1

Stres Akibat Lockdown, Napi di Australia yang Kabur 30 Tahun Lalu Kembali ke Penjara

Kabar6-Setelah hampir 30 tahun hidup dalam pelarian, seorang narapidana (napi) bernama Darko ‘Dougie’ Desic (64) akhirnya menyerahkan diri ke pihak berwajib untuk dijebloskan lagi ke penjara di Australia.

Bukan karena lokasi persembunyiannya sudah terlacak, melansir Telegraph, Desic terpaksa memilih kembali ke tahanan setelah tersiksa alias stres dengan kondisi lockdown. Desic dijatuhi hukuman penjara pada 1990-an setelah didakwa dengan dua tuduhan menanam tanaman terlarang. Namun setelah menjalani hukuman lebih dari satu tahun, pria itu diduga menggunakan gergaji besi dan pemotong baut untuk keluar dari lembaga pemasyarakatan Grafton antara pukul 19.00 dan keesokan harinya pukul 07.00 waktu setempat.

Polisi tidak pernah menemukan jejak Desic, sampai pria itu menyerahkan diri kepada ke kantor polisi Dee Why di Sydney. Desic didakwa melarikan diri dari tahanan yang sah dan muncul di Pengadilan Lokal Pusat pada Selasa, 14 September 2021. Dia secara resmi ditolak jaminan pembebasan, dan dijadwalkan muncul kembali di pengadilan yang sama akhir bulan ini.

Tapi sejak itu, komunitas Northern Beaches, Sydney, telah merangkul Desic dengan menggalang dana melalui situs GoFundMe. ** Baca juga: Wanita Ini Usir Sang Suami dari Ruang Bersalin Karena Bikin Panik dengan Tangisannya yang Terlalu Keras

Masyarakat menilai, Desic layak mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya. Sejauh ini, aksi penggalangan dana telah terkumpul lebih dari US$14 ribu.

Kepada polisi, Desic mengatakan bahwa dia telah bertahan selama 29 tahun di pantai utara Sydney dengan bekerja sebagai buruh, melakukan apa saja untuk uang tunai. Namun, lockdown terkait pandemi COVID-19 telah membuatnya bangkrut dan kehilangan tempat tinggal, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyerahkan diri setelah sekian lama.

Polisi menjelaskan, Desic yang lahir di negara bekas Yugoslavia khawatir dia akan dideportasi ke negara asalnya, di mana dia akan dihukum berat karena menghindari dinas militer.

Siapa sangka lockdown bisa menyadarkan seorang napi untuk kembali ke penjara setelah 30 tahun melarikan diri.(ilj/bbs)




Ibu Asal Rwanda Diminta Bunuh Bayinya yang Menyerupai Alien

Kabar6-Seorang wanita bernama Bajeneza Liberata di Rwanda melahirkan bayi laki-laki yang memiliki kondisi langka. Lantaran ini juga, ayah Bajeneza menyuruh sang anak membunuh bayi tak berdosa tadi karena disebut dilahirkan oleh iblis.

Bajeneza mengatakan, sebelumya dia telah melahirkan beberapa anak, namun tidak mengalami masalah apa pun. Suami Bajeneza bersikeras bahwa dia tidak bertanggung jawab atas kelahiran bayi itu, dan menyebutnya sebagai bibit iblis.

Hingga akhirnya, melansir Dailystar, seorang Samaria yang baik menawarkan untuk mengantar Bajeneza dan sang bayi kembali ke desa asalnya. Di sisi lain, penduduk desa lain menyiksa, mengolok-olok bayi dan menyebutnya monster. Bajeneza yang terisolasi dan tidak dapat bekerja harus berjuang untuk merawat dirinya sendiri dan putranya tanpa dukungan medis dari rumah sakit.

Bahkan, Bajeneza tidak tahu kondisi apa yang diderita anaknya. Sebuah halaman GoFundMe telah didirikan yang mengumpulkan uang untuk mengirim Bajeneza dan anaknya ke luar negeri untuk perawatan. ** Baca juga: Pria India Tewas Akibat Gunakan Lem Sebagai Pengganti Kondom

“Bayi ini lahir seperti ini, orang memanggilnya alien karena penampilannya, ibunya ditinggalkan oleh ayahnya ketika matanya tertuju pada bayi itu pada pandangan pertama,” demikian tulisan dalam laman GoFundMe.

