1

Bakal Koordinasi dengan PUPR dan BNPB, Menko PMK Sebut Gempa Banten Dampaknya Serius

Kabar6.com

Kabar6- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku akan segera koordinsai dengan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasiomal Penanggulangan Bencana (BNPB) pasca gempa Banten.

“Gempa ini dampaknya serius khususnya Pandeglang mulai dari sosial, maupun sarana prasarana,” ungkap Menteri PMK saat berkunjung ke Kecamatan Sumur, Minggu (16/1/2022).

Ia juga mengatakan, pihaknya akan menunggu data yang sudah dihimpun oleh Pemkab Pandeglang terkait jumlah kerusakan yang terjadi dampak gempa bumi.

“Memang Bupati Pandeglang sudah menyampaikan jumlah rumah roboh, sarana kesehatan yang rusak dan sarana pendidikan, ini akan terus diinventarisir selama masa tanggap darurat. Selesai tanggap darurat akan dilanjutkan kepada tahap rehabilitasi dan rekontruksi, kita akan upayakan secepat mungkin,” imbuhnya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita menjelaskan, update data terakhir pada pukul 8 pagi, kerusakan kurang lebih ada 1.114 rusak ringan, 337 berat dan 443 rusak sedang.

“Selama tanggap darurat kami input data sampai tim verifikasi turun baik dari BPBD mapun BNPB,” kata Irna

Menurut Irna, dalam pendataan ini tentu tidak sembarangan harus berdasarkan laporan yang jelas di lapangan. “Kita harus benar karena ini data calon penerima bantuan, nanti keputusan nya dari tim veryfikasi untuk kelayakannya,” ujarnya.

Selain rumah warga, dikatakan Irna banyak juga fasilitas pemerintah yang mengalami kerusakan seperti sekolah dan puskesmas.

“Ada 36 sekolah yang rusak terdiri dari TK,SD dan SMP termasuk juga madrasah, kita sudah laporkan ke deputi penanggulangan bencana BNPB,”imbuhnya.

**Baca juga: Warga Banten Harap Pemerintah Bantu Perbaikan Rumah Terdampak Gempa

Irna juga mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak mulaidari Pemerintah pusat, provinsi dan para relawan tangguh yang berjibaku dilapangan.

“Semoga kami bisa mendapatkan jalan keluar untuk mendapatkan bantuan, kami harap dukungan semua pihak untuk bersinergi diantaranya berapa kementerian,” pungkasnya.(aep)




Gempa Banten, BNPB: 200 Bangunan Rumah dan Dua Orang Meninggal Dunia

kabar6.com

Kabar6-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo, menyebutkan data kerusakan bangunan sudah mencapai 200 unit rusak di Banten dan dua orang meninggal dunia.

“Hari ini yang sudah terdata mendekati 200 bangunan mulai rusak berat, ringan dan sedang dan dua orang meninggal dunia,” kata Doni meninjau lokasi terdampak gempa bumi tepatnya di kampung Karoya, Desa Panjangjaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (3/8/202/19).

Doni dampingi sejumlah jajaran BNPB, anggota TNI-Polri, serta Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Doni melihat langsung kondisi rumah-rumah yang rusak terdampak gempa. Berdasarkan informasi yang didapat BNPB dua korban jiwa tidak terkena langsung akibat gempa, tetapi karena faktor sakit.

“Dari data dilapangan bukan langsung akibat gempa tetapi faktor sakit,” ujarnya.

Pemkab Pandeglang menyebutkan data kerusakan bangunan di Pandegang mencapai 107 unit, 59 lainnya ada di Kecamatan Mandalawangi.**Baca juga: Hanya Gunakan Kipas Angin & Lampu, Warga India Ini Harus Bayar Tagihan Listrik Rp259 Miliar.

“Jumlah sementara 59 cuman datanya yang rusak ringan, berat dan sedang kita terus data,” kata Camat Mandawangi Entus Bakti.(Aep)




Gempa 7,4 SR, Polda Banten Terjunkan Personel Tenangkan Warga

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak satu pleton Satbrimob dan Sabhara Polda Banten telah diberangkatkan ke pesisir Kabupaten Pandeglang, untuk menjaga keamanan warga.

Ya, itu menyusul terjadinya Gempa bumi terjadi di Sumur Banten pada hari ini Jumat (2/8/2019) dengan magnitudo 7.4 SR.

Dari video amatir yang diterima, tampak warga di pesisi Selatan Banten tampak berhamburan keluar rumah dan menjauhi laut, seperti di wilayah Labuan dan Panimbang di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kedua wilayah tersebut memang terdampak tsunami pada 22 Desember 2018 silam.

“Saya sudah perintahkan kapolres jajaran, termasuk Dirpolair, Disabhara dan Sat Brimob untuk melakukan patroli di sepanjang pantai,” kata Irjen Pol Tomsi Tohir, Kapolda Banten, melalui pesan singkatnya, Jumat (02/08/2019).

Dirpolair diperintahkan memantau ketinggian air yang ada di pesisir Banten, terutama di Kota Cilegon. Lantaran terdapat banyak objek vital nasional, seperti Pelabuhan Merak hingga PLTU Suralaya, pembangkit listrik Jawa-Bali.

“Ditpolair harus memantau ketinggian air, terutama di pesisir Kota Cilegon,” terangnya.

Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada. Jangan mudah percaya terhadap informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.**Baca juga: Gempa 7,4 SR, Pasien RSUD Banten Berhamburan Keluar.

“Sampai saat ini situasi di wilayah Banten masih aman. Agar masyarakat tetap tenang dan jangan panik tetapi tetap selalu waspada,” jelasnya.(dhi)




Gempa 7,4 SR, Pasien RSUD Banten Berhamburan Keluar

kabar6.com

Kabar6-Gempa bumi terjadi di Sumur Banten pada hari ini Jumat (2/8/2019) dengan magnitudo 7.4 SR.

Akibatnya, pasien di RSUD Banten lari berhamburan keluar ruangan, menyelamatkan diri dibantu pihak security di rumah sakit milik Pemprov Banten. Beruntung tidak terjadi korban luka maupun jiwa.

“Tadi kita bantu keluar, yang dari IGD juga ada. Sebentar doang, sudah masuk lagi,” kata Nurul, securitiy RSUD Banten yang napasnya masih terlihat tersengal-sengal, saat ditemui di RSUD Banten, Jumat (02/08/2019).

Sedangkan Yati bersama suaminya, harus membawa anaknya yang sedang di infus keluar Intalasi Gawat darurat (IGD) RSUD Banten, lantaran kaget dengan kencangnya goncangan gempa.

“Pas mau disuntikin obat di infusnya, kaget, saya sama suami langsung keluar,” kata Yati, yang ditemui di depan IGD RSUD Banten, Jumat (02/08/2019).

Anaknya yang terlihat lemas, duduk dalam pelukan sang ayah di depan IGD RSUD Banten. Nafas kedua orang tua itu masih tersengal-sengal.**Baca juga: Skor Ditahan Imbang Cilegon United, Kiper Persita Alami Insiden.

“Saya keluar lohat pohon sama bangunan, biar aman aja,” ujarnya.(Dhi)