1

LPI DD Lakukan Audit Laporan Keuangan Eksternal, ini Akuntannya

Kabar6-Laporan keuangan merupakan cerminan kesehatan keuangan dan integritas dari sebuah lembaga. Dalam rangka menjaga transparansi dan akuntabilitas, Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) secara rutin melakukan audit laporan keuangannya.

Pada Selasa (23/01/2024) bertempat di Bumi Pengembangan Insani Dompet Dhuafa, LPI DD melaksanakan agenda pembukaan audit laporan keuangan eksternal tahun 2023. Audit kali ini merupakan audit ke delapan belas kali, dimana sejak tahun 2006 LPI DD telah menerima penghargaan 17 kali berturut-turut Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Kantor Akuntan Publik.

Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan audit laporan keuangan eksternal. “Audit Keuangan menjadi momentum penting untuk menunjukkan komitmen LPI DD dalam memberikan informasi yang jelas dan dapat dipercaya kepada publik serta mitra-mitra LPI DD. Sekitar 13 program LPI DD berkolaborAksi dengan berbagai mitra, tentu adanya laporan keuangan menjadi prasyarat kerjasama” ucap Mulyadi dalam rilis yang diterima, Selasa (23/1/2024).

**Baca Juga:Dompet Dhuafa bersama Supermal Karawaci Ajak Anak Yatim Berbelanja

Proses Audit tahun ini akan dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan. Dr. Muhammad Adrian Muluk, CPA., Signing Partner dalam paparannya menyampaikan bahwa proses audit perlu dilaksanakan secara teliti untuk meningkatkan efisiensi, mengidentifikasi potensi risiko di masa depan. “Banyak lembaga yang enggan di audit karena repot perlu menyiapkan banyak hal, padahal ini sangat penting untuk keberlangsungan lembaga di masa depan”, jelas Adrian.

Selain itu Adrian menuturkan bahwa audit harus dipandang dari sisi positif. “Paradigma Audit kini telah berubah, bukan untuk mencari kesalahan namun audit dilaksanakan guna memverifikasi serta memberikan masukan bagi perbaikan lembaga kedepan” tutur Adrian.

Audit Laporan keuangan LPI DD akan berlangsung selama tiga bulan dari Januari-Maret 2024. Secara keseluruhan, agenda ini menjadi momen penting dalam membangun kepercayaan, meningkatkan transparansi, dan memastikan keberlanjutan program-program LPI DD. Dengan adanya proses audit yang terbuka dan jelas, LPI DD berkomitmen untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan visi LPI DD untuk mewujudkan model pendidikan berkualitas bagi masyarakat marginal. (red)

 




Tingkatkan Kemahiran Evakuasi: Pentingnya Keterampilan Collapse Structure Search and Rescue

Kabar6-Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI), Basarnas Jakarta, dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar pelatihan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) bagi komunitas SAR di jabodetabek.

“Sangatlah penting untuk Kantor SAR Jakarta mengadakan pelatihan-pelatihan kepapada masyarakat untuk melakukan pertolongan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan selain BASARNAS lembaga organisasi dan masyarakat dapat memberikan bantuan SAR khususnya untuk pertolongan bangunan runtuh (collapse structure),” ujar Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli, dalam keterangan pers Dompet Dhuafa, Senin (11/9/2023).

Pelatihan berlangsung pada, Rabu – Sabtu (6-9/9/2023) di Kantor Basarnas Jakarta, Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Para peserta merupakan anggota aktif dari Squad PBI, sebuah wadah jaringan relawan penanggulangan bencana di Indonesia.

Pada Kamis (7/9/2023) digelar apel pembukaan yang dilakukan langsung oleh Kepala Basarnas Jakarta, Fazzli yang dihadiri oleh puluhan peserta potensi SAR jabodetabek.

Kegiatan ini juga didukung oleh lembaga penanggulangan bencana dan potensi SAR dari Sabhawana, DT Peduli, Baznas Bazis, Tanggap Bencana Indonesia, dan RHC. Pelatihan ini akan menggabungkan pendekatan teori, simulasi, dan latihan praktis. Simulasi akan mencakup skenario-skenario bencana yang mungkin terjadi di lingkungan perkotaan.

Dengan menghadiri pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merespons dengan efektif dalam situasi bencana atau insiden darurat di lingkungan perkotaan yang sarat akan gedung-gedung yang menjulang tinggi.

“Saya menyambut baik terselenggaranya bimbingan teknis ini khususnya kepada jajaran dari Dompet Dhuafa yang telah berpartisipasi penuh dalam acara bimbingan teknis ini dan juga seluruh potensi SAR Jabodetabek yang terlibat sehingga kegiatan ini bisa terlaksana,” katanya.

Dengan demikian, para relawan dapat bersama-sama membangun kemampuan yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan-tantangan darurat di wilayah kota maupun pedesaan.