Diterangkan pula, “Dia berjuang dengan sang bayi setiap hari, dia pindah ke desa dan meninggalkan anak-anaknya yang lain sendirian di kota, untuk datang ke desa ini dan mencari bantuan yang gagal dia temukan. Dia sekarang meminta bantuan untuk membawa bayinya ke luar negeri karena di negara ini tidak mungkin. Tolong berikan donasi untuk menyelamatkan hidupnya.” (ilj/bbs)




Terlalu Besar, Wanita Inggris Ini Galang Dana untuk Kecilkan Payudara Miliknya

Kabar6-Manusia memang tidak pernah merasa puas. Buktinya, di saat banyak wanita rela merogoh kocek yang tak sedikit untuk melakukan operasi pembesaran payudara, seorang wanita asal Inggris bernama Fiona Hornby ini justru ingin mengecilkan ukuran asetnya itu.

Rupanya, ibu satu anak asal Bolton, Greater Manchester, Inggris, ini justru merasa menderita karena payudara miliknya tumbuh besar melebihi ukuran normal.

Selain karena sulit untuk menemukan pakaian yang pas, melansir Dailystar, payudaranya yang besar membuat Fiona merasakan sakit punggung luar biasa sekaligus menjadi kurang percaya diri. Dikatakan, ukuran payudara yang besar telah menghancurkan hidupnya.

“Payudara besar saya telah menghancurkan hidup saya. Mereka telah memengaruhi segalanya. Harga diri saya telah mencapai titik terendah. Saya tidak dapat menemukan pakaian yang cocok dan tidak bisa memakai hal yang sama seperti orang seusia saya,” keluh Fiona.

“Saya menderita sakit punggung yang disebabkan oleh berat payudara saya. Saya tidak bisa menidurkan (anak) atau tidur dengan benar. Jika saya mandi, saya harus beristirahat setengah jalan karena rasa sakitnya sangat mengerikan,” tambahnya.

Diketahui, pada 2015 lalu, Fiona yang bekerja sebagai sekretaris didiagnosis menderita macromastia. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan payudara menjadi tidak normal.

Untuk melakukan operasi pengecilan payudara, Fiona membutuhkan biaya sekira Rp102 juta. Karena itulah, ia mencoba menggalang dana melalui GofundMe. Fiona berharap, operasi dapat membuatnya lepas dari penderitaan, dan menjadi pribadi yang baru.

“Saya ingin orang-orang mengerti betapa sulitnya. Berat badan saya terus bertambah karena saya tidak bisa bergerak dengan baik akibat payudara begitu besar. Itu lingkaran setan,” ujarnya.

Disebutkan, karena ukuran payudaranya ini juga, ia tak bisa menggendong bayi dengan dekat. “Saya tidak bisa menggendong bayi di dekat saya, karena payudara saya begitu besar, sehingga saya bahkan tidak bisa melihatnya dan dia bisa mati lemas. Saya tidak bisa menyusui dia ketika masih bayi. Saya takut jika saya akan mencekiknya, karena saya tidak bisa memegangnya dengan benar, karena saya harus memegang payudaraku. Saya bahkan tidak bisa melihat wajahnya,” tuturnya.

Fiona melanjutkan, “Jika saya menjalani operasi saya akan merasa seperti orang baru. Saya akan memulai hidup lagi, saya akan bisa pergi berbelanja untuk membeli blus dan pakaian yang tidak bisa saya kenakan.”

Dengan melakukan operasi, bisa membantunya memberi kepercayaan diri dan kemampuan untuk hidup secara normal. “Melakukan operasi akan memberi saya kemampuan untuk hidup secara normal,” katanya lagi. ** Baca juga: Kabarnya, Pria di 4 Negara Ini Gemar Lakukan Operasi untuk Besarkan Mr. P

Mungkin ini memang jalan keluar terbaik agar Fiona merasa nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.(ilj/bbs)




3 Kali Dijual, Mobil Klasik Ini Selalu Kembali pada Pemiliknya

Kabar6-Peristiwa tak biasa terjadi pada sebuah mobil Vintage 1973 Pontiac Parisienne berwarna merah tua. Mobil dengan bumper krom milik Brent Keryluke ini telah terjual tiga kali dalam sebuah lelang.

