1

Prihatin Dokter di Lampung Dianiaya, Dokter di Lebak Pakai Pita Hitam

Kabar6-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lebak prihatin dengan penganiayaan yang dialami dua dokter yang sedang bertugas di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.

Kejadian yang menimpa dokter yang sedang menjalani program internship atau magang tersebut terjadi pada Senin (24/4/2023) lalu.

Tenaga kesehatan itu dianiaya keluarga pasien karena keluhan pasien yang meski sudah diberikan obat tidak sembuh saat itu juga.

Wakil Ketua IDI Lebak dr. Budhi Mulyanto mengatakan, sebagai bentuk empati terhadap rekan sejawat yang mengalami penganiayaan, dokter yang bertugas di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta untuk memakai pita hitam di lengan.

“Imbauan dari IDI Provinsi Banten untuk memakai pita hitam selama 7 hari dari tanggal 26 April sampai 2 Mei,” kata Budhi, Kamis (27/4).

Budhi mengatakan, pita hitam yang dikenakan merupakan pernyataan dukacita atas tindakan penganiayaan terhadap dokter yang saat itu sedang bertugas.

**Baca Juga: Baru 43 Persen Anak di Lebak Kantongi Kartu Identitas

“Aparat penegak hukum harus menindak tegas para pelaku kekerasan di tempat pelayanan kesehatan sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku,” pinta Budhi.

Kata Budhi banyak dokter yang menjalani program magang di Kabupaten Lebak. Mereka bertugas di beberapa puskemas, rumah sakit daerah dan swasta.

“Semua dituntut untuk bisa mengendalikan ego dan emosi, bisa bersabar karena penyembuhan adalah suatu proses yang terkadang tidak instan atau seketika,” imbau Budhi.

“Masyarakat harus tahu setiap prosedur suatu tindakan atau penanganan suatu penyakit di setiap level pelayanan dari FKTP sampai ke FKRTL, dan dokter juga dituntut mempunyai kemampuan komunikasi yang baik kepada pasien atau keluarganya,” papar Budhi.

Ia juga berharap pemerintah daerah melalui tiap-tiap fasilitas kesehatannya selalu meningkatkan kualitas dan keamanan layanan.

“Baik untuk pasien maupun kepada pemberi layanan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan lain-lain,” katanya.(Nda)




Satu Lagi Dokter di Lebak Positif Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Satu orang dokter yang bertugas di Kabupaten Lebak positif Covid-19. Sebelumnya, seorang dokter muda RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung yang dirawat di RSU Banten dinyatakan positif setelah melakukan tes swab.

Dokter berinisial R diketahui bertugas di pusat kesehatan masyarakat (PKM) Cipendeuy, Kecamatan Malingping.

Kabar mengenai dr R terinfeksi Covid-19 setelah beredar pesan berantai di WhatsApp. Belum bisa terkonfirmasi apakah pembuat pesan itu adalah dr R. Dalam pesan itu bahwa dr R merupakan dokter di PKM Cipendeuy merupakan pasien Covid-19.

“Masih tracking di Malingping,” singkat Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lebak, dr. Firman Rahmatullah, Sabtu (18/4/2020).

Saat dihubungi Kabar6.com, Kepala PKM Cipendeuy Ade Arifudin, mengatakan, tidak mendapat pemberitahuan resmi soal positifnya dr R. Ade mengaku, mendapat kabar langsung dari dr R melalui WhatsApp.

“Baru WA saja dari dr. R, tapi enggak bisa saya publikasikan, tanya saja dr. Firman saja yang punya otoritas Jubir Covid,” ujar Ade.

“Iya,” jawab Ade saat ditanya kembali apakah WhatsApp dr R kepadanya untuk menginformasikan bahwa positif Covid-19.

Hasil tes swab positif Covid-19 disampaikan dokter ber-KTP Depok, Jawa Barat itu kepada Ade pada tanggal 17 April 2020.

Ade menuturkan, sejak Senin 13 April 2020, dr R sudah tidak bertugas melayani masyarakat di PKM Cipendeuy karena sudah mulai dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu, Jakarta Selatan.**Baca juga: Seorang Dokter RSUD Adjidarmo Lebak Dinyatakan Positif Covid-19.

“Sejak (Penyebaran) Covid-19 di Jabotabek yang bersangkutan tinggal di sini. Tanggal 2 April pulang dan datang lagi tanggal 6,” katanya.(Nda)