Para peserta mendapatkan pelatihan mulai dari standar-standar operasi CSSR, pengenalan alat, pembuatan dan pemetaan titik pencarian, memahami jenis-jenis bangunan yang runtuh, teknik-teknik penyelamatan hingga simulasi.

“Visi misi DMC Dompet Dhuafa, adalah merupakan mandat para donatur, para stakeholder strategis Dompet Dhuafa untuk bisa merespons insiden bencana-bencana yang terjadi di tingkat lokal, nasional, regional, maupun juga global. Sehingga kami berterima kasih bisa melakukan kerja sama dengan Basarnas Jakarta,” ujar Arif Rahmadi Haryono, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

**Baca Juga: RAPBD Kota Tangerang 2024, Belanja Daerah Sebesar Rp5,25 T

“Ini adalah pembelajaran yang kami petik saat melakukan respons gempa bumi di Turki-Suriah. Menolong orang itu membutuhkan ilmu dan pengakuan (sertifikasi). Mudah-mudahan (hasil) pelatihan ini mampu (bisa membantu) ke jenjang global atau internasional,” sambungnya.

Pelatihan CSSR sangat berguna dan sangat penting mengingat kondisi Indonesia maupun secara global tidak bisa lepas dari kehadiran bangunan tinggi yang menjadi titik kekhawatiran masyarakat. Pasalnya apabila terjadi bencana alam, sebut saja gempa bumi maka dikhawatirkan gedung tersebut runtuh dan menimbulkan korban jiwa.

Sehingga penting sekiranya para potensi SAR memiliki ilmu dan keterampilan yang dilatih langsung oleh ahli yakni Basarnas dalam melakukan aksi evakuasi di bangunan reruntuhan akibat bencana alam.

“Melihat potensi bahaya gempa bumi di Indonesia, kami para relawan sadar masih harus belajar dan meningkatkan diri kapasitas agar bisa menolong lebih banyak jiwa terdampak bencana,” terang Daniel Donny Paksi Haryanto selaku salah satu perserta dari Menwa Rescue- Menwa Satuan Atma Jaya saat ditemui di sesi praktik pelatihan. (Oke)




Saba Baduy, 100 Anak Yatim Diajak ke Kampung Gajeboh

Kabar6-Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan “Yatim Berbudaya Saba Baduy” yang bertujuan memberikan kesempatan bagi anak yatim untuk lebih mengenal adat, budaya, dan kearifan Suku Baduy Luar.

Pada hari Sabtu hingga Minggu (29-30/7/2023), sebanyak 100 anak yatim dari Jabodetabek diajak untuk mengunjungi dan bermalam di Kampung Gajeboh, Kanekes, Lebak, Banten.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan karakter anak yatim terkait kebudayaan Baduy, termasuk Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum peringatan 10 Muharram 1445 H.

Acara  secara resmi dibuka oleh Arif Rahmadi Haryono, General Manager Layanan Sosial dan Advokasi Dompet Dhuafa, dengan simbolisasi penyematan atribut Saba Baduy kepada perwakilan peserta. Arif berpesan kepada anak-anak untuk menjaga sikap, perilaku, dan kebersihan selama berada di Baduy.

Dalam kegiatan ini, banyak aktivitas menarik yang ditawarkan untuk meningkatkan pengalaman anak-anak, termasuk Sharing Session dengan Ayah Karmain, penduduk asli Suku Baduy Dalam, Pembuatan Tenun dan Benang, Pembuatan Tas Rajut, serta penampilan musik tradisional khas Baduy.

Sebelum sampai di Kampung Gajeboh Suku Baduy Luar, para peserta diberikan amunisi berupa air minum dan makanan ringan. Meskipun menempuh perjalanan 1-3 km, mereka terpesona oleh pemandangan alami dan kekayaan adat dan budaya yang masih terjaga di wilayah tersebut.

Acara dilanjutkan dengan sesi Saba Baduy, yang melibatkan Ayah Karmain sebagai juru bicara Suku Baduy Dalam. Kehadiran anak-anak disambut dengan gembira oleh masyarakat Baduy sekitar Kampung Gajeboh. Ayah Karmain berharap kegiatan ini akan memberikan banyak pembelajaran dan wawasan bagi anak-anak.

**Baca Juga: Calo PPDB Ditangkap Polresta Serkot, Tipu Korban Rp11 Juta

Meskipun penerangan terbatas, anak-anak antusias dalam berinteraksi langsung dengan Suku Baduy dan banyak pertanyaan diajukan kepada Ayah Karmain. Kampung Gajeboh, yang memiliki sekitar 60 rumah, terletak di tepian Sungai Ciujung dan dikelilingi oleh beberapa kampung Baduy Luar, seperti Kampung Kadu Ketug, Cimarengo, dan Balingbing.