Hal yang tidak biasa, meski sudah dibayar, ketiga pemenang lelang selalu mengembalikan mobil klasik itu pada pemilik aslinya.

Diketahui, mobil klasik itu adalah warisan untuk Liam (3) dan Arielle (6) adalah harta warisan dari orangtua mereka, Brent dan Nicole, yang tewas dalam musibah kecelakaan, ketika sepeda motor mereka bertabrakan dengan sebuah truk dekat Innisfail, Kanada.

Untuk mengumpulkan uang demi masa depan Liam dan Arielle, melansir Sooperboy, mobil itu pun terpaksa dijual dalam sebuah pelelangan mobil antik di Parisienne. Namun tiga orang yang secara terpisah memenangkan lelang tadi, mengembalikan mobil yang telah dibeli itu pada Liam dan Arielle.

“Mobil itu terjual seharga Rp429 juta dan kemudian disumbangkan kembali. Kemudian terjual seharga Rp444 juta dan disumbangkan kembali. Kemudian terjual seharga Rp296 juta dan disumbangkan kembali lagi,” kata Ben Keryluke, kakek Liam dan Arielle.

“Mereka membiarkan semua orang tahu apa yang terjadi, ke mana uang itu akan pergi, dan kemudian kami terkejut apa yang terjadi setelah itu,” tambah Keryluke.

Kemurahan hati peserta lelang itu hanyalah bagian dari curahan dukungan untuk Liam dan Arielle, yang kini tinggal bersama Keryluke. Akun penggalangan dana GoFundMe juga telah mengumpulkan lebih dari Rp1,1 miliar untuk kedua anak yatim piatu itu.

Anak-anak itu, kata Keryluke, selalu memulai hari dengan sukacita. “Mereka bangun di pagi hari dan keduanya tersenyum dan tertawa.” ** Baca juga: Wanita Australia Ini Nonton Film ‘Bohemian Rhapsody’ Sebanyak 108 Kali

Liam dan Arielle berdiri di atas panggung bersama kakek dan nenek mereka selama pelelangan, dan menyaksikan sekaligus mendengarkan ketika orang banyak bersorak dan bertepuk tangan ketika mobil vintage ayah mereka dijual lagi dan lagi, dan akhirnya dikembalikan kepada mereka.

“Orang-orang diliputi dengan kemurahan hati untuk memberi dukungan pada keluarga ini,” ungkap Lyndsay Payne, salah satu pemilik rumah lelang. “Itu luar biasa. Orang-orang bersorak, saya menangis. Juru lelang kami, Rod, mengalami kesulitan untuk melaluinya karena dia menangis. Dia emosional.”

Rezeki anak yatim piatu.(ilj/bbs)




Disebut Gemuk Oleh Teman Kencannya, Wanita Ini Minta Sumbangan

Kabar6-Entah apa yang ada dalam pikiran Jade Savage (28). Wanita asal Inggris ini menggalang dana untuk mengganti kerugian yang dialaminya gara-gara disebut gemuk oleh pria yang dikenalnya lewat aplikasi kencan online.

Saat menemui teman kencannya yang dikenal lewat aplikasi Tinder, melansir mirror.co.uk, Jade naik kereta dari Leicestershire ke Peterborough, Inggris selama tiga jam, dengan jarak tempuh 131km dan menghabiskan biaya perjalanan sekira Rp1,6 juta.

Namun setelah bertemu, pria yang tidak disebutkan namanya itu ternyata tidak tertarik dengan Jade. Dan yang lebih menyakitkan lagi, pria tadi mengatakan bahwa Jade tampak lebih gemuk dari kencan sebelumnya. Lima menit setelah itu, si pria mengantarkannya kembali ke stasiun. Jade tentu saja merasa sangat sakit hati dengan perlakuan kasar pria tersebut.

Lantaran merasa rugi telah berkorban waktu dan uang, Jade lantas meminta sumbangan lewat situs Go Fund Me, dan menargetkan dapat dana 90 Poundsterling untuk menggantikan biaya perjalannya.

“Aku hanya ingin uang 90 Poundsterlingku kembali jadi aku bisa membeli wine,” demikian tulisnya di website tersebut. Disebutkan, dalam beberapa hari Jade telah mendapatkan 45 Poundsterling. ** Baca juga: Ilmuwan Tiongkok Sukses Kloning Seekor Kucing

Kisah cinta yang tragis.(ilj/bbs)