1

DLH: Satu Ton Sampah Organik Setiap Hari Diolah jadi Pakan Ternak

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Banten mengatakan hampir satu ton sampah organik rumah tangga setiap harinya menjadi pakan ternak dan pupuk tanaman yang bernilai ekonomis.

“Pengoptimalan Rumah Olah Sampah Organik (ROSO) dengan memanfaatkan pengolahan metode ITF memanfaatkan maggot berhasil mengolah sampah rumah tangga,” kata Kepala DLH Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Jumat,(26/4/2024)

**Baca Juga:Pemkab: 1.274 Penduduk Baru Pindah ke Tangerang Pasca-Lebaran

Tihar menambahkan berbagai upaya lain juga diterapkan dalam mewujudkan bebas sampah di Kota Tangerang yakni dengan sikap nyata peduli terhadap kondisi lingkungan.

Selama ini DLH telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menuntaskan permasalahan sampah di Kota Tangerang terutama melibatkan kelompok masyarakat di berbagai wilayah.

DLH Kota Tangerang telah mencanangkan berbagai program inovatif untuk mengurangi jumlah kuantitas sampah yang menumpuk di Kota Tangerang.

Pemkot Tangerang juga memasifkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang tersebar di TPS Dongkal, TPS Bina Mandiri, TPS Nerogtog, TPST Karsa Mandiri, TPST Sapu Pengki, TPST Widatama, dan TPST Benua.

“Di area pemukiman, juga diaktifkan Bank Sampah, dengan pengepulan sampah organik, anorganik dan minyak jelantah. Setiap tahunnya, DLH Kota Tangerang mencatat lebih dari 2,7 juta kilo sampah berhasil diolah,” katanya.(ANTARA)




Pasca Kebocoran Pipa Gas, DLH Kota Tangerang Ancam Pembekuan Izin

Kabar6-Pasca insiden kebocoran pipa gas pabrik es di Kampung Koang Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang langsung menerjunkan tim khusus untuk melakukan pendalaman atas kejadian yang terjadi, Selasa (6/2/2024).

Sekretaris DLH Kota Tangerang, Dadang Basuki mengatakan, Tim DLH Kota Tangerang sudah langsung ke lokasi dan bertemu dengan jajaran PT Danesja Utama Patria.

Menurutnya, DLH Kota Tangerang sudah melakukan pengawasan bahkan telah mengeluarkan sanksi administrasi pada 30 Desember 2019. Salah satu yang tersoroti, kata Dadang, ialah terkait kondisi pipa mesin pendingin air.

DLH Kota Tangerang sudah sampaikan kekhawatiran yang perlu ditindak lanjut oleh perusahaan terkait, lewat sanksi administrasi.

**Baca Juga: Ribuan Korban Gas Pabrik Es Batu Bocor di Karawaci, Ada Muntah Darah dan Sesak Nafas

“Kini, DLH Kota Tangerang pun telah mengevaluasi sanksi admisnitrasi yang dikeluarkan pada 2019 silam dengan opsi pemberatan sanksi, yaitu sanksi pembekuan izin,” ujar Dadang, dalam keterangan yang dikutip, melalui laman resmi Pemkot Tangerang.

Ia mengatakan kondisi saat ini di lokasi kejadian masih akan dilakukan sampling udara yang lebih mendalam.

“Namun, dalam pantauan DLH Kota Tangerang kondisi di lingkungan sekitar relatif sudah aman dan baik,” kata Dadang.

“Upaya pencegahan ke depan, pastinya DLH Kota Tangerang akan meningkatkan pengawasan yang sudah jalan selama ini,” sambungnya.

Sebagai informasi, update terkini korban atas insiden kebocoran pipa pabrik es ini yang dirujuk ke rumah sakit 55 orang. (Oke)




Tumpukan Sampah di Pasar Rubuh, DLH Kota Tangerang: 12 RW Tumplek Buang Sembarangan

Kabar6-Darurat sampah sedang melanda Kota Tangerang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mengaku bahwa tumpukan sampah di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir, Cipondoh, sudah rutin diangkut.

“Kita rutin lakukan pengangkutan sehari dua sampe tiga armada di TSP Pasar Rubuh,” kata Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Iwan, Rabu (7/5/2023).

Menurutnya, armada truk angkutan sampah ditambah dari biasanya lima menjadi 10 unit per hari. Ia mendapatkan laporan bahwa tumpukan sampah yang kemarin viral di media sosial sudah teratasi.

Iwan bilang, pihaknya coba berkoordinasi dengan aparatur RT hingga kecamatan agar penanganan sampah dapat melibatkan semua elemen masyarakat.

**Baca Juga: Tutup Hidung Setiap Warga Melintasi Pasar Rubuh Tangerang

“Karena di TPS Pasar Rubuh itu sekitar 12 RW yang semuanya tumplek membuang sampah di lokasi tersebut,” terang Iwan.