Dalam upaya memperkenalkan adat istiadat dan tradisi yang masih terjaga, Dompet Dhuafa berharap kegiatan ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pembelajaran bagi anak-anak. Anak-anak diharapkan dapat membawa bekal tentang toleransi dan kearifan lokal, sehingga dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak lingkungan.

Selain menjadi kesempatan berwisata sambil belajar, kegiatan ini juga berfokus pada keberlanjutan pendidikan dan ekonomi para peserta. Setelah kegiatan ini, anak-anak akan mendapatkan beasiswa pendidikan yang akan berlanjut hingga lulus sekolah.

Salah satu peserta, Zidni Agnia Ilman (17) dari Bekasi, menyatakan rasa takjubnya terhadap keindahan Baduy. Dia merasa senang dapat belajar tentang cara bertahan hidup dengan kondisi sederhana, tanpa listrik dan sinyal, serta menikmati pemandangan asri selama perjalanan.

Kegiatan “Yatim Berbudaya Saba Baduy” ini merupakan upaya nyata Dompet Dhuafa untuk memberikan peluang belajar dan pengalaman berharga kepada anak-anak yatim, sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap kearifan lokal dan keberagaman budaya di Indonesia.(Red)




Dompet Dhuafa bersama Supermal Karawaci Ajak Anak Yatim Berbelanja

Kabar6-Ramadan telah datang, bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan, Kamis (30/3/2023), menjadi hari yang membahagiakan bagi 30 anak yatim di bawah naungan Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Jalin kolaborasi kebaikan Ramadan, Dompet Dhuafa bersama Supermal Karawaci kembali menggelar program Belanja Bareng Yatim.

Program ini didedikasikan untuk membantu para anak Yatim. Dengan program ini, Dompet Dhuafa akan mengajak Anak Yatim untuk berbelanja barang-barang dengan nominal tertentu untuk digunakan oleh mereka sehari-hari hingga berbelanja kebutuhan lebaran di Matahari Dept. Store, selain itu dikuti dengan berbuka puasa bersama, dan menikmati permainan wahana Timezone di Supermal Karawaci, Tangerang.

Direktur Resource & Mobilization Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti mengatakan bahwa program ini bukanlah program sesaat melaikan program berkelanjutan dengan mengusung konsep pemberdayaan, From Musthaik Move to Muzakki. Dompet Dhuafa akan memfasilitasi para penerima manfaatnya agar bisa mandiri dan memiliki nilai untuk bisa bermanfaat dilingkungan sekitar mereka.

“Belanja bareng yatim ini salah satu program unggulan di Ramadan, di mana kami mengajak anak-anak yang kurang beruntung untuk merasakan kebahagiaan berupa belanja kebutuhan dasar, atau persiapan lebaran. Tapi sebetulnya ini bukan program yang hanya berhenti sampai di sini. Jadi Dompet Dhuafa memiliki program namanya yatim mandiri, yatimpreneur di mana kami memang misinya adalah bagaimana membuat mereka mandiri,” ujar Etika Setiawanti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3/2023).

Sejalan dengan hal tersebut, Eddy Halim Selaku Direktur PT Supermal Karawaci menyampaikan kebahagiaannya atas terjalinnya kembali kerja sama dalam program spesial ini, ia juga menyampaikan bahwa Belanja Bareng Yatim kali ini menyediakan area berbelanja di Matahari Dept. Store dan menikmati permainan di wahana Timezone.

“Pada kesempatan kali ini Supermal Karawaci kembali berjodoh berkerjasama dengan Dompet Dhuafa menyambung tahun sebelumnya untuk berbagi kebahagiaan pada bulan Ramadan ini khususnya kepada adik-adik Yatim. Kami menggaungkan kepada customer dan member kami untuk perduli dan memeriahkan keberkahan Ramadan,” kata Eddy.

Sementara itu, menjabat sebagai Direktur Layanan Dakwah, Sosial dan Lingkungan, Ustaz Ahmad Shonhaji mengungkapkan bahwa memuliakan anak yatim merupakan salah satu cara untuk meneladani apa yang diajarkan Rasulullah SAW.

“Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, maka ada bulan di mana semua orang ingin berbuat kebaikan bersama, dan itu adalah berbagi. Berbagi ini lah adalah satu cara semua berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mereka semua yang dhuafa. Kalau hari ini kita di Supermal Karawaci adalah bagian dari meuliakan anak yatim,” tambah Ustaz Ahmad Shonhaji.

Kegiatan hari ini juga dimeriahkan oleh para influencer. Para pegiat media sosial tersebut yang akan menemani anak-anak yatim untuk berbelanja. Acara semakin meriah setelah penampilan dari Angklung Education, dalam penampilannya, grup Angkung Education juga mengajak peserta, panitia, juga jajaran direksi untuk memainkan dan membawakan beberapa lagu.

