dan 106.69 BT, tepatnya pada jarak 48 Kilometer Barat Daya Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 50 kilometer.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia yang mengakibatkan deformasi batuan. Lokasi gempa bumi tersebut berada di 8.03 LS dan 108.04 BT dengan kedalaman 105 km.

Hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas gempa bumi berpotensi dirasakan sekitar Tasikmalaya juga dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates, Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun,Nganjuk, Mataram.**Baca Juga: Pukuli Warga, 2 Pemuda di Kemiri Dibekuk Polisi.

Setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan, tiga kali gempa susulan hingga pukul 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,2, 3,4 dan 3,2.

Indonesia berada di kawasan Ring of Fire, atau Cincin Api, sebuah garis patahan lempeng bumi di Samudera Pasifik di mana sering terrjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.(dhi)