Informasi yang ia terima, lanjutnya, oknum warga pembuang sampah juga asal DKI Jakarta karena lokasinya berbatasan. DLH Kota Tangerang pun sudah berkoordinasi dengan Satpol PP agar melakukan sanksi tindak pidana ringan.

“Pokoknya kita bersinergi lah untuk mengatasi sampah di Pasar Rubuh,” tambah Iwan.(yud)




Kernet Mobil Kebersihan DLH Kota Tangerang Meninggal Usai Jatuh, Diduga Penyakit Kambuh

Kabar6-Seorang kernet mobil petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang jatuh dari mobil truk hingga meninggal ditempat. Korban yang belum diketahui identitasnya diduga kambuh dari penyakitnya.

Salah satu Sopir mobil kebersihan mengatakan, korban diduga kambuh dari penyakitnya. Peristiwa kejadian tersebut terjadi di jalan KH. Hasyim Azhari, Cipondoh, Kota Tangerang.

“Dia (Korban) mempunyai penyakit ayan dan saat posisi mobil sedang jalan ayannya kambuh hingga membuat korban terjatuh,” ucap sang sopir yang enggan menyebutkan namanya, Senin (16/1/2023).

**Baca Juga: Perusahaan Besar di Lebak Didorong Punya Armada Damkar Sendiri

Ia menyampaikan, korban sudah dua kali kambuh dari penyakitnya ini.

“Dulu pernah juga kambuh, tapi korban saat sedang duduk,” ujarnya.

Sementara, Nurdin salah satu saksi mengatakan, korban saat itu duduk diatas kap mobil kebersihan.

“Saya lihat korban duduk diatas kap mobil dan langsung terjatuh,”katanya.

Saat ini, korban langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dapat di otopsi dan salah satu supir dan keneknya dibawa ke Polsek Cipondoh untuk dimintai keterangan. (Oke)




DLH Kota Tangerang Implementasikan Kampung Iklim

kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang sejak sejak 2019 lalu telah membuat program serta mengimplementasikan kampung iklim di wilayah kota yang berjuluk seribu industri sejuta jasa ini.

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dedi Suhada, Kamis (13/2/2020).

Dikatakannya, bahwa program Kampung iklim merupakan gerakan perubahan iklim berbasis komunitas, mengingat semakin banyaknya pencemaran dan kerusakan lingkungan yang menyebabkan perubahan dan penurunan emisi GRK yang disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang lingkungan hidup.

“Kita sudah bangun kampung iklim sebanyak 50 RW di 39 Kelurahan yang tersebar di 13 Kecamatan wilayah Kota Tangerang. Dalam pembinaannya 5 RW didampingi satu orang instruktur dengan jumlah instruktur 10 orang,” ujarnya saat ditemui diruanga kerjanya.

“Dengan tujuan utama pembentukan kampung iklim ini adalah mendorong masyarakat untuk melakukan adaptasi dan mengambil langkah-langkah mitigasi terhadap berbagai dampak perubahan iklim dilingkungan masing-masing,” tambahnya.

kabar6.com
Kampung Iklim di Kota Tangerang.(Ist)

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH, Muh.Tahkhir. Dia menjelaskan, pihaknya fokus pada kegiatan kampung iklim dengan penghijauan, pembuatan lubang biopori serta pemilihan sampah.

“Kita saat ini fokus dengan ketiga hal tersebut, sebagai langkah preventif dalam hal pencegahan perubahan iklim sehingga masyarakat lebih berpartisipasi.

Ketiga fokus itu, dirinya pun mencontohkan apabila ada pohon yang ditebang harus dilakukan penghijauan kembali, apabila tidak dilakukan akan merusak lingkungan itu sendiri.

Selain itu, dalam mengantisipasi banjir pihaknyapun melakukan pembuatan lubang biopori,” tambahnya.

Muh. Tahkhir melanjutkan, pemilahan sampah yang nantinya bisa dimanfaatkan dalam membuat bank sampah. Setelah itu bank sampah itu dilakukan akan berdampak pada nilai ekonomis yang nantinya bisa dirasakan manfaatnya sama masyarakat itu sendiri.

kabar6.com
Kampung Iklim di Kota Tangerang.(ist)

Dalam melakukan penilaian terhadap kampung iklim tersebut, DLH menggandeng sejumlah stakeholder sehingga lebih untuk menilai implementasi serta evaluasi dari program kampung iklim itu.**Baca juga: Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Tangerang Gelar Kuliah Perdana.

“Nanti akan kita umumkan pemenang kampung iklim terbaik di pra HUT Kota Tangerang ke 27, rencana akan kita umumkan di tanggal 21 Februari 2020 ini,” tandasnya.(ADV)