Dengan dampingan para Volunteer Dompet Dhuafa, anak-anak yatim dipersilakan memilih barang yang mereka inginkan. Kebahagiaan tak terbendung, terlihat anak-anak begitu antusias dan bersuka cita memilih barang mulai dari sepatu, sendal, tas, hingga pakaian. Beberapa dari mereka juga membelikan untuk saudara dan keluarga di rumah.

Kedepannya, Dompet Dhuafa berharap dapat terus memuliakan anak yatim, semakin banyak pihak yang berkolaboraksi bersama Dompet Dhuafa,dan kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kegembiraan kepada anak anak yatim dan keluarganya bahwa mereka pun bisa merasakan kebahagiann yang sama dengan yang lainnya.

**Baca Juga: Pabrik Cat di Cikupa Blokir Akses Jalan Warga

“Dan harapan kami memang, untuk semua program yang digulirkan Dompet Dhuafa bukan program one shot, jadi kami ingin bisa kami bantu sampai mandiri gitu, dan tentunya ini butuh kolaborasi, karena tanpa bantuan dari para donatur dan stakeholder, dan partner kebaikan seperti Supermal Karawaci, Matahari, Timezone, teman-teman media dan influencer, maka ini semua tidak akan terjadi, karena kami juga butuh orang butuh pendukung kebaikan yang mengalir keseluruh masyarakat Indonesia. Sehingga Dompet Dhuafa bisa terus melayani masyarakat dan memberikan manfaat,” pungkas Etika.

Mari gulirkan dalam semangat untuk terus merangkul asa semua umat manusia, menyatu dalam ikatan batin yang sama dalam menciptakan energi kebaikan sehingga mereka yang membutuhkan dapat menerima manfaat kebaikan #RamadanDariHati. (Oke)




Penilik Dinas Pendidikan Kemang Kunjungi PKBM Ekselensia Indonesia

Kabar6

Kabar6-Penilik UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kemang mengunjungi PKBM Ekselensia Indonesia. Kunjungan ini dalam rangka proses pengumpulan serta pengolahan informasi guna mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Hasil kunjungan ini kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan oleh Dinas Pendidikan, terkait pengurusan perizinan operasional PKBM Ekselensia Indonesia.

Demikian rilis Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa yang diterima Kabar6, Kamis, (19/01/2023)

A. Firdaus, S.Pd., salah satu Penilik yang hadir menyampaikan bahwa kunjungan menjadi bagian penting dalam persiapan perizinan PKBM.

“Kami harus berkunjung langsung karena kami memiliki kewajiban untuk mengetahui PKBM yang berada di Kecamatan Kemang,” kata Firdaus.

Hal senada juga disampaikan penilik lainnya, Nuraini, S.Pd. MM. Dia menyebutkan pihaknya berkepentingan menjaga prosedur yang ada sehingga kunjungan seperti ini memberikan Penilik kesempatan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada pengelola PKBM di wilayah kerjanya.

Penilik berdiskusi dan memberikan arahan-arahan kepada Pengelola PKBM, terkait kelengkapan administrasi, alur komunikasi dengan Dinas Pendidikan, serta pengelolan pembelajaran di PKBM.

Selanjutnya, Penilik berkeliling memeriksa langsung fasilitas belajar yang ada didampingi Pengelola PKBM.

Memasuki tahun kelima pada 2022, Ekselensia Tahfizh School (eTahfizh) menegaskan eksistensinya untuk mengelola program pendidikan nonformal berkualitas dengan menggagas pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“PKBM ini kami beri nama PKBM Ekselensia Indonesia. Dalam nama tersebut terkandung cita-cita lembaga ini untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melahirkan generasi Indonesia yang ekselen,” jelas Ketua PKBM Ekselensia Indonesia Juli Siswanto.

**Baca Juga: Lahan Sitaan di Ciputat Timur gegara Kasus Hunian DP 0 Rupiah

Ia juga menyampaikan bahwa pendirian PKBM dimaksudkan sebagai upaya membangun kemandirian pengelolaan program.

“Inisiasi PKBM ini merupakan upaya membangun kemandirian dalam pengelolaan program. Selama ini, program tetap berjalan. Namun untuk keperluan
legalitas formal kami masih menginduk kepada PKBM yang sudah mendapatkan izin operasional,” ujarnya.

Dengan didapatkannya izin operasional, penyelenggaraan program diharapkan bisa lebih mandiri dan mampu menyasar penerima manfaat yang lebih luas lewat program-program yang lebih beragam. (Red)




SMP Islam Alsyukro Universal Antusias Panen Raya Sayuran di Lahan Sekolah

Panen sayuran

Kabar6-Siswa SMP Islam Alsyukro Universal panen raya sayuran di lahan lingkungan sekolah seluas 2.75Ha. Kegiatan bertani sayuran di lahan sekolah telah menjadi kegiatan rutin siswa tiap tahunnya, mulai dari menggemburkan tanah, menyemai benih, menaman, merawat, panen hingga aktivitas melakukan pemasaran sayuran tersebut kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar.

“Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMP Islam Alsyukro Universal adalah panen raya sayuran,” kata Direktur Perguruan Islam Al Syukro Dompet Dhuafa, Cici Kurniasih, melalui rilis yang dikirimkan  kepada Kabar6, Jumat (13/01/2023).

Dijelaskanya bahwa kegiatan bertani ini merupakan program sekolah untuk memupuk rasa kepedulian terhadap lingkungan,keterampilan bertani. Selain sebagai konsumsi, sayuran yang ditanam mempunyai daya ekonomi, maka para siswa-siswi di sekolah tersebut secara bertahap dibentuk jiwa entrepreneurship.

“Dengan pemanfaatan lahan yang tersedia, diharapkan para siswa-siswi juga menerapkan di lingkungan rumah mereka masing-masing,” ungkap Cici.

Tahun ini, lanjut Cici, beragam jenis sayuran ditanam oleh siswa, mulai dari jagung, bayam, kangkung hingga pokcay. Hasil dari pertanian ini dijual oleh para siswa untuk membeli benih baru dan juga menambah biaya media pembelajaran lainnya.

“Hasil panen sayuran yang dihasilkan cukup melimpah, untuk pokcay saja dapat menghasilkan lebih dari 200 ikat tiap musimnya yang baru saja dipanen hari ini, 12 Januari 2023,” ungkap Cici.

Menurutnya, perkembangan kota besar seperti di wilayah Jabodetabek, membuat kebutuhan akan lahan dan ruang terbuka hijau sangatlah penting. Termasuk Green School, dengan mengusung sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Banten, SMP Islam Alsyukro Universal menjadi contoh sekaligus mendukung pemerintah dalam membangun kesadaran serta kepedulian kepada masyarakat, akan pentingnya pemulihan sumber daya hutan dan lahan.

Pemanfaat lahan di area yang terbatas dimanfaat oleh siswa-siswi SMP Islam Alsyukro Universal, selain membuka ruang terbuka hijau, para siswa-siswi diajak untuk memanfaatkan ruang tersebut sebagai lahan pertanian.

Tentang Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Jelang 30 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (Red)




Cetak Generasi Pengusaha Unggul, IK Dompet Dhuafa dan Rebach Internasional resmikan Respace

Kabar6.com

Kabar6-Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia terampil dalam menggerakkan perekonomian, Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa yang bekerjasama dengan Rebach Internasional meresmikan program Re-Space yang bertempat Gedung Inovasi Kemandirian Jalan Zaitun II, Komplek Islamic Village Tangerang, Banten pada Sabtu 29 September 2022.

Gedung Innovasi Kemandirian memiliki luas ± 360 meter persegi. Re-Space merupakan, program inovasi pemecahan masalah sosial di masyarakat dan menjadi langkah inisiatif dalam membangun role model baru dengan konsep philantropreneurship untuk melahirkan generasi muda terampil dan mandiri.

“Cukup prefentatif program yang ada di respace tidak kalah dengan yang berbayar. Alhamdulillah kita, memiliki fasilitas yg cukup bagus. Barangkali kita bisa menjadikan koase di tengah masyarakat bisa menjembatani ide yg belom tersalurkan dengan SDM yang terbatas. Bukan hanya skill tapi pengetahuan kita fasilitasi inkubasi bisnisnya. Mudah mudahan dari yang kecil ini bisa menjadi contoh untuk lembaga – lembaga yang lain.” Ucap Rahmad Riyadi selaku Ketua Pengurus Dompet Dhuafa.

Menurutnya, Re-Space merupakan pilot projects yang ada di Indonesia dengan kegiatan pelatihan baik offline maupun online, inkubasi bisnis, dan penyediaan informasi kewirausahaan untuk mencetak entrepreneur baru.
Project manager Re-Space, M. Iqbal Adriansyah menjelaskan, terdapat fasilitas seperti, Kitchen-Lab, Coworking space, Ruang meeting, Makerspace, Mini-studio, Photo studio, Cloud kitchen cake Bakery dan pembuatan Aneka Minuman serta Lounge. Program Respace, di inisiasi oleh Rebach serta mendapat medapat dukungan dari Good People Organization dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dari Korea Selatan sehingga program dan infrastruktur Gedung inovasi Kemandirian dapat berdiri.

