1

Gugus Tugas Covid-19 Pandeglang Ungkap Tes Swab Tak Capai Target WHO

Kabar6.com

Kabar6- Jumlah masyarakat yang menjalani tes swab di Kabupaten Pandeglang belum memenuhi standar badan kesehatan dunia atau WHO. Dari sekitar 12 ribu orang atau satu persen dari jumlah penduduk yang harus tes swab, hingga saat ini baru mencapai 2 ribu orang atau 15 persen yang sudah menjalani tes usap tersebut.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Achmad Sulaeman mengungkapkan 3 faktor yang membuat target ini lambat terpenuhi. Pertama kekurangan personel, skill kurang mumpuni dan kapasitas laboratorium untuk menampung sampel Swab yang sudah diambil.

“Jadi SDM kita kurang, satu personel kita kurang, skill-nya juga belum mumpuni, makanya sekalian sambil pemeriksaan swab ini kami juga melatih beberapa analis yang ada di puskemas nanti diharapkan di setiap kecamatan punya tenaga yang bisa melakukan Swab agar jangan terlalu mengandalkan yang dari Dinas Kesehatan saja,” kata Sulaeman saat dihubungi wartawan, Rabu (16/9/2020).

Pria yang akrab disapa Sule ini mengatakan untuk mendongkrak ketertinggalan harus ada bantuan tenaga medis yang dikirim dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

“Yang kedua untuk mengejar (target) 1200 orang dengan kondisi ini lambat sekali progresnya, kami butuh bantuan dari provinsi seperti yang kemarin supaya untuk mendongkrak karena masih banyak yang perlu di Swab. Ketiganya, meskipun SDM kami sudah terpenuhi apakah laboratorium yang di Labkesda kapasitasnya bisa ditambah atau tidak untuk mengejar ketertinggalan. (Target) secepatnya karena seperti yang di Tanggerang itu sudah terpenuhi jadi kayanya provinsi juga saat ini memfokuskan Pandeglang dan Lebak,”ujarnya.

Sule melanjutkan, untuk mengejar target tersebut kemungkinan besar pihaknya akan meminta bantuan kembali dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten agar menerjunkan personelnya membantu uji Swab di Pandeglang. Sebab, saat ini Pemkab Pandeglang baru bisa menyelesaikan 15 persen dari target yang sudah ditetapkan.

“Kemungkinan ada lagi (bantuan personel dari Dinkes Provinsi Banten) karena Pandeglang ini baru 15 persen dari target yang dicanangkan, berarti baru 1.800 orang kurangnya masih banyak. Makanya kami maksimalkan tenaga (medis) yang ada di kecamatan, orang puskemas kami latih pelan-pelan pasti bisa,” ucapnya.

Sule ini juga berharap hasil uji laboratorium swab tes tidak memakan waktu lama. Kendati demikian, hasil akhir pengujian tes usap keluar lebih cepat hanya satu minggu yang biasanya dua minggu. Namun, terkait anggaran ia memastikan tidak akan terkendala karena sudah dianggarkan dari Provinsi Banten.

“Alhamdulilah ga ada hambatan (anggaran), hanya soal SDM dan kapasitas laboratorium saja agar hasilnya jangan terlalu lama. Sementara ini sudah ada perbaikan seminggu sudah keluar. Nah itu kan bagus, kedepannya lebih enak satu dua hari bisa keluar,”harapannya.

**Baca juga: Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor Disdukcapil Pandeglang Tutup Sementara.

Kemarin pihaknya telah melaksanakan swab tes di empat Kecamatan yakni Kecamatan Pandeglang, Jiput, Bojong dan Bojong, termasuk beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Supaya tidak ada peningkatkan kasus, Sule mengingatkan kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-harinya.

“Yang penting masyarakat jangan sampai lengah tak memakai masker. Makanya kami ingatkan lagi, minimal agar masyarakat memakai masker,” tandasnya.(Aep)




Didatangi Gugus Tugas Covid-19, Shalat Taraweh di Pondok Aren Tetap Lanjut

Kabar6.com

Kabar6-Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendatangi lokasi shalat taraweh berjamaah taraweh pada Jum’at malam tadi. Upaya menghentikan kegiatan ibadah dengan dalil mencegah penyebaran virus corona itupun tak membuahkan hasil.

“Ia sampai selesai tarawehnya,” ungkap Hadidin, imam Masjid Al Muhajirin di Kecamatan Pondok Aren saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (2/4/2020).