“Rebach International berkomitmen untuk membawa program-program terbaik untuk pemuda di Indonesia melalui kolaborasi dengan Institut Kemandirian dan mitra strategis lainnya. Diantaranya, kegiatan pelatihan-pelatihan berbasis online, inkubasi usaha dan penyediaan informasi kewirausahaan yang dinamakan Respace. program respace merupakan upaya dalam membentuk bisnis sosial ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Lanjutnya, Rebach int dan Institut Kemandirian juga menyediakan kegiatan pelatihan ekslusif untuk masyarakat umum. Melalui kegiatan kelas satu hari atau One Day Class, peserta dapat menikmati proses pembuatan produk atau menu makanan/minuman. One Day Class disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan peserta yang membutuhkan pendampingan ekslusif dari instruktur.

“Para Peserta yang mengikuti pelatihan, mendapat waktu pelatihan 5 jam untuk setiap kelas Makerspace dan Kitchen Lab. Seperti kelas Makerspace, para peserta mendapat pelatihan bahan dasar yang terbuat dari kayu. Pada awal latihan, peserta mendapat pelatihan memberikan teknik dasar dan pengenalan berbagai macam alat yang akan digunakan, antara lain, gergaji, bor, amplas dan lain-lainya. Selain itu, peserta dapat langsung praktek bagaimana cara membuat pola, memotong, membor, dan menghaluskan kayu dengan menggunakan alat serba listrtik,” terangnya.

Pada kelas Kitchen Lab, Institut Kemandirian dan Rebach Internasional memberikan kelas kepada para peserta terkait materi menghias kue Origami Cake. Pada tahap awal, peserta dikenalkan alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam menghias Origami Cake. Selanjutnya, cara memotong kertas roti sesuai bentuk yang diinginkan serta memberikan teknik mengaduk kedua bahan tersebut menjadi satu.

**Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, Guardian Berikan Penghargaan ke 32 Sosok Inspirasional

“Melalui program pelatihan yang digelar, IK Dompet Dhuafa dan Rebach Internasional hadir untuk memberikan ilmu yang bermanfaat kepada generasi muda Indonesia agar berdampak pada penurunan angka pengangguran di Indonesia serta dapat melahirkan generasi muda terampil dan para pengusaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru,” paparnya.

Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Abdurrahman Usman menjelaskan, Institut Kemandirian (IK) merupakan milik Dompet Dhuafa. Berdasarkan catatan BPS, data pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 mencapai angka 8,40 juta. Oleh karena itu kita intervensi terkait data tersebut.

“Hingga saat IK ini, telah memberikan pendidikan informal sekitar 21 jurusan terhitung dari 2005. Misi dimana membantu pemuda di Indonesia lebih berdaya dan punya skill melalui program ini. Konsep dan kersama dengan Rebach Internasional, kita ingin konsep filanpreneurship. Pemuda yang terampil dan mandiri,” tutupnya.(eka)




Disaster Management Center Dompet Dhuafa Siap Bangun Kawasan Tanggap Bencana

Kabar6.com

Kabar6-Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa tengah mempersiapkan program Kawasan Tanggap Bencana (KTB) di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.

Dimulai Senin 11 Juli 2022 hingga Minggu 17 Juli 2022, tim DMC Dompet Dhuafa telah melakukan asesmen langsung di Desa Kaliurang. Mulai dari pendataan, pemetaan transek wilayah (metode pembelajaran masyarakat, yang dapat diterapkan dalam upaya penggalian potensi dan permasalahan yang ada di lingkungan) dan penilaian ketangguhan masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi bencana alam.

“Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama elemen baik Pemerintah, Masyarakat Sipil, dan Lembaga Usaha (Donor). Oleh Karena itu diperlukan koordinasi yang baik serta berkesinambungan agar mencapai target yang diharapkan. DMC Dompet Dhuafa berharap banyak pihak mendukung Program Kawasan Tangguh Bencana yang akan diselenggarakan,”ujar Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui rilis yg diterima, Senin (18/7/2022).

Desa Kaliurang merupakan salah satu desa di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang yang memiliki kondisi daerah strategis dengan topografi dataran rendah sampai dataran tinggi, dari pusat pemerintahan kecamatan berjarak 6 km dan dari ibu kota Kabupaten/Kota Desa Kaliurang berjarak 30 km.

“Juli ini kita melakukan asesmen, Agustus mendatang kita mengadakan capacity building warga Desa Kaliurang. Kemudian lanjut sampai November mendatang kita akan melakukan penguatan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana alam,” jelas Adi Sumarna selaku tim Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DMC Dompet Dhuafa seusai melakukan pemetaan wilayah di Desa Kaliurang.

Kondisi sumber daya alam yang ada baik lahan maupun iklim, menunjukkan bahwa di Desa Kaliurang cocok untuk budidaya semua komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, dan peternakan.

Kabupaten Magelang termasuk dalam klaster wilayah dengan indeks risiko yang tinggi pada tahun 2021. Mulai dari gempa bumi, letusan gunung api, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor hingga kekeringan menjadi ancaman laten di wilayah Kabupaten Magelang

“Dengan kegiatan dari teman-teman DMC Dompet Dhuafa sangat membantu dan menguntungkan Desa Kaliurang dalam pendataan penduduk. Karena sudah lama tidak ada update data terbaru. Ditambah peta transek dan batas wilayah perdusun sampai batas RT ini bisa menambah data kuat untuk kami. Pendataan penilaian ketangguhan masyarakat baru dari DMC Dompet Dhuafa melakukan ini karena pengalaman dalam kesiapsiagaan hanya masyarakat sendiri yang tau, jadi dengan adanya penilaian ini kami dari dusun bisa menilai warga kami mana yg kita kelompokan,” terang Suwaji (60) selaku Kepala Dusun Sumberejo.

Secara keseluruhan wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki gunungapi aktif sebanyak 5 yakni Gunung Slamet, Gunung Dieng, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Merapi.

“Pengalaman kejadian erupsi Gn Merapi dari tahun 1961-2021. Yang paling besar dan cukup besar dampaknya yaitu di tahun 2010. Sebelum terjadi erupsi saya sudah mengamati puncak gunung, dengan tanda-tanda seperti awan hitam dan gluduk ditambah kerasnya hujan abu. Saya langsung bergegas untuk evakuasi mandiri bersama keluarga menggunakan mobil truk, waktu itu di siang hari. Dengan adanya pertemuan sosialisasi dan diskusi di desa sangat penting dalam kesiapsiagaan sebelum erupsi terjadi, dari pengalaman 2010 masih banyak masyarakat yang belum sadar,” jelas Hadi Suwarna (70) selaku tokoh masyarakat Desa Kaliurang.

Selain itu, Jawa Tengah dilintasi oleh beberapa sesar aktif yaitu Sesar Baribis Kendeng, Sesar Ajibarang, Sesar Ungaran, Sesar Merapi-Merbabu, Sesar Muria, dan Sesar Pati Thrust. Pada selatan Jawa Tengah juga terdapat Zona Megathrust Jawa dengan Segmen Jawa Tengah.

Kondisi ini yang menyebabkan wilayah di kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah berada dalam kelas risiko sedang hingga tinggi, dengan semua jenis ancaman dimiliki provinsi ini.

“Kegiatan DMC Dompet Dhuafa sangat membantu desa dalam pendataan assesmen penilaian ketangguhan masyarakat dari segi pengalaman erupsi Gn. Merapi. Nantinya data penilaian ini yang dari teman-teman DMC akan kita jadikan dokumen tambahan di kantor desa,” terang Heri (30) salah seorang perangkat kelurahan Kaliurang.

Sebelumnya implementasi KTB pertama kali dilakukan pada akhir tahun 2011 di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang terdampak erupsi bromo (hujan abu vulkanik).

Selanjutnya pada tahun 2012 di Desa Kalapanunggal, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 2013 KTB dilakukan dibeberapa tempat selama 1 tahun masa program, sebagai berikut: Pandeglang, Lebak, Blora, Bojonegoro, Tuban, Ponorogo, dan Rote Ndao.

**Baca juga: Jaksa Agung : Keadilan Restoratif Solusi Pemenuhan Hak Korban

Lalu di tahun 2014 dilakukan di Selo (Boyolali) dan di Penyangkak Bengkulu. Terakhir pada tahun 2019 mulai dilakukan assessment dan sosialisasi di KLU (Kabupaten Lombok Utara) untuk menginisiasi program KTB Gempa dan Tsunami yang akan diadakan selama 1 tahun program pendampingan.

“Ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko dampak bencana merupakan kunci keberlangsungan pembangunan di masa depan,” tutup Haryo.(eka)




Atasi Limbah Sampah, Dompet Dhuafa Fasilitasi Produksi Eco Enzyme

Kabar6.com

Kabar6-Divisi Budaya dan Lingkungan, Dompet Dhuafa menggelar pelatihan pembuatan eco-enzyme yang kedua di markas DMC Dompet Dhuafa, Tangerang Selatan, Banten (6/7/2022).

Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari jejaring keluarga besar Dompet Dhuafa, mahasiswi, dan umum mengikuti dengan khidmat penyampaian materi produksi eco-enzyme bersama Eco-Enzyme Nusantara Bogor Raya.

Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji mengatakan komposisi sampah terbanyak adalah sisa makanan yakni terdiri dari 30 persen sepanjang tahun 2019-2021. Sebanyak 40 persen berasal dari sampah rumah tangga selama tiga tahun terakhir (2019-2021). Hal ini yang Dompet Dhuafa menggencarkan pelatihan produksi eco-enzyme.