Apa yang tadi disampaikan untuk meyakinkan tim Gugus Tugas Covid-19 bersama pengurus RW setempat hingga akhirnya shalat taraweh bisa sampai selesai?.

Ia menerangkan, pertama sebagai umat muslim tentunya harus taat pada aturan Allah SWT dan taat dengan peraturan pemerintah. “Kita jaga jarak dengan yang diatur pemerintah,” terang Hadidin.

Menurutnya, jamaah shalat taraweh pun sepakat dipersingkat delapan rakaat serta tiga rakaat witir dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

**Baca juga: Pengamat ini Sebut Data Pasien Covid-19 di Tangsel Tercecer.

“Kita juga tau dengan surat yang pendek,” jelasnya. Hadidin bilang, dirinya juga sempat minta maaf kepada tim Gugus Tugas Covid-19 kalau secara pandang mereka jamaah dianggap salah.

“Kami sepakat urusan ini selesai,” tegasnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Tulus Muladiyono tak merespon saat berupaya dikonfirmasi.(yud)




Bupati Zaki: Jumat Gugus Tugas Covid-19 Tingkat RT Terbentuk

Kabar6.com

Kabar6 – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memberikan waktu hingga Jumat (17/4/2020) atau 4 hari kedepan kepada para camat se-Kabupaten Tangerang untuk membentuk gugus tugas pencegahan dan penangana virus corona atau covid-19 tingkat RT.

“Hari ini masih berlangsung semuanya, karena di Kabupaten Tangerang ada 7.723 RT, dan ini butuh waktu untuk pendataan semuanya. Paling telat Jumat (17/4/2020) gugus tugas tingkat RT sudah terbentuk,” kata Zaki saat konfrensi pers melalui aplikasi zoom, Senin (13/4/2020).

Menurut Zaki, terkait pemberian dana jaring pengaman sosial (JPS) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang sebesar Rp 150 Miliar untuk 3 bulan diberikan kepada sebanyak 83.333 kepala keluarga (KK).

“Saat ini, kita masih menunggu bantuan dari Pemprov Banten, maupun dari APBN,” ujarnya.

Zaki menjelaskan, penyaluran bantuan JPS tersebut akan disalurkan setelah sosialisasi dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

**Baca juga: Pemkab Tangerang Rumuskan Penerapan PSBB ke Dalam Perbup.

Namun demikian, Zaki menegaskan, belum tentu nama yang terdaftar bisa langsung mendapatkan kartu. Namun butuh waktu selama 1 minggu untuk mengirimkan kartu tersebut.

“Jadi yang mendapatkan dana JPS ini adalah warga yang terdampak covid-19, yang tidak terdaftar di program PKH, maupun BPNT,” jelasnya. (Vee)




Kabupaten Tangerang Bentuk Gugus Tugas Covid-19 Sampai Tingkat RT

kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengimbau Camat di Kabupaten Tangerang untuk membentuk gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Saya mengimbau kepada camat untuk membentuk gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 2019 sampai ke tingkat Rt,” kata Zaki .

Dengan adanya trend peningkatan penemuan pasien ODP, PDP, dan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang di minta kepada camat untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Membentuk gugus tugas yang menangani covid-19 di semua tingkat dari keluarahan/desa, Rw dan Rt.

Melakukan penyampaian informasi pencegahan dan penanggulangan covid-19 kepada seluruh masyarakat dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada di masyarakat.

Memfasilitasi dan mendorong para lurah, Kades, Rt, Rw, Kades Kesehatan, dan lembaga sosial berbasis Masyarakat untuk aktif melakukan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19.

Mendorong Partisipasi masyarakat untuk melakukan upaya kebersihan personal dan kesehatan rumah sebagai dari perwujudan prilaku hidup sehat dan bersih (PHBS).

Mendorong dan mengatasi masyarakat dalam melaksanakan pembatasan kontak fisik pada sebagai sarana yang ada seperti di tempat kecamatan, pasar lokal/desa, tempat ibadah, sarana okah raga, dan sarana release.

**Baca juga: Bupati Zaki Siapkan Proposal PSBB Kabupaten Tangerang.

Membentuk dan mengaktifkan lumbung-lumbung Pangan di Rt, Rw untuk mengatasi dampak sosial yang terjadi akibat penyebaran covid-19.

Memanfaatkan anggaran dana desa/kelurahan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak covid-19 sesuai dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku. (Tim K6)