“Kami melihat secara potensi dan fakta di lapangan, sampah yang tidak pernah berkurang adalah sampah rumah tangga. Coba kita bayangkan, tiga hari saja tidak ada yang melakukan atau pengambilan sampah rumah tangga di lingkungan rumah,” jelas Ahmad Shonhaji, dalam keterangan persnya, Kamis (7/7/2022).

“Maka yang terjadi adalah, penumpukan sampah di bak-bak sampah. Tentunya aroma tidak sedap muncul, dan pada akhirnya jadi penyebaran bibit-bibit penyakit,” sambungnya.

Eco-enzyme sendiri merupakan cairan serba guna yang dibuat dengan cara fermentasi dari kulit buah, sisa sayuran, gula merah atau molase dan air. Proses fermentasi akan memakan waktu tiga bulan. Ketika sudah waktunya dipanen, cairan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat ataupun lingkungan.

Adapun pembuatannya dengan menaruh Gula (1 kg/gr), sisa buah/sayuran (3 kg/gr), dan air (10 lt/ml) dalam wadah seperti toples atau botol bekas. Semakin banyak jenis bahan buah atau sayuran yang digunakan semakin kaya hasil eco-enzyme.

Bersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia. Ukur volume wadah. Masukan air bersih maksimum sebanyak 60 persen dari volume wadah. Masukan gula sesuai takaran, yaitu 10 persen dari berat air. Masukan potongan sisa buah dan sayuran yaitu 30 persen dari berat air. Lalu aduk rata.Tutup rapat sampai panen. Berli label tanggal pembuatan dan tanggal panen.

**Baca juga: Soal Sholat Idul Adha, Pemkot Tangsel Imbau Warga Bawa Alat Ibadah Sendiri

“Karena hari ini, fakta pertama sampah rumah tangga yang banyak. Mayoritas masih terbuang sia-sia bahkan menyebabkan masalah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Kedua, karena hari ini mayoritas masyarakat masih menggunakan bahan-bahan, yang berasal dari kimia sintetis,”terang Aang Hudaya selaku Pimpinan Cabang Bank Eco Enzym Nusantara Bogor Raya.

“Nah dengan adanya eco-enzyme kita berupaya kontribusi untuk alam dengan cara memilah dan mengolah dari sisa kulit buah serta sisa sayuran menjadi cairan eco enzyme,” tandasnya. (Oke)




Peduli Kelestarian, DMC Dompet Dhuafa Resmikan 5 Pangkalan Sungai Ciliwung

Kabar6.com

Kabar6-Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meresmikan lima pangkalan Sungai Ciliwung.

Acara tersebut sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan resiko bencana.

Rangkaian acara itu diawali dengan pengarungan Sungai Ciliwung, dan disusul meresmikan perpustakaan.

Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shohanji menerangkan, acara ini juga digunakan sebagai pencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam.

“Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat,” ujarnya melalui rilis yang diterima kepada Kabar6.com, Jumat (1/4/2022).

Lanjutnya, adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trab Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama – CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet – PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).

Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit menjelaskan, kata sungai dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat 3 klaster. Pertama, terkait dengan surga.

“Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai,” jelasnya.

“Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor,” tambahnya.

Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi tahun 2002, kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62 persen.

Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.

DAS Ciliwung di daerah hulu tidak terlalu lebar, jika ditambah dengan adanya penyempitan akibat pembangunan. Pada musim penghujan kondisi tersebut dapat menyebabkan air hujan meluap ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor di daerah hulu.

Hal sebaliknya juga akan terjadi pada musim kemarau, air yang tidak terserap dan tersimpan di dalam tanah akan menyebabkan turunnya debit air kali yang berdampak pada kegagalan panen dan juga kesulitan warga akan air bersih.

Atas latarbelakang tersebut Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menghadirkan “Program Pemberdayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Pengelolaan DAS Pada Kali Ciliwung”. Kegiatan ini berpusat pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar DAS kali Ciliwung yang akan dijadikan sebagai pilot project.

Dalam sambutannya, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat mengapresiasi acara ini karena ada lima pangkalan yang diresmikan.

“Mudah-mudahan program ini berkembang. Hal ini juga selaras dengan BPBD DKI Jakarta yakni fokus pemberdayaan komunitas untuk ecowisata dan eduwisata,” jelasnya.

Program ini adalah sebuah kegiatan yang menyatukan unsur pelestarian lingkungan lewat aksi langsung perbaikan lingkungan.

**Baca juga: GOTF 2022 Ada Diskon Tiket Hingga 70 Persen

Selain itu juga DMC Dompet Dhuafa melakukan program edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat agar mampu beraktivitas atau bahkan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk menambah penghasilan tanpa merusak fungsi dari DAS.

“Sangat bersyukur dan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya terasing agar tidak longsor dan juga pembangunan sarana sanitasi MCK,” tutup Asdat Zen selaku Koordinator Saung Bambon.